Penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan strategi tersebut pada mata kuliah Aqidah Akhlak, karena materi Aqidah Akhlak bersifat konseptual dan praktis, sehingga strategi membaca nyaring dan membaca terbimbing cocok digunakan. untuk diterapkan dalam kursus ini. Namun karena keterbatasan waktu, tenaga, sumber daya dan kemampuan penulis, maka permasalahan yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa antara yang menggunakan strategi read aloud dan yang menggunakan strategi reading manual. . mata pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X MA Al-Barokah Purwantoro Tahun Pelajaran 2015/2016. tahun 2015/2016.
Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi panduan membaca pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas X MA Al-Barokah Purwantoro tahun pelajaran 2015/2016. Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara yang menggunakan strategi membaca dengan yang menggunakan strategi panduan membaca pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas X MA Al-Barokah Purwantoro tahun pelajaran 2015/2016? Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan strategi membaca pada Aqidah Akhlak kelas X MA Al-Barokah Purwantoro tahun pelajaran 2015/2016.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi panduan membaca pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas X MA Al-Barokah Purwantoro tahun pelajaran 2015/2016. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara yang menggunakan strategi panduan membaca dengan yang menggunakan strategi panduan membaca pada Aqidah Akhlak kelas X MA Al-Barokah Purwantoro tahun pelajaran 2015/2016.
Landasan Teori 1. Hasil Belajar
Strategi Pembelajaran
Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana yang mencakup serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu cara mengorganisasikan isi pelajaran, menyampaikan pelajaran dan mengelola kegiatan pembelajaran dengan menggunakan berbagai perangkat pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain pendapat di atas, Reigeluth juga merumuskan konsep yang tidak jauh berbeda, yaitu strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar.
Rumusan yang lebih jelas terlihat pada Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2003 yang merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif.27. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara pandang guru ketika merencanakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Saat ini kita telah diperkenalkan dengan berbagai jenis strategi pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, seperti semua orang mengajar di sini (setiap siswa sebagai guru), membaca nyaring (strategi membaca), kekuatan dua dan empat (kombinasi). dari dua dan empat kekuatan), information search (mencari informasi), point-counterpoint (mencocokkan pasangan menurut sudut pandang), reading guide (membaca terbimbing), active debat (debat aktif), dan sebagainya.30.
Strategi pembelajaran aktif membaca nyaring merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif individu. 37 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani Strategi bimbingan membaca menekankan pada membaca dan menjawab pertanyaan sehingga siswa cenderung tidak terkondisi.
Telaah Penelitian Terdahulu
Ketiga, Diana Mamik Puspitasari, skripsi STAIN Ponorogo 2014 yang berjudul “Studi Perbandingan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan. Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran menyimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dengan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 Penelitian kedua membandingkan metode pembelajaran yaitu pembelajaran kelompok dengan pembelajaran individual, sedangkan penelitian ketiga membandingkan sumber belajar yaitu penggunaan buku teks dan LKS. Teknik analisis data yang digunakan juga sama yaitu penggunaan uji “t”, kecuali pada penelitian ketiga yang menggunakan chi-kuadrat.
Sedangkan dalam penelitian ini penulis menyelidiki hasil belajar dengan cara membandingkan secara khusus strategi pembelajaran yaitu siswa yang diajar menggunakan strategi membaca nyaring dengan siswa yang diajar menggunakan strategi panduan membaca dan menganalisis data dengan menggunakan rumus uji “t”.
Kerangka Berfikir
Pengajuan Hipotesis
Rancangan Penelitian
Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat dari adanya variabel bebas tersebut.44. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau variabel terikat adalah hasil belajar siswa (variabel Y) sedangkan variabel bebas atau variabel bebasnya adalah strategi membaca nyaring (variabel X1) dan strategi panduan membaca (variabel X2). Penulis akan melakukan penelitian dengan cara mengontrol dan mengamati kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan menggunakan strategi membaca nyaring dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan menggunakan strategi panduan membaca. Detail mengenai desain penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Guru menyiapkan teks yang berkaitan dengan materi “Mari kita menjenguk saudara kita yang sakit” untuk dibacakan. Guru menjelaskan secara singkat teks tersebut kepada siswa dan menjelaskan pokok-pokok atau permasalahan pokok yang akan dibahas. Guru dan siswa mendiskusikan pertanyaan atau kisi-kisi dengan menanyakan jawabannya kepada siswa.
Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Instrumen Pengumpulan Data (IPD)
1 (Kelas Xa yang berjumlah 20 siswa) yang diajar menggunakan strategi membaca dan kelas eksperimen 2 (Kelas Penggunaan strategi panduan membaca pada mata pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X MA Al-Barokah Purwantoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Sebelum menyebarkan soal kepada responden penelitian, penulis terlebih dahulu akan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap soal tes.
Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas logis apabila instrumen tersebut analitik secara logis dan konsisten dengan isi dan aspek yang diungkapkan. 52 Dan suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai validitas empiris apabila telah diuji dengan pengalaman. 53. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis validasi empiris berdasarkan rumus product moment oleh Karl Pearson. Hasil perhitungan uji validitas terlampir 54 Rangkuman uji validitas item instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Dari tabel diatas diketahui terdapat 16 soal yang dikatakan valid dan 6 soal yang dikatakan tidak valid sehingga harus dibuang. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. 55 Dalam penelitian ini uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik split half yang dianalisis. menggunakan rumus Spearman Brown yaitu: rhh = Koefisien korelasi product moment antara belahan bumi pertama dan kedua. Mencari koefisien korelasi menggunakan rumus product moment antara bagian pertama (item pertanyaan ganjil) dan bagian kedua (item pertanyaan genap).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Probabilitas nilai Z dapat dilihat pada tabel Z, pada tingkat signifikansi yang terletak pada bagian leher tabel.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Berdirinya MA Al-Barokah Purwantoro
- Letak Geografis MA AL-Barokah Purwantoro
- Struktur Organisasi MA AL-Barokah Purwantoro
- Keadaan Guru dan Karyawan serta siswa MA Al-Barokah Purwantoro Guru MA Al-Barokah Purwantoro pada tahun pelajaran 2015/2016
- Keadaan Sarana dan Prasarana MA Al-Barokah Purwantoro
Saat ini MA Al-Barokah Purwantoro telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) di NSS/NIM/NSM sejak tanggal 9 November 2010. Sampai saat ini, MA Al-Barokah Purwantoro telah berhasil meluluskan 20 orang. siswa dengan hasil tingkat kelulusan 100%. MA Al-Barokah Purwantoro berupaya menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta agama dan keyakinan (IMTAQ).
Pada tahun ajaran 2010/2011, MA Al-Barokah Purwantoro menyelenggarakan penempatan kerja di berbagai tempat usaha di wilayah Purwantoro dan sekitarnya yang dibiayai sepenuhnya oleh kementerian agama pusat. MA AL-Barokah Purwantoro beralamat di Jl. Raya Pakis Baru No. 45 Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri. MA AL-Barokah Purwantoro satu halaman dengan MTsN Purwantoro, MI Al-Barokah Purwantoro dan RA Al-Barokah Purwantoro.
Kondisi Guru dan Staf serta Siswa MA Al-Barokah Purwantoro Guru MA Al-Barokah Purwantoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah guru MA Al-Barokah Purwantoro pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 21 orang, yaitu 5 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 orang berstatus swasta. Siswa MA Al-Barokah Purwantoro tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 106 siswa aktif jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (Ilmu Sosial), terdiri dari 22 siswa kelas XII, 43 siswa kelas XII, dan 41 siswa kelas XII.
Deskripsi Data
Data Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Strategi Reading Aloud Data hasil belajar siswa yang menggunakan strategi reading aloud pada
Data hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi Bimbingan Membaca Data hasil belajar siswa yang menggunakan Strategi Bimbingan Membaca.
Data Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Strategi Reading Guide Data hasil belajar siswa yang menggunakan strategi Reading Guide
Analisis Data
Analisis Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Strategi Reading Aloud
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi read aloud berada pada kategori baik berjumlah 10 orang siswa dengan persentase 50%, kategori sesuai berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 15% dan kategori miskin. berjumlah 7 orang dengan persentase 35%.
Analisis Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Strategi Reading Guide
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi read aloud berada pada kategori baik berjumlah 8 orang siswa dengan persentase 40%, dalam kategori cukup terdapat 3 orang dengan persentase 40%. 15% dan kategori miskin sebanyak 9 orang dengan persentase 45%. Analisis perbandingan hasil belajar siswa antara yang menggunakan strategi read aloud dengan yang menggunakan strategi reading.
Analisis Komparatif Hasil Belajar Siswa antara yang Menggunakan Strategi Reading Aloud dengan yang Menggunakan Strategi Reading
Jadi pada taraf signifikansi 5% atau 1% �0 lebih besar dari �� maka Ha diterima atau Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara yang menggunakan strategi membaca nyaring dan yang menggunakan strategi membaca terbimbing.
Pembahasan dan Interpretasi
Penelitian ini membandingkan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan strategi membaca nyaring dengan siswa yang diajar menggunakan strategi bimbingan membaca pada Aqidah Akhlak Kelas X MA Al-Barokah Purwantoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya, peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan instrumen soal tes yang telah dianalisis validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis data di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan strategi read aloud lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan strategi reading guide. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan strategi baca nyaring dan siswa yang menggunakan strategi panduan membaca pada Kelas X Aqidah Akhlak tahun ajaran MA Al-Barokah Purwantoro 2015/2016. Perbedaan ini terjadi karena strategi membaca nyaring mempunyai beberapa keunggulan, yaitu strategi membaca nyaring memotivasi pembelajaran individu lebih aktif.73 Hal ini disebabkan karena.
Sedangkan pada strategi panduan membaca, siswa hanya fokus pada materi sesuai panduan membaca tanpa harus mengembangkan materi. Hal ini sejalan dengan pendapat Jawahir bahwa membaca nyaring dapat mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan menciptakan pengetahuan yang menjadi landasan anak.74.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran