• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS 7 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

N/A
N/A
Kiki Rahayu

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS 7 TAHUN PELAJARAN 2017/2018"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa komponen layanan bimbingan dan konseling mempunyai 4 (empat) program, yang meliputi: (a) layanan dasar; (b) spesialisasi individu dan layanan perencanaan; (c) layanan tanggap; dan (d) layanan pendukung sistem'. Kebutuhan ini merupakan modal yang luar biasa dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Beban kerja guru atau pembimbing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54(6) Ayat (6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 tentang Guru mengatur bahwa beban kerja guru atau konsultan bimbingan dan konseling yang menerima tunjangan profesi dan tunjangan tambahan adalah memberikan bimbingan dan konseling kepada paling sedikit 150 (seratus lima puluh) siswa setiap tahunnya pada satu satuan pendidikan atau lebih.

Penilaian kinerja guru dan konselor bimbingan dan bimbingan pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Aparatur Sipil Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Fungsi Fungsional Guru dan Angka Kredit disebutkan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib minimal 150 (seratus lima puluh) orang konselor dan maksimal dari 250 dua ratus lima puluh) Konseli per tahun. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional mengatur bahwa Layanan Bimbingan dan Konseling mempunyai empat (empat) program, antara lain: (a) layanan dasar; b) spesialisasi individu dan layanan perencanaan; (c) pelayanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan bimbingan dan konseling meliputi: (a) layanan personal, (b) layanan pembelajaran, (c) layanan sosial, (d) layanan karir.

Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

Saya belum terbiasa disiplin dalam hidup. Memiliki disiplin diri dalam hidup. Saya tidak tahu bagaimana menjadi orang yang mandiri. Memiliki kepribadian yang mandiri. Saya tidak mempunyai banyak teman atau sahabat. Kemudahan dalam mencari teman dan disukai. Saya tidak tahu tentang bullying dan bagaimana memahami bullying dan bagaimana melakukannya. Saya tidak tahu bagaimana mencapai prestasi di sekolah. Memperoleh atau meraih prestasi di sekolah. Saya selalu malas belajar. Memiliki motivasi untuk belajar.

Saya merasa pesimis untuk bisa naik kelas. Memiliki sikap optimis untuk dapat naik kelas. Saya belum menetapkan tujuan apa pun. Identifikasi tujuan yang cocok untuk saya. Saya tidak tahu tentang OSIS dan kegiatannya, karena akrab dengan OSIS dan kegiatannya, saya sepertinya tidak memahami hubungan di antara mereka.

RUMUSAN KEBUTUHAN

Perumusan tujuan didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan atau hasil gambaran kebutuhan mahasiswa/pengawas. Siswa/pengawas menyadari adanya kepedulian orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya. Pelajaran yang mudah dipahami. Siswa/pengawas mempunyai kemudahan. Praktekkan disiplin belajar. Siswa/pengawas dapat melatih kedisiplinan belajar. Menerapkan kebiasaan belajar. Siswa/tutor dapat mempraktikkan kebiasaan.

Anda mempunyai kebiasaan belajar di rumah Siswa/konselor bisa belajar di rumah. Kemampuan untuk tidak menunda-nunda. Mempunyai motivasi belajar Siswa/konselor mempunyai motivasi belajar Membuat belajar kelompok yang baik. Siswa/konselor dapat belajar. Memilih program ekstrakurikuler yang sesuai. Siswa/konselor dapat memilih ekstrakurikuler yang sesuai. Memiliki sikap optimis dapat dipromosikan. Siswa/konselor dapat mempunyai sikap optimis.

KOMPONEN PROGRAM

  • Layanan Dasar
  • Layanan Responsif
  • Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
  • Dukungan Sistem

Pelayanan dasar di sekolah dasar dilaksanakan dalam kegiatan yang diberikan langsung kepada siswa/konselor, yaitu pembelajaran kelompok, pembelajaran klasikal, dan pembelajaran antar kelas. Pelayanan responsif adalah pelayanan untuk memenuhi kebutuhan atau permasalahan siswa jangka pendek yang dialami siswa/konselor yang timbul dari lingkungan pribadi, sosial, pembelajaran, dan karirnya. Dalam layanan responsif juga dilakukan advokasi yang fokus membantu siswa/konselor mempunyai kesempatan yang sama dalam mencapai tugas perkembangan.

Guru atau guru bimbingan dan konseling harus memberikan perlindungan agar seluruh siswa/konselor mendapat perlakuan yang sama selama menempuh pendidikan di sekolah dasar. Pelayanan penjurusan dan perencanaan perorangan adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh mahasiswa/konselor dalam membuat dan melaksanakan rencana pribadi, sosial, pembelajaran, dan karir. Guru atau konselor bimbingan dan konseling dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik, dan karir dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa.

BIDANG LAYANAN

  • Pribadi
  • Sosial
  • Belajar
  • Karir

Proses membantu guru atau konselor membimbing dan menasihati siswa atau konselor untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab melaksanakan keputusannya mengenai perkembangan aspek pribadinya sehingga dapat mencapai perkembangan optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan. dan keamanan dalam hidupnya. Aspek pengembangan pengembangan peserta didik/konselor meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kekurangan diri, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi diri untuk mencapai kesuksesan dalam hidup, (3) menerima kelemahan diri dan bersikap baik. dengan mereka. Proses membantu konselor membantu siswa/konselor memahami lingkungannya dan mampu melakukan interaksi sosial yang positif, terampil dalam berinteraksi sosial, mampu mengatasi kesulitan sosial yang dialaminya, mampu beradaptasi dan menjalin hubungan harmonis dengan lingkungan sosialnya. untuk mencapai kebahagiaan dan makna dalam hidup Anda.

Aspek pengembangan siswa/konselor yang dikembangkan meliputi (1) kepekaan terhadap kondisi orang lain, (2) pemahaman terhadap keberagaman latar belakang sosial budaya, (3) rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain, (4) adaptasi terhadap nilai-nilai yang berlaku. ​dan norma, (5) interaksi sosial yang efektif, (6) bekerja sama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) menyelesaikan konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Proses membantu peserta didik/konselor dalam mewujudkan potensi belajarnya, mempunyai sikap dan keterampilan belajar, mahir merencanakan pendidikan, mempersiapkan diri menghadapi ujian, mempunyai kebiasaan belajar yang teratur dan mencapai hasil belajar yang optimal agar dapat berhasil. . , kemakmuran dan kebahagiaan dalam hidup.hidupnya. Proses membantu peserta didik/konselor mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi, dan pengambilan keputusan karir sepanjang hidupnya, secara rasional dan realistis berdasarkan informasi tentang potensi pribadinya dan peluang yang tersedia di lingkungan hidupnya. untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)

Rencana tindakan bimbingan dan konseling merupakan rencana yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dicapai. Berisi tujuan yang ingin dicapai berdasarkan hasil penilaian, tugas pengembangan atau standar kompetensi mandiri konseli. Terdiri dari empat komponen yaitu (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan responsif, (3) spesialisasi dan perencanaan individu, (4) dukungan sistem.

Berisi alat dan media yang akan digunakan, misalnya presentasi power point, lembar kerja dll. Ini berisi kegiatan pengajaran dan penasehatan yang setara yang dilakukan sesuai dengan jumlah jam. secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA EVALUAS PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

  • EVALUASI

Evaluasi pada umumnya bertujuan untuk mengetahui tingkat pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil evaluasi proses selama kegiatan layanan bimbingan dan konseling berlangsung.

Evaluasi hasil merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai efektivitas layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari luarannya. Evaluasi hasil bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang dicapai siswa pemberi bimbingan dan konseling. Isi laporan lebih bersifat deskriptif dan memberikan analisis terhadap hasil yang diperoleh pada kegiatan evaluasi sebelumnya.

Pelaporan pada hakikatnya adalah kegiatan menyusun dan menguraikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam proses evaluasi dan hasilnya dalam suatu format laporan yang dapat memberikan informasi kepada semua pihak yang terlibat mengenai keberhasilan dan kekurangan program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan. Selesai. . Tindak lanjut kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri hasil pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru atau guru bimbingan dan konseling dapat memikirkan kembali keseluruhan program yang telah dilaksanakan dengan cara mendesain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian program yang dianggap kurang efektif.

Menata ulang rancangan program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling khusus untuk ditingkatkan atau dikembangkan. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek yang akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditetapkan.

SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

  • Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli 2) Sosiometri
  • Alat Ungkap Pemahaman Diri
  • Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP 5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
  • Inventori Tugas Perkembangan 7) _______________________
  • Catatan Anekdot
  • Basis Data Prestasi Akademik 3) Daftar Peserta Didik Asuh
  • Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik 2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
  • Format rencana kegiatan 3) Blanko laporan kegiatan

ANGGARAN DAN BIAYA

PROGRAM SEMESTERAN

Layanan Dasar

Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual

Layanan Responsif

Dukungan sistem

PROGRAM SEMESTER GANJIL

SMP PARAMITRA YOGYAKARTA

PERSIAPAN 1

  • Konsultasi
  • Kotak masalah

PROGRAM SEMESTER GENAP

  • Konseling elektronik

RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KLASIKAL, KELAS BESAR/LINTAS KELAS, KELOMPOK, DAN INDIVIDU)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)

BIMBINGAN KLASIKAL

BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS

BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK

KONSELING INDIVIDU

SEMESTER GANJIL - GENAP

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

SMP PARAMITRA

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Siswa/pengajar dapat mengetahui lebih jauh tentang tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Bimbingan dan Konseling Klasik Kelas 7 SMP-MTs, Yogyakarta, Paramitra Publishing.

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK

RENCANA PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN KELOMPOK/KONSELING (RPL). tentang kegiatan yang akan dilakukannya. proses/kegiatan yang dialami siswa dalam kegiatan konseling berdasarkan teknik tertentu). Konsultan mengurus koordinasi tujuan yang ingin dicapai, metode dan bahan yang dipilih. Konselor mengajak konseli menganalisis dan merefleksikan alasan mengapa mereka berperilaku dan apa yang harus dilakukan (dan apa).

Konselor/konselor pembimbing mengajak peserta membuat rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kelemahan (Plan). Guru/Konselor Bimbingan kemudian mengajukan pertanyaan mengenai rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku sebagai tanda bahwa siswa mempunyai kesadaran untuk berubah (Now What). Guru atau guru bimbingan dan konseling memberikan penguatan terhadap aspek-aspek yang ditemukan peserta kerja kelompok.

Pengawas melengkapi instrumen penilaian dari guru pembimbing dan pembimbing atau pengawas (seperti pada bimbingan kelompok).

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING INDIVIDU

  • Copykan file aplikasi AKPD dari CD ke Laptop/Komputer
  • Buka aplikasi dengan cara klik 2 kali
  • Isikan identitas sekolah
  • Buka Sheet AKPD dan susun butir angket yang disesuaikan dengan keadaan sekolah. Ikuti langkah seperti yang ada di file contoh jadi
  • Buka Sheet Angket, dan print out sesuai dengan jumlah konseli
  • Buka Sheet Profil Konseli, dan urutkan(Sort) seperti profil kelas. Selanjutnya deskripsikan sesuai hasil profil kelas dan profil konseli
  • Isikan rumusan kebutuhan ( cara mengisinya di Sheet AKPD )
  • Buat rumusan tujuan ( Cara mengisinya di Sheet AKPD )
  • Isikan komponen layanan
  • Buat pengembangan materi ( Cara mengisinya di Sheet AKPD )
  • Isikan rencana kegiatan ( action plan )
  • Susun jadwal kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
  • Susun Program semester sebagai penjabaran dari jadwal kegiatan
  • Buat RPL BK sebagai penjabaran dari program semester
  • Setelah selesai semua, maka tinggal di cetak / print untuk dilampirkan pada program BK, antara lain

P 17 Saya masih belum mengetahui jati diri saya yang sebenarnya P 18 Saya belum mengetahui perubahan apa saja yang terjadi. P 19 Saya belum terbiasa disiplin dalam hidup P 20 Saya belum tahu bagaimana menjadi pribadi yang mandiri P 2 Kesadaran SOSIAL Mempelajari cara menghargai nilai Interaksi dengan 21 Saya masih kurang memahami bahayanya atau S. 47 I tidak mempunyai tujuan yang pasti K 48 Saya tidak tahu banyak tentang jenis pekerjaan.

1 Saya kurang bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa 2 Terkadang perbuatan saya tidak sesuai dengan perkataan saya 3 Saya terkadang lupa mensyukuri nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa 4 Saya merasa telah berbuat curang dalam ujian. 5 Saya lebih menyukai budaya asing (asing) dibandingkan budaya Indonesia 6 Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung jawab. 9 Saya merasa malu dengan kondisi fisik (fisik) saya 10 Saya merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua saya 11 Saya tidak tahu cara menjaga kesehatan yang baik dan benar 12 Saya tidak tahu potensi diri saya.

14 Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan saya 15 Orang tua saya tidak mempunyai penghasilan tetap. 16 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain. 17 Saya belum mengetahui jati diri saya yang sebenarnya. 18 Saya tidak tahu perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja. 19 Saya belum terbiasa disiplin dalam hidup.

24 Saya tidak tahu banyak tentang lingkungan sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll.) 25 Saya sulit bersosialisasi/teman di sekolah terasa aneh bagi saya. 40 Saya tidak terbiasa belajar berkelompok, biasanya saya selalu belajar sendiri 41 Saya tidak memahami cara belajar yang baik di sekolah baru (SMP/MT) 42 Saya tidak mempunyai teman yang cocok untuk belajar. 43 Saya tidak tahu bagaimana cara mendapatkan bantuan pendidikan (beasiswa) 44 Saya terpaksa bekerja untuk bertahan hidup 45 Saya bingung memilih kegiatan ekstrakurikuler di sekolah 46 Saya pesimis untuk maju di kelas.

48 Saya tidak tahu banyak tentang jenis pekerjaan di masyarakat 49 Saya tidak tahu apa-apa tentang OSIS dan kegiatannya.

Referensi

Dokumen terkait