• Tidak ada hasil yang ditemukan

perbedaan pemahaman konsep matematis siswa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perbedaan pemahaman konsep matematis siswa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE

STUDENT TEAM-ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) KELAS VIII

SMPN 1 RAO KABUPATEN PASAMAN Elfida Yani*, Zulfitri Aima*, Rahima*

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The backgrounds of the research are the students are not active in sharing their knowledge, the learning activities dominated by the students who have high ability and also the low of the student’s mathematical concept understanding. The research aims to find out whether there is a difference from the mathematical concept understanding of student’s using cooperative learning model of student team-Achievement Division (STAD) and Teams Game Tournament (TGT) on the class VIII student’s of SMPN 1 Rao, Pasaman Regency or not. The type of the research is experiment with the design research i.e. Randomized Post Test Only Comparison Group Design. The population was all of the class VIII student’s of SMPN 1 Rao, while the samplings were the students of VIII.1 and VIII.2 classes of SMPN 1 Rao. The technique used was the random sampling. The instruments used was the essay test with the reliability of the test, i.e. 0,800. Based on the data analysis, it is found that the mean of the experiment class I is and experiment class II is adalah 59. From the hypothesis test result, it shows that P-value = 0,005

< ( =0,05) means that is rejected and is accepted . It can be concluded that there is a difference from the mathematical concept understanding of student’s using cooperative learning model of Student team-Achievement Division (STAD) and Teams Game Tournament (TGT) on the class VIII student’s of SMPN 1 Rao, Pasaman Regency.

Keywords : Understanding of Mathematical Concept, Student Team Achievement Division, Teams Game Tournament.

PENDAHULUAN

Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam membentuk pola pikir siswa dalam memecahkan masalah.

Pentingnya peranan matematika

menjadikan mata pelajaran matematika diajarkan di setiap jenjang pendidikan baik SD, SMP maupun SMA. Mengingat pentingnya peranan matematika, dibutuhkan penguasaan matematika

(2)

yang baik dan benar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Depdiknas dalam Shadiq (2009:13) menyatakan “tujuan pembelajaran matematika adalah siswa mampu menguasai berbagai aspek kemampuan matematis yaitu pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah”. Pembelajaran matematika akan berhubungan dengan pemahaman konsep. Pemahaman konsep dalam matematika merupakan hal yang penting, karena dengan kemampuan pemahaman konsep yang baik siswa dapat menyelesaikan masalah dalam matematika sesuai dengan konsep yang telah mereka dapatkan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan terlihat bahwa interaksi antara siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Siswa yang memiliki kemampuan lebih belum bisa berbagi pengetahuan yang dimilikinya sehingga kondisi kelas kurang efektif. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, diperoleh informasi bahwa kurangnya partisipasi siswa dikarenakan

pemahaman konsep matematis siswa masih rendah terhadap materi pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa siswa kurang bisa bertanya dan menyampaikan hasil pemikirannya.

Model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapatnya serta dapat meningkatkan kerjasama dalam mengembangkan kemampuan akademis adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievment Division (STAD) dan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT). Model ini digunakan untuk melatih siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, saling membantu antara satu dan yang lain serta melatih rasa tanggung jawab siswa terhadap pelajaran. Pada tahap pelaksanaan terdapat perbedaan antara STAD dan TGT. Dimana pada pelaksanaan STAD diadakan kuis secara individu untuk mengumpulkan skor kelompok.

Sedangkan TGT diadakan turnamen

(3)

dalam bentuk permaianan dengan anggota kelompok lain yang kemampuan akademisnya homogen.

Skor yang diperoleh masing-masing anggota dihitung untuk menentukan penghargaan kelompok. (Slavin : 2005)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievment Division (STAD) dan Teams Game Tournament (TGT) kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Melia Yulfianti (2012) dengan judul

“Pengaruh Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai LKS terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu pada kelas pembandingnya dimana pada

penelitian Melia Yulfianti membandingkan STAD dengan pembelajaran konvensional sedangkan penelitian yang dilaksanakan yaitu membandingkan STAD dengan pembelajaran TGT.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari s/d 07 Maret 2015 semester genap kelas VIII Tahun Ajaran 2014/2015.

Tempat penelitian yang dilaksanakan adalah di SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman.

Berdasarkan masalah yang diteliti dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini terdiri dari dua kelas eksperimen. Model rancangannya yaitu Randomized Post Test Only Comparison Group Design. Menurut Syaodih (2010 : 205) rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 :

Tabel 4.Rancangan Penelitian

Kelas Teatment Tes

akhir

Eksperimen I X T

Eksperimen II

X T Sumber : Syaodih (2010 : 205 )

(4)

Keterangan :

X= penerapan model pembelajaran tipe STAD

X= penerapan model pembelajaran tipe TGT

T= Tes akhir yang diberikan pada kelas sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Rao yang terdiri dari tujuh lokal.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas VIII.2 sebagai kelas Eksperimen II.

Instrumen penelitan yang digunakan adalah tes akhir berbentuk esai dengan indikator menyatakan

ulang sebuah konsep,

mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan mengaplikasikan kosep dengan atau algoritma kepemecahan masalah. Sebelum tes akhir, dilakukan uji coba tes dan analisis item, sehingga diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,800.

Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian diterima atau ditolak, pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dua pihak (Sudjana, 2005: 239).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis siswa diperoleh melalalui tes akhir. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 2. Rata-rata, simpangan baku, Xmaks, dan Xmin tes akhir kelas sampel.

Kelas sampel

S ( (

E 1 74 17,5 100 41 E II 59 19,1 100 21

Skor rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen I lebih tinggi dari pada pada kelas eksperimen II.

Simpangan baku siswa kelas eksperimen II lebih tinggi dari kelas eksperimen I, artinya nilai siswa pada kelas eksperimen II lebih menyebar dari pada kelas eksperimen I.

Analisis yang digunakan yaitu uji-t dua pihak dengan software MINITAB pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05, sehingga diperoleh P-value = 0,005. Karena P-value

< maka tolak H0 dan terima H1

artinya terdapat perbedaan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran

(5)

kooperatif tipe Student Team- Achievment Division (STAD) dan Teams Game Tournament (TGT) kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman.

Pembelajaran di kelas eksperimen I menggunakan strategi pembelajaran cooperatif tipe STAD dimana siswa diminta duduk dengan kelompoknya masing-masing dengan anggota kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang sudah dibagi sebelumnya, guru mempresentasikan materi pembelajaran dan kemudian siswa diberi lembar kerja untuk didiskusikan bersama dalam kelompok dan terlihat siswa berinteraksi cukup baik dalam kelompok masing-masing. Setelah kerja masing-masing kelompok selesai salah satu siswa mempresentasikan jawabannya kedepan kelas sebagai pewakilan kelompoknya dan bertanya tentang apa yang belum dipahami.

Pembelajaran di kelas Eksperimen II menggunakan TGT dimana siswa diminta duduk dengan kelompoknya masing-masing dengan anggota kelompok yang yang telah dibagi guru sebelumnya. Guru

mempresentasikan materi pembelajaran dan kemudian siswa diberi lembar kerja untuk didiskusikan bersama dan terlihat siswa berinteraksi cukup baik dengan kelompok masing-masing. Setelah kerja masing-masing kelompok selesai siswa mempresentasikan jawabannya kedepan kelas dan menanyakan tentang pembelajaran yang kurang dimengerti. Kemudian siswa disuruh menyusun meja turnamen dan tiap siswa dari masing masing kelompok duduk pada meja turnamen yang telah disusun dengan kemampuan akademisnya homogen pada tiap meja tournametn. Guru membimbing siswa pada pelaksanaan turnament dan menghitung skor yang diperoleh masing-masing kelompok.

Hasil penelitian dilihat dengan memberikan siswa tes akhir seperti gambar berikut,

Gambar 1. Tes akhir kelas eksperimen 1

(6)

Pada gambar.1 siswa telah dapat menyelesaikan soal nomor 1 dan 2 tentang menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran serta telah dapat menyaakan ulang sebuah konsep dengan baik.

Gambar.2 Tes akhir kelas eksperimen II

Pada Gambar.2 soal nomor 3 dan 4 siswa pada kelas eksperimen II telah dapat menyelesaikan soal tentang menentukan panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran serta telah dapat menyaakan ulang sebuah konsep dengan baik dan dapat mengaplikasikan konsep dalam bentuk pemecahan masalah tentang menentukan rantai yang melilit roda.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :”

Terdapat perbedaan Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis Siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team-Achievement (STAD) dan Teams Game Tournament (TGT) pada siswa kelas VIII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

. .2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Melia Yulfianti (2012) dengan judul

“Pengaruh Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai LKS terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Slavin, Robert E. (2005).

Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sudjana.(2005). Metode Statistika.

Bandung: Tarsito Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team