• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODI ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR JURUSAN USHULUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRODI ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR JURUSAN USHULUDDIN "

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana melaksanakan pesan moral kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi>r Al-Azha>r dengan konteks kehidupan masa kini. 21 Imam Ahmad dalam al-Musnad dan Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad meriwayatkan dengan sanad yang baik daripada Abu Hurairah.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

S}a>d ayat 41-44 dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kisah Nabi Ayub As berdasarkan QS. 22 Ika Tiyas Andini, Pendidikan Nilai Kesabaran dalam Kisah Nabi Ayyub Terhadap Al-Qur'a>n Surat S}a>d Ayat 41-44, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2016), Pdf.

Metode Penelitian

Cari dan kumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang dikemukakan, ayat Makiyah dan Madaniyah. Kaji ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan mengumpulkan ayat-ayat yang mengandungi perbincangan yang serupa.

Sistematika Pembahasan

Bab ketiga, penulis akan membahas kitab Tafsi>r Al-Azha>r yaitu kisah hidup Hamka, biografi singkat, latar belakang pendidikan, karya dan uraian kitab Tafsi>r al-Azha>r, latar belakang dan historiografinya. , sistematika penulisan, metode penafsiran, gaya penafsiran dan sumber penafsiran. Bab keempat, penulis akan mengidentifikasi ayat-ayat tentang kisah Nabi Ayyub AS, mengelompokkannya berdasarkan kronologi keturunannya, asbab nuzul (kalau ada), ayat-ayat pulagu, tafsir ayat-ayat tentang kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi> r al -Azha>r, aspek akhlak kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi>r Al-Azha>r, Implementasi pesan moral kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi>r Al-Azha>r hingga saat ini konteks kehidupan dan analisis penulis terhadap pesan moral yang terkandung dalam kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi >r al-Azha>r.

KAJIAN TEORI

Definisi Moral

Jika etika lebih bersifat teoritis, maka moralitas dan etika lebih bersifat praktis. Dengan kata lain etika, akhlak dan moralitas berasal dari manusia, sedangkan moralitas berasal dari Tuhan.12.

Pesan Moral

Etika, moral dan akhlak berasal dari produk kondisi dan kebudayaan masyarakat, yang secara selektif diakui bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sedangkan akhlak bersumber dari wahyu, yaitu putusan-putusan yang bersumber dari petunjuk Al-Qur’an dan hadis. Pemahaman maksud setiap surah merupakan metode yang dapat digunakan untuk menafsirkan Al-Qur'an dan memahami pesan moral setiap surah serta memahami Al-Qur'an secara utuh dan holistik.

Kisah

  • Definisi Kisah
  • Jenis-Jenis Kisah Dalam Al-Qur’a>n
  • Tujuan Kisah-Kisah Al-Qur’a>n
  • Pengulangan Kisah dan Hikmahnya
  • Sikap Para Ulama Seputar Kisah Al-Qur’a>n

Ketika kecil beliau mempelajari ilmu-ilmu instrumental: tata bahasa (nah}wu), morfologi (s}arf), fiqh dan tafsir Al-Qur'an.9. Tafsi>r al-Azha>r layak disebut tafsir al-Qur'a>n karena pemahaman para mufassir (Hamk) memenuhi kriteria tafsir. Lihat: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hal.

7 Lihat Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hlm. Terdapat banyak firman Allah tentang amanah terhadap al-Quran, antaranya. dalam QS. 44 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hlm.

Lihat: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hal.

Kisah Nabi Ayyub AS

BIOGRAFI HAMKA DAN TAFSI>>>>>>>>>>R AL-AZHAR

Biografi Singkat Hamka

Hamka dilahirkan pada tanggal 18 Muharram 1362 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Februari 1908 M, di Desa Tanah Sirah, Di Nagari Sungai Batang di tepi Danau Maninjau.1 Nama lengkap Hamka adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, namun ia lebih sering dipanggil Hamka . yang merupakan singkatan dari namanya. Dikenal juga dengan sebutan Buya Hamka, Istilah buya sendiri biasa digunakan oleh masyarakat Minangkabau untuk seseorang yang dihormati atau sebutan untuk ayah, yang artinya buya sendiri dalam bahasa Minangkabau adalah ayah kita. Ayah Hamka yang dikenal dengan nama Haji Rasul merupakan pionir gerakan Islah (reformasi) di Minangkabau sepulangnya dari Mekkah pada tahun 1906 M.

Ketika berusia 21 tahun (1929), setelah Hamka kembali dari Mekkah, ia menikah dengan seorang wanita bernama Siti Raham, gadis berusia 15 tahun. Pada tanggal 19 Agustus 1973 (satu tahun delapan bulan setelah kematian istri pertamanya), Hamka menikah lagi dengan Hajah Siti Khadijah, asal Cirebon, Jawa Barat.5. 5 Abdul Rouf, Mosaik Tafsir Indonesia: Kajian Ensiklopedis Tafsir Nusantara Karya Abdur Rauf As-Singkili hingga Muhammad Quraish Shihab, (Depok: Sahifa Publishing, 2020), hal.

6 Hasani Ahmad Said, Netwerk en vernieuwing van de archipel Tafsir Ulama XVI-XXI Centuries, (Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari, 2020), p.

Latar Belakang Pendidikan Hamka

Setahun setelah kepulangannya dari Mekkah, tepatnya pada tahun 1928, diadakan Mukhtamar Muhammadiyah di Solo dan Hamka menjadi salah satu pesertanya. Kiprahnya di Muhammadiyah rupanya membawanya ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Medan pada tahun 1936. Berawal dari ibu kota itu, ia mampu menulis apa saja, mulai dari pemikiran, filosofi, hingga berita kunjungan ke daerah.

Namun ketika Jepang datang, pedoman masyarakat dibekukan, aktivitas masyarakat dikendalikan, dan pengibaran bendera merah putih dilarang. Namun pada saat yang sama, Jepang dapat menerima Hamko dengan mengangkatnya menjadi Syu Sangi Kai, atau Dewan Perwakilan Rakyat, pada tahun 1944. Aktivitas yang mempengaruhinya dalam penafsiran Al-Qur'an (al-Azhar) konon bermula dari penghayatan perjalanan hidupnya pada tahun 1924 hingga tahun 1925 ia mendapat pelajaran Tafsir al-Qur'a>n dari Ki Bagus Hadikusumi. di Yogyakarta.

Peluangnya untuk mengembangkan intelektualisme Islam terbuka ketika ia berangkat ke Jakarta pada tahun 1949 dan diterima sebagai koresponden surat kabar Merdeka dan majalah Peisazhi.

Karya-Karya Hamka

Tafsi>r al-Azha>r merupakan media bagi Hamka untuk mengkomunikasikan ide-ide barunya dalam menafsirkan Al-Qur'an. Oleh karena itu, dalam memahami Al-Quran, Hamka tidak hanya menjangkau makna harafiah ayat-ayat tersebut, namun juga metaforanya. 10 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hal.

Antara karya beliau ialah Tafsir al-Qur'a>n al-'az}im, al-Bidayah wa an-Nihayah, dll. 47 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hlm. 50 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'a>n Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur'a>n Qordoba.., hlm.

Sebagaimana kisah-kisah di dalam al-Quran memberi pengajaran kepada utusan-utusan Allah, demikian pula dengan orang-orang yang beriman sesudahnya.

Deskripsi Kitab Tafsi>r Al-Azha>r

  • Latar Belakang Dan Riwayat Penulisan
  • Sistematika Penulisan
  • Metode Penafsiran
  • Corak Penafsiran
  • Sumber Tafsir
  • QS. S}a>d/38: 41-44
  • QS. Al-Anbiya>’/21: 83-84

Pesan Moral Kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi>r al-azha>r

Kisah Nabi Ayyub AS adalah kisah yang sering kita dengar, tetapi tentang kisah di dalam al-Quran, tafsirannya sering dicampuradukkan oleh berita-berita Israel termasuk kisah Nabi Ayyub seperti yang pernah penulis senaraikan sebelum ini. Penafsiran Hamka dalam Tafsi>r al-Azha>r tentang kisah Nabi Ayyub AS adalah panjang dan mampu mencakupi setiap aspek. Agar kita dapat mengetahui berita yang benar dan jelas tentang kisah Nabi Ayyub, sehingga dapat memetik pesan-pesan akhlak yang terkandung dalam kisah tersebut.

Seperti yang dinukilkan oleh Mulyono bahawa Ibnu Qayyim Rahimahullah mengatakan istiqamah ialah komitmen untuk mengikuti jalan yang lurus.43 Perkataan istiqamah dalam al-Quran terdapat dalam QS. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya Madarij as-Salikin seperti yang dinukilkan oleh Dede Setiawan: 'Tawakkal ialah amalan dan penghambaan hati dengan menyerahkan segala-galanya kepada Allah SWT semata-mata, beriman kepada-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan redha. apa-apa yang menimpanya berdasarkan keyakinan bahawa Allah akan memberikan segala 'kecukupan' untuk dirinya, dengan tetap melaksanakan 'alasan' dan bekerja keras untuk mendapatkannya. 48 Dede Setiawan dan Silmi Mufarihah, Pergantungan kepada Al-Quran dan implikasinya dalam menghadapi pandemik Covid-19, Jurnal Pengajian Al-Qur'an, Jil.

Implementasi pesan moral kisah Nabi Ayyub AS dalam Tafsi>r al-Azha>r dalam konteks kehidupan saat ini.

Implementasi Pesan Moral Kisah Nabi Ayyub AS Dalam Tafsi>r Al-

Memandangkan tafsiran ayat-ayat kisah dalam al-Quran terdedah kepada kekeliruan oleh israiliyat54, Hamka dalam tafsirnya menjelaskan kisah-kisah israiliyat yang sering dikaitkan dengan kisah Nabi Ayyub AS, kemudian memberikan penjelasan. Di dalam Taurat dan Injil diterangkan secara terperinci tentang nama-nama negara dan nama-nama peribadi, manakala dalam Al-Quran kisah tersebut hanya diceritakan dengan kurang terperinci berbanding Taurat dan Injil supaya dapat diambil pengajaran. Ia. Selepas masuk Islam, ahli kitab membawa bersama ilmu agama mereka dalam bentuk cerita dan dongeng agama dan apabila membaca kisah-kisah dalam al-Quran mereka kadang-kadang menunjukkan perincian kisah seperti yang terdapat dalam kitab mereka adalah.

Hamka juga menjelaskan beberapa perkara yang menyebabkan Allah mengembalikan dan melipatgandakan kesihatan, harta dan keluarga Nabi Ayyub, iaitu kerana Nabi Ayyub seorang yang penyabar, tahan penderitaan, tidak mengeluh, hamba Allah yang sangat baik dan sentiasa istiqamah dalam beribadah. dan sentiasa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Menurut Hamka, kisah Nabi Ayyub AS di dalam al-Quran terutama ditujukan kepada Nabi SAW untuk dijadikan iktibar atas kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi kesulitan dalam kehidupannya, demi menguatkan Rasulullah SAW dalam menghadapi masalah tersebut. Orang-orang kafir Quraisy, juga sebagai pengajaran kepada mereka yang beriman kepada Allah SWT bahawa setiap ujian yang dihadapi dengan kesabaran dan penyerahan sepenuhnya kepada Allah pasti akan membawa kepada kisah Nabi Ayyub AS, yang terdapat dalam al-Quran, seperti yang ditafsirkan oleh Hamka, paling hampir menyerupai kisah Nabi Ayyub AS. realiti yang wujud pada hari ini, di mana manusia sering tidak sabar dan cenderung berputus asa dalam menyahut dugaan yang pastinya diberikan kepada setiap manusia yang hidup di dunia untuk tujuan memajukan imannya.menguji58 dan tidak pandai bersyukur. nikmat yang Allah beri bila dia berseronok.

Oleh karena itu, dengan memahami kisah Nabi Ayyub AS yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an melalui penjelasan ulama tafsir asli Indonesia, setidaknya bisa menjadi pedoman untuk mengendalikan diri terhadap perasaan duka yang berlebihan ketika musibah atau musibah menimpa. dan mampu mengatasi Hikmah di balik musibah ini adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita bisa mendapatkan apa yang Nabi Ayyub dapatkan.

Analisa Penulis

Kisah ini dikemukakan dalam al-Quran untuk dijadikan iktibar oleh Rasulullah SAW kerana kesedihan hatinya terhadap orang-orang kafir Quraisy, agar dikuatkan hatinya dalam iman kepada janji Allah atas kemenangannya dengan mengingatinya. ujian untuk diingati. bahawa Nabi Ayyub AS berhadapan dengan kesabaran yang akhirnya membawa kebahagiaan kepadanya. Mengenai ayat-ayat al-Quran yang membincangkan tentang kisah Nabi Ayyub AS sebagaimana pengarang mengkajinya, penulis hanya menemui beberapa riwayat hadis. dengan editorial yang sama, iaitu tentang Nabi Ayyub AS dan belalang emas yang menghampirinya ketika baginda sedang mandi. Mufradat Fi>ghari>bi Al-Qur'a>n, Trans: Ahmad Zaini Dahlan, Cet.2, Vol.3, Depok: Khazanah Fawa'id.

Mendidik Nilai Kesabaran dalam Kisah Nabi Ayyub pada Al-Qur'n Surat Shad Ayat 41-44, Salatiga: IAIN Salatiga An-Nawawi, Muhammad Bin Umar, 2000. Memahami Pesan Moral Al -Qur'a>n : Kajian Konsep Gharad dalam Tafsir Al-Mizan, Artikel: Wardah No.XXVII. Tawakal dalam Al-Qur'an dan Implikasinya dalam menangani pandemi Covid-19, Jurnal Kajian Al-Qur'an, Vol.

Kaidah Tafsir: syarat, ketentuan dan kaidah yang perlu anda ketahui untuk memahami ayat Alquran, Tangerang: Lentera Hati.

PENUTUP

Saran

Pengajaran Akhlak dalam Kisah Nabi Yusuf A.S.: Analisis Semiotik oleh Roland Barthes, Tesis Jabatan Tafsir Hadis UIN Walisongo Semarang. Nilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Nabi Ayub AS (Tafsir Q.S. Shad ayat 41-44), dalam Atthulab: Jurnal UIN Sunan Gunung Jati Bandung, jld. Pola Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar: Kajian Pemikiran Hamk Dalam Teologi Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas Zuhaili, Wahbah, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

3.3 Pesan-Pesan yang Terkandung dalam Ayat yang Menjelaskan Tentang Kisah Kelahiran Nabi Isa Putera Maryam

Dengan pendidikan akhlak ini adalah bertujuan untuk membentuk pendidik, orang tua memiliki pemahaman yang baik tentang Akhlak Islam (Moral knowing), ruang

Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai pembelajaran yang terkandung dalam kisah Nabi Yusuf, yang dapat diteladani oleh para pendidik (guru) dalam

Kedua, Pesan yang moral yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Yunus dalam Jāmi’ al-Bayān ‘an Ta’wīl āy al-Qur’ān antara lain pentingnya kesabaran dalam berdakwah,

Mata kuliah ini memuat pembelajaran gramatikal dan sintaksis bahasa Inggris yang diperlukan mahasiswa untuk membaca teks-teks berbahasa Inggris (text reading),

menjamin kesehatan (ukhūwah Islāmiyah), membentuk individu muslim, mendukung karier, dan kesehatan. Kedua, kesejahteraan akhirat termasuk: mudah untuk melaksanakan

Penelitian tentang cara baca al-Qur‟an mulai muncul pada akhir abad ke dua Hijriah, ketika fenomena munculnya ragam bacaan al- Qur‟an di tengah masyarakat semakin

skripsi ini lebih menekankan pada aspek morfologi dan anatomi buah dalam Al-Qur‟an serta kontekstualitasinya menurut ilmu sains botani.15 Kesamaan dengan penulis adalah tentang