• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana dan Implementasi Kebijakan Lingkungan di PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara

N/A
N/A
saliana Miranda

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana dan Implementasi Kebijakan Lingkungan di PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK 2

PT LOTTE

CHEMICAL TITAN

NUSANTARA

(2)

K EL O M P O K 2

2310814220035

Chelsea Keisya Azalea 2310814220014 2310814220024

Amilatun Najwan

Dwi Ully Syahria

Muhammad Maliki 2310814210006 2310814220011

Saliana Asnali Miranda

Umam Hakim Al-Fitrah 2310814210017

(3)

T A B LE O F C O N T E N T S

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

03

PERENCANAAN

01

ANALISIS DAUR HIDUP

02

IMPLEMENTASI

04

TINDAKAN KOREKSI

05 06 07 08

TINJAUAN MANAJEMEN

PENERAPAN 5R (rethink, reuse, reduction, recovery, recycle)

ANALISIS PRODUK

(4)

PERENCANAAN

Analisis perencanaan di PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara memerlukan pendekatan menyeluruh dengan beberapa aspek penting:

Perencanaan Strategis: Mengembangkan visi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing di pasar kimia, termasuk ekspansi kapasitas dan diversifikasi produk ramah lingkungan.

1.

Perencanaan Operasional: Mengalokasikan sumber daya agar pabrik beroperasi efisien, dengan fokus pada pengelolaan kapasitas, kontrol kualitas, dan pemeliharaan preventif.

2.

Perencanaan Sumber Daya: Mengelola sumber daya manusia, material, dan energi dengan pelatihan SDM dan efisiensi penggunaan.

3.

Perencanaan Lingkungan: Mengedepankan keberlanjutan dengan manajemen limbah, pemenuhan regulasi, dan investasi untuk keberlanjutan.

4.

Perencanaan Risiko: Menyusun rencana mitigasi risiko terkait keselamatan kerja, fluktuasi harga bahan baku, dan inovasi untuk menghadapi persaingan.

5.

Perencanaan Teknologi: Mengimplementasikan otomasi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.

6.

Perencanaan Keuangan: Mengalokasikan dana untuk efisiensi infrastruktur dan diversifikasi pendapatan dengan produk bernilai tambah.

7.

Perencanaan di PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara memerlukan pendekatan holistik, mencakup strategi jangka panjang, efisiensi operasional, pengelolaan sumber daya, dan keberlanjutan lingkungan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri kimia di Asia Tenggara.

KESIMPULAN

(5)

A N A LIS IS D A U R H ID U P Ta ha p L C A

Produk dikemas dan disimpan dengan aman sebelum distribusi. Proses ini memerlukan energi untuk pengemasan menggunakan bahan seperti plastik dan karton, serta menghasilkan emisi dari pendinginan dan ventilasi selama penyimpanan. Pengelolaan yang efisien diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan.

Bahan baku kimia diperoleh dari sumber fosil seperti minyak bumi dan gas alam, yang berdampak pada penggunaan energi dan emisi CO₂.

1 . Pengadaan Bahan Baku (Feedstock Procurement)

3. Pengemasan dan Penyimpanan Produk 2. Proses Produksi Petrokimia dan Poliolefin

Proses produksi petrokimia dan poliolefin, seperti polietilena (PE) dan polipropilena (PP), mengubah bahan baku menjadi produk akhir dengan memerlukan energi listrik, panas, serta bahan kimia. Proses ini menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga pengelolaan efisiensi energi dan dampak lingkungan sangat penting.

Setelah pengemasan, produk didistribusikan ke konsumen. Proses ini memerlukan energi dan bahan bakar, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (CO₂, NOₓ) dari kendaraan pengangkut. Pengelolaan emisi selama transportasi penting untuk mengurangi dampak lingkungan.

4. Distribusi dan Transportasi Produk

(6)

A N A LIS IS D A U R H ID U P Ta ha p L C A

5. Penggunaan dan Pembakaran Produk

Produk kimia memiliki potensi efisiensi energi, tetapi penggunaannya dapat menghasilkan emisi gas buang seperti CO₂ dan NOₓ, tergantung pada proses pemrosesannya.

6. Pengelolaan Akhir dan Daur Ulang

Setelah digunakan, produk melalui pengelolaan akhir, termasuk daur ulang, yang mengurangi kebutuhan bahan baku baru dan emisi CO₂. Namun, pembakaran atau pembuangan produk yang tidak dapat didaur ulang dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya, yang perlu dipertimbangkan dalam LCA.

KESIMPULAN:

Analisis LCA untuk PT. Lotte Chemical Titan Nusantara harus mencakup data kuantitatif terkait

penggunaan bahan baku, energi, dan emisi di setiap tahap produksi, mulai dari pengadaan bahan baku

hingga pengelolaan produk akhir. Dengan melakukan analisis LCA, perusahaan dapat lebih memahami

dampak lingkungan dari proses produksinya dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi

dampak tersebut, baik melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah yang lebih baik, maupun

pengurangan emisi gas rumah kaca.

(7)

PT Lotte Chemical Titan Nusantara menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. ISO 14001 adalah standar internasional yang memberikan pedoman bagi organisasi untuk membangun dan menerapkan sistem manajemen lingkungan yang efektif, dengan tujuan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan.

ISO 14001 membantu perusahaan untuk mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku, meningkatkan kinerja lingkungan mereka, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan.

ISO 14001:

(8)

PT LOTTE Chemical Titan Nusantara mengikuti beberapa standar ISO utama untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan tanggung jawab lingkungan dalam operasinya. Standar-standar tersebut antara lain:

ISO 9001:2015 – Sertifikasi ini berfokus pada sistem manajemen kualitas, memastikan perusahaan memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan secara efektif.

1.

ISO 14001:2015 – Sertifikasi ini terkait dengan sistem manajemen lingkungan, yang membantu perusahaan mengurangi dampak lingkungan.

2.

ISO 45001 – Sertifikasi ini berfokus pada manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, memastikan lingkungan kerja yang aman.

3.

ISO 50001 – Sertifikasi ini berfokus pada manajemen energi, yang mempromosikan penggunaan energi yang efisien.

4.

Selain itu, perusahaan ini juga memiliki sertifikasi lain seperti ISO 37001 (manajemen

anti-penyuapan) dan ISO/IEC 27001 (manajemen keamanan informasi), yang

menunjukkan komitmen mereka terhadap etika, kepatuhan, dan keamanan.

(9)

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Kepatuhan Lingkungan

Pengolahan Air Limbah

Investasi

Berkelanjutan

Peningkatan Kesadaran

Lingkungan

Berdasarkan laporan berkelanjutan dari PT LOTTE CHEMICAL TITAN Nusantara, didapatkan poin-poin yang menunjukkan bagaimana perusahaan mengatur kebijakan lingkungan, diantaranya:

Manajemen

Emisi dan

Limbah B3

(10)

Teknologi dan Inovasi

IMPLEMENTASI

Produksi Polietilena

Sustainability (Keberlanjutan)

Pembangunan Pabrik Baru (Mega Project)

Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Kemitraan dengan Industri

Implementasi perusahaan ini mencakup beberapa aspek penting dalam operasional dan

pengembangan bisnisnya, terutama dalam industri polietilena dan petrokimia. Berikut

adalah beberapa poin implementasi utamanya:

(11)

TINDAKAN KOREKSI

Analisis tindakan koreksi di PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara perlu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang memengaruhi kinerja. Elemen penting dalam analisis ini meliputi:

Identifikasi Masalah: Mengidentifikasi masalah melalui audit, keluhan pelanggan, dan non-konformitas produk.

1.

Analisis Penyebab Akar Masalah: Menggunakan metode seperti 5 Why’s dan Fishbone Diagram untuk menemukan penyebab utama masalah.

2.

Penetapan Tindakan Koreksi: Menetapkan langkah-langkah untuk memperbaiki proses, mengganti bahan baku, dan memperbaiki dokumentasi.

3.

Pencegahan Masalah Berulang: Menerapkan sistem kontrol yang lebih ketat, automasi proses, dan evaluasi berkala untuk mencegah masalah yang sama muncul kembali.

4.

Evaluasi dan Dokumentasi: Mencatat penyebab masalah, solusi yang diambil, dan efektivitas solusi melalui indikator kinerja.

5.

PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara, tindakan koreksi memerlukan pendekatan berbasis data untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas operasi. Fokus pada identifikasi akar masalah, implementasi solusi, dan evaluasi hasil akan meningkatkan keandalan proses serta kepuasan pelanggan.

Implementasi sistem manajemen mutu seperti ISO 9001:2015 dapat membantu memperkuat proses koreksi dan pencegahan.

KESIMPULAN

(12)

TIN JA U A N M A N A JE M EN P rin sip U ta m a:

LCT menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran dalam semua kegiatan operasionalnya. Komitmen ini diperkuat melalui pelaksanaan etika bisnis dan pengelolaan yang sesuai dengan standar regulasi.

Perusahaan menargetkan efisiensi dalam produksi, pengelolaan limbah, dan keberlanjutan lingkungan melalui inovasi teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

Manajemen berusaha menjaga keseimbangan kepentingan antara pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. LCT juga memberikan informasi secara akurat dan tepat waktu untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

Strategi Keberlanjutan

Fokus Pemangku Kepentingan

Tata Kelola Perusahaan

Struktur Manajemen

Dewan direksi yang independen dan profesional mendukung pelaksanaan kebijakan serta pengambilan keputusan strategis. Komite audit juga memastikan transparansi keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan.

(13)

PENERAPAN 5R

Pemulihan energi dari limbah atau gas buang untuk menghasilkan listrik atau pemanasan.

Mengumpulkan bahan terbuang untuk digunakan kembali, seperti bahan kimia tidak terpakai.

Mengolah limbah padat menjadi bahan reusable atau bahan bakar alternatif.

Limbah bahan kimia produksi dapat dimanfaatkan kembali.

Penggunaan kembali bahan kemasan.

Menggunakan air yang telah diproses untuk keperluan lain.

1 . Reuse (Menggunakan Kembali)

3. Recovery (Pemulihan)

2. Reduction (Pengurangan)

Mengurangi penggunaan energi melalui sistem manajemen energi yang efisien.

Mengurangi limbah dengan meminimalkan pemborosan dalam produksi.

Mengurangi konsumsi bahan baku dengan mengganti bahan tak terbarukan dengan yang berkelanjutan atau menggunakan bahan daur ulang.

Merenungkan desain produk agar lebih ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.

Mengkaji proses produksi untuk mengurangi konsumsi sumber daya dan energi.

Memperkenalkan teknologi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

4. Rethink (Merenung Kembali)

PENERAPAN 5R (rethink, reuse, reduction, recovery, recycle)

Penerapan 5R dapat membantu perusahaan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, menghemat sumber daya, dan menciptakan nilai tambah dari limbah yang dihasilkan. Berikut adalah penerapan prinsip 5R pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara:

PT Lotte Chemical Titan Nusantara yang memproduksi plastik dapat fokus pada teknologi daur ulang plastik bekas dari limbah produksi dan produk konsumen.

Limbah kimia dari produksi dapat didaur ulang untuk proses produksi atau aplikasi lain, mengurangi pemborosan dan dampak lingkungan.

Menggunakan bahan kemasan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

5. Recycling (Daur Ulang)

(14)

PENERAPAN 5R

Penerapan prinsip 5R (Reuse, Reduction, Recovery, Rethink, Recycling) pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara dapat membantu perusahaan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung keberlanjutan industri kimia dan plastik. Dengan fokus pada pengurangan limbah, penggunaan kembali sumber daya, pemulihan energi dan bahan, desain ulang proses yang ramah lingkungan, serta daur ulang, PT Lotte Chemical Titan Nusantara dapat memainkan peran penting dalam mencapai keberlanjutan jangka panjang dalam operasional dan produk mereka.

Implementasi Teknologi Daur Ulang Plastik Sistem Pemulihan Energi

Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai Desain Ulang Proses Produksi

Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Penerapan Praktis 5R di PT Lotte Chemical Titan Nusantara

KESIMPULAN

(15)

ANALISIS PRODUK

1. Produk Utama

PT Lotte Chemical Titan Tbk memproduksi kimia dasar plastik seperti HDPE dan LLDPE. Juga mengimpor dan mendistribusikan BOPP, PE, PP, dan Etilena.

2. Infrastruktur Produksi

Pabrik di Merak, Cilegon, Banten, dengan kapasitas 450.000 metrik ton per tahun, menggunakan teknologi INEOS Innovene dan Fluidized Bed.

3. Pangsa Pasar dan Strategi

Fokus pada pasar lokal untuk menjual produk di Indonesia, dengan target menjadi produsen polyethylene terkemuka.

4. Inovasi dan Transformasi Bisnis

Terus berinovasi dan menambah produk baru, dengan nama perusahaan diubah menjadi PT Lotte Chemical Titan Nusantara pada 2013.

5. Komitmen Keberlanjutan

Berkomitmen untuk produk ramah lingkungan dan pengurangan konsumsi energi.

6. Keunggulan Kompetitif

Dukungan dari Lotte Chemical Titan Group dan lokasi pabrik strategis dekat pelabuhan untuk

efisiensi logistik.

(16)

Saran yang diberikan untuk PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara mencakup beberapa aspek penting:

Penerapan Prinsip 5R: Mengimplementasikan prinsip 5R (Reuse, Reduction, Recovery, Rethink, Recycling) untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung keberlanjutan industri kimia dan plastik .

1.

Analisis Tindakan Koreksi: Melakukan analisis tindakan koreksi berbasis data untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas operasi. Fokus pada identifikasi akar masalah, implementasi solusi, dan evaluasi hasil untuk meningkatkan keandalan proses serta kepuasan pelanggan .

2.

Kemitraan dengan Pihak Ketiga: Bekerja sama dengan perusahaan lain atau lembaga daur ulang untuk mengelola limbah plastik dan kimia yang dihasilkan, serta mendaur ulang produk-produk yang sudah tidak terpakai .

3.

Pengelolaan Lingkungan yang Ketat: Memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas lingkungan yang berlaku, termasuk pengendalian limbah dan pengelolaan emisi, serta pengolahan air limbah yang sesuai dengan regulasi pemerintah .

4.

Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat, seperti memberikan pelatihan kerja dan mendukung pendidikan, untuk meningkatkan hubungan dengan komunitas lokal .

5.

Perencanaan Strategis: Melakukan perencanaan strategis yang komprehensif untuk meningkatkan daya saing di pasar kimia, termasuk ekspansi kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat .

6.

Dengan menerapkan saran-saran ini, PT. LOTTE Chemical Titan Nusantara dapat meningkatkan kinerja operasional dan kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan.

SARAN

(17)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Apakah faktor-faktor yang menentukan keberhasilan implementasi rencana aksi dalam kebijakan pengembangan industri hilir kelapa sawit di Indonesia2. Bagaimana strategi

Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.. Jakarta: PT Elex

MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PT MASUBA CITRA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PINAGO UTAMA (KEBUN SRIWIJAYA

Dokumen ini berisi laporan magang yang membahas tentang pemeliharaan burner GT Unit 1.2 PLTG di PT. PLN Nusantara

Dokumen ini berisi rencana pembelajaran semester untuk mata kuliah Fisika Lingkungan di Universitas Bina Mandiri

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) adalah dokumen yang berisi langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup di suatu wilayah atau

Dokumen ini berisi rencana bisnis untuk PT. Golden Glaze Treats, sebuah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan