Langkah-langkah yang dilakukan untuk bertanam organik :
• – Pemilihan lahan dan lokasi
• – Pemilihan benih dan jenis komoditas
• – Pengelolaan kesuburan tanah
• – Pola tanam dan air
• – Pengendalian hama penyakit dan gulma
• – Tempat tanam
• PEMILIHAN LAHAN DAN LOKASI
• @ Lahan harus bebas dari saprotan kimia sintetis (pupuk dan pestisida)
• @ Bila lahan bekas tanaman non organik maka hrs dikonversi ke lahan organik secara bertahap dgn
menggunakan pupuk organik. Ini bisa memakan waktu 2-3 thn untuk menjadi lahan benar2 organik.
• @ Lokasi memegang peranan penting terutama untuk aspek pemasaran, jadi dicari lahan yg dekat dengan konsumen, pengangkutan, tersedianya sumber air dll.
PEMILIHAN BENIH DAN JENIS KOMODITAS
• @ Benih sebaiknya bukan dari produk rekayasa.
Sebaiknya menggunakan benih lokal pertanian organik.
• @ Penyemaian tanpa menggunakan bhn kimia (untuk penyelupan benih)
• @ Komoditas yang dipilih untuk ditanam secara
organik, harus sesuai dengan ketinggian tempat
/lahan, suhu dan curah hujan di lokasi kebun /
lahan.
• PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH
• @ Menghindari penggunaaan pupuk kimia dan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) sintetis
• @ Menambahkan bahan organik ke dalam tanah
melalui pemberian pupuk alami atau kompos/kandang.
• @ Menambahkan bahan mineral alami seperti : batuan phosphat, zeolit, kapur dolomit ke dalam tanah.
• @ Sisa-sisa pembakaran tanaman/limbah: abu
sekam/bambu, sekam bakar, tepung tulang, tepung ikan dsb.
• POLA TANAM DAN AIR
• @ Melakukan rotasi tanaman yang teratur dan melakukan penanaman tanaman yang tidak se famili (leguminoseae,
cucurbitaceae, gramineae, cruciferae dll)). Dengan rotasi, maka tanah diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
• @ Melakukan multikultur (menanam lebih dari 1 jenis tanaman dalam 1 luasan lahan ) contoh: tumpang sari, tumpang gilir dan tanaman campuran.
• @ Menggunakan air yang bebas dari bahan kimia sintetis.
• @ Menanam tanaman pendamping pada lahan dengan waktu yang sama dan saling menguntungkan untuk mencegah serangan hama.
Contoh: tomat dan kol, tomat dan bawang2an, selada dan buncis, timun dan kol, buncis dan kubis dsb.
• PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT DAN GULMA
• Ini dilakukan untuk mendorong keseimbangan hubungan
predator dan memperbesar musuh alami yang menguntungkan dengan cara:
• @ Memilih varietas yang sesuai
• @ Melakukan rotasi tanaman yang teratur
• @ Menggunakan bio pestisida atau pestisida nabati/botani
• @ Menggunakan musuh alami termasuk pelepasan predator dan parasit. Contoh: menggunakan agen hayati berupa bakteri,
virus, jamur antagonis, nematoda dsb.
• @ Sebaiknya menggunakan mulsa organik, contoh : jerami padi.
TEMPAT TANAM
• Penanaman secara organik dapat di lakukan di tanah dan di polibag/pot. Tempat bertanam umumnya diberi naungan dari plastik (green house), perangkap dan
pelindung (insect screen). Hal ini dilakukan agar tanaman terlindungi dari hujan dan serangan hama/penyakit secara langsung.
• Bila semua langkah2 sudah terpenuhi maka tinggal menunggu hasilnya… selamat mencoba.
• sumber : kiat bercocok tanam sayuran organik – h.samsudin tendi satrio.