• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyek Profil Pelajar Pancasila

N/A
N/A
Anastasia Larasati

Academic year: 2023

Membagikan "Proyek Profil Pelajar Pancasila "

Copied!
160
0
0

Teks penuh

Buku Proyek Profil Siswa Pancasila merupakan panduan bagi guru PAUD yang merupakan satu kesatuan dengan lima panduan lainnya. Buku ini memberikan contoh penggunaan pendekatan proyek yang memuat konten Profil Siswa Pancasila. Implementasi dari berbagai teori dan metode yang telah diuraikan pada lima buku lainnya akan dilihat pada Buku Proyek Profil Siswa Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan di Indonesia digambarkan dalam enam dimensi sebagai berikut: (1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bekerja sama; (4) keberagaman global; (5) penalaran kritis; dan (6) kreatif. 5 BAB 1 Siswa Pancasila Pada tingkat PAUD, pencapaian profil siswa Pancasila dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek. Buku Panduan Guru Proyek Profil Siswa Pancasila disusun dari kurikulum yang bersifat memerdekakan, baik bagi anak maupun guru.

Gambar 1.1 Enam Dimensi Profil Pelajar Pancasila Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021)
Gambar 1.1 Enam Dimensi Profil Pelajar Pancasila Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021)

BAB BAB Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila

Dalam proses pembelajarannya, Pancasila tidak sebatas pada konteks pengetahuan belaka, namun harus turun pada bagaimana penerapannya dalam kehidupan nyata. Pendidikan di Indonesia hendaknya bermuara pada terciptanya peserta didik yang mampu berpikir kritis dan komprehensif serta bangga akan jati dirinya sebagai anak Indonesia. Keenam dimensi tersebut juga harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Keenam dimensi tersebut di atas harus tercakup dalam seluruh aspek pembelajaran agar berpengaruh dan terlihat pada perilaku anak maupun guru. Seperti yang dikatakan Ki Hadjar Dewantara, mempelajari ilmu saja tidak cukup, siswa harus mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan nyata. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya anak berdoa sebelum makan, terbiasa menyapa, berani mengemukakan pendapat, pandai bekerja sama, tidak pilih-pilih teman, bangga dengan jati dirinya, bertanggung jawab. untuk membersihkan mainan mereka setelah bermain, mis. tantangan dan jangan mudah menyerah..

Capaian Pembelajaran

Oleh karena itu kreativitas guru sangat diperlukan untuk memadukan kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menyatu dengan kehidupan nyata dan lingkungan sekitar.

Kaitan Proyek Profil Pelajar Pancasila dengan Capaian Pembelajaran

  • Tema “Aku Sayang Bumi”
  • Tema “Aku Cinta Indonesia”
  • Tema “Bermain dan Bekerja Sama”
  • Tema “Imajinasiku”

Tema-tema ini bersifat umum sehingga dapat dikembangkan menjadi beberapa tema yang dapat menginspirasi kegiatan proyek. Pembelajaran dengan tema “Aku Cinta Bumi” dimaksudkan untuk mengenalkan anak pada perubahan iklim global dan bagaimana mencari solusi kreatif yang dapat diterapkan oleh anak. Pemilihan topik yang tepat dapat mendorong anak melakukan penelitian mendalam melalui pembelajaran berbasis proyek.

Tema “Aku Cinta Indonesia” dapat dikembangkan menjadi topik-topik yang berkaitan dengan kearifan lokal, yang kemudian dikemas dalam proyek pembelajaran yang dapat menumbuhkan kecintaan anak terhadap bahasa dan budayanya. Tema yang dikembangkan dengan tema “Bermain dan Bekerja Sama” bertujuan untuk mendorong anak berinteraksi dengan berbagai temannya agar dapat menghargai orang lain yang berbeda dengan dirinya, mampu bekerja sama, mau berbagi dan tidak membeda-bedakan. antar teman. Oleh karena itu, dalam tema “Imajinasiku”, anak-anak dirangsang dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan memperkuat imajinasinya.

Gambar 1.2 Tema besar Proyek Profil Pelajar PancasilaNilai Agama dan
Gambar 1.2 Tema besar Proyek Profil Pelajar PancasilaNilai Agama dan

BAB BAB Pembelajaran Berbasis Proyek

Apa itu Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)?

Pernahkah kita melihat seorang anak yang membuat rumah dari deretan kursi atau kolong tangga yang kemudian ditutup dengan selimut. Perlu diketahui, sebelum seorang anak membuat rumah, anak harus terlebih dahulu menyampaikan idenya baik kepada orang tuanya atau temannya. Apa yang dilakukan anak dengan kegiatan pekerjaan rumah di atas dapat disebut dengan proyek.

Melalui proyek-proyek rumah tersebut di atas, anak-anak belajar mengungkapkan ide, membangun pengetahuan dan pemahaman tentang struktur bangunan, konsep sempit, konsep tinggi dan rendah, kerjasama, dll. Karena apa yang dilakukan anak-anak tersebut sesuai dengan definisi proyek yang diungkapkan Katz pada kutipan di bawah ini. Kunci dari pendekatan proyek adalah penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan suatu topik yang diangkat oleh anak, guru atau guru yang bekerja dekat dengan anak (Katz, 1994: 1).

Mengapa Menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek?

Pembelajaran yang berlangsung hendaknya mampu menggugah minat anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya dengan melakukan serangkaian uji coba dan investigasi, sehingga anak berani mengambil risiko dan mendapatkan pengalaman nyata. Pembelajaran yang berkembang dari minat anak yang terus digali memungkinkan anak memperoleh manfaat sebagai berikut. Manfaat-manfaat tersebut sangat membantu anak untuk lebih siap menghadapi segala tantangan dan permasalahan yang akan mereka hadapi di masa depan.

Tren pembelajaran berdasarkan minat anak ini akan terus berlanjut dan dapat difasilitasi melalui pembelajaran proyek.

Bagaimana Pembelajaran Proyek ini Dilakukan di PAUD?

Kegiatan seperti membaca buku, menonton video, jalan-jalan, dan lain-lain, untuk merangsang rasa ingin tahu anak sehingga timbul ide untuk membuat proyek. Alur pembelajaran proyek di atas dapat membantu guru memahami bahwa dalam kegiatan proyek, ada kegiatan yang perlu dilakukan sebelum, selama, dan setelah proyek. Mengamati anak untuk menangkap ide, minat, kebutuhan anak serta menyadarkan anak terhadap peristiwa khusus yang terjadi.

Bersiaplah untuk menyulut rasa ingin tahu anak Anda, misalnya dengan mengunjungi situs, buku, atau video yang sesuai dengan topik dan minat anak Anda. Kegiatan ini dilakukan anak untuk menjawab rasa ingin tahunya dan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Guru harus mengantisipasi jika proses pembelajaran selama proyek berlangsung tidak berjalan sesuai rencana, karena ini bisa menjadi proses pembelajaran yang penting.

Gambar 2.2 Skema pembelajaran proyek
Gambar 2.2 Skema pembelajaran proyek

Ingat!

B. Mangunwijaya

BAB BAB

Tema Aku Sayang Bumi

Kegiatan yang mengusung tema besar “Aku Cinta Bumi” ini bisa dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi. Topik yang besar ini sebaiknya dipetakan menjadi beberapa topik dengan menggunakan peta konsep dalam perencanaan pembelajaran, sehingga nantinya dapat muncul beberapa alternatif kegiatan proyek yang sesuai dengan minat anak. Namun sangat mungkin ide anak dan guru berkembang pada saat diskusi dan proses proyek yang sedang berjalan.

Banyak pohon yang ditebang (hewan kehilangan habitatnya, udara panas, tanah longsor, berkurangnya sumber air, berkurangnya satwa liar, dll). Wadah makanan dan minuman yang dapat digunakan kembali Ganti (ganti barang sekali pakai dengan yang lebih tahan lama). Contoh-contoh kegiatan proyek yang disajikan dalam bab ini patut dimaknai sebagai inspirasi bagi para guru.

Kegiatan Proyek “Memilah Sampah”

Tahap Permulaan

Pak Damar kemudian menantang anak-anak untuk mencari sampah jenis lain. Pak Damar mengajak anak-anak menyiapkan sampah kertas dan plastik untuk dibawa ke pemulung. Pak Damar kemudian mempersilakan anak-anak masuk ke dalam kelas agar lebih mudah melanjutkan diskusi.

Hari itu Pak Damar mengajak anak-anak untuk mengevaluasi proyek "Secdartimi i Mbetjeve" yang telah terealisasi dalam 5 hari terakhir.

Gambar 3.1 Anak mengamati lingkungan yang kotor
Gambar 3.1 Anak mengamati lingkungan yang kotor

Hal yang perlu diingat!

Tema Aku Cinta Indonesia

Contoh yang disajikan dalam buku ini adalah salah satu tradisi budaya terkenal yang berasal dari provinsi Bali, yaitu parade Ogoh-Ogoh. Ogoh-ogoh adalah boneka berukuran besar yang oleh masyarakat Bali diartikan sebagai bhuta kala (kekuatan negatif) yang mengganggu keseimbangan alam dan kehidupan manusia. Pada malam Pengrupukan, berbagai bentuk ogoh-ogoh akan diarak berkeliling dengan diiringi tabuhan beleganjur (musik tradisional Bali) yang indah dan penuh semangat, dengan tujuan untuk menetralisir kekuatan-kekuatan negatif yang mengganggu keseimbangan alam dan kehidupan manusia.

Pada umumnya anak-anak TK sangat menyukai parade ogoh-ogoh karena kaya akan kreativitas dan keindahan seni tradisional Bali, penuh semangat dan sangat seru. Dalam proyek parade ogoh-ogoh ini kita dapat melihat bagaimana guru/sekolah dapat melibatkan orang tua dan masyarakat serta memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar untuk menunjang kegiatan proyek yang akan dilakukan anak-anak di sekolah. Durasi: 9 hari (dalam kegiatan proyek “Ogoh-ogoh Parade” ini, rencana durasi kegiatan tidak mengikat. Bisa berubah menjadi lebih lama tergantung situasi, kondisi dan minat anak.).

Guru mengajak anak-anak mengamati foto-foto yang dipamerkan dan melihat jenis, ukuran, warna, keindahan dan keunikan dari setiap foto ogoh-ogoh. Di bawah ini adalah ilustrasi bagaimana guru mencetuskan ide dan minat anak-anak untuk memulai proyek Parade Ogoh-Ogoh. Situs ini sering digunakan untuk melakukan kegiatan pelestarian seni dan budaya, termasuk pembuatan ogoh-ogoh.

Beberapa minggu sebelum hari raya Nyepi, Pak Made memasang gambar ogoh-ogoh di papan pajangan sekolah. Ketika anak-anak melihat gambar tersebut, mereka sangat senang dan langsung berjalan bersama sambil menunjuk gambar ogoh-ogoh yang mereka sukai sambil mengobrol dengan teman-temannya. Anak-anak juga mengatakan bahwa mereka tidak diperbolehkan mengikuti parade ogoh-ogoh karena alasan keamanan, karena takut terinjak orang yang lebih besar dan tersesat di tengah keramaian.

Sekarang guru akan bertanya pada Pak. Kelian Banjarja atas izin berkunjung kesana agar dapat melihat proses pembuatan ogoh-ogoh.

Gambar 3.14 Anak mengamati gambar ogoh-ogoh Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)
Gambar 3.14 Anak mengamati gambar ogoh-ogoh Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)

Tahap Pengembangan

Tema Bermain dan Bekerja Sama

Tema Imajinasiku

Mengingat minat anak-anak terhadap buku pop up, Pak. Andi menyiapkan pemetaan kegiatan proyek “Pembuatan Buku Pop Up” sebagai berikut. Keesokan harinya, Pak Andi dan Bu Ambar mengajak anak-anak mendiskusikan rencana pembuatan buku cerita pop up. Hari ini anak-anak merancang gambar dan cerita yang akan digunakan untuk membuat buku pop up.

Tn. Andi dan Bu Ambar mengajak anak-anak menceritakan kembali proses yang telah mereka lalui. Ibu Ambar dan Pak. Andi sangat senang anak-anak mampu menjawab tantangan mereka untuk membuat sebuah buku cerita yang menyenangkan dan unik yaitu buku Pop Up.

Gambar 3.47 Anak membaca buku pop up
Gambar 3.47 Anak membaca buku pop up

Upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan melalui pengembangan kurikulum, pengembangan guru, dan perbaikan infrastruktur. Buku Pedoman Profil Siswa Pancasila ini merupakan bagian dari rangkaian buku pedoman guru PAUD yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai perwujudan pengembangan kurikulum PAUD. Panduan ini diharapkan dapat membantu guru menemukan alternatif pembelajaran yang menarik, berpusat pada anak, kontekstual dan berkaitan dengan lingkungan setempat.

Contoh-contoh pembelajaran berbasis proyek yang disajikan dalam buku ini telah dipraktikkan di beberapa lembaga PAUD di Indonesia dan dapat mencetuskan ide-ide yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi setempat. Panduan Proyek Profil Siswa Pancasila disusun berdasarkan kurikulum yang memerdekakan baik bagi anak maupun guru. Kurikulum mandiri memberikan ruang seluas-luasnya bagi setiap sekolah untuk menerjemahkan sesuai kondisi daerah masing-masing, serta memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.

Penyelenggaraan Proyek Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat mendorong terciptanya sistem pendidikan yang berbasis budaya dan keunggulan lokal serta terintegrasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan demikian akan lahir anak-anak yang mandiri, berwawasan luas, siap menghadapi perubahan zaman dan tidak tercerabut dari akar budaya dan masyarakatnya. Dalam dunia pendidikan kita harus selalu ingat bahwa kemandirian itu ada tiga macam, yaitu berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan mampu mengatur diri sendiri.

Indeks

Glosarium

Daftar Pustaka

Profil Penulis

E-mail: [email protected] Agensi: Sanggar Anak Alam Yogyakarta Alamat: Nitiprayan RT 04 Ngestiharjo Kasihan.

Profil Penulis dan Ilustrator

Profil Penelaah

Pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia pada program studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, sejak tahun 2008 hingga sekarang.

Profil Penyunting

Profil Ilustrator

Profil Penata Letak (Desainer)

Gambar

Gambar 1.1 Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021)
Gambar 3.3 Kegiatan anak memilah sampah Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)
Gambar 3.4 Guru menstimulasi anak untuk mengenal jenis sampah Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2021)
Gambar 3.5 Anak menjadi detektif sampah Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pemilihan Dimensi ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar

modul ajar projek p5 tema kewirausahaan di sma negeri 1 tamban tahun pelajaran

Kreatif • Menghasilkan gagasan yang orisional • Menghasilkan karya dan tindakan orisional • Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Strategi Yang Digunakan Strategi yang saya gunakan adalah strategi yang tidak menyulitkan anak dan guru, guru menyusun strategi untuk kegiatan dalam satu minggu ini dalam tema aku

Hidup Berkelanjutan BB MB BSH SB Beriman, Bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Menjaga lingkungan - Terbiasa memahami tindakan- tindakan yang ramah

Deskripsi singkat projek Berangkat dari tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya", project kampanye konsumsi makanan sehat yang mengacu pada dimensi Profil Pelajar Pancasila ini diharapkan

AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA Ciri Utama Profil Pelajar Pancasila Dimensi Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia 1.. Akhlak

Penerapan profil pelajar Pancasila di sekolah Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri Budaya Sekolah Iklim