• Tidak ada hasil yang ditemukan

putusan 1 pid.sus anak 2022 pn trt 20240717143107

N/A
N/A
Bahij Sandra

Academic year: 2025

Membagikan "putusan 1 pid.sus anak 2022 pn trt 20240717143107"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Tarutung yang mengadili perkara pidana anak dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak:

1. Nama lengkap : Pelaku

2. Tempat lahir : Tanjung Morawa

3. Umur/Tanggal lahir : 15 Tahun/25 November 2006 4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Dusun Banjartonga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan 7. Agama : Kristen Protestan

8. Pekerjaan : Pelajar (Sekolah Menengah Pertama)

Anak Pelaku ditangkap pada tanggal 7 April 2022 berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor SP.Kap/21/IV/2022/Reskrim;

Anak Pelaku ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 7 April 2022 sampai dengan tanggal 13 April 2022 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 14 April 2022

sampai dengan tanggal 21 April 2022

3. Penuntut Umum sejak tanggal 20 April 2022 sampai dengan tanggal 24 April 2022

4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 22 April 2022 sampai dengan tanggal 1 Mei 2022

5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 2 Mei 2022 sampai dengan tanggal 16 Mei 2022

Anak Pelaku didampingi oleh Robinhot Sihite, S.H. Penasehat Hukum pada Yayasan Lembaga Bantuan Hukum HUMBAHAS (YLBH HUMBAHAS) yang beralamat di Jalan Pakkat Nomor 41 Sihite II Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan yang sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri Tarutung pada hari Senin, tanggal 25 April 2022 dengan Nomor 161/SK/2022/PN Trt;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt tanggal 22 April 2022 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt tanggal 22 April 2022 tentang penetapan hari sidang;

- Hasil penelitian kemasyarakatan;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Anak serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Halaman 1 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana dengan Nomor Register Perkara PDM-18/L.2.31/Eoh.2/04/2022 yang diajukan oleh Penuntut Umum pada persidangan tanggal 27 April 2021 yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Anak Pelaku bersalah telah melakukan tindak pidana

“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum” sebagaimana diatur dalam Pasal 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang terdapat dalam dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Anak Pelaku, dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) tahun dikurangi selama masa penahanan yang telah dijalani oleh Anak;

3. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) pasang sepatu bola berwarna orange corak biru dengan merek SURIKEN;

- 1 (satu) pasang baju bola berwarna orange bertuliskan Mizuno;

- 1 ( satu ) pasang kaus kaki bola warna hitam;

- 1 (satu) pasang decker bertuliskan Liverpool;

- 1 (satu) buah batu padas berukuran 2 (dua) kepalan/genggaman tangan;

- 1 (satu) lembar pembelian emas berupa cincin 10 (sepuluh) gram dari toko emas Haji Hasibuan Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara;

- 1 (satu) buah tempat penyimpanan uang dompet saku (puro dalam bahasa batak) berwarna ungu bercorak merah;

Dirampas untuk dimusnahkan

4. Menetapkan supaya Wali dari Anak Pelaku membayar biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan Anak dan atau Penasihat Hukum Anak secara tertulis yang pada pokoknya memohon untuk Anak dikembalikan kepada orang tua mengingat Anak masih sekolah;

Setelah mendengar permohonan Anak yang pada pokoknya menyatakan Anak tersebut menyesali perbuatannya dan memohon untuk keringanan hukuman;

Setelah mendengar rekomendasi Pembimbing Kemasyarakatan yang pada pokoknya tetap pada Hasil Penelitian Masyarakat dan juga kepentingan yang terbaik bagi Anak;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Anak yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya dan setelah

Halaman 2 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

mendengar tanggapan Penasihat Hukum Anak terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa Anak diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

PRIMAIR

Bahwa Terdakwa Pelaku, pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekira pukul 17.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Januari tahun 2022 bertempat di Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berwenang memeriksa dan mengadili, melakukan pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Bahwa pada awalnya Terdakwa dan Saksi Krisjon Nababan berada di rumah Terdakwa sedang main game, kemudian Terdakwa melihat Korban ke luar rumah. Lalu Terdakwa mengajak Saksi Krisjon Nababan untuk mencuri di rumah Korban;

- Bahwa saat sedang melakukan pencurian, Terdakwa melihat Korban pulang, lalu Terdakwa sembunyi di kamar mandi. Saat Korban memasuki kamar mandi, Terdakwa mendorong badan Terdakwa dengan menggunakan kedua tangan Terdakwa. Selanjutnya Terdakwa mencekik Korban dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri menutup mulut korban selama 30 (tiga puluh) menit sampai Korban tidak bernyawa. Kemudian untuk memastikan Korban telah meninggal, Terdakwa mengambil 1 (satu) batu cadas berukuran 2 (dua) genggam tangan orang dewasa lalu Terdakwa memukul kepala Korban sebanyak 1 (satu) kali dan menyeret kedua kaki Korban ke kamar mandi, setelah di kamar mandi Terdakwa menyiramkan 2 (dua) gayung air ke kepala Korban agar orang berpikir kematian korban akibat jatuh dari kamar mandi;

- Bahwa Terdakwa mendorong badan korban sewaktu berada didalam kamar rumah korban, Terdakwa melihat korban merasa kesakitan dikarenakan kepala sebelah kiri terbentur ke lantai dapur rumah korban dan pada saat itu Korban tidak berdaya lagi dan tidak bisa melakukan perlawanan;

- Bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa setelah Korban meninggal dunia yaitu pertama sekali Terdakwa mengambil cincin emas dari jari manis tangan kiri korban dengan menggunakan tangan kanannya selanjutnya Terdakwa

Halaman 3 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

melihat tempat penyimpanan uang yang tergantung dileher korban yang tertutupi pakaian yang digunakannya berbentuk saku / dompet ( puro dalam bahasa batak ) lalu Terdakwa membukanya dan mengambil seluruh uang dari saku / dompet tersebut. Jumlah uang yang diambil dari tempat penyimpanan uang milik Almarhum tidak diketahui secara pasti, namun jumlahnya pelaku sempat hitung yaitu sebanyak Rp. 1.700.000,- ( satu juta tujuh ratus ribu rupiah ) dengan pecahan Rp. 50.000,- ( lima puluh ribu ) dan pecahan Rp.

100.000,- ( Seratus ribu), dan beberapa uang recehan dua ribuan dan lima ribuan tidak dihitung;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 339 dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

SUBSIDAIR

Bahwa Terdakwa Pelaku, pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 Sekira pukul 17.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Januari tahun 2022 bertempat di Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang hasundutan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tarutung yang berwenang memeriksa dan mengadili, melakukan pencurian yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana yang menyebabkan kematian, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Bahwa pada awalnya Terdakwa dan Saksi Krisjon Nababan berada di rumah Terdakwa sedang main game, kemudian Terdakwa melihat Korban ke luar rumah. Lalu Terdakwa mengajak Saksi Krisjon Nababan untuk mencuri di rumah Korban;

- Bahwa saat sedang berada di dalam rumah korban, Terdakwa melihat Korban pulang, lalu Terdakwa sembunyi di kamar mandi. Saat Korban memasuki kamar mandi, Terdakwa mendorong badan Terdakwa dengan menggunakan kedua tangan Terdakwa. Selanjutnya Terdakwa mencekik Korban dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri menutup mulut korban selama 30 (tiga puluh) menit sampai Korban tidak bernyawa.

Kemudian untuk memastikan Korban telah meninggal, Terdakwa mengambil 1 (satu) batu cadas berukuran 2 (dua) genggam tangan orang dewasa lalu Terdakwa memukul kepala Korban sebanyak 1 (satu) kali dan menyeret kedua kaki Korban ke kamar mandi, setelah di kamar mandi Terdakwa menyiramkan 2 (dua) gayung air ke kepala Korban agar orang berpikir kematian korban akibat jatuh dari kamar mandi;

Halaman 4 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa setelah Korban meninggal dunia yaitu pertama sekali Terdakwa mengambil cincin emas dari jari manis tangan kiri korban dengan menggunakan tangan kanannya selanjutnya Terdakwa melihat tempat penyimpanan uang yang tergantung dileher korban yang tertutupi pakaian yang digunakannya berbentuk saku / dompet ( puro dalam bahasa batak ) lalu Terdakwa membukanya dan mengambil seluruh uang dari saku / dompet tersebut. Jumlah uang yang diambil dari tempat penyimpanan uang milik Almarhum tidak diketahui secara pasti, namun jumlahnya pelaku sempat hitung yaitu sebanyak Rp. 1.700.000,- ( satu juta tujuh ratus ribu rupiah ) dengan pecahan Rp. 50.000,- ( lima puluh ribu ) dan pecahan Rp.

100.000,- ( Seratus ribu), dan beberapa uang recehan dua ribuan dan lima ribuan tidak dihitung;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 ayat (3) dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak dan atau Penasihat Hukum Anak telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa di persidangan telah dibacakan Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan untuk sidang pengadilan atas nama Anak Pelaku dengan Nomor Register Litmas: 019/Lit.PA/BPS-SBG/IV/2022 yang dibuat dan ditandatangani oleh Susiono, S.H. selaku Pembimbing Kemasyarakatan pada Balai Kemasyarakatan Kelas II Sibolga dengan Kesimpulan dan Rekomendasi sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Kurangnya pengawasan orangtua terhadap anaknya dimana orangtua sibuk dengan pekerjaannya guna untuk menghidupi keluarganya sehingga anak lalai dengan melakukan Tindakan yang melawan hukum

2. Pengamatan petugas PK selama klien dalam penanganan pihak apparat penegak hukum di Polres Humbang Hasundutan klien banyak berprilaku diam serta menyesali perbuatannya

3. Klien berjanji tidak mengulangi perbuatnnya yang melanggar hukum

4. Keluarga korban menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum yang berlaku.

B. Rekomendasi

Sesuai kesimpulan tersebut diatas dan berdasarkan hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatn (TPP) Balai Pemasyarakatan Kelas II Sibolga, pada hari senin, tanggal 11 April 2022 kami selaku Pembimbing Kemasyarakatan merekomendasikan dengan pertimbangan sebagaimana

Halaman 5 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang telah dipaparkan dalam kesimpulan LITMAS ini, dengan tetap mengedepankan “Kepentingan terbaik bagi Anak” dan memberikan rasa keadilan terhadap korban, mempertimbangkan fisikologis anak dibawah umur yang melakukan tindak pidana untuk memberikan kesempatan memperbaiki diri, pelanggaran yang dilakukan klien merupakan tindak pdiana yang berat, namun sebagai anak dibawah umur yang belum paham tentang resiko perbuatannya dan terjadi akibat pengaruh lingkungan, terhadap klien sebaiknya diberikan hukuman pokok yang seringan ringannya yaitu dengan mengikutsertakan dalam pelatihan kerja sesuai dengan Pasal 71 angka 1 huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) dan wajib lapor kepada pembimbing kemasyarakatan

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut:

1. DAVID AGUSTOPEL NABABAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa Korban Linda M. Pasaribu merupakan ibu angkat Saksi yang meninggal karena dibunuh Anak;

-Bahwa pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekira pukul 11.00 WIB bertempat di rumah Korban Korban Linda M. Pasaribu yang beralamat di Banjar Tinga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Saksi meminta izin kepada Korban selaku ibu Saksi untuk pergi ke Dolok Sanggul dengan tujuan untuk membeli pakaian Saksi dengan menggunakan angkutan umum, kemudian pada pukul 17.30 WIB, Saksi kembali ke rumah Korban Linda M. Pasaribu dan melihat Korban Linda M. Pasaribu sudah tergelak di kamar mandi kemudian Saksi memanggil Korban Linda M. Pasaribu sebanyak 3 (tiga) kali dan menampar Korban Linda M. Pasaribu untuk menyadarkan Korban Linda M. Pasaribu, namun Korban Linda M. Pasaribu sudah dalam keadaan tidak bergerak lagi, setelag itu Saksi pergi ke rumah Opung Dani Sihombing namun rumah tersebut tertutup, lalu Saksi menjumpai Saksi Krisjon Nababan dan mengarahkan Saksi ke rumah Saksi Reniati Silaban kemudian Saksi pergi ke rumah Saksi Reniati Silaban dan memberitahukan tentang keadaan Korban Linda M. Pasaribu, kemudian Saksi, Saksi Reniati Silaban dan Eprian Nababan menuju ke rumah

Halaman 6 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Korban Linda M. Pasaribu dan langsung menuju ke kamar mandi tempat Korban Linda M. Pasaribu tidak sadarkan diri dan menyuruh Saksi untuk mengangkat Korban Linda M. Pasaribu ke dapur, kemudian Opung Tito Sihombing yang tiba-tiba datang menyuruh Saksi untuk memindahkan ke ruang tamu, kemudian datang beberapa warga ke rumah Korban Linda M.

Pasaribu setelah itu Opung Tito Sihombing dan Rina Nababan selaku Bidan Desa menyatakan bahwa Korban Linda M. Pasaribu sudah meninggal dunia;

-Bahwa pada saat Saksi meninggalkan Korban Linda M. Pasaribu, Korban Linda M. Pasaribu dalam keadaan sadar dan sudah menderita struk ringan;

-Bahwa pada saat Korban Linda M. Pasaribu tergeletak di kamar mandi, Saksi tidak memperhatikan apakah dari tubuh Korban Linda M. Pasaribu terdapat luka, namun pada saat memindahkan ke kamar mandi, Saksi melihat tangan Korban Linda M. Pasaribu mengeluarkan darah;

-Bahwa yang tinggal di rumah Korban Linda M. Pasaribu adalah Saksi dan Korban Linda M. Pasaribu;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

2. RENIATI NABABAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekira pukul 11.00 WIB bertempat di rumah Korban Linda M. Pasaribu yang beralamat di Banjar Tinga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Saksi David Agustopel Nababan datang ke rumah Saksi dan memberitahukan Korban Linda M. Pasaribu tergeletak di kamar mandi dengan tidak sadarkan diri, setelah itu Saksi dan Saksi David Agustopel Nababan langsung ke rumah Korban Linda M. Pasaribu dan melihat Korban Linda M. Pasaribu sudah tergeletak di kamar mandi, kemudian Saksi menggoyang-goyangkan Korban Linda M. Pasaribu namun tidak ada reaksinya lagi, lalu Saksi memanggil Opung Tito Sihombing untuk melihat keadaan Korban Linda M. Pasaribu, lalu Opung Tito Sihombing dan Saksi David Agustopel Nababan mengangkat Korban Linda M. Pasaribu ke ruang tamu;

Halaman 7 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa Saksi melihat pada tubuh terdapat luka dari kedua lengan Korban Linda M. Pasaribu dan mengeluarkan darah dari kedua lengan sampai ke siku Korban Linda M. Pasaribu, dan pada bagian kepala belakang Korban Linda M. Pasaribu terasa lembek;

-Bahwa Saksi tahu bahwa Korban Linda M. Pasaribu telah meninggal dunia, pada saat Saksi menyuruh anak Saksi yaitu Eprian Nababan untuk memanggil Rina Nababan selaku bidan desa untuk memeriksa keadaan Korban Linda M. Pasaribu, namun menurut keterangan bidan desa tersebut bahwa Korban Linda M. Pasaribu sudah meninggal dunia;

-Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Korban Linda M. Pasaribu meninggal dunia sampai beberapa hari kemudian polisi memanggil Saksi sebagai Saksi dan menyatakan bahwa Korban Linda M. Pasaribu meninggal karena telah dibunuh;

-Bahwa keadaan Korban Linda M. Pasaribu sebelum kejadian sudah menderita struk ringan;

-Bahwa kegiatan Korban Linda M. Pasaribu sehari-hari adalah ibu rumah tangga;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

3. RAMOS NABABAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa pada hari yang Saksi tidak ingat namun pada tanggal 28 Januari 2022 sekira pukul 17.00 WIB, Saksi sedang bermain bola dengan teman Saksi yaitu Irfan Nababan, Markus Nababan, Saksi Krisjon Nababan, dan 4 (empat) anak yang tidak Saksi ketahui namanya, setelah itu Saksi berhenti istirahat di depan rumah Korban Linda M. Pasaribu yang beralamat di Banjar Tinga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, kemudian Saksi mendengar ada suara piring berserak dan memberitahukan kepada Irfan Nababan, lalu Saksi mendengar suara jeritan dari Korban Linda M. Pasaribu;

-Bahwa keadaan Korban Linda M. Pasaribu sudah meninggal dunia;

-Bahwa Saksi tidak tahu penyebab Korban Linda M. Pasaribu meninggal dunia;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

4. SIMON NABABAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Halaman 8 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa Anak merupakan abang kandung Saksi;

-Bahwa pada hari Jumat pada tanggal yang tidak Saksi ingat lagi bulan Januari 2022 sekira sore hari, Saksi sedang memasak makanan ternak, lalu Saksi berjalan menuju ke arah rumah Saksi Krisjon Nababan dan berjumpa dengan Krisjon Nababan di belakang rumahnya sedang memasak makanan ternak, tidak lama kemudian Krisjon Nababan meninggalkan Jusuf Nababan berjalan ke arah halaman rumah dengan melalui jalan samping antara rumah Saksi Krisjon Nababan dengan Korban Linda M. Pasaribu, tiba-tiba Saksi mendengar suara piring pecah dan suara orang menjerit dari arah dapur milik Korban Linda M. Pasaribu dan Saksi berdiri dan melihat ke arah rumah Korban Linda M. Pasaribu akan tetapi Saksi duduk kembali dan kemudian kurang dari 10 (sepuluh) menit Jusuf Nababan datang, kemudian tidak berapa lama Saksi masuk ke dalam rumah dan melihat di rumah Korban Linda M. Pasaribu banyak orang berdatangan lalu Saksi mengatakan kepada Anak yang pada saat itu sedang bermain handphone di dalam kamar “kenapa itu Ayub, banyak orang” dan kemudian Saksi dengan Anak pergi menuju rumah Korban Linda M. Pasaribu dan melihat Korban Linda M. Pasaribu tergeletak di ruang tamu dan dikelilingi oleh banyak warga kampung dan pada saat itu Saksi ketahui bahwa Korban Linda M. Pasaribu telah meninggal dunia;

-Bahwa jarak antara rumah Saksi dengan rumah Korban Linda M.

Pasaribu sekitar 15 (lima belas) meter;

-Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Korban Linda M. Pasaribu meninggal dunia;

-Bahwa keadaan Korban Linda M. Pasaribu sebelum kejadian sudah menderita struk ringan;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

5. DIONO LUMBANTOBING dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa Saksi ditangkap karena membeli emas yang merupakan barang hasil curian;

Halaman 9 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Anak dalam perkara ini, yang Saksi tahu Saksi pernah membeli emas dari 3 (tiga) orang laki-laki dewasa yang Saksi tidak ketahui identitasnya;

-Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2022 sekira pukul 17.30 WIB di Jalan Sanif Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, Febrianto Sihombing, Maruba Lumbantoruan dan Manto Saragih menjual cincin emas 24 (dua puluh empat) karat sebesar 10 (sepuluh) gram kepada Saksi dengan harga Rp610.000,00 (enam ratus sepuluh ribu rupiah) pergramnya karena tidak ada suratnya, sehingga Saksi membayarnya dengan sejumlah uang Rp6.100.000,00 (enam juta seratus ribu rupiah) kepada 3 (tiga) orang laki-laki dewasa tersebut;

-Bahwa emas tersebut sudah Saksi jual kepada seseorang dengan marga Tambunan dengan harga Rp8.100.000,00 (delapan juta seratus ribu rupiah);

-Bahwa Saksi tidak mengetahui emas yang Saksi beli pada saat itu merupakan barang hasil curian;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

6. KRISJON NABABAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

-Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan pada penyidik di Kepolisian sehingga keterangan Saksi di penyidik tersebut sudah benar dan tidak ada perubahan lagi;

-Bahwa Saksi merupakan rekan Anak melakukan pengambilan suatu barang tanpa seizin pemiliknya dalam perkara ini;

-Bahwa pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekitar pukul 15.00 WIB Saksi sedang bermain di rumah Anak di Najar Tonga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan dan kemudian Anak melihat Korban Linda M. Pasaribu meninggalkan rumahnya dan kemudian Anak mengajak Saksi untuk mencuri di rumah Korban Linda M. Pasaribu, kemudian Anak menyuruh Saksi untuk menjaga di luar rumah Korban Linda M. Pasaribu dan Anak masuk ke dalam rumah Korban Linda M. Pasaribu melalui pintu sebelah kiri rumah Korban Linda M. Pasaribu dan Saksi menjaga di pintu belakang rumah Anak, setelah 15 (lima belas) menit Saksi merasa bosan lalu Saksi masuk ke dalam rumah Anak dan bermain game dengan Saksi Simon Nababan, kemudian sekitar 1 (satu) jam kemudian Saksi bermain bola dan setelah selesai bermain bola Saksi beristirahat di depan rumah Korban Linda M. Pasaribu dan tidak lama kemudian Korban Linda M. Pasaribu masuk ke dalam rumah Korban Linda M. Pasaribu dan sekitar 30 (tiga puluh) menit setelah Korban Linda

Halaman 10 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

M. Pasaribu masuk kedalam rumahnya Saksi dengan teman Saksi mendengar suara barang jatuh dari dalam rumah Korban Linda M.

Pasaribu, kemudian Saksi Ramos Nababan mengajak Gabriel dan Irfan Nababan masuk kedalam rumah Korban Linda M. Pasaribu, namun Gabriel dan Irfan Nababan tidak mau, kemudian setelah beberapa saat kemudian Krisjon Nababan, Saksi Ramos Nababan, Gabriel, dan Irfan Nababan bubar dari depan rumah Korban Linda M. Pasaribu dan Saksi pulang ke rumah Saksi, kemudian Saksi David Agustopel Nababan datang ke rumah Saksi dan mengatakan kepada Saksi mau mencari opung Saksi untuk memberitahukan bahwa Korban Linda M. Pasaribu jatuh di kamar mandi dan meninggal dunia, namun opung Saksi tidak berada di rumah pada saat itu, kemudian Saksi menyuruh Saksi David Kristopel Nababan memanggil Saksi Reniati Nababan yang kemudian Saksi dengan Saksi David Kristopel Nababan pergi bersama dan setelah memanggil Saksi Reniati Nababan, Saksi bersama Saksi David Kristopel Nababan, dan dengan Saksi Reniati Nababan menuju ke rumah Korban Linda M.

Pasaribu dan mengangkat Korban Linda M. Pasaribu dari kamar mandi menuju ruang tengah rumah Korban Linda M. Pasaribu kemudian Saksi pergi memanggil Kepala Desa beserta warga lainnya, setelah selesai lalu Anak datang ke rumah Saksi dan menunjukkan uang yang didapat Anak dari rumah Korban Linda M. Pasaribu kemudian Anak memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah) dan Saksi menerima dan menanyakan kepada Anak “kau yang membunuh Korban Linda M. Pasaribu?” dan Anak menjawab “iya kudorong dia di kamar mandi dan kemudian ku cekik sampai meninggal“;

-Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana cara Anak melakukan pembunuhan kepada Korban Linda M. Pasaribu;

-Bahwa pada saat Anak melakukan perbuatan tersebut kepada Korban Linda M. Pasaribu, Saksi sedang bermain bola di depan rumah Korban Linda M. Pasaribu;

-Bahwa tujuan Anak masuk ke rumah Korban Linda M. Pasaribu untuk mencuri;

-Bahwa peran Saksi dalam pencurian adalah menjaga dari luar pada saat Anak melakukan pencurian, yang mana Saksi membantu melakukan pencurian tersebut selama 15 (lima belas) menit, dan karena merasa bosan Saksi kembali ke rumah Anak dan bermain game di handphone bersama dengan Saksi Simon Nababan;

Halaman 11 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

-Bahwa, Saksi menerima uang sebesar Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah) dari Anak sebagai upah karena telah membantu Anak untuk melakukan pencurian;

-Bahwa uang tersebut digunakan Saksi untuk membeli paket dan jajan makanan;

-Bahwa Saksi merasa bersalah dan menyesal telah melakukan perbuatan tersebut;

Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat tidak keberatan dan membenarkannya;

Menimbang, bahwa Anak di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Anak sudah pernah diperiksa di kepolisian dan memberikan keterangan yang benar;

- Bahwa Anak dihadapkan dalam persidangan ini karena telah mengambil barang milik orang lain tanpa izin;

- Bahwa Anak pada saat melakukan perbuatannya berusia 15 (lima belas) tahun;

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekitar pukul 16.30 WIB bertempat di rumah Korban Linda Pasaribu di Banjartoga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Anak melihat Korban Linda Pasaribu sedang berbincangdengan Mamak Amel pada saat itu Anak sedang bermain game bersama Saksi Krisjon Nababan dan adik Saksi bernama Simon Nababan didalam rumah orang tua Saksi, kemudian Anak memberitahukan kepada Saksi Krisjon Nababan tentang niat Anak yang akan masuk ke rumah Korban Linda Pasaribu, lalu Anak mengajak Saksi Krisjon Nababan untuk ikut bersama Anak ke samping rumah orang tua Anak dan pada saat itu Anak masuk ke dalam rumah Korban Linda Pasaribu melalui pintu samping rumah Korban Linda Pasaribu yang dalam keadaan terbuka, selanjutnya Anak langsung berjalan menuju kamar tempat tidur korban lalu Anak mengambil uang sejumlah Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) dari lemari tersebut, setelah Anak mengambil uang tersebut kemudian Anak pergi ke dapur dan di dapur Anak memakan 3 (tiga) bungkus roti kacang, tidak lama kemudian Anak mendengar suara pintu depan ada yang membuka lalu menutup kembali pintu depan tersebut, ternyata Korban Linda Pasaribu masuk lalu Saksi langsung bersembunyi di belakang pintu kamar mandi, dan sekitar 5 (lima) menit kemudian Korban Linda Pasaribu masuk ke kamar mandi dengan membawa ember berisi piring kotor, setelah Korban Linda Pasaribu hendak

Halaman 12 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

masuk ke kamar mandi Anak langsung keluar dari belakang pintu kamar mandi dan langsung mendorong badan Korban Linda Pasaribu tepatnya pada bagian leher Korban Linda Pasaribu mengakibatkan Korban Linda Pasaribu terjatuh dan terlentang dilantai dapur dan kepala sebelah kiri Korban Linda Pasaribu terbentur ke lantai dapur dan pada saat itu Korban Linda Pasaribu berteriak dan dalam keadaan tersebut Anak bergerak ke belakang Korban Linda Pasaribu lalu menutup mulut Korban Linda Pasaribu dengan menggunakan telapak tangan kiri Anak selama 1 (satu) menit dengan tujuan agar Korban Linda Pasaribu tidak mengeluarkan suara dan pada saat Anak menutup mulut Korban Linda Pasaribu jari manis Anak digigit Korban Linda Pasaribu, dan saat itu Korban Linda Pasaribu mengatakan kepada Anak “mak tuamu aku Ayub” lalu Anak mencekik leher Korban Linda Pasaribu dengan posisi tangan kanan Anak melingkar pada leher Korban Linda Pasaribu selama 30 (tiga puluh) menit sampai Korban Linda Pasaribu tidak bernyawa lagi, selanjutnya Anak mengambil batu padas dari dekat pintu lalu memukulkan batu tersebut sebanyak 2 (dua) kali ke bagian kepala untuk memastikan Korban Linda Pasaribu meninggal dunia, kemudian Anak mengambil cincin emas dari jari manis tangan kiri Korban Linda Pasaribu dan juga mengambil uang dari kantong kain dalam bahasa batak “purok” milik Korban Linda Pasaribu sejumlah Rp1.700.000,00 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah) kemudian Saksi menarik tubuh Korban Linda Pasaribu dan memasukkannya ke dalam kamar mandi lalu menyiramnya dengan menggunakan air, setelah itu Anak keluar dari rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa tujuan Anak memasukkan Korban Linda Pasaribu ke dalam kamar mandi lalu menyiram tubuh Korban Linda Pasaribu untuk mengelabui keluarga Korban Linda Pasaribu seakan-akan Korban Linda Pasaribu terpeleset di kamar mandi;

- Bahwa pada saat Anak berada didalam rumah Korban Linda Pasaribu, posisi Saksi Krisjon Nababan berada di luar rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa peran dari Krisjon Nababan adalah mengawasi dari luar apabila ada orang masuk kedalam rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa setelah Anak keluar dari dalam rumah Korban Linda Pasaribu, anak kemudian kembalik ke rumah Anak yang berada di samping rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa dari uang hasil pencurian tersebut, Anak memberikan Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah) kepada Krisjon Nababan dan

Halaman 13 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sisanya Anak gunakan untuk jajan selama 1 (satu) bulan dan emas tersebut Saksi suruh di jual oleh Ferianto Sihombing dan Marito Saragih dan hasil penjualan emas tersebut sejumlah Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah);

- Bahwa hasil dari pencurian emas tersebut dibagi Anak untuk Febrianto SIhombing, Marito Saragih, Maruba Sihombing sebesar Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah), dan Anak mendapat bagian Rp1.600.000,00 (satu juta enam ratus ribu rupiah);

- Bahwa uang hasil penjualan emas tersebut digunakan Anak untuk membeli sepatu bola dan kaus kaki bola serta decker dan sisanya untuk jajan Anak bersama teman-teman Anak sampai uang tersebut habis ;

- Bahwa uang hasil penjualan emas tersebut tidak diberikan Anak kepada Saksi Krisjon Nababan;

- Bahwa sebelum kejadian tersebut terjadi Anak sudah pernah masuk ke rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa selain Korban Linda Pasaribu yang tinggal di rumah Korban Linda Pasaribu adalah Saksi David Agustopel Nababan;

- Bahwa Saksi David Agustopel Nababan tidak berada dirumah tersebut pada saat kejadian;

- Bahwa setelah kejadian Anak datang ke rumah Korban Linda Pasaribu bersama adek Anak yaitu Saksi Simon Nababan untuk melihat Korban Linda Pasaribu di dalam rumah Korban Linda Pasaribu setelah banyak orang yang mengetahui bahwa Korban Linda Pasaribu meninggal dunia;

- Bahwa satu bulan kemudian Anak ditangkap bersama dengan Saksi Krisjon Nababan;

- Bahwa yang menyebabkan kematian Korban Linda Pasaribu adalah Anak karena Terdakwa takut ketahuan telah melakukan pencurian di rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa sebelumya Anak mengetahui bahwa korban sudah menderita penyakit struk ringan;

- Bahwa Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum melampirkan bukti surat sebagai berikut:

1. Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan untuk sidang pengadilan atas nama Anak Pelaku dengan Nomor Register Litmas: 019/Lit.PA/BPS- SBG/IV/2022 yang dibuat dan ditandatangani oleh SUSIONO, S.H. selaku Pembimbing Kemasyarakatan pada Balai Kemasyarakatan Kelas II Sibolga;

Halaman 14 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Kartu Keluarga Anak Ayub P Nababan dengan Nomor 1216051303180006 atas nama Kepala Keluarga Ediman Nababan yang dikeluarkan pada tanggal 28 NOVEMBER 2018 oleh Drs. Augus Panuturi Marbun, MSi selaku Plt. Kepala Dinas Kependudukan Kabupaten Humbang Hasundutan;

3. Akta Kelahiran Anak Ayub P Nababan dengan Nomor 1216-LT-01102018- 0015 yang dikeluarkan pada tanggal 14 Februari 2019 oleh Drs. Augus Panuturi Marbun, MSi selaku Plt. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan;

4. Visum Et Repertum Nomor 05/IV/2022/RS.BHAYANGKARA oleh Rumah Sakit BHAYANGKARA Kota Medan, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.

Surjit Singh, DFM Sp.F(K) pada tanggal 1 April 2022, dengan kesimpulan telah melakukan pemeriksaan terhadap jenasah perempuan, dikenal panjang badan seratus lima puluh enam sentimeter, perawakan sulit dinilai, warna kulit sulit dinilai, dijumpai anggota gerak atas bawah sebagian sudah berupa tulang belulang, rambut berwarna hitam bercampur uban mudah dicabut, dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada dahi, pipi kanan dan kiri, rahang, leher kanan dan kiri, anggota gerak atas dan bawah, dijumapi ujung ujung jari kuku anggota gerak atas berwarna kebiruan, dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai resapan darah yang luas pada kulit kepala bagian dalam kanan dan kiri, dijumapi warna kemerahan pada permukaan tulang tengkorak kepala sebelah kanan dan kiri sampai ke puncak kepala, dijumpai warna kemerahan pada jaringan otak dijumpai patah tulang dasar tengkorak tengah kanan, dijumpai resapan darah pada otot leher kiri, pembuluh darah besar leher kiri, dijumpai bitnik pendarahan pada paru. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan dalam penyebab kematian korban akibat trauma tumpul dikepala disertai penekanan yang kuat pada leher;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti pada persidangan berupa;

1.1 (satu) pasang sepatu bola berwarna orange corak biru dengan merk SURIKEN;

2.1 (satu) pasang baju bola berwarna orange bertuliskan Mizuno;

3.1 ( satu ) pasang kaus kaki bola warna hitam;

4.1 (satu) pasang decker bertuliskan Liverpool

5.1 (satu) buah batu padas berukuran 2 (dua) kepalan/genggaman tangan;

6.1 (satu) lembar pembelian emas berupa cincin 10 (sepuluh) gram dari toko emas Haji Hasibuan Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara;

Halaman 15 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

7.1 (satu) buah tempat penyimpanan uang dompet saku (puro dalam bahasa batak) berwarna ungu bercorak merah;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi dan keterangan Anak apabila dikaitkan dengan barang bukti dan bukti surat yang diajukan pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum yang diyakini Majelis Hakim sebagai berikut:

- Bahwa Anak berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama Ayub P Nababan dengan Nomor 1216-LT-01102018-0015 berusia 15 (enam belas) tahun;

- Bahwa Korban Linda Pasaribu memiliki hubungan keluarga dengan Anak;

- Bahwa Anak melakukan pembunuhan yang disertai pencurian terhadap Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa perbuatan tersebut dilakukan Anak pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekitar pukul 16.30 WIB bertempat di rumah Korban Linda Pasaribu di Banjartoga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan dengan cara pada saat beberapa jam sebelum pembunuhan dilakukan, Anak sedang bermain game di handphone dengan Saksi Krisjon Nababan, lalu Anak melihat Korban Linda Pasaribu keluar dari rumahnya, kemudian Anak memberitahukan niatnya kepada Saksi Krisjon Nababan untuk mencuri di rumah Korban Linda Pasaribu dan mengajak Saksi Krisjon Nababan untuk melakukan pencurian tersebut dengan cara Saksi Krisjon menjaga dari luar dan memberitahukan kepada Anak apabila ada orang yang datang, setelah itu Anak masuk ke dalam rumah Korban Linda Pasaribu melalui pintu samping rumah Korban Linda Pasaribu yang dalam keadaan terbuka, selanjutnya Anak langsung berjalan menuju kamar tempat tidur Korban Linda Pasaribu dan Anak mengambil uang sejumlah Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) dari lemari tersebut, setelah Anak mengambil uang tersebut kemudian Anak pergi ke dapur dan di dapur Anak memakan 3 (tiga) bungkus roti kacang, tidak lama kemudian Korban Linda Pasaribu masuk ke dalam rumahnya selanjutnya Anak langsung bersembunyi di belakang pintu kamar mandi, dan sekitar 5 (lima) menit kemudian Korban Linda Pasaribu masuk ke kamar mandi dengan membawa ember berisi piring kotor, setelah Korban Linda Pasaribu hendak masuk ke kamar mandi Anak langsung keluar dari belakang pintu kamar mandi dan langsung mendorong badan Korban Linda Pasaribu tepatnya pada bagian leher Korban Linda Pasaribu mengakibatkan Korban Linda Pasaribu terjatuh dan terlentang dilantai dapur dan kepala sebelah kiri

Halaman 16 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Korban Linda Pasaribu terbentur ke lantai dapur dan pada saat itu Korban Linda Pasaribu berteriak dan dalam keadaan tersebut Anak bergerak ke belakang Korban Linda Pasaribu lalu menutup mulut Korban Linda Pasaribu dengan menggunakan telapak tangan kiri Anak selama 1 (satu) menit dengan tujuan agar Korban Linda Pasaribu tidak mengeluarkan suara dan pada saat Anak menutup mulut Korban Linda Pasaribu jari manis Anak digigit Korban Linda Pasaribu, dan saat itu Korban Linda Pasaribu mengatakan kepada Anak “mak tuamu aku Ayub” lalu Anak mencekik leher Korban Linda Pasaribu dengan posisi tangan kanan Anak melingkar pada leher Korban Linda Pasaribu selama 30 (tiga puluh) menit sampai Korban Linda Pasaribu tidak bernyawa lagi, selanjutnya Anak mengambil batu padas dari dekat pintu lalu memukulkan batu tersebut sebanyak 2 (dua) kali ke bagian kepala untuk memastikan Korban Linda Pasaribu meninggal dunia, kemudian Anak mengambil cincin emas dari jari manis tangan kiri Korban Linda Pasaribu dan juga mengambil uang dari kantong kain dalam bahasa batak “purok” milik Korban Linda Pasaribu sejumlah Rp1.700.000,00 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah) kemudian Anak menarik tubuh Korban Linda Pasaribu dan memasukkannya ke dalam kamar mandi lalu menyiramnya dengan menggunakan air, setelah itu Anak keluar dari rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa tujuan Anak memasukkan Korban Linda Pasaribu ke dalam kamar mandi lalu menyiram tubuh Korban Linda Pasaribu untuk mengelabui keluarga Korban Linda Pasaribu seakan-akan Korban Linda Pasaribu terpeleset di kamar mandi;

- Bahwa peran dari Krisjon Nababan adalah membantu melakukan pencurian dengan cara mengawasi dari luar apabila ada orang masuk kedalam rumah Korban Linda Pasaribu;

- Bahwa dari uang hasil pencurian tersebut, Anak memberikan Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu rupiah) kepada Krisjon Nababan dan sisanya Anak gunakan untuk jajan selama 1 (satu) bulan dan emas tersebut Saksi suruh di jual oleh Ferianto Sihombing dan Marito Saragih dan hasil penjualan emas tersebut sejumlah Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah);

- Bahwa hasil dari pencurian emas tersebut dibagi Anak untuk Febrianto SIhombing, Marito Saragih, Maruba Sihombing sebesar Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah), dan Anak mendapat bagian Rp1.600.000,00 (satu juta enam ratus ribu rupiah);

Halaman 17 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa uang hasil penjualan emas tersebut digunakan Anak untuk membeli sepatu bola dan kaus kaki bola serta decker dan sisanya untuk jajan Anak bersama teman-teman Anak sampai uang tersebut habis ; - Bahwa uang hasil penjualan emas tersebut tidak diberikan Anak kepada Saksi Krisjon Nababan;

- Bahwa yang menyebabkan hilangnya nyawa Korban Linda Pasaribu adalah Anak karena Anak takut ketahuan telah melakukan pencurian di rumah Korban Linda Pasaribu dan juga untuk melancarkan niatnya untuk melakukan pencurian tersebut;

- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor

05/IV/2022/RS.BHAYANGKARA oleh Rumah Sakit BHAYANGKARA Kota Medan, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Surjit Singh, DFM Sp.F(K) pada tanggal 01 April 2022, dengan kesimpulan telah melakukan pemeriksaan terhadap jenasah perempuan, dikenal panjang badan seratus lima puluh enam sentimeter, perawakan sulit dinilai, warna kulit sulit dinilai, dijumpai anggota gerak atas bawah sebagian sudah berupa tulang belulang, rambut berwarna hitam bercampur uban mudah dicabut, dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada dahi, pipi kanan dan kiri, rahang, leher kanan dan kiri, anggota gerak atas dan bawah, dijumapi ujung ujung jari kuku anggota gerak atas berwarna kebiruan, dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai resapan darah yang luas pada kulit kepala bagian dalam kanan dan kiri, dijumapi warna kemerahan pada permukaan tulang tengkorak kepala sebelah kanan dan kiri sampai ke puncak kepala, dijumpai warna kemerahan pada jaringan otak dijumpai patah tulang dasar tengkorak tengah kanan, dijumpai resapan darah pada otot leher kiri, pembuluh darah besar leher kiri, dijumpai bitnik pendarahan pada paru.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan dalam penyebab kematian korban akibat trauma tumpul dikepala disertai penekanan yang kuat pada leher;

- Bahwa Anak belum pernah dihukum;

- Bahwa antara Anak dan keluarga Korban Linda Pasaribu belum ada perdamaian;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Anak dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Anak telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan subsidaritas sebagaimana diatur dalam Pasal 339 dari Kitab Undang- Undang Hukum Pidana, bahwa oleh karena dakwaan disusun secara

Halaman 18 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

subsidaritas, maka Majelis Hakim akan membuktikan dari yang primair yaitu Pasal 339 dari KUHPidana yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1.Unsur “barang siapa dengan sengaja”

2.Unsur “menghilangkan nyawa orang lain”

3.Unsur “yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan yang dapat dihukum

4.Unsur “dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur “barang siapa dengan sengaja”

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu setiap orang atau badan hukum yang melakukan suatu perbuatan dan kepadanya dapat dimintakan pertanggung jawaban;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini, dimuka persidangan telah dihadapkan seorang Anak bernama Pelaku yang identitasnya lengkap termuat dalam Surat Dakwaan dan berita acara pemeriksaan oleh penyidik, yang selama persidangan Anak dapat hadir, sanggup mendengarkan dan mengikuti jalannya persidangan, dapat memberikan tanggapan terhadap keterangan saksi-saksi, serta memberikan jawaban- jawaban atas pertanyaan Majelis Hakim dengan baik dan lancar sehingga tidak terdapat hal-hal yang dapat menjadikan pertimbangan untuk menghapuskan pidana seperti hal-hal yang diatur dalam Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau tidak ada satu fakta hukumpun di depan persidangan yang menyatakan Anak termasuk dalam keadaan kurang sempurna akalnya (verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zeekelijke storing der verstandelijke vermogens);

Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang dimaksud dengan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, dimana Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak pidana;

Menimbang bahwa berdasarkan Akta Kelahiran Anak PELAKU dengan Nomor 1216-LT-01102018-0015 yang dikeluarkan pada tanggal 14 FEBRUARI 2019 oleh Drs. AUGUS PANUTURI MARBUN,MSi selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa Pelaku lahir pada tanggal 25 November 2006 dan saat persidangan berlangsung Anak berusia 15 (lima belas) tahun sehingga berdasarkan

Halaman 19 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ketentuan Anak Pelaku masih tergolong Anak dan sistem pemidanaan yang akan diterapkan terhadap Anak adalah dengan Sistem Peradilan Pidana Anak;

Menimbang, bahwa pengertian dengan sengaja adalah suatu sikap batin seseorang yang tidak bisa tampak dari luar, melainkan hanya dapat disimpulkan dari sikap dan perbuatan lahir seseorang sebagai manifestasi (wujud) dari sikap tersebut, dan dari sikap batin tersebut terkandung kesadaran terhadap suatu kehendak atau maksud (opzet als oogmerk) dari suatu perbuatan itu sendiri sehingga menimbulkan sesuatu akibat dan sudah barang tentu juga bagi keadaan-keadaan yang menyertainya;

Menimbang, bahwa ada 3 (tiga) bentuk kesengajaan yaitu : kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk), kesengajaan sebagai kepastian (opzet bijzekerheidsbewuszijn) dan kesengajaan sebagai kemungkinan (opzet bijmogelijkheids bewuszijn), kemudian dari ketiga bentuk kesengajaan tersebut pelaku sama-sama menghendaki melakukan tindakan yang terlarang, tetapi berbeda mengenai akibat yang timbul dari tindakannya itu;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 sekitar pukul 16.30 WIB bertempat di rumah Korban Linda Pasaribu di Banjartoga Desa Nagasaribu I Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan dengan cara pada saat beberapa jam sebelum pembunuhan dilakukan, Anak sedang bermain game di handphone dengan Saksi Krisjon Nababan, lalu Anak melihat Korban Linda Pasaribu keluar dari rumahnya, kemudian Anak memberitahukan niatnya kepada Saksi Krisjon Nababan untuk mencuri di rumah Korban Linda Pasaribu dan mengajak Saksi Krisjon Nababan untuk melakukan pencurian tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka unsur kesatu ‘barang siapa dengan sengaja’ telah terpenuhi;

Ad.2. Unsur “menghilangkan nyawa orang lain”

Menimbang, bahwa dari kalimat “menghilangkan nyawa orang lain”

dalam konteks unsur a quo, tidak dirumuskan cara bagaimana perbuatan tersebut dilakukan, akan tetapi hanya merumuskan akibat dari suatu perbuatan yaitu hilangnya nyawa orang lain. Menghilangkan nyawa orang lain ini mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dan itu timbul akibat perbuatan yang telah dilakukan oleh pelaku, dan dari perbuatan tersebut, tidak perlu terjadi sesegera atau seketika itu juga, akan tetapi dapat timbul kemudian, misalnya setelah dilakukan perawatan dan untuk dapat dikatakan merampas dan menghilangkan nyawa orang lain, seseorang harus melakukan suatu perbuatan yang dapat mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain tersebut;

Menimbang, bahwa hilangnya nyawa orang lain tersebut harus dikehendaki dan menjadi tujuan, yang mana suatu perbuatan dilakukan dengan

Halaman 20 dari 29 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2022/PN Trt

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

M

Referensi

Dokumen terkait

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia meninggal;

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang,

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Menimbang,