Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 1 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
P U T U S A N
Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:
1. Ronald Kurniawan Tjiong, Umur 42 Tahun, beragama Kristen , pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Simo Katrungan Kidul Langgar 20, Rt 005 Rw 001 Kelurahan Banyu Urip, Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur dalam hal ini memberikan kuasa kepada Hans Liesay, S.H.,M.H. dan George Leasa, S.H,M.H Advokat/Pengacara pada Kantor Serafim Law Firm berkantor di Hotel Amboina Lantai II, Jalan. Kapitan Ulupaha, Nomor. 5 Kota Ambon berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06/SLF-LF/III/2023 tanggal 28 Maret 2023 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu dengan Nomor Register 73/SK/5/2023 tanggal 11 Mei 2023, dan Surat Kuasa No.15/SLF-LF/III/2023 tanggal 11 Juli 2023 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu dengan Nomor 127/SK/7/2023 tanggal 18 Juli 2023, selanjutnya disebut sebagai Penggugat I;
2. Nancy Tjahjaningsih Tjiong, Umur 41 Tahun, beragama Kristen, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Hatutelu, Rt 000, Rw 000, Kelurahan Piru, Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku dalam hal ini memberikan kuasa kepada Hans Liesay, S.H.,M.H. dan George Leasa, S.H,M.H beralamat di
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 2 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Serafim Law Firm Hotel Amboina Lantai II, Jalan.
Kapitan Ulupaha, Nomor. 5 A, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Ambon berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 06/SLF-LF/III/2023 tanggal 28 Maret 2023 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu dengan Nomor Register 73/SK/5/2023 tanggal 11 Mei 2023, selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;
Lawan:
Hendrina Tjiong/Rantetonglo, Umur 54 Tahun, beragama Kristen, pekerjaan Ibu Rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Hatutelu Rt 000 Rw 000 Kelurahan Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku dalam hal ini memberikan kuasa kepada Subardin La Joni, S.H. dkk, beralamat di Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 8 Juni 2023, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu dengan Nomor register 95/SK/6/2023 tanggal 14 Juni 2023, selanjutnya disebut sebagai Tergugat:
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan ; Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 18 Mei 2023 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu pada tanggal 26 Mei 2023 dalam Register Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 3 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
1. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II adalah anak kandung yang sah dari perkawinan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati;
2. Bahwa almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong telah meninggal dunia pada tanggal 23 September 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
3. Bahwa dari perkawinan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati telah lahir 4 (empat) orang anak, masing-masing Bernama:
1. Ronald Kurniawan Tjiong 2. Nancy Tjahjaningsih Tjiong 3. Steven Budiprasetia Tjiong 4. Albert Trijuni Tjiong
Adik keempat yakni Albert Trijuni Tjiong telah meninggal dunia pada tahun 1999 dalam usia 10 tahun, sehingga anak-anak yang masih hidup adalah Ronald Kurniawan Tjiong, Nancy Tjahjaningsih Tjiong dan Steven Budiprasetia Tjiong.
4. Bahwa selama perkawinan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati memiliki harta Bersama berupa:
1. 1 (satu) persil tanah berikut bangunan yang ada diatasnya, dengan luas tanah 340 m2 sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 3 tanggal 13 Maret 2009. Surat Ukur No. 02/2009 tanggal 18 Maret 2009 tercatat atas nama Drs. Rudolf Tjahjadi Tjiong terletak di Desa Piru, Kec.
Seram Barat, Kab. Seram Bagian barat dengan batas-batas sebagai berikut:
• Sebelah utara berbatasan dengan tanah negara
• Sebelah selatan berbatasan dengan tanah negara
• Sebelah timur berbatasan dengan jalan Hatutelu
• Sebelah barat berbatasan dengan tanah negara
5. Bahwa perkawinan antara Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati putus karena perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Masohi No. 07/Pdt.G/1995/PN.MSH, tanggal 7 Maret 1996.
6. Bahwa pada tahun 1998 Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong telah menikah lagi dengan Hendrina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat)
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 4 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
7. Bahwa dari perkawinan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Hendrina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat) telah lahir 2 (dua) orang anak masing- masing Bernama:
1. Petrick Febrianto Tjiong 2. Evand Martin Tjiong
8. Bahwa selama perkawinan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Hendrina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat) memiliki harta Bersama dalam perkawinan berupa:
8.1 Sebidang tanah kosong luas 1.475 m2 berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 754 tanggal 28 Desember 2012, dengan Surat Ukur No. 27/2012, tanggal 18 November 2012 atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong terletak di Desa Piru, Kec. Seram Barat, Kab. Seram Bagian Barat dengan batas- batas:
• Sebelah utara berbatasan dengan tanah negara
• Sebelah selatan berbatasan dengan tanah negara
• Sebelah timur berbatasan dengan tanah negara
• Sebelah barat berbatasan dengan tanah negara
8.2 Sebidang tanah seluas 570 m2 berdasarkan Surat Keterangan Tanah No. 181/2020, tanggal 19 Februari 2020 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Seram Barat, Negeri Piru terletak di Negeri Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan batas-batas:
• Sebelah utara berbatasan dengan Rudolf Tjahjadi Tjiong
• Sebelah selatan berbatasan dengan Dessy Kukupessy
• Sebelah timur berbatasan dengan Fredy Tobiate
• Sebelah barat berbatasan dengan Herman Ririhena
Selanjutnya objek tanah tersebut berdasarkan Surat Keterangan Tanah Nomor 181.1/2020 tanggal 12 Februari 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Seram Barat, Negeri Piru menerangkan bahwa tanah tersebut oleh Almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong telah dihibahkan kepada Nancy Tjahjaningsih Tjiong (Penggugat I).
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 5 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
8.3 Sebidang tanah luas 399 m2 berdasarkan Sertipikat Hak Milik No.
00799, Nomor Induk Bidang: 00802, Surat Ukur 35/2013 terletak di Desa Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat semulanya tercatat Rudolf Tjahjadi Tjiong tapi saat ini telah dibalik nama dengan dalil waris atas nama Hendrina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat).
8.4 Sebidang tanah luas 1.669 m2 berikut bangunan kos-kosan diatasnya, berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 669, Nomor Induk Bidang:
00101, Surat Ukur Nomor: 50/2011 terletak di Desa Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat. Semulanya tercatat atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong tapi saat ini telah dibalik nama dengan dalil waris menjadi atas nama Petrik Febrianto Tjiong (anak dari Tergugat).
8.5 Sebidang tanah luas 406 m2, berikut bangunan kos-kosan diatasnya, berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor 00804, Nomor Induk Bidang:
01170, Nomor Surat Ukur: 1171/2013 terletak di Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, semulanya tercatat atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong tapi saat ini telah dibalik nama dengan dalil waris menjadi atas nama Hendrina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat).
8.6 Harta lain milik almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong yang dikuasai oleh Tergugat:
i. Usaha Apotik dengan nama dagang “Apotik Kemo Husada”
beralamat di jalan Hututellu, Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, berdasarkan Surat Izin Apotik nomor: 442.3/07/BIA/III/DINKICM atas nama Drs. Rudolf Tjahjadi Tjiong saat ini dalam Penguasaan Tergugat.
ii. 1 (satu) unit Mobil Toyota Rush tahun 2021, warna merah metallic, nomor polisi DE 1544 AR, atas nama Petrik Febrianto Tjiong yang mana sumber dana pembeliannya dari hasil usaha Apotik milik almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong saat ini dikuasai oleh Tergugat.
9. Bahwa setelah orang tua Penggugat I dan Penggugat II (Rudolf Tjahjadi Tjiong) meninggal Penggugat II masih tinggal Bersama dengan Tergugat yang adalah Ibu Tiri Penggugat I dan Penggugat II. Bahwa Penggugat I
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
dan Penggugat II juga yang melanjutkan usaha Apotik “Kemo Husada”
yang ditinggalkan oleh almarhum orang tua Penggugat I dan Penggugat II.
10. Bahwa diawal bulan Januari 2023 hubungan keluarga Penggugat I dan Penggugat II dengan Tergugat mulai tidak baik dengan diusirnya Penggugat II keluar dari rumah oleh salah satu anak kandung Tergugat (Petrik Febrianto Tjiong) dan Tergugat. Karena Penggugat II menolak memenuhi permintaan Tergugat agar mau menyerahkan hak mengurusi usaha apotik kepada Tergugat. Bahkan akibat penolakan itu sampai- sampai membuat Tergugat pada tanggal 13 Januari 2023 tega hati melapor Penggugat II (anak tirinya) ke polisi Piru.
11. Bahwa Tindakan Tergugat yang telah membalik nama beberapa harta peninggalan almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong menjadi atas nama Tergugat dan anak kandung Tergugat (Petrik Febrianto Tjiong) seperti yang diuraikan pada poin 8.3, 8.4 dan 8.5 adalah tindakan yang tidak berdasar hukum oleh karena tidak ada Penetapan/Putusan Pengadilan sebagai dasar hukum proses balik nama tersebut dan juga tidak ada persetujuan dari semua ahli waris.
Berdasarkan uraian diatas, maka Penggugat I dan Penggugat II mohon agar Pengadilan Negeri Dataran Honipopu, berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA PRIMAIR
1. Mengabulkan gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya.
2. Menetapkan harta peninggalan sebagaimana tersebut pada poin 3 (tiga) dan poin 8.1 sampai dengan 8.6 sebagai harta peninggalan orang tua/pewaris (almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong).
3. Menetapkan Penggugat I dan Penggugat II, Steven Budiprasetia Tjiong, Petrik Febrianto Tjiong, Evand Martin Tjiong dan Tergugat sebagai alih waris almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong.
4. Menyatakan Tindakan Tergugat membaliknama harta peninggalan almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong menjadi atas nama Tergugat dan atas
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 7 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
nama Petrik Febrianto Tjiong sebagaimana diuraikan pada poin 8.3, 8.4 dan 8.5 tidak sah.
5. Meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas semua harta peninggalan yang diuraikan tersebut diatas.
6. Menetapkan bagian/kadar masing-masing ahli waris dari almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong menurut ketentuan Undang-Undang yang berlaku.
7. Menetapkan dan memerintahkan Tergugat agar menyerahkan bagian Penggugat I dan Penggugat II dan Steven Budiprasetia Tjiong dengan cara sukarela dan jika tidak dapat dibagi secara natural agar dapat dinilai dengan jumlah uang atau dijual atau dilelang dan hasilnya diserahkan sesuai bagian masing-masing.
8. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil -adilnya (ex aequo et bono)
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan , untuk Para Penggugat hadir Kuasa Hukumnya dan Tergugat hadiri Kuasa Hukumnya;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Andi Maulana Arif Nur, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu , sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 18 Juli 2023, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak berhasil maka kepada Tergugat diminta persetujuannya untuk melaksanakan persidangan secara elektronik;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut pihak Tergugat menyatakan bersedia untuk melakukan persidangan secara elektronik;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 8 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Para Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gu gatan Para Penggugat tersebut Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI.
A. Para Penggugat Tidak Mempunyai Hak
1. Bahwa para Penggugat mengakui memiliki Tanah yang merupakan peninggalan ayah para Penggugat dan Tergugat. Dimana orang tua para Penggugat menikah dengan Tergugat memiliki beberapa harta yang seharusnya merupakan harta yang diberikan kepada para Penggugat.
Tetapi sampai ayah para Penggugat meninggal dunia, maka terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan ketidakcocokan dan berujung pertikaian sampai adanya laporan Polisi yang dilakukan oleh Tergugat.
2. Bahwa Tergugat merupakan istri sah dari Alm. Rudold Tjahjadi Tjiong yaitu ayah dari Para Penggugat sekaligus merupakan ibu tiri dari para Penggugat. mengenai harta yang dituntut oleh para Penggugat dalam gugatan, pihak Tergugat secara tegas menegaskan bahwa para Penggugat tidak mempunyai hak atas harta yang diuraikan oleh para Penggugat dalam Gugatan. Hal ini dikarenakan bahwa para Penggugat tidak mempunyai hak sedikitpun atas harta bersama yang dimiliki oleh Alm. Rudold Tjahjadi Tjiong dengan Henderina Tjiong/Rantetonglo (Tergugat).
3. Bahwa orang tua dari para Penggugat sendiri sampai meninggal dunia tidak meninggalkan surat wasiat yang menyatakan bahwa para Penggugat mendapatkan warisan berupa harta yang diuraikan para Penggugat tersebut, sehingga para Penggugat tidak memiliki hak satupun atas harta tersebut. Dengan demikian Gugatan para Penggugat sudah seharusnya ditolak atau setidak-tidaknya harus dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim, Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu, yang memeriksa dan mengadili perkara ini.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 9 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
II. DALAM POKOK PERKARA.
1. Bahwa yang telah didalilkan oleh Tergugat dalam Eksepsi tersebut di atas, dianggap merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan jawaban dalam pokok perkara, selain itu Tergugat dengan Tegas menolak dalil-dalil gugatan para Penggugat terkecuali ada yang dibenarkan oleh Tergugat.
2. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) tidak perlu Tergugat menagapinya, oleh karena itu merupakan fakta tentang kehidupan orang tua Penggugat I dan Penggugat II dan anak-anaknya.
3. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point ke-4 (empat) yang menyatakan “bahwa selama perkawinan alm Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati memiliki harta bersama berupa 1 (satu) persil tanah berikut bangunan diatasnya dengan luas tanah 340 M2 sesuai sertifikat hak milik nomor 3 tanggal 13 Maret 2009, surat ukur no.02/2009 tanggal 18 Maret 2009 tercatat atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong terletak di piru, kecamatan seram barat, kabupaten Seram bagian barat dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan tanah negera - Sebelah selatan dengan tanah Negara - Sebalat timur dengan jalan hatutelu - Sebalag barat dengan tanah Negara
Adalah dalil yang Tergugat mengakuinya kalau benar itu merupakan harta milik orang tua Penggugat I dan Penggugat II, akan tetapi setelah orang tua Penggugat I dan Penggugat II masih hidup bersama sebelum bercerai meningalkan hutang-hutang dari orang tua Penggugat I dan Penggugat II yang selanjutnya Tergugat menyelesaikan hutang-hutang dari orang tua Penggugat I dan Penggugat II. bahkan tanah yang terdapat bangunan diatasnya dengan luas tanah 340 M2 sesuai sertifikat hak milik nomor 3 tanggal 13 Maret 2009, surat ukur no.02/2009 tanggal 18 Maret 2009 tercatat atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong di gadaikan pada bank yang selanjutnya Tergugat bersama dengan suaminya setelah menikah menyelesaikan semua hutang-hutang orang tua
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 10 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Penggugat I dan Penggugat II. Kemudian sebelum suami Tergugat meninggal memberikan harta benda milik Tergugat dengan suaminya kepada anak-anak mereka termasuk kepada Penggugat I dan Penggugat II, sehingga tanah yang terdapat bangunan diatasnya dengan luas tanah 340 M2 sesuai sertifikat hak milik nomor 3 tanggal 13 Maret 2009, surat ukur no.02/2009 tanggal 18 Maret 2009 tercatat atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong diberikan kepada anak Tergugat yang bernama Evand Martin Tjiong.
4. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point ke-5 (lima) Tergugat mengangap tidak perlu untuk menangapinya.
5. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point ke-6 (enam), point ke-7 (tujuh) dan point ke-8 (delapan) Tergugat mengakunya kalau itu benar. Bahkan harta benda yang disampaikan oleh pada point 8.1 s/d point 8.6 adalah milik bersama Tergugat dengan suaminya yang di peroleh mereka setelah menikah dan bahkan tanah - tanah tersebut sebagian sudah diberikan kepada anak-anak mereka dan juga kepada Penggugat I dan Penggugat II. Kemudian harta lain berupa usaha Apotik yang jelas-jelas merupakan usaha yang sudah di bangun oleh Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama Tergugat sendiri dari nol sampai sudah seperti ini dan Tergugatlah yang memajukan usaha apotik tersebut dan hasil dari apotik tersebut Tergugat memberikan sebuah mobil mereka Toyota Rush keluaran Tahun 2021. Sehingga itu merupakan hak dari Tergugat sendiri bukan merupakan para Penggugat.
6. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point 9 (sembilan) yang menyatakan “ bahwa Penggugat I dan Penggugat II juga melanjutkan usaha Apotik “kemo husada” yang ditinggalkan oleh orang tua Penggugat I dan Penggugat II adalah dalil yang keliru dan tidak benar, karena Apotik Kemo Husada adalah milik bersama Tergugat dan suaminya yang diusahakan dari mereka menikah dan dilanjutkan sampai suami Tergugat meninggal yang diteruskan oleh Tergugat sampai dengan sekarang, bahkan Tergugat juga ada mepekerjakan Penggugat II untuk menjaga apotik tersebut disebabkan Tergugat ada sibuk dengan usahanya yang lain.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 11 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
7. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point 10 (sepuluh) yang menyatakan “ Bahwa awal bulan Januari 2023 hubungan keluarga para Penggugat dengan Tergugat mulai tidak baik dengan di usirnya Penggugat II keluar dari rumah oleh salah satu anak Tergugat dan Tergugat, karena Penggugat II menolak memenuhi permintaan Tergugat agar mau menyerahkan hak mengurusi usaha apotik kepada Tergugat adalah dalil yang mengada-gada dilakukan oleh para Penggugat karena usaha apotik merupakan milik Tergugat bersama dengan suaminya dan bukan milik dari orang tua para Penggugat.
Penggugat II hanya diminta oleh Tergugat untuk menjaga apotik milik Tergugat, disebabkan Penggugat II saat ada masalah bersama dengan suaminya Penggugat II dan Penggugat II yang tidak mempunyai pekerjaan. Maka Tergugat meminta Penggugat II untuk menjaga Apotik dan juga Tergugat memberikan gaji kepada Penggugat II setiap bulan, selain itu selama Penggugat II menjaga apotik kurang lebih 2 (dua) tahun tidak pernah memberikan uang pendapatan kepada Tergugat.
8. Bahwa terhadap dalil gugatan para Penggugat yang disampaikan dalam point 11 (sebelas) yang menyatakan “ tindakan Tergugat yang telah membalik nama beberapa harta peningalan almarhum Rudolf Tjahjadi Tjiong menjadi atas nama Tergugat dan anak Tergugat ( petrik Febrianto Tjiong) seperti yang di uraikan pada point 8.3,8.4 dan 8.5 adalah dalil yang mengada-gada dan keliru dilakukan para Penggugat, karena tanah yang disampaikan para Penggugat pada point 8.3 berupa sebidang tanah sertifikat hak milik Nomor:00799 yang nomor induk bidang tanah 00802 dengan surat ukur 35/2013 seluas 399 M2, 8.4 berupa sebidang tanah sertifikat hak milik Nomor:699 yang nomor induk bidang tanah 00101 dengan surat ukur 50/2011 seluas 1.669 M2 dan 8.5 berupa sebidang tanah sertifikat hak milik Nomor: 00804 yang nomor induk bidang tanah 001170 dengan surat ukur 1171/2013 seluas 406 M2 adalah milik yang sah dari Tergugat bersama dengan suaminya yang memperoleh tanah-tanah tersebut dengan cara berusaha kecil-kecilan dari Tergugat dan suaminya setelah menikah, selanjutnya mendapat
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 12 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
keuntungan barulah mereka membeli tanah -tanah yang ada sekarang ini dan bukan milik dari orang tua para Penggugat.
9. Bahwa apabila ada hal-hal yang tidak ditanggapi oleh Tergugat dalam jawaban ini, tidaklah berarti Tergugat mengakuinya, melainkan secara tegas Tergugat membantah serta menolaknya.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah dijelaskan oleh Tergugat tersebut di atas, maka Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini hendak menjatuhkan putusan Sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
1. Menerima Eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya 2. Membebankan biaya perkara kepada para Penggugat.
Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Harta bersama yang diperoleh Tergugat bersama dengan Alm. Rudolf Tjahjadi Tjiong sejak menikah sampai dengan sekarang adalah sah milik Tergugat dan Ahli warisnya;
3. Menyatakan harta bersama milik Tergugat bersama dengan Alm Rudolf Tjahjadi Tjiong berupa tanah dan bangunan yang sudah memiliki sertifikat hak milik yang sudah dibagi oleh Alm Rudolf Tjahjadi Tjiong saat masih hidup adalah sah dan milik para ahli waris dari Alm Rudolf Tjahjadi Tjiong.
4. Membebankan biaya perkara dalam perkara ini kepada para Penggugat.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat, Para Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Replik tertanggal 14 Agustus 2023 dalam persidangan secara elektronik pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2023;
Menimbang, bahwa terhadap Replik Para Penggugat, Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Duplik dalam persidangan secara elektronik pada hari Rabu tanggal 23 Agustus 2023;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Para Penggugat melalui Kuasa Hukum telah mengajukan 11 (sebelas) bukti surat yang adalah sebagai berikut:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 13 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
1. Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 14/1981 tanggal 15 Juni 1981 atas nama Cen Lung ( Ronald Kurniawan) anak dari Tjiong Tek Tjhai (Rudolf Tjahjadi) dan Tjhiong Keng Tji (Lanny Sutjiati) yang lahir di Palu tanggal 24 Mei 1981, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-1;
2. Foto copy Kutipan Akte Kelahiran Nomor : 11/1982 tanggal 24 September 1982, atas nama Chen Nie ((nancy Thahjaningsih) anak dari Tjiong Tek Tjhai (Rudolf Tjahjadi) dan Tjhiong Keng Tji (Lanny Sutjiati) yang lahir di Palu tanggal 6 September 1982, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-2;
3. Foto copy Kutipan Akta Kematian Nomor 8106-KM-02102020-0001 tanggal 3 Oktober 2020, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya;
4. Foto copy Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 140/195/2023 tanggal 28 Februari 2023, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-4;
5. Foto copy Surat Pernyataan Ahli Waris, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P - 5;
6. Foto copy Akta Hibah No.04/CSB/1995 tanggal 5 April 1995 atas sebidang tanah dan bangunan rumah semi permanen dari Tjiong Tek I, Sandro Tjionganata dan Berty Steven Tjionganata kepada Rudolf Tjahjadi Tjiong, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-6;
7. Foto copy Sertifikat Hak Milik Nomor 3 Desa Piru Surat Ukur Tanggal 18 Maret 2009 seluas 340 M2 atas nama pemegang hak Drs.Rudolf Tjahjadi Tjiong, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-7;
8. Foto copy Surat Keterangan tanah Nomor : 181.1/ /2020 tanggal 19 Februari 2020, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-8;
9. Foto copy Sertifikat Hak Milik Nomor 754 Desa Piru Surat Ukur tanggal 18 November 2012 seluas 1.475 M2 atas nama Rudolf T.Tjiong berdasarkan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Akta Jual Beli Camat Piru No: 593.3.KWKP/2013 tanggal 16 September 2013, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-9;
10. Foto copy Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah tanggal 19 Februari 2020 dari Rudolf Tjahjadi Tjiong kepada Nancy Tjahjaningsih Tjiong untuk sebidang tanah di Dusun Waimeteng Darat Desa Piru, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-10;
11. Foto copy Surat Keterangan Pelepasan Hak tanggal 5 April 2014 dari Adelin Pirsouw kepada Rudolf Tjahjadi Tjiong, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti P-11;
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat, Para Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah pula mengajukan 2 (dua) Saksi dibawah sumpah dipersidangan, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Saksi Tjiong Tek I:
- Bahwa Saksi kenal dengan Para Penggugat karena mereka adalah ponakan Saksi dimana ayah mereka adalah adik kandung Saksi sedangkan Tergugat Saksi kenal karena ia adalah istri kedua dari adik Saksi/ipar;
- Bahwa ayah Para Penggugat bernama Rudolf Tjahjadi Tjiong dan ibu bernama Lanny Suciati;
- Bahwa orang tua Para Penggugat menikah di Luwuk Sulawesi Tengah sekitar tahun 1978 atau 1979 namun Saksi lupa tanggal dan bulannya;
- Bahwa Saksi tidak hadir dalam acara pernikahan mereka;
- Bahwa Saksi mengetahui hal itu dari orang tua Saksi karena adik Saksi yaitu Rudolf Tjahjadi Tjiong memberitahukan hal tersebut kepada orang tua;
- Bahwa pada tahun 1983 Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Lanny Suciati bersama 3 (tiga) orang anak pulang ke Piru tepatnya saat Ibu Saksi meninggal dunia;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 15 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Lanny Suciati memiliki 4 (empat) orang anak yaitu Ronald Kurniawan Tjiong, Nancy Tjahjaningsih Tjiong, Steven Budiprasetia Tjiong dan Albert Trijuni Tjiong yang lahir di Piru;
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama istri dan anak-anak tinggal dirumah orang tua kami;
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong telah meninggal dunia tahun 2020 namun tanggal dan bulan Saksi lupa;
- Bahwa sebelum Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia, ia telah bercerai dengan Lanny Suciati;
- Bahwa mereka bercerai sekitar tahun 1996 atau tahun 1997 tapi Saksi tidak tahu apakah bercerai di Pengadilan atau tidak namun saat itu Lanny Suciati pergi dengan Albert Trijuni Tjiong sedangkan ketiga anaknya yaitu Ronald Kurniawan Tjiong, Nancy Tjahjaningsih Tjiong dan Steven Budiprasetia Tjiong tinggal bersama Rudolf Tjahjadi Tjiong;
- Bahwa 2 (dua) tahun kemudian setelah Lanny Suciati pergi, Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah kedua kali dengan Tergugat;
- Bahwa saat itu Rudolf Tjahjadi Tjiong datang ke rumah Saksi dan mengatakan kalau Tergugat mau menikah dengannya;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Rudolf Tjahjadi Tjiong ada menikah resmi dengan Tergugat atau tidak;
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Tergugat ada memiliki 2 (dua) orang anak yaitu Petrik Febrianto Tjiong dan Evand Marlin Tjiong;
- Bahwa semasa hidupnya, ketika Rudolf Tjahjadi Tjiong pulang ke Piru tahun 1983 bersama istri dan ketiga anaknya, orang tua Saksi memberikan modal kepada Rudolf Tjahjadi Tjiong untuk membuka usaha dagang dan juga usaha kayu di Piru;
- Bahwa semasa Rudolf Tjahjadi Tjiong hidup bersama anak-anak dan Lanny Suciati sampai dengan Lanny Suciati pergi meninggalkannya, Rudolf Tjahjadi Tjiong ada mempunyai rumah yang sekarang ada apotik Kemo Husada di Desa Piru;
- Bahwa rumah itu dibangun dan diberikan oleh orang tua Saksi dan Rudolf Tjahjadi Tjiong kepada Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama istrinya
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 16 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Lanny Suciati dan anak-anak sebagai milik Rudolf Tjahjadi Tjiong dan mereka menempatinya;
- Bahwa setelah orang tua Saksi meninggal dunia, Saksi dan kedua Saudara lainnya sepakat dan membuat surat hibah rumah tersebut kepada Rudolf Tjahjadi Tjion g pada tahun 1995 namun tanggal dan bulan Saksi lupa;
- Bahwa nanti setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah dengan Tergugat baru apotik di buka;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Rudolf Tjahjadi Tjiong semasa hidup bersama dengan istri pertama Lanny Suciati dan anak-anak mereka ada mempunyai tanah dan kos-kosan atau tidak;
- Bahwa setahu izin usaha apotik atas nama Rudolf Tjahjadi Tjiong walaupun Saksi tidak pernah melihat surat izin tersebut;
- Bahwa setahu Saksi, setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah kedua kali dengan Tergugat lalu ia membuka apotik dan juga kos-kosan di Desa Manipa;
- Bahwa Saksi sempat melihat kos-kosan tersebut yang berjumlah sekitar 8 (delapan) buah dengan model atau tipe lama yang dulunya diurus Rudolf Tjahjadi Tjiong namun sekarang telah diurus Tergugat;
- Bahwa Saksi tidak tahu Kos-kosan tersebut atas nama siapa;
- Bahwa Saksi tidak tahu kalau Rudolf Tjahjadi Tjiong ada punya tanah kosong disekitar tempat kos di Manipa;
- Bahwa Saksi tidak tahu tentang tanah atau kos-kosan milik Rudolf Tjahjadi Tjiong yang lainnya;
- Bahwa setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah dengan Tergugat, ketiga anak Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Lanny Suciati sudah tidak tinggal bersama lagi karena Ronald Kurniawan Tjiong sudah sekolah di Surabaya, Nancy Tjahjaningsih Tjiong sudah menikah dan tinggal di Makasar sedangkan Steven Budiprasetia Tjiong tinggal dirumahnya yang dibangun sendiri di Kilometer 1 Desa Piru;
- Bahwa dulu Rudolf Tjahjadi Tjiong membangun dan mengelola apotik namun satu tahun sebelum ia meninggal dunia, ia menghubungi anaknya Nancy Tjahjadi Tjiong yang saat itu di Makasar agar pulang ke
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 17 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Piru untuk membantu mengelola apotik dan ia pun pulang ke Piru untuk melihat usaha ayahnya dan membantu memberi modal untuk kebutuhan apotik;
- Bahwa selain Nancy Tjahjaningsih Tjiong membantu pengelolaan apotik, Ronald Kurniawan Tjiong juga ikut membantu ayahnya dalam pembelian obat-obat dari Surabaya lalu mengatur proses pengirimannya ke Piru;
- Bahwa setelah rumah tempat usaha apotik tersebut di rehab oleh Nancy Tjahjaningsih Tjiong rumah itu ditempati oleh Nancy Tjahjaningsih Tjiong bersama dengan Tergugat dan kedua anak Tergugat;
- Bahwa tentang hasil pengelolaan apotik apakah dibagi Nancy Tjahjaningsih Tjiong dengan Tergugat atau tidak Saksi tidak tahu;
- Bahwa setahu Saksi Nancy Tjahjaningsih Tjiong tidak mendapat hasil dari kos-kosan yang dikelola oleh Tergugat;
- Bahwa selama Rudolf Tjahjadi Tjiong hidup, Saksi tidak pernah mendengar kalau ia ada membagi rumah atau tanah kepada istri dan anak-anaknya;
- Bahwa Saksi tahu tentang mobil Toyota Rush yang di beli Tergugat dimana Saksi mendengar dari Nancy Tjahjaningsih Tjiong kalau itu dibeli Tergugat dengan uang hasil keuntungan apotik yang dimintakan dari Nancy Tjahjaniangsi Tjiong;
- Bahwa sekarang ini yang menguasai mobil tersebut adalah Tergugat;
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat bukti kepemilikan atas bangunan - bangunan ;
- Bahwa anak terakhir Rudolf Tjahjadi Tjiong dengan Lanny Suciati yang bernama Albert Trijuni Tjiong telah meninggal dunia;
- Bahwa setahu Saksi, Para Penggugat menuntut agar rumah tua yang dijadikan apotik dikembalikan kepada Para Penggugat;
- Bahwa setelah masalah diantara Penggugat dan Tergugat, Saksi memanggil Para Penggugat dan anak-anak Tergugat lalu menasihati mereka agar masalah diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan;
- Bahwa sekarang ini Nancy Tjahjaningsih Tjiong tidak lagi tinggal bersama anak-anaknya Tergugat karena salah satu anak Tergugat telah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 18 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
mengusir Nancy Tjahjaningsih Tjiong karena tidak punya hak di tempat tersebut dan pengusiran itu terjadi karena anak Tergugat sudah mengambil uang dibawah kasur namun kemudian meminta lagi dari Nancy Tjahjaningsih Tjiong tapi Nancy Tjahjaningsih Tjiong tidak mau memberikan dan Saksi dengar masalah tersebut berlanjut sampai ke Polisi;
- Bahwa sebelum Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia, ia tinggal bersama dengan Nancy Tjahjaningsih Tjiong, Tergugat dan anak-anak Tergugat di rumah yang ada apotik;
- Bahwa setahu Saksi setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong bercerai dengan Lanny Suciati belum ada pembagian harta bersama, Lanny Suciati hanya pergi dengan membawa anak yang terakhir tanpa membawa apa- apa;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah saat Rudolf Tjahjadi Tjiong membuka usaha dengan istri pertamanya ada pinjam uang dari pihak lain atau tidak;
- Bahwa saat ini istri pertama Rudolf Tjahjadi Tjiong masih hidup;
- Bahwa istri pertama Rudolf Tjahjadi Tjiong tidak pernah menuntut pembagian harta bersama;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah istri pertama ada terlibat dalam permasalahan pembagian harta bersama ini atau tidak;
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong dan istri pertama ada memiliki harta bersama karena mereka saat itu ada membuka usaha dagang dan juga usaha kayu;
- Bahwa sebelum Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia, ia belum membagi hartanya kepada anak-anaknya;
- Bahwa setahu Saksi setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah dengan Tergugat, Tergugat ada membuka usaha rumah makan;
- Bahwa Saksi tidak tahu Nancy Tjahjaningsih Tjiong bekerja di Apotik di gaji atau tidak;
- Bahwa Saksi tidak tahu kalau Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Tergugat ada memberikan tanah kepada Ronald Kurniawan Tjiong;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 19 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
- Bahwa setahu Saksi, Rudolf Tjahjadi Tjiong dan Tergugat ada memberikan tanah kepada Nancy Tjahjaningsih Tjiong;
- Bahwa Nancy Tjahjaningsih Tjiong mengurus apotik sudah sekitar 4 (empat) tahun ;
- Bahwa tentang pemasukan usaha apotik Saksi tidak tahu;
- Bahwa atas keterangan Saksi, Para pihak menyatakan akan menanggapi dalam kesimpulan;
2. Saksi Urbanus Matinahoruw:
- Bahwa Saksi memberikan keterangan tentang pekerjaan rumah yang ada apotik Kemo Husada yang beralamat di Jalan Hatutelu Desa Piru karena saat itu dibangun oleh Saksi untuk ditempati Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama istri pertama dan anak-anaknya;
- Bahwa Saksi yang mengerjakan rumah tua itu;
- Bahwa yang menyuruh bekerja adalah ayahnya Rudolf Tjahjadi Tjiong;
- Bahwa saat itu ada bekas rumah darurat yang ditempati oleh orang kemudian ayah Rudolf Tjahjadi Tjiong meminta orang itu keluar dan kemudian rumah darurat tersebut Saksi bongkar sampai rata dengan tanah selanjutnya membangun rumah baru diatas tanah tersebut;
- Bahwa Saksi membangun rumah itu tahun 1983 dan selesai sekitar akhir tahun 1984;
- Bahwa rumah yang Saksi bangun saat itu tipe permanen;
- Bahwa awalnya Rudolf Tjahjadi Tjiong pulang dari Sulawesi bersama istri dan anak-anak lalu beberapa bulan kemudian ayahnya Rudolf Tjahjadi Tjiong memanggil Saksi dan mengatakan nanti kerja rumah itu dulu buat Rudolf Tjahjadi Tjiong untuk ditempati sambil membuka usaha dan setelah itu Saksi mencari beberapa orang pekerja untuk bersama- sama mengerjakan rumah itu;
- Bahwa rumah yang dibangun berukuran panjang 12 meter dan lebar 9 meter;
- Bahwa setelah selesai dibangun, rumah itu ditempati Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama istri dan anak-anaknya;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 20 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
- Bahwa tentang rumah yang dibangun ada sertifikat atau tidak Saksi tidak tahu;
- Bahwa Rudolf Tjahjadi Tjiong bersama istri dan anak-anaknya tinggal dirumah tersebut sampai dengan istri Rudolf Tjahjadi Tjiong pisah dengannya dan setelah pisah anak-anak dan Rudolf Tjahjadi Tjiong masih tinggal dirumah itu sampai anak Ronald Kurniawan Tjiong berangkat ke Surabaya dan Nancy Tjahjaningsih Tjiong kawin di Makassar sehingga tersisa Steven Budiprasetia Tjiong dan ayahnya;
yang menempati rumah tersebut;
- Bahwa setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah kedua kalinya, ia dan istri kedua tinggal di rumah itu;
- Bahwa Saksi tidak tahu kapan Rudolf Tjahjadi Tjiong menikah kedua kali;
- Bahwa kondisi rumah yang Saksi bangun dulu telah mengalami perubahan dari segi luas dan bentuk dimana bagian depan dan samping bukan Saksi yang kerjakan karena itu yang baru di rehab;
- Bahwa Saksi tidak tahu kapan di rehab namun belum lama;
- Bahwa setahu Saksi Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia sekiytar tahun 2020 atau 2021;
- Bahwa rumah tersebut di rehab sebelum Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia;
- Bahwa saat Saksi mengerjakan rumah tersebut yang membayar ongkos kerja adalah ayahnya Rudolf Tjahjadi Tjiong;
- Bahwa atas keterangan Saksi, Para Pihak menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahan/jawaban nya, Tergugat telah mengajukan bukti surat, yang adalah sebagai berikut:
1. Foto copy Kutipan Akta Perkawinan Nomor 17/CS.SB/1998 tanggal 12 Oktober 1998 antara Rudolf Tjahyadi Tjiong dan Henderina Rante Tonglo yang menikah di Seram Barat pada tanggal 2 Mei 1998, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-1;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 21 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
2. Foto copy Akte Nikah No.24/MJI/04/98 tanggal 8 April 1998 antara Tjiong Rudolf Tjahjadi dan Rantetonglo Hendrina, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T- 2;
3. Foto copy Kartu Keluarga No.8106020711090002 atas nama Kepala Keluarga Rudolf T.Tjiong tanggal 16 September 2016, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-3;
4. Foto copy Kutipan Akta Kematian Nomor 8106-KM-02102020-0001 tanggal 3 Oktober 2020 atas nama Rudolf T.Tjiong, yang meninggal di Piru tanggal 23 September 2023, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-4;
5. Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP-P) Kecil Nomor : 25/25- 07/DPMPTSP/VIII/2021 tanggal 7 Agustus 2021 atas nama Perusahan Apotik Kemohusada, Pemilik Henderina Tjiong Rantetonglo, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-5;
6. Foto copy Sertifikat Hak Milik Nomor 754 Desa Piru , Surat Ukur tanggal 18 November 2012 seluas 1.475 M2 atas nama Rudolf T.Tjiong berdasarkan Akta Jual Beli Camat Piru No: 593.3.KWKP/2013 tanggal 16 September 2013, bukti surat tersebut conform dengan bukti surat P-9, telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-6;
7. Foto copy STNK Mobil Toyota Rush No.Polisi DE1544 AR atas nama Pemilik Petrik Febrian Tjiong, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-7;
8. Foto copy Akta Perjanjian Kerja Sama antara Apoteker Pengelola Apotik (APA) dengan pemilik sarana apotik (PSA), Tuan Johnison Rarsina, S.Si, Apt dengan Tuan Doktorandus Rudolf Tjahjadi Tjiong tanggal 19 September 2006, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-8;
9. Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Nomor : 499/25- 07/PM/VII/2006 tanggal 13 Juli 2006 atas nama Perusahaan Apotek/Toko
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 22 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
Obat Kemo Husada pemilik Rudolf Tjahjadi Tjiong, butki surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-9;
10. Foto copy Surat Izin Usaha Perdagangana (SIUP) Kecil Nomor : 1384/25- 07/PK/VII/2009 tanggal 28 Juli 2009 atas nama Perusahaan Apotik/Toko Obat Kemo Husada pemilik Rudolf Tjahjadi Tjiong, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-10;
11. Foto copy Surat Izin Apotik Nomor : 442/04/SIA-13/III/DPMPTSP/2023 tanggal 27 Maret 2023 nama apotik Kemo Husada pemilik Hendrina Tjiong Rantetonglo, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-11;
12. Foto copy Surat keterangan ahli waris dari Almarhum Rudolf Tjahyadi Tjiong tanggal 16 Juni 2022, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-12;
13. Foto copy Surat keterangan ahli waris dari Almarahum Rudolf Tjahjadi Tjiong tanggal 12 Januari 2022, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan tanpa diperlihatkan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-13;
14. Foto copy Kutipan Akta Kelahiran No.3574/CS.DMT/1999 tanggal 27 April 1999 atas nama Petrik Febrianto yang lahir di Piru tanggal 12 Februari 1999, bukti surat tersebut telah diberi meterai dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-14;
15. Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Nomor 8930/CS-SBB/XI/2014 tanggal 21 Novemeber 2014 atas nama Evand Martin Tjiong yang lahir di Seram Bagian barat tanggal 18 Maret 2006, bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan sesuai dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda bukti T-15;
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat, Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah pula mengajukan 2 (dua) Saksi dibawah sumpah dipersidangan, yang pada pokoknya menerangkan sebagai :
1. Saksi Adelin Pirsouw:
- Bahwa Saksi kenal dengan Para pihak baik Para Penggugat maupun Tergugat tetapi tidak ada hubungan keluarga;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 23 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 19/Pdt.G/2023/PN Drh
- Bahwa Saksi memberikan keterangan sehubungan dengan jual beli tanah dari Saksi kepada Tergugat dan suaminya Rudolf Tjahjadi Tjiong;
- Bahwa tanah yang Saksi jual itu adalah milik Saksi namun belum bersertifikat, suami Tergugat mengatakan nanti mereka yang membuat surat dari belakang;
- Bahwa luas tanah yang dijual yaitu satu kapling ukuran 20x15 M;
- Bahwa waktu penjualan sudah lupa namun Saksi menerima uang penjualan Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dari suami Tergugat dan disaksikan Tergugat;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Tergugat dan suami sudah membuat sertifikat atau belum;
- Bahwa setahu Saksi, saat ini suami Tergugat sudah meninggal dunia;
- Bahwa setahu Saksi Rudolf Tjahjadi Tjiong ada memiliki dua bidang tanah disitu, salah satu bidang tanah dibeli dari Saksi dan bidang lainnya dibeli dari orang lain;
- Bahwa posisi tanah yang Saksi jual dibagian belakang sedangkan tanah yang satunya lagi di bagian depan;
- Bahwa tanah yang Saksi jual berbentuk persegi empat dan lahan kosong tidak ada pohon apapun;
- Bahwa Saksi tidak tahu siapa yang menguasai tanah tersebut setelah Rudolf Tjahjadi Tjiong meninggal dunia;
- Bahwa terkait pengurusan surat-surat di Kantor Desa Saksi tidak hadir namun di kasi tahu kalau mereka sudah mengurus surat di Kantor Desa;
- Bahwa sudah lupa kalau Saksi pernah buat surat pelepasan hak kepada Rudolf Tjahjadi Tjiong atau tidak;
- Bahwa atas keterangan Saksi tersebut Para Pihak menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan;
2. Saksi Raffles Romius Manupassa:
- Bahwa Saksi kenal dengan Para Pihak tetapi tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan;
- Bahwa Saksi kenal dengan Rudolf Tjahjadi Tjiong karena saat ia pulang dari Sulawesi Saksi biasa dengannya;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Repu