• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan

C. Komitmen dan Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini

2. Kebijakan Nasional

Berbagai kebijakan yang terkait dengan keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia telah ditetapkan dalam dokumen resmi negara, seperti yang diuraikan berikut ini.

Pembukaan UUD RI 1945, terdapat kutipan yang berbunyi “… kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu persatuan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,...”. Pendidikan anak usia dini memiliki pandangan bahwa sesungguhnya dengan mencerdaskan anak secara tidak langsung akan membantu meningkatkan kualitas SDM negara yang pada akhirnya akan menyebabkan negara untuk lebih maju. Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti, meningkatkan daripada masyarakat negara itu sendiri untuk menuju pembangunan yang berkualitas. Dan memang semua itu harus dimulai dari anak usia dini yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.

Hal ini dapat terlihat, bahwa sejak awal kemerdekaan Indonesia, pemerintah sudah benar-benar memikirkan bagaimana caranya untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga tidak dapat dipecah belah dengan mudah oleh bangsa lain. Bangsa yang besar dan kuat dibangun oleh sumber daya manusia yang handal dan berbudi luhur. Hal ini dapat diupayakan melalui jalur pendidikan yang baik sejak dini.

Amandemen UUD 1945, tertulis pada pasal 28 C Ayat 2 bahwa setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Membuka peluang anak-anak kurang mampu untuk dapat memperoleh pendidikan yang layak seperti anak-anak lain karena pendidikan yang layak adalah hak azasi setiap manusia.

Tidak ada batasan bagi seorang anak untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya selama kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi terutama kebutuhan akan makanan dan gizi yang baik. Apabila kebutuhan utamanya terpenuhi, maka kebutuhan pendidikannya pun dapat terpenuhi oleh anak sehingga akhirnya anak dapat memperoleh manfaat dari pendidikan itu seperti mendapat pekerjaan yang baik sesuai dengan minat dan kemampuannya sehingga akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Bila seseorang tidak mendapatkan kesempatan, maka dia akan terus berada dalam keterpurukan.

Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya. Berhak mendapatkan pendidikan dan meperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar dan pendidikan serta

manfaatnya haruslah memadai. Berbekal hal tersebut seorang anak kelak dapat membangun dirinya menjadi manusia berguna baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.

Undang-undang Perlindungan Anak, RI Nomor 23 Tahun 2002 tertulis bahwa: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 4); Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9 ayat 1) dan Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khususnya bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan anak yang memiliki keunggulan juga mendapatkan pendidikan khusus (pasal 9 ayat 2). (Departemen Sosial RI, 2002:5)

Setiap anak tentu telah dibekali potensi yang luar biasa sejak kecil. Potensi itu harus dikembangkan dan digali dengan cara pemberian stimulasi yang sesuai. Oleh sebab itu, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya sesuai dengan minatnya tanpa adanya unsur- unsur paksaan di luar dirinya.

Selanjutnya dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tertulis bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Depdiknas,USPN, 2004:4). Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda karena dengan pendidikan atau pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan selanjutnya.

Setiap anak membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal atau diakui masyarakat. Hendaknya pendidikan juga memperhatikan lingkungan disekitarnya sehingga tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada didalam masyarakat. Setiap anak membutuhkan rangsangan pendidikan untuk mengoptimalkan potensinya.

Melalui pendidikan anak juga diperkenalkan dengan lingkungannya agar dia dapat menyesuaikan diri di lingkungannya.

Sampai pada akhirnya, komitmen yang tinggi dari pemerintah Indonesia terhadap pengembangan anak usia dini dibuktikan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 051/0/2001 tentang didirikannya Direktorat PADU (Pendidikan Anak Dini Usia) di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat PADU didirikan sebagai upaya pemerintah untuk memajukan dan meratakan pendidikan anak usia dini di Indonesia lebih terkonsentrasi. Upaya tersebut mulai terasa sekarang, di mana semua orang mulai mengetahui tentang pentingnya pendidikan anak dimulai sejak usia dini. Selanjutnya Direktorat ini berubah nama menjadi Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (Direktorat PAUD).

Arah Kebijakan PAUD di Indonesia:

Misi: Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria, dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Visi: (1) mengupayakan pemerataan layanan, peningkatan mutu, dan efisiensi penyelenggaraan pen-didikan dini; (2) mengupayakan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memberikan layanan pendidikan dini; (3) mempersiapkan anak sedini mungkin agar kelak me-miliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

Ringkasan

Tujuan dari program PAUD adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan kreativitas/daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya.

 Tujuan utamanya yaitu untuk membantu anak Indonesia dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Tujuan penyertanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik di sekolah).

 Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membangun rasa percaya diri yang sangat penting dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan atau prestasi sekolah pada masa yang akan datang.

 Fungsi pendidikan anak usia dini secara umum terkait dengan fungsi pendidikan secara nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Fungsi pendidikan anak usia dini berkaitan dengan aspek perkembangan adalah memberikan stimulasi kultural kepada anak karena pendidikan pada anak usia dini sebenarnya merupakan ekspresi dari stimulasi cultural.

 Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini, maka fungsi program stimulasi berkaitan dengan fungsi adaptasi, sosialisasi, pengembangan potensi, bermain dan ekonomik.

 Komitmen PAUD secara internasional dapat dipelajari melalui sejumlah dokumen, diantaranya komitmen educational for all, deklarasi Dakkar, World Fit for Children, convention on the right of the child dan the Salamanca statement.

 Kebijakan PAUD secara nasional dapat dipelajari dalam dokumen Pembukaan UUD RI 1945 dan amandemen perubahannya, undang-undang perlindungan anak, undang-undang sistem pendidikan nasional, keputusan menteri Pendidikan Nasional.

Berbagai bentuk kebijakan dan kesepakatan baik secara nasional maupun internasional di atas, telah mendorong pemerintah Indonesia untuk menyusun berbagai program yang terkait dengan pengasuhan, pendidikan dan pengembangan anak usia dini. Sebagai wujud nyata komitmen pemerintah adalah ditetapkannya beberapa kebijakan dasar yang termuat dalam dokumen Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) sampai 2015, yang isinya adalah: (1) Mewujudkan anak yang sehat, tumbuh dan berkembang secara optimal melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan kerja sama lintas sektoral, perbaikan lingkungan, peningkatan kualitas serta jangkauan upaya kesehatan, peningkatan sumber daya, pembiayaan dan manajemen kesehatan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; (2) Mewujudkan anak yang cerdas, ceria dan berakhlak mulia melalui upaya perluasan aksesibilitas, peningkatan kualitas, dan efisiensi pendidikan serta partisipasi masyarakat;

(3) Mewujudkan perlindungan dan partisipasi aktif anak melalui perbaikan mutu pranata sosial dan hukum, pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan terutama bagi anak yang berada dalam keadaan darurat dalam jaringan kerja nasional dan internasional (Depdiknas, Dit PAUD, 2005:16).

Latihan

Untuk lebih memantapkan pemahaman tentang isi bab ini, maka lakukanlah diskusi terpimpin dengan tahapan sebagai berikut:

Bagi kelas menjadi 2 kelompok besar dan dosen sebagai moderator.

Lakukan analisis terhadap komitmen dan kebijakan PAUD di Indonesia.

Kelompok 1: Menganalisis komitmen internasional

Kelompok 2: Menganalisis kebijakan Nasional

Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan dari diskusi tersebut.

Ringkasan

Tujuan dari program PAUD adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan kreativitas/daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya.

 Tujuan utamanya yaitu untuk membantu anak Indonesia dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Tujuan penyertanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik di sekolah).

 Salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membangun rasa percaya diri yang sangat penting dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan atau prestasi sekolah pada masa yang akan datang.

 Fungsi pendidikan anak usia dini secara umum terkait dengan fungsi pendidikan secara nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Fungsi pendidikan anak usia dini berkaitan dengan aspek perkembangan adalah memberikan stimulasi kultural kepada anak karena pendidikan pada anak usia dini sebenarnya merupakan ekspresi dari stimulasi cultural.

 Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini, maka fungsi program stimulasi berkaitan dengan fungsi adaptasi, sosialisasi, pengembangan potensi, bermain dan ekonomik.

 Komitmen PAUD secara internasional dapat dipelajari melalui sejumlah dokumen, diantaranya komitmen educational for all, deklarasi Dakkar, World Fit for Children, convention on the right of the child dan the Salamanca statement.

 Kebijakan PAUD secara nasional dapat dipelajari dalam dokumen Pembukaan UUD RI 1945 dan amandemen perubahannya, undang-undang perlindungan anak, undang-undang sistem pendidikan nasional, keputusan menteri Pendidikan Nasional.

Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

BAB 4