PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
Peran Pengawas PAI
- Pengertian Pengawas
- Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam
- Kualifikasi Pengawas Pendidikan
- Kompetensi Pengawas Pendidikan
- Tugas Pokok Pengawas Pendidikan
- Perencaaan Program Kepengawasan Pendidikan
- Implementasi Program Kepengawasan Pendidikan
- Implikasi Kepengawasan Pendidikan
Profesionalisme Guru PAI
- Pengertian guru
- Kualifikasi guru agama islam
- Tugas pokok dan tanggungjawab guru
- Profesionalisme Guru Agama Islam
Secara etimologis (harfiah) dalam literatur pendidikan Islam, guru biasa disebut ustadz, mu`alim, muşadz, murshid, mudarris dan mu`addib yang artinya orang yang menyampaikan ilmu dengan tujuan mendidik dan mengembangkan akhlak peserta didik agar mereka menjadi orang baik, berkepribadian baik. Dalam hal ini yang kita sebut guru dalam arti sederhana adalah orang yang menyampaikan ilmu kepada siswanya. Sedangkan guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang tugasnya (mata pencaharian, profesinya) mengajar;-- kencing berdiri, siswa kencing berlari, tingkah laku siswa (bawahan) selalu meniru guru (atasan).
Dari rumusan pengertian guru di atas dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang memberikan pendidikan atau ilmu pengetahuan kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan PAI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (IAE) SMP dan SMA GBPP Kurikulum 1994 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. agama melalui pengajaran. dan/atau kegiatan pengajaran.praktek dengan memperhatikan keharusan menghormati agama lain dan. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan istilah profesionalisasi menjelaskan bahwa profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian pendidikan tertentu (keterampilan, profesi, dan sebagainya).
Profesi adalah pekerjaan yang merupakan panggilan hidup seseorang, yang dilaksanakannya secara menyeluruh dan berlangsung seumur hidup. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan menurut teori, prinsip, prosedur, dan asumsi dasar yang baku. Profesi adalah suatu pekerjaan yang mengandung unsur keterampilan diagnostik dan kompetensi yang dapat diterapkan pada orang atau lembaga yang mempekerjakannya.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang mempunyai kode etik, yaitu standar-standar tertentu sebagai pedoman atau pedoman yang diakui dan dihormati oleh masyarakat. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melayani mereka yang membutuhkan jasa (klien) dengan topik yang terdefinisi dengan baik dan jelas. Guru harus menguasai manajemen kurikulum dan memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, khususnya kebutuhan dan perkembangan siswa.
Kedua, kompetensi pribadi adalah kemampuan kepribadian yang stabil, dewasa, bijaksana dan berwibawa untuk menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam, yang dapat membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Keempat, kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif sebagai bagian dari masyarakat dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Objek Penelitian
- Fokus Penelitian
- Deskripsi Fokus Penelitian
- Sumber Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gambaran fokus penelitian dalam penelitian ini adalah Peran Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di MTs Muhammadiyah Kecamatan Salaka. Peran profesionalisme dalam penelitian disini dimaksudkan untuk melihat peran atau kontribusi profesionalisme guru pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Dari data terkait profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di atas diperoleh informasi bahwa guru PAI di sekolah ini secara umum dapat tergolong guru profesional.
Agar lebih sistematis, berikut kami sajikan temuan data di lapangan berdasarkan wawancara dengan guru pendidikan agama Islam. Kompetensi dalam melaksanakan proses belajar mengajar harus menjadi poin penting bagi seluruh guru pendidikan agama Islam. Kaitannya dengan kompetensi pribadi yang dimiliki oleh guru pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka adalah upaya guru dalam membimbing dan mengarahkan perilaku peserta didik.
Pola disiplin guru dalam pendidikan agama Islam tidak lepas dari peran kepala sekolah Ibu Wanti Dewa Yani Dg. Kedisiplinan yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka memberikan indikasi yang kuat bahwa para guru di sekolah ini berusaha memberikan teladan kepada seluruh siswanya melalui sikap, perilaku dan ucapan yang baik. Jadi dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh guru MTs Muhammadiyah Salaka khususnya guru pendidikan agama Islam adalah komunikasi instruksional mengenai hubungan kerja dan tugas antara atasan dan bawahan.
Kemampuan guru pendidikan agama Islam MTs Salaka dalam berkomunikasi digambarkan dengan kemampuan guru dalam menyampaikan gagasan, gagasan atau pendapat terkait dengan pengembangan program sekolah. Mengenai faktor penghambat profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka, kepala sekolah mengatakan bahwa:. Berkaitan dengan hal tersebut, faktor pendukung profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka adalah sekolah ini berupaya menyediakan fasilitas yang mendukung.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu faktor penunjang profesionalisme guru khususnya guru pendidikan agama Islam di MTs Salaka. Selain itu, guru pendidikan agama Islam di sekolah ini membiasakan siswanya untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya dengan menumbuhkan kesadaran disiplin beribadah. Pada akhir tulisan ini, mungkin ada beberapa saran yang perlu diperhatikan pihak-pihak terkait mengenai peran pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka.
HASIL PENELITIAN
Profil Lokasi Penelitian
Segala upaya yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru tidak terlepas dari upaya guru pendidikan agama Islam itu sendiri untuk meningkatkan profesionalisme kinerjanya. Peningkatan profesionalisme guru pendidikan agama Islam adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk mengikuti pelatihan PTK (penelitian tindakan kelas), workshop dan pengembangan penilaian. Upaya pengawas pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka dalam meningkatkan kinerja mengajar guru merupakan upaya setiap guru untuk meningkatkan profesionalismenya agar guru dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal.
Penelitian tindakan kelas di kelas ini dapat dilakukan dengan mengundang guru pendidikan agama Islam ke beberapa sekolah, atau dengan melakukan kunjungan langsung ke sekolah yang bersangkutan. Untuk memperoleh gambaran profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka, berdasarkan uraian singkat di atas digunakan wawancara terhadap guru pendidikan agama Islam, berdasarkan empat pilar profesionalisme guru sebagaimana disebutkan di atas. Berdasarkan pernyataan guru pendidikan agama Islam di atas, terlihat jelas bahwa sebagian besar guru pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka mempunyai kemampuan merencanakan pembelajaran yang dibuktikan dengan fakta di lapangan. Guru Pendidikan Agama : Menyiapkan kurikulum sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
Apa yang dilakukan guru pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka ini menggambarkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran melalui berbagai pola interaksi pembelajaran dan metode pengajaran yang bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka terungkap bahwa guru jarang menggunakan alat bantu teknologi pembelajaran seperti internet, komputer, perekam video, proyektor LCD, dan lain-lain. Ada mata pelajaran yang sama sekali tidak berhubungan dengan teknologi, misalnya pendidikan agama.
Berdasarkan pernyataan Ibu Ros di atas menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam belum memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran secara optimal. Model penilaian yang dilakukan oleh guru pendidikan agama islam MTs muhammadiyah salaka seperti yang dikemukakan oleh Irmawati adalah bentuk penilaian yang biasa dilakukan melihat sikap anak melalui proses belajar mengajar, bagaimana sikap anak tersebut. anak pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam apakah anak senang atau tidak. Evaluasi yang dilakukan oleh guru agama islam menunjukkan bahwa guru agama islam MTs muhammadiyah salaka mampu melakukan penilaian atau evaluasi yang dilakukan, atau evaluasi tersebut berupa tes formatif yaitu setiap guru mengambil satu.
Untuk itu pada bagian ini dibahas tentang gambaran kompetensi kepribadian guru pendidikan agama Islam MTs Muhammadiyah Salaka yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian yang kokoh, mantap, dewasa, disiplin, bijaksana, bermartabat dan berakhlak mulia. Guru pendidikan agama Islam merupakan pendidik yang mempunyai peranan sangat penting khususnya dalam pembentukan akhlak dan akhlak peserta didik. Wawancara penulis dengan kepala MTs Muhammadiyah Salaka pada bulan September 2019) 51 Pernyataan di atas memberikan gambaran bahwa sekolah ini berusaha memberikan fasilitas yang mendukung guru pendidikan agama Islam sehingga guru pendidikan agama Islam diharapkan selalu profesional dalam memberikan pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, seperti yang peneliti temukan di lapangan, sebagian guru Pendidikan Agama Islam di sekolah ini tidak lagi menyampaikan materi keagamaan hanya secara teoritis saja, melainkan melalui praktik dan implementasi. Faktor lain yang mendukung profesionalisme guru pendidikan agama Islam adalah besarnya kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas profesionalisme guru melalui pelatihan, seminar dan program sertifikasi guru. Kemudian dari hal tersebut faktor yang menunjang profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka adalah adanya pengawasan yang ketat oleh kepala sekolah sehingga menghasilkan kedisiplinan guru, penerapan manajemen berbasis madrasah (MBM), terbentuknya administrasi. reguler. ketertiban dan keterlibatan guru PAI dalam berbagai acara sebagai upaya peningkatan profesionalisme.
Guru pendidikan agama Islam hendaknya menyadari peran dan fungsinya, dimana guru hendaknya lebih memperhatikan profesionalismenya karena merupakan tanggung jawab dan mempunyai orientasi terhadap dunia akhirat.
Peran Pengawas Pendidikan Agama Islam di MTS Muhammadiyah
Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di MTS
PENUTUP