Dua fase pertama (analisis dan desain) sering disebut sebagai kursus Pemodelan Perangkat Lunak; sedangkan tahap implementasi desain dan tahap pengujian disebut mata kuliah Penerapan dan Pengujian Sistem. Pembahasan dalam modul ini mencakup dua fase pertama RPL, yaitu analisis dan desain perangkat lunak, yang selanjutnya disebut pemodelan perangkat lunak.
Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak
Pendahuluan
Guru mata pelajaran sesuai waktu yang telah disepakati, atau dengan mengunggah hasil pekerjaan anda di aplikasi e-learning pada latihan soal 1-1 dan latihan soal 1-2, sesuai petunjuk dan waktu yang tertera pada e-learning (Petunjuk pengoperasian pembelajaran elektronik dapat dilihat pada Lampiran-1 modul ini). Kerjakan Soal Formatif 1-1 dan Soal Formatif 1-2 melalui modul ini, atau melalui aplikasi e-learning sesuai petunjuk dan waktu yang tertera pada e-learning (petunjuk pengoperasian e-learning dapat dilihat pada Lampiran-1 ini modul ).
Kegiatan Belajar 1-1
Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak
- Definisi Perangkat Lunak Dan Rekayasa Perangkat Lunak
- Karakteristik Perangkat Lunak
- Kualitas Perangkat Lunak
- Jenis-Jenis Perangkat Lunak
- Konsep Rekayasa Sistem
- Pemodelan Sistem
Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal penyelidikan spesifikasi/persyaratan sistem hingga pemeliharaan sistem pasca penggunaan (Sommerville, 2016). Perangkat lunak merupakan suatu produk yang lebih menekankan pada aktivitas rekayasa dibandingkan aktivitas produksi.
Rangkuman
Tujuan dari rekayasa perangkat lunak adalah untuk menciptakan kerangka kerja untuk membangun perangkat lunak berkualitas lebih tinggi. Berdasarkan platformnya, terdapat perangkat lunak sistem, perangkat lunak bisnis, perangkat lunak tertanam, perangkat lunak komputer pribadi, perangkat lunak kecerdasan buatan, perangkat lunak waktu nyata, dan perangkat lunak seluler.
Tes Formatif 1-1
Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Kegiatan Belajar 1-2
Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Perangkat Lunak
- Tahapan SDLC
- Kelebihan Dan Kelemahan SDLC
Beberapa penulis ahli di bidang pengembangan sistem mengkategorikan kegiatan penyelidikan dan penelitian sistem sebagai bagian dari kegiatan analisis sistem. C. Analisa sistem. Dalam SDLC, perancangan sistem baru didasarkan pada keluaran sistem yang diharapkan (output-based design).
Pengertian Dan Ragam Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Teknik clustering yang lebih luas diterapkan oleh Avison dan Fitzgerald (Avison, 2006) dengan mengelompokkan metodologi pengembangan sistem informasi berdasarkan topik-topik dalam pengembangan sistem informasi. Metodologi pengembangan sistem menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) (Sulianta, 2017).
Pentingnya Metodologi Pengemba- ngan Perangkat Lunak
Proses ini membentuk suatu siklus yang dikenal dengan System Development Lifecycle (SDLC). Munculnya berbagai istilah yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi seringkali menimbulkan kebingungan bagi penggunanya, terutama kebingungan dan kerancuan makna dari istilah metode dan metodologi.
Tes Formatif 1-2
Berbagai alternatif metodologi dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi, seperti: End User Development, Extreme Programming, Outsourcing dan Spiral. Penggunaan metodologi pengembangan sistem formal bukanlah jaminan bahwa proyek pengembangan sistem akan sepenuhnya mencapai tujuannya.
Kunci Jawaban Tes Formatif & Latihan
Perangkat lunak tidak rentan terhadap pengaruh lingkungan berbahaya yang mengakibatkan keusangan perangkat lunak. Produksi barang: Komponen baru biasanya akan diproduksi dan perangkat lunak akan terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan. Kode program ditulis sedemikian rupa sehingga perangkat lunak dapat dengan mudah diubah jika kebutuhan pengguna berubah.
Dalam perangkat lunak berpemilik, kode sumber ditutup dan didistribusikan dalam format lisensi yang membatasi pihak lain untuk menggunakan, mereproduksi, dan memodifikasinya.
Glosarium
Analis: Individu yang ditugaskan untuk menganalisis masalah dan persyaratan desain mengenai berbagai aspek (bisnis, sistem, infrastruktur dan manajemen perubahan, dll.) dari siklus pengembangan sistem informasi. Kegiatan menyusun sistem informasi baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau menyempurnakan sistem yang sudah ada. Pemrogram: Individu yang bertugas menerjemahkan desain sistem informasi ke dalam program aplikasi sistem informasi.
Suatu aplikasi sistem informasi berbasis komputer dengan database yang berbeda-beda di beberapa tempat, yang saling terhubung melalui jaringan komputer.
Daftar Pustaka
Akhir perjalanan kegagalan Windows Vista, https://tirto.id/ Akhir-perjalanan-dari-kegagalan-windows-vista-clqH: 4 April 2020.
Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
Kegiatan pembelajaran 2-1 akan dibahas (dipelajari) pada pertemuan ke-3, sedangkan kegiatan pembelajaran 2-2 akan dibahas pada pertemuan ke-4. Kerjakan Tugas Formatif 2-1 dan Soal Formatif 2-2 melalui modul ini atau melalui aplikasi eLearning sesuai petunjuk. Apabila siswa dapat mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, siswa dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
Namun apabila belum mampu mencapai tingkat ketuntasan 80%, siswa mengulangi langkah 2, 4 dan 5 panduan belajar ini.
Kegiatan Belajar 2-1
Mendefinisikan Proyek Sistem
Mendefinisikan Kembali Ruang Lingkup Dan Sasaran Proyek
Tim analis tidak terlibat dalam menentukan ruang lingkup dan tujuan sistem ini, sehingga ruang lingkup dan tujuan proyek sistem ini harus didefinisikan ulang oleh analis. Analis dapat berdiskusi dengan manajemen terlebih dahulu untuk meninjau ruang lingkup dan tujuan sistem ini, dan bila perlu memberikan saran atau usulan tambahan jika ruang lingkup proyek kurang sesuai dan tujuan proyek dapat ditingkatkan kembali. Ruang lingkup dan tujuan proyek sistem harus dipahami secara menyeluruh terlebih dahulu oleh tim analis, karena sangat erat kaitannya dengan perencanaan biaya dan waktu pengembangan sistem yang akan diperkirakan oleh analis.
Melakukan Studi Kelayakan
Penelitian pendahuluan merupakan penelitian yang tidak terlalu mendetail yaitu hanya untuk mendapatkan jawaban atas apa yang dilakukan oleh sistem lama dan apa yang diinginkan oleh sistem baru. Setelah memahami sistem lama, yaitu apa yang dilakukan sistem lama, siapa yang mengelolanya, dan siapa yang menggunakannya, analis dapat mengumpulkan data tentang apa saja kebutuhan pengguna sistem. Tentukan masalah yang menghalangi sistem lama mencapai tujuan yang diinginkan.
Apa permasalahan yang ada pada proses saat ini dan bagaimana sistem baru dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Menilai Kelayakan Proyek Sistem
- Kelayakan Teknis
- Kelayakan Ekonomi
Proyeksi arus kas sederhana yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.2 dan laba atas investasi serta penghitungan titik impas, semuanya memiliki kelemahan yang sama, yaitu tidak mengakui nilai waktu dari uang. Arus kas yang didiskontokan digunakan untuk membandingkan nilai sekarang (PV) dari seluruh arus kas masuk. Pada Gambar 2.1.3, hasil penghitungan nilai sekarang dari manfaat dan biaya yang diharapkan ditunjukkan pada Gambar 2.1.2 (menggunakan tingkat pengembalian yang disyaratkan sebesar 10%).
Pada Gambar 2.1.7, nilai sekarang dari biaya dan manfaat telah dihitung dan ditambahkan ke dalam contoh dengan menggunakan tingkat pengembalian 6%.
Tes Formatif 2-1
Pengguna akhir sistem (end user), karena pengguna akhir paling tertarik untuk mengoperasikan sistem pada saat sistem dibangun. Hitunglah jawaban yang benar kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan materi Kegiatan Belajar 2-1 Anda. Jika masih di bawah 80%, sebaiknya ulangi materi pada Kegiatan Pembelajaran 2-1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 2-2
Membuat Rencana Proyek
Opsi-Opsi Metodologi Peng- embangan Perangkat Lunak
Ada banyak metodologi pengembangan sistem yang berbeda, dan masing-masing berbeda dalam cara mengimplementasikan tahapan SDLC. RAD berisi teknik khusus dan alat komputasi untuk mempercepat tahap analisis, desain, dan implementasi sehingga bagian dari sistem dapat dikembangkan dengan cepat. Sebuah sistem yang dikembangkan menggunakan metodologi Throwaway Prototyping mungkin memerlukan beberapa desain prototipe selama tahap analisis dan desain.
Metodologi pengembangan Extreme Programming (XP) menekankan pada kepuasan pelanggan dan kerjasama tim (group work).
Memilih Metodologi Pengembangan Yang Tepat
- Kejelasan Kebutuhan Pengguna
- Keakraban dengan Teknologi
- Kompleksitas Sistem
- Keandalan Sistem
- Kerangka Waktu
- Visibilitas Jadwal
Ketika sistem yang sedang dikembangkan akan menggunakan teknologi baru yang tidak diketahui oleh analis dan pemrogram (misalnya: proyek pengembangan web pertama menggunakan teknologi Ajax), penerapan teknologi baru di awal metodologi akan meningkatkan peluang keberhasilan. Metodologi Waterfall dapat menangani sistem yang kompleks, namun tidak memiliki kemampuan untuk memberikan sistem atau prototipe ke tangan pengguna sejak dini, dan beberapa masalah penting dapat diabaikan. Untuk beberapa sistem yang sedang dikembangkan, faktor keandalan sangat penting (misalnya aplikasi medis, sistem pertahanan militer), sedangkan untuk sistem lain, seperti aplikasi game dan video, faktor keandalan tidak begitu penting.
Pembuatan prototipe sistem umumnya bukan merupakan pilihan untuk pengembangan sistem yang mementingkan faktor keandalan, karena kurangnya kehati-hatian dalam tahap analisis dan desain yang sangat penting bagi sistem yang mementingkan keandalan.
Memperkirakan Kerangka Waktu Proyek
Keterbatasan pendekatan ini adalah sulitnya mempertimbangkan hal-hal spesifik dari proyek-proyek umum, yang mungkin lebih sederhana atau lebih sulit daripada proyek-proyek “khusus”.
Mengembangkan Rencana Kerja
- Rencana Kerja Proyek
Manajer proyek menerapkan metodologi, memilih langkah-langkah dan hasil yang dapat diterapkan pada proyek saat ini, dan menambahkannya ke rencana kerja. Daftar tugas yang diberi nomor hierarki dengan cara ini disebut struktur rincian tugas dan merupakan dasar dari rencana kerja suatu proyek. Rencana kerja proyek adalah mekanisme yang digunakan untuk mengelola tugas-tugas yang tercantum dalam struktur rincian kerja.
Pada dasarnya, rencana kerja adalah gambar yang mencantumkan semua tugas dalam struktur rincian kerja, beserta informasi penting tentang tugas tersebut, seperti orang yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas tersebut, waktu aktual yang dihabiskan untuk setiap tugas, dan perbedaan antara waktu yang dibutuhkan. perkiraan waktu penyelesaian dan aktual (Gambar 2.2.12).
Tes Formatif 2-2
Dimensi ini mencakup pengetahuan pengguna dan analis tentang sistem yang akan dikembangkan, keakraban dengan teknologi yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem, ukuran proyek, dan kompatibilitas sistem baru dengan teknologi yang ada di organisasi. Keandalan Sistem: Ketika keandalan itu penting, analis harus memilih model pengembangan sistem yang menekankan tahap analisis dan desain terperinci serta pengujian mendalam. Stakeholder: Stakeholder yang terdiri dari pemrakarsa proyek, manajemen organisasi dan pengguna sistem yang dikembangkan.
Tahapan metodologi pengembangan sistem bergerak maju seperti air terjun.
Analisis Kebutuhan Sistem
Kegiatan proyek survei lapangan untuk meninjau dan menyusun dokumen persyaratan sistem akan dijelaskan oleh instruktur pada akhir pertemuan ke-6 (juga disajikan pada sesi praktik 3-2).
Kegiatan Belajar 3-1
Penentuan Kebutuhan (Persyaratan) Sistem
- Fase Analisis
- Definisi Kebutuhan (Persyaratan) dan Jenis-jenis Kebutuhan
- Proses Penentuan Kebutuhan
- Pernyataan Definisi Kebutuhan
- Validasi Kebutuhan
Hal yang paling penting untuk dipahami adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada pada sistem operasi yang ada. Keterampilan ini sangat penting dalam menganalisis temuan persyaratan sistem dan menerjemahkan persyaratan tersebut ke dalam konsep sistem baru. Spesifikasi persyaratan sistem mencakup model sistem yang berbeda, seperti model objek atau model aliran data.
Tujuan paling jelas dari definisi persyaratan adalah untuk memberikan pernyataan jelas tentang apa yang harus dilakukan sistem baru untuk mencapai visi sistem yang dijelaskan dalam permintaan sistem.
Tes Formatif 3-1
Keabsahan persyaratan dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan terhadap dokumen persyaratan, meliputi pemeriksaan keabsahan, pemeriksaan konsistensi, pemeriksaan kelengkapan, pemeriksaan realisme, dan verifikasi. Validasi persyaratan penting karena kesalahan dokumen persyaratan dapat memerlukan banyak pengerjaan ulang jika ditemukan selama pengembangan atau setelah sistem diterapkan. Hitunglah jawaban yang benar, lalu gunakan rumus berikut untuk menentukan penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3-1.
Jika masih di bawah 80%, sebaiknya ulangi materi pada Kegiatan Pembelajaran 3-1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 3-2
Teknik Elisitasi dan Strategi Analisis Kebutuhan
Elisitasi Kebutuhan Dalam Praktik
- Wawancara
- Kuesioner
- Analisis Dokumen
- Pengamatan
- Memilih Teknik yang Tepat
- Jenis Informasi
- Kedalaman Informasi
- Luasnya Informasi
- Integrasi Informasi
- Keterlibatan Pengguna
- Biaya
Dalam praktiknya, sebagian besar sesi JAD cenderung berlangsung selama 5 hingga 10 hari, dibagi menjadi 3 periode implementasi (minggu). Sebagian besar sesi JAD dirancang untuk mengumpulkan informasi spesifik dari pengguna, dan hal ini memerlukan pengembangan serangkaian pertanyaan sebelum pertemuan. Seperti halnya wawancara, penting untuk mempersiapkan analis dan peserta sebaik mungkin untuk sesi JAD.
Wawancara dan sesi JAD sangat membantu dalam memberikan informasi yang kaya, rinci dan mendalam serta membantu analis memahami alasan di baliknya.
Strategi Analisis Kebutuhan
- Analisis masalah
- Analisa Akar Penyebab
- Analisis Durasi
- Informal Benchmarking
- Analisis Teknologi
- Membandingkan Strategi Analisis
Seperti yang ditunjukkan Gambar 3-2-7, terkadang berguna untuk menampilkan potensi akar permasalahan dalam hierarki pohon. Proses investigasi mengungkap akar penyebab sebenarnya dari masalah, memungkinkan tim merancang sistem untuk memperbaiki masalah dengan solusi yang tepat. Analisis masalah dan akar penyebab cenderung paling berguna dalam situasi fokus proyek yang sempit dimana efisiensi adalah tujuan utama.
Setiap anggota kelompok dalam kelompok tertentu merumuskan kebutuhan sistem (sesuai Format Analisis Kebutuhan Sistem).
Tes Formatif 3-2
Persyaratan fungsional dan non-fungsional juga dapat disajikan dalam bentuk tabel, seperti terlihat pada Gambar 3-1-3 (pada Modul 3). Moderator : Seseorang yang memimpin diskusi namun tidak ikut serta sebagai peserta dan bersikap netral pada sesi diskusi JAD (Joint Application Development). Pernyataan tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dimiliki oleh sistem yang sedang dikembangkan.
Pertanyaan-pertanyaan terbuka. Pertanyaan yang memberikan ruang interpretasi kepada responden dalam proses wawancara atau kuesioner dalam kegiatan penilaian kebutuhan.