• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Perspektif Baru Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi Revisi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Perspektif Baru Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Edisi Revisi "

Copied!
264
0
0

Teks penuh

Perspektif Baru: Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini” Edisi kedua ini dapat dilengkapi dengan baik. Masa pendidikan anak usia dini merupakan pondasi atau landasan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Kesan

Kata Pengantar

Landasan Keilmuan dan Empiris

Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

  • Landasan Yuridis
  • Landasan Filosofis dan Religi

Pendahuluan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari dengan seksama seluruh isi buku “Pendidikan Anak Usia Dini: Studi Filosofis dan Praktis” ini, diharapkan para pembaca memiliki sejumlah keterampilan dasar yang dapat memperluas pengetahuan mereka tentang pendidikan anak usia dini. Khusus sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik anak usia dini, diharapkan setelah mengikuti pembelajaran pembaca mampu mendemonstrasikan hasil belajar dengan indikator sebagai berikut.

Relevansi

Penggunaan Isi Buku

Berkaitan dengan peran pendidik anak usia dini dalam proses pembelajaran sambil bermain di lingkungan PAUD yang berbeda, buku ini akan sangat bermanfaat sebagai sumber referensi yang dapat digunakan dalam mengembangkan berbagai kurikulum dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. masa kecil. perkembangan. Buku ini juga dilengkapi dengan sejumlah sumber referensi lain yang dapat memperkaya kajian terhadap topik yang dibahas, serta contoh-contoh kongkrit melalui dokumentasi foto yang relevan.

Hakikat dan Landasan

Hakikat Anak Usia Dini

  • Kompetensi Pendidik PAUD
  • Kedudukan Pendidik PAUD Menurut Perundang-undangan
  • Peran Guru Anak Usia Dini
  • Sejarah dan Perkembangan PAUD

Secara epistemologi pembelajaran anak usia dini harus menggunakan konsep belajar melalui bermain, belajar melalui kerja dan belajar melalui dorongan. Karena Pasal 28 tentang pendidikan prasekolah menyatakan bahwa (1) pendidikan prasekolah diselenggarakan sebelum pendidikan sekolah dasar, (2) pendidikan prasekolah dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, informal dan/atau informal, (3) pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal. pendidikan: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan prasekolah melalui pendidikan nonformal: KB, TPA atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan prasekolah melalui pendidikan nonformal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan prasekolah alinea pertama, kedua, ketiga, dan keempat diatur lebih rinci dengan peraturan pemerintah. .

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

  • Tujuan
  • Visi
  • Misi
  • Kondisi Mutu Layanan PAUD
  • Peningkatan Mutu Layanan
  • Kondisi Akses Layanan PAUD
  • Penguatan & Pemberdayaan Mitra (Pemangku Kepentingan, Stakeholders)
  • Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia
  • Strategi Pembangunan PAUD
  • Perluasan Dan Peningkatan Mutu Satuan PAUD
  • Peningkatan Jumlah dan Mutu PTK PAUD
  • Penguatan Peran Orang Tua dan Masyarakat
  • Kelompok Bermain
  • Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Atfhal (RA)
  • Taman Penitipan Anak
  • POS PAUD: Sebagai salah satu Satuan PAUD Sejenis
  • Peran Pemerintah dalam Pengembangan Anak Usia Dini

Memiliki kemampuan mengelola (merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, membuat laporan) kegiatan/proses pembelajaran pada PAUD; Guru dan bantuan lainnya disesuaikan dengan anggaran yang disisihkan untuk pengembangan pendidikan prasekolah.

Ilustrasi gambar di atas, menunjukkan bahwa pembangunan PAUD di Indonesia diharapkan menjadi  fundamen SDM berkualitas (2015), melahirkan SDM handal (2025), mengantarkan SDM yang mampu bersaing  secara global (2035), serta melahirkan SDM (insan) yang cerda
Ilustrasi gambar di atas, menunjukkan bahwa pembangunan PAUD di Indonesia diharapkan menjadi fundamen SDM berkualitas (2015), melahirkan SDM handal (2025), mengantarkan SDM yang mampu bersaing secara global (2035), serta melahirkan SDM (insan) yang cerda

Peran LPTK (S1 PG-PAUD) dalam Menyiapkan Guru/

  • Urgensi Penyiapan Guru/Pendidik Anak Usia Dini
  • Peran Lembaga Non Pemerintah dalam Pengembangan Anak Usia Dini
  • Kompetensi Akademik Guru PAUD
  • Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
  • Standar Kompetensi Guru Anak Usia Dini
  • Sosok Utuh Kompetensi Guru PAUD
  • Pendidikan Profesi Guru

Jika dilihat dari segi kualitas, guru PAUD di Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan dalam PP No. Kompetensi profesional guru PAUD belum mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan prasekolah.

Tujuan, Fungsi Serta Komitmen

Latihan

Ringkasan

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak sejak usia dini untuk mempersiapkan kehidupan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Urgensi pendidikan anak usia dini berbasis asesmen psikologis didaktis adalah mengembangkan berbagai aspek kecerdasan yang merupakan potensi bawaan.

Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini

  • Komitmen Internasional

Filsafat anak usia dini adalah pendidikan yang berpusat pada anak yang mengutamakan kepentingan bermain. Meskipun banyak perhatian telah diberikan pada pendidikan anak usia dini, tampaknya hal ini hanya dilakukan untuk anak-anak dalam keadaan normal.

Komitmen dan Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini

  • Kebijakan Nasional

Secara internasional, perhatian terhadap pendidikan anak usia dini menjadi semakin serius sejak dimulainya Education for All (diterjemahkan menjadi: Education for All = EFA) di Jomtien-Thailand (1999) yang memperjuangkan kesejahteraan anak di seluruh dunia. Direktori PADU didirikan sebagai upaya pemerintah untuk memajukan dan memeratakan pendidikan anak usia dini di Indonesia agar lebih terarah.

Teori

Perkembangan Anak Usia Dini

Teori Pertumbuhan dan Perkembangan

  • Teori Behaviorisme

Penyelenggaraan pengasuhan, pendidikan, dan pengembangan di Indonesia ditujukan untuk mencapai insan individu yang memiliki keunggulan sesuai dengan potensinya masing-masing serta mampu bekerja sama dan bersaing secara sportif di era globalisasi. Pendidikan prasekolah berkualitas tinggi harus didasarkan pada teori, pendekatan, prinsip dan prinsip yang harus dilayani anak.

Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini

  • Teori Maturationis
  • Teori Interaksi
  • Teori Konstruktivisme
  • Teori Psikoanalisis
  • Teori Pengaruh (Influences Theoretical)

Teori maturasionis pertama kali dikemukakan oleh Rousseau dan Gesell (dalam Crain) dimana mereka percaya bahwa anak harus diberi kesempatan untuk “berkembang”. Mereka menyatakan bahwa anak-anak akan mendapat masalah di sekolah jika mereka "salah tempat". dimana anak ditempatkan di kelas yang memiliki tingkatan yang berbeda (tidak sesuai) dengan perbedaan tingkat perkembangan setiap anak.

Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Penggunaan teori konstruktivisme dalam program kegiatan bermain anak usia dini hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) anak harus diberi kesempatan yang luas dalam kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi dirinya; (2) pembelajaran anak usia dini sebaiknya dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensi bukan perkembangan aktual; (3) program kegiatan permainan lebih berorientasi pada penggunaan strategi; (4) anak mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan deklaratif yang telah mereka pelajari dengan pengetahuan prosedural untuk melakukan tugas dan memecahkan masalah; (5) pembelajaran dan proses pembelajaran tidak hanya bersifat transferable, melainkan bersifat co-constructive. Peran pendidik anak usia dini dalam hal ini adalah membantu anak tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya dengan memperkuat minat, kebutuhan dan kelebihan yang ada pada setiap anak.

Kesadaran Personal

Sebagai kesimpulan dari pembahasan teori konstruktivisme adalah: (1) konstruktivisme percaya bahwa belajar terjadi ketika anak mencoba memahami dunia di sekitarnya, anak membangun pemahamannya sendiri tentang dunia di sekitarnya, dan belajar menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya, orang dewasa. dan lingkungan; dan (2) setiap anak membangun pengetahuannya sendiri berkat pengalaman dan interaksi aktif dengan lingkungan sekitar dan budaya tempat tinggalnya melalui bermain.

Pengembangan Emosi

Membangun Sosialisasi

Catron dan Allen mengatakan bahwa ada 6 (enam) aspek perkembangan anak usia dini yaitu kesadaran pribadi, kesehatan emosi, sosialisasi, komunikasi, kognisi dan keterampilan motorik yang sangat penting dan harus diperhatikan sebagai fungsi interaksi. Pertumbuhan anak dalam enam aspek perkembangan di bawah ini menjadi fokus utama pengembangan kurikulum bermain kreatif pada anak usia dini.

Pengembangan Komunikasi

Jika bayi sedang bersemangat, maka seluruh tubuhnya akan bergerak bersamanya, sedangkan kaki dan lengannya juga ikut bergerak. Lambat laun, anak akan semakin bisa bergerak seperti berusaha meraih sesuatu dengan bebas atau merangkak.

Pengembangan Kognitif

Gerakan-gerakan yang disengaja dan terkontrol juga akan tersusun dalam pola-pola, seperti menarik diri dengan tepat ke posisi berdiri, melepaskan tangan dan menggerakkan kaki untuk berjalan. Seiring perkembangan anak, proses merangkak dan akhirnya berjalan atau berlari akan menjadi pola bagi perkembangan fisik anak.

Pengembangan Kemampuan Motorik

Pola Perkembangan Anak

  • Perkembangan Fisik
  • Perkembangan Sosial
  • Perkembangan Emosional
  • Perkembangan Intelektual

Perkembangan kognitif anak-anak yang lebih muda dijelaskan dalam beberapa teori berbeda pada waktu yang berbeda. Anak yang berada pada tahap sensorimotor membutuhkan pengalaman yang berhubungan dengan sentuhan, pengecapan dan juga pemeriksaan.

Basis Pendidikan Anak Usia Dini

Seorang pemikir yang berada dalam tahap konkrit operasional dapat mengikuti pemikiran yang sama hanya jika dia telah melihat blok dan juga melakukan penelitian. Dengan melakukan proses manipulatif, pemikir yang berada pada tahap operasional konkret akan lebih mudah memahami konsep matematika dan sains.

Pendekatan dalam Pendidikan Anak Usia Dini

  • Berorientasi pada kebutuhan anak
  • Berorientasi pada Perkembangan Anak

Pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan harapan masyarakat. Pendidikan anak usia dini mempunyai fungsi yaitu mengembangkan seluruh potensi anak, menetapkan nilai dan norma kehidupan, pembentukan dan pembiasaan tingkah laku yang diharapkan, pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar, pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.

Berbasis pada keholistikan dan keterpaduan

Berbasis pada Multi Disilpin Ilmu dan Budaya

Berbasis pada Taraf Perkembangan Anak

  • Anak Usia Dini Belajar melalui Bermain
  • Pembelajaran Terpadu
  • Pembelajaran Aktif, Kreatif , Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
  • Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini
    • Anak sebagai Pembelajar Aktif
    • Pengembangan Keterampilan Hidup
    • Anak Berpikir melalui Benda Konkret
    • Anak Belajar melalui Sensori dan Panca Indera
    • Anak Membangun Pengetahuan Sendiri

Artinya anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada pada anak untuk menghasilkan kemampuan yang berbeda. Anak usia dini dapat dengan mudah menyerap pengalaman melalui benda-benda konkrit (nyata).

Asas Motivasi

Asas Kemandirian

Asas Keterpaduan

Asas Kerja Sama (Kooperatif)

Asas Belajar Sepanjang Hayat

Anak Belajar dari Lingkungan

Asas Pembelajaran Anak Usia Dini

Asas Perbedaan Individu

Asas Kekonkretan

Asas Apersepsi

Oleh karena itu pembelajaran harus dirancang untuk mengembangkan kemandirian anak, misalnya cara makan, menyikat gigi, berpakaian, melepas dan memakai sepatu, buang air kecil dan besar, membereskan mainan setelah dipakai, dan sebagainya. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, misalnya bertanggung jawab dalam kelompok, menghargai pendapat anak lain, aktif dalam kerja kelompok, membantu anak lain, dan sebagainya.

Pemikiran Tokoh dan Pakar

Usia Dini

Tokoh Pendidikan Manca Negara 1. Johann Amos Comenius

  • Johann Heinrich Pestalozzi
  • John Locke
  • Jean Jacques Rousseau
  • Jan Lighthart
  • Langkah persiapan
  • William H. Kilpatrick
  • Penyelenggaraan Kegiatan Pameran
  • Maria Montessori
  • Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan
  • Perjalanan Studi Wisata atau Survai
  • Kegiatan Pembelajaran: Pengolahan Masalah
  • Frederich Wilhelm Fröebel
  • Helen Parkhurst

Sementara ruang dan peralatan bermain sedang disiapkan, agar ada pendidik yang menyambut anak-anak. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain bebas dengan teman-teman lainnya sambil menunggu kegiatan dimulai. Lebih baik jika orang tua atau wali tidak bergabung dengan anak-anak. Kegiatan pembukaan dapat berupa permainan tradisional, gerak dan musik, dll. Satu kader memimpin, kader lainnya ikut serta bersama anak-anak.Kegiatan pembukaan berlangsung kurang lebih 15 menit.

  • Ovide Decroly
  • Jean Piaget
  • Lev Vygotsky
  • Erik Homberger Erickson
  • Tokoh Pendidikan Indonesia

Anak-anak dapat memilih pusat yang akan mereka pelajari.Untuk mengembangkan sosialisasi, guru memungkinkan anak-anak melakukan tugas tertentu secara bersama-sama. Selama masa ini, anak-anak menerima keseimbangan antara penentuan nasib sendiri dan kontrol dari orang lain.

1 Ki Hajar Dewantara

  • Sarah Smilansky
  • Budi Pekerti
  • Muhammad Syafei
  • Sistem Among, inti dari sistem among yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Napitupulu (2001;15-16) adalah
  • Conny R. Semiawan
  • Yuliani Nurani

Menurut Sekolah Ki Hajar Dewantara ciri pendidikan anak usia dini adalah budi pekerti dan sistem Among. Pendidikan anak usia dini berakar pada ilmu pendidikan, sedangkan pohon pendidikan (Body of knowledge) dari ilmu pendidikan bersumber dari berbagai referensi dari ilmu-ilmu sebelumnya seperti filsafat, psikologi, antropologi, budaya dan sosiologi (Semiawan, 2007: 139 ) ).

Teori Belajar dan Pembelajaran

  • Periode Sensitif untuk Belajar
  • Makna Belajar melalui Bermain bagi Anak
    • Tujuan dan Fungsi Program Pembelajaran
    • Fungsi Program Pembelajaran
  • Model Pembelajaran Anak Usia Dini
  • Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini
    • Hakikat Program Pembelajaran pada Anak Usia Dini

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unsur utama dalam pengembangan program pembelajaran anak usia dini adalah bermain. Pembelajaran anak usia dini memiliki dua jenis model, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan pembelajaran yang berpusat pada anak.

Gambar 5: Musik (2-6 tahun)
Gambar 5: Musik (2-6 tahun)

Minat Bermain dan Perkembangan Anak

  • Karakteristik Bermain pada Anak Usia Dini
  • Hakikat Bermain
  • Tujuan Bermain pada Anak Usia Dini
  • Tahapan dan Perkembangan Bermain
  • Klasifikasi dan Jenis Bermain
    • Bermain Imajinatif
    • Bermain Teka-Teki
  • Minat Bermain pada Anak Usia Dini
    • Pada Bayi Lahir Sampai Usia 1 Tahun
  • Bermain Berdasarkan Kemampuan Anak
    • Bermain Eksploratoris
    • Bermain Energetik
    • Bermain Keterampilan,
    • Bermain Sosial

Bermain pada anak usia dini harus bebas dari aturan yang mengikat, karena anak usia dini memiliki cara bermainnya sendiri. Merujuk Jefree, McConkey dan Hewson, pentingnya memecahkan teka-teki dapat: (1) mengembangkan kemampuan berpikir anak, (2) teka-teki merangsang rasa ingin tahu anak, dan (3) mengembangkan kemandirian pada anak.

  • Pada Anak Usia 1 - 2 Tahun (13-24 bulan)
  • Pada Anak Usia 2-3 Tahun
  • Pada Anak Usia 3-4 Tahun
  • Pada Anak Usia 6-8 Tahun
  • Pada Anak Usia 4-6 Tahun

Kemampuan ini sangat penting karena tidak semua anak pada usia ini melakukan semua kemampuan dan minat yang disebutkan tadi. Kemampuan dan minat anak pada tahap perkembangan usia 4-6 tahun mengalami perubahan yang sangat signifikan, sehingga banyak hal yang pantas diberikan pada usia tersebut.

Layanan Pendidikan Anak Usia Dini

  • Hakikat Anak Berkebutuhan Khusus
  • Anak Usia Dini yang Membutuhkan Perhatian Khusus
  • Pendidikan Inklusi di Indonesia
  • Peran Guru dalam Kemitraan dengan Orang tua

Umumnya anak berkebutuhan khusus ditempatkan di sekolah luar biasa atau sekolah luar biasa. Orang tua berpikir bahwa jika guru tidak mengetahui apa yang terjadi, berarti guru tidak mengawasi anak dengan baik.

Pengembangan Kecerdasan Jamak

  • Kecerdasan dan Intelegensi
  • Hakikat Kecerdasan
  • Kecerdasan Jamak
  • Perkembangan Otak

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan sel otak, potensi bawaan terus tumbuh dan berkembang. Potensi bawaan merupakan faktor heritabilitas, bahkan merupakan kemampuan awal setiap individu yang baru lahir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Yuliani Nurani dkk, 2004: 4).

Kecerdasan Jamak 8

Kecerdasan Jamak

Strategi Pengembangan Kecerdasan Jamak

Gambar

Ilustrasi gambar di atas, menunjukkan bahwa pembangunan PAUD di Indonesia diharapkan menjadi  fundamen SDM berkualitas (2015), melahirkan SDM handal (2025), mengantarkan SDM yang mampu bersaing  secara global (2035), serta melahirkan SDM (insan) yang cerda
Gambar 5: Musik (2-6 tahun)
Gambar 9: Menulis (3-4 tahun)
Gambar 10: Membaca (3-5 tahun)

Referensi

Dokumen terkait

Proses Pendidikan dan Pembelajaran pada Anak Usia Dini (PAUD).. hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna

Orangtua dan keluarga sebagai perantara langsung dan berhadapan dengan anak membentuk perkembangan awal bagi anak dan sebagai pondasi dasar pengembangan kemampuan fisik dan berbagai

3. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan anak dalam

Kesiapan bersekolah menurut fitzgerald merupakan kemampuan anak mencapai tingkat perkembangan emosi, fisik dan kognisi yang memadai sehingga anak mampu berhasil

bagi anak usia dini, stimulasi perkembangan motorik kasar anak tidak hanya menunggu ketiaka anak sudah berada di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akan tetapi dapat

Pembentukan karakter anak usia dini, berjalan seiring dengan perkembangan dan penyesuaiannya pada lingkungan sosialnya, akan tetapi tidak semua anak dapat

inderanya ,Anak mulaimeniru perilaku keagamaan secara sederhana danmulai mengekspre-sikan rasa sayang dan cinta kasih,Anak mampu meniru secara terbatas perilaku

Hasil dan Pembahasan Delapan standar dalam Instrument Penilaian Akreditasi IPA Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang wajib memiliki dokumen: 1 Standar pencapaian perkembangan anak; 2