RKL-RPL PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR GUBERNUR
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...1
DAFTAR TABEL...2
BAB I...3
1.1. Maksud dan Tujuan RKL-RPL...3
1.1.1. Maksud dan Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL). .3 1.1.2. Maksud dan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)...4
1.2. Pernyataan Kebijakan Lingkungan...5
BAB II...6
BAB III...24
BAB IV...38
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Matriks Rencana pengelolaan lingkungan hidup...9
Tabel 3. 2 Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup...25
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan RKL-RPL
1.1.1. Maksud dan Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi dampak penting yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan Pembangunan Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan fasilitas pendukungnya, pengelolaan lingkungan hidup mencakup empat kelompok aktivitas, yaitu:
1. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah dampak negatif lingkungan hidup melalui pemilihan atas alteratif, tata letak (tata ruang mikro) lokasi, dan rancang bangun proyek.
2. Pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk menanggulangi, meminimasi, atau mengendalikan dampak negatif baik yang timbul di saat usaha dan/atau kegiatan beroperasi, maupun hingga saat usaha dan/atau kegiatan berakhir.
3. Pengelolaan Lingkungan hidup yang bersifat meningkatkan dampak positif sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik kepada pemerintah daerah, pihak perusahaan sendiri maupun pihak lain terutama masyarakat yang turut menikmati dampak positif tersebut.
4. Pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas sumber daya tidak dapat pulih, hilang, atau rusak (baik dalam arti sosial ekonomi dan/atau ekologis) sebagai akibat usaha dan/atau kegiatan.
Secara umum, maksud dan tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah : 1. Memelihara kualitas lingkungan.
2. Meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan proyek
dan meningkatkan dampak positif.
3. Mengusahakan agar dampak lingkungan yang terjadi akibat kegiatan di Kantor Gubernur Kalimantan barat tidak menurunkan kualitas lingkungan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia.
1.1.2. Maksud dan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan dari Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
2. Mendeteksi perubahan komponen penyusun lingkungan yang tidak diharapkan
3. Mengetahui kondisi lingkungan dari waktu ke waktu, sehingga apabila terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas di Kantor Gubernur Kalimantan Barat dapat diketahui dengan segera dan tindakan pengelolaan dapat dilakukan dengan cepat agar penurunan kualitas lingkungan tidak menjadi signifikan.
4. Merupakan arahan bagi pihak lembaga atau Institusi pemantau lingkungan yang bertanggung jawab sebagai penyandang dana pemantauan, pelaksana pemantauan, pengguna hasil pemantauan dan pengawas kegiatan pemantauan menyempurnakan atau merubah pola pengelolaan lingkungan apabila dipandang perlu.
Untuk dapat mencapai maksud dan tujuan pemantauan lingkungan hidup, maka pemantauan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan pendekatan :
1. Memanfaatkan sistem pelaporan proyek, sebagai upaya untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan proyek, yang sedang dilaksanakan dan kurun waktu yang akan datang.
2. Melakukan observasi dan pengukuran sesaat/insidentil sebagai upaya untuk
mengamati dan menilai keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan yang
dilakukan, baik dengan melakukan kegiatan pemotretan, pengukuran sesaat
(grab sampling) aspek lingkungan yang potensial mengalami perubahan yang
mendasar.
3. Melakukan pengawasan dan inspeksi mendadak, sebagai upaya pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup oleh pihak pemrakarsa.
Tujuan dari rencana pemantauan lingkungan hidup adalah membuat pedoman pelaksanaan pemantauan lingkungan yang baku agar bisa dipakai oleh semua pihak yang terkait. Pedoman ini menjelaskan tentang lokasi pemantauan, komponen lingkungan atau kegiatan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat yang harus dipantau, cara pemantauan, alat yang digunakan, periode pemantauan, sistem pelaporan, dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan:
1. Tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan pemantauan.
2. Diperoleh gambaran kondisi lingkungan yang kontinyu dari waktu ke waktu karena adanya pemantauan yang periodik.
3. Diperoleh format laporan yang seragam sehingga mempermudah evaluasi lingkungan.
4. Adanya mekanisme prosedur pelaporan yang baik sehingga mempermudah koordinasi penanggulangan lingkungan seandainya terjadi perubahan lingkungan yang memerlukan tindakan segera.
1.2. Pernyataan Kebijakan Lingkungan
Menyertai dokumen RKL dan RPL ini, selaku pemrakarsa Pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Barat mempunyai komitmen untuk memenuhi
(melaksanakan) ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
yang relevan, serta komitmen untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi dan
mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan di Kantor
Gubernur Kalimantan Barat serta melakukan pelatihan bagi pegawai di bidang
pengelolaan lingkungan hidup.
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dalam lingkup studi ANDAL, dampak penting yang dikelola bukan hanya dampak yang disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil proses evaluasi holistik, namun dampak yang bukan dampak penting tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola. Dampak yang dikelola adalah dampak yang tergolong banyak menimbulkan dampak penting turunan (dampak sekunder, tersier dan seterusnya) dan apabila dicegah akan membawa pengaruh lanjutan pada dampak penting turunan.
Hasil dari Studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) menyatakan bahwa kegiatan pembangunan Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan fasilitas pendukungnya berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak yang bersifat positif maupun bersifat negatif yang akan merubah tatanan ekosistem yang telah ada, baik terhadap komponen lingkungan geofisik-kimia, biologi maupun komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat. Dampak penting yang diprakirakan timbul dalam studi AMDAL akan dikelola pada setiap tahapan kegiatan (tahap pra konstruksi, konstruksi, operasional dan pasca operasional).
Untuk mengelola dampak yang muncul tersebut akan dilakukan melalui pendekatan teknologi, sosial-ekonomi, dan kelembagaan (institusi), yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi merupakan cara atau upaya pendekatan agar pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan secara teknis berdasarkan tingkat penguasaan teknologi yang tersedia dalam rangka untuk menanggulangi, mengurangi, atau mencegah dampak negatif yang timbul, serta untuk mengembangkan dampak positif yang ada.
2. Pendekatan sosial Ekonomi
Pendekatan sosial ekonomi merupakan langkah-langkah upaya pendekatan
pengelolaan lingkungan yang berlandaskan pada interaksi sosial dengan
melibatkan masyarakat dan instansi terkait dalam menangani dampak penting yang timbul.
3. Pendekatan Institusi (Kelembagaan)
Pendekatan kelembagaan (Institusi) merupakan upaya pendekatan pengelolaan lingkungan melalui mekanisme kelembagaan dengan tujuan agar upaya pengelolaan lingkungan dapat dilaksanakan secara terpadu antar berbagai instansi terkait.
Dengan dilakukannya pengelolaan lingkungan hidup melalui pendekatan teknologi, sosial- ekonomi, dan kelembagaan (institusi) terhadap kegiatan pembangunan Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan fasilitas pendukungnya. Diharapkan pihak pemrakarasa mampu mengelola segenap dampak penting yang muncul secara terpadu dengan berkoordinasi bersama instansi teknis yang terkait guna meminimalisir dampak negatif serta meningkatkan dampak positif.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah:
a. Dampak lingkungan yang dikelola.
b. Sumber dampak.
c. Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup.
d. Bentuk pengelolaan lingkungan hidup.
e. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
f. Periode pengelolaan lingkungan hidup.
g. Institusi pengelolaan lingkungan hidup.
Rencana pengelolaan lingkungan hidup ini disajikan dalam bentuk matrik sebagai
berikut:
Tabel 3. 1 Matriks Rencana pengelolaan lingkungan hidup
No Dampak
Lingkungan
yang Dikelola Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan I Tahap Pra-Konstruksi
1 Persepsi
Masyarakat Pengurusan Perijinan, Kegiatan sosialiasi proyek,
Pembebasan lahan
Pandangan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan gedung Kantor Gubernur
Pendekatan Sosial : Melakukan sosialisasi secara transparan kepada masyarakat, terutama masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Memfasilitasi dan mengakomodasi segenap saran,
pengaduan dan harapan masyarakat setempat terkena dampak seperti pengadaan kotak saran dan/atau dengan melakukan musyawarah dan mufakat.
Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan di
sekitarnya
Dilakukan selama masa Pra Konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
2 Kesempatan
kerja Pembebasan
lahan. Mobilisa si alat berat.
material dan tenaga kerja.
Pembangunan fasilitas perusahaan dan umum.
Pembuatan drainase. Penataan blok
kebun. Pengadaan bibit.Penanaman.
Pemeliharaan Tanaman
Jumlah masyarakat sekitar yang terserap ke proyek.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan penambahan lowongan kerja untuk masyarakat sekitar.Peningkatan SDM (sumber daya manusia) untuk masyarakat sekitar
Pendekatan Sosial : Mengadakan pelatihan kerja untuk masyarakat sekitar. Pembukaan lowongan kerja untuk masyarakat.
Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan di
sekitarnya
Dilakukan selama masa Pra Konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
A Perizinan II Tahap Konstruksi A Geo Fisik - Kimia
1 Penurunan
Kualitas Udara 1. Mobilisasi Peralatan dan Material 2. Penyiapan Lahan
3. Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VII
Pendekatan Teknologi 1.Menggunakan kendaraan yang layak jalan dan Menggunakan terpal penutup pada bak kendaraan
2 Penyiraman jalan khususnya di pintu masuk/kelaur kendaraan
secara berkala, saat lokasi kegiatan dalam kondisi berdebu
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi 2 Kebisingan 1. Mobilisasi
Peralatan dan Material 2. Penyiapan Lahan
3. Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang berdasarkan Kep.
Men LH No.
48/MENLH/II/1996
Pendekatan Teknologi 1. Perawatan Mesin kendaraan secara berkala sehingga tingkatkebisingan kendaraan dapat dijaga pada level yang wajar 2. Penggunaan alat- alat penancapan tiangpondasi yang mempunyai
peredam bunyi yang tinggi,
seperti peralatan hydraulic
Jacking dan sejenisnya
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
3 Peningkatan Aliran Air Permukaan
1. Mobilisasi Peralatan dan Material 2. Penyiapan Lahan
Terkendalinya debit aliran permukaan (run off) di sekitar lokasi proyek
Pendekatan Teknologi 1. Membangun sarana dan prasarana pengendali aliran permukaan seperti
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas
3. Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
gorong-gorong dan saluran air (drainase) di lokasi perencanaan pembangunan 2. Pembersihan dan persiapan lahan dilakukan secara bertahap yang dilaksanakan pada musim kemarau dengan cara mekanis(tanpa pembakaran) untuk mengurangi terjadinya erosi
3. Menjaga dan memelihara saluran drainase eksisting.
4. Tidak membuang sampah / sisa material konstruksi ke saluran drainase.
konstruksi Sosial Dan
Tenaga Kerja Kota Pontianak 3. Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3. Kelurahan dan LPM di wilayah studi
4 Penurunan Kualitas Air Permukaan
Penyiapan Lahan Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VI
Pendekatan Teknologi 1. Penyediakan sarana MCK bagi
tenaga kerja konstruksi.
2. Sedapat mungkin melakukan perkerjaan tanah saat musim kemarau
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
1.Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi B Sosial Ekonomi Budaya
1 Munculnya Sikap dan Persepsi Masyarakat
1. Penerimaan Tenaga Kerja 2. Mobilisasi Peralatan dan Material
1. Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan konstruksi di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat 2.Tidak adanya keluhan, serta keresahan dari pengguna jalan dan warga
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Melakukan pengumuman untuk menerima tenaga kerja konstruksi di instansi terkait Mengakomodir untuk mengutamakan menerima tenaga kerja lokal sesuai dengan keahlian dan kecakapannya 2. Melakukan pengawasan terhadap aktivitas kendaraan yang beroperasi dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan, agar tidak menimbulkan gangguan kenyamanan
masyarakat.
Kantor Wilayah gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Pendekatan Teknologi 1.Mempersiapkan pos sebagai check point pembersihan roda kendaraan proyek sebelum masuk ke jalan umum. Mengusahakan Tidak terjadinya peningkatan volume atau penumpukan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan di areal keluar masuk proyek.
1.Menggunakan penutup muatan untuk kendaraan truk dan pick up yang membawa bahan material.
2. Kendaraan yang mengangkut material peralatan dan bahan tidak melewati Jalan Ahmad Yani pada pukul 06.00-19.00.
3. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material harus terdata dan dikoordinasikan dengan DISHUBKOMINFO Kota Pontianak Pendekatan Sosial 4. Melakukan pengawasan terhadap terhadap aktivitas kendaraan yang beroperasi dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan, agar tidak menimbulkan gangguan.
2 Terbukanya Kesempatan Kerja
1.Penerimaan
Tenaga Kerja 1. Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan konstruksi di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Melakukan pengumuman untuk menerima tenaga kerja konstruksi di instansi terkait Mengakomodir untuk mengutamakan menerima tenaga kerja lokal sesuai dengan keahlian dan kecakapannya 2.Menerapkan sistem pembayaran upah/gaji tenaga kerja sesuai dengan standar upah Minimum Kota Pontianak (UMK)
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
3 Gangguan
Proses Sosial 1. Penerimaan Tenaga Kerja 2. Mobilisasi Peralatan dan Material 3. Penyiapan Lahan
1. Tidak adanya keluhan, serta keresahan dari pengguna jalan dan warga
2. Tidak adanya lahan masyarakat yang terkena dampak
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Melakukan pengumuman untuk menerima tenaga kerja konstruksi di instansi terkait Mengakomodir untuk mengutamakan menerima tenaga kerja lokal sesuai dengan keahlian dan kecakapannya
Kantor Wilayah gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
2. Menerapkan sistem pembayaran upah/gaji tenaga kerja sesuai dengan standar upah Minimum Kota Pontianak (UMK) Pendekatan Teknologi 1.Mempersiapkan pos sebagai check point pembersihan roda kendaraan proyek sebelum masuk ke jalan umum. Mengusahakan Tidak terjadinya peningkatan volume atau penumpukan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan di areal keluar masuk proyek.
1.Menggunakan penutup
muatan untuk kendaraan truk dan pick up yang membawa bahan material.
2. Kendaraan yang mengangkut material peralatan dan bahan tidak melewati Jalan Ahmad Yani pada pukul 06.00-19.00.
3. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material harus terdata dan dikoordinasikan dengan DISHUBKOMINFO Kota Pontianak Pendekatan Sosial 4. Melakukan
pengawasan terhadap terhadap aktivitas kendaraan yang beroperasi dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan, agar tidak menimbulkan gangguan kenyamanan
masyarakat.
4 Gangguan Lalu Lintas Darat
Mobilisasi Peralatan dan Materia
1. Tidak adanya keluhan, serta keresahan dari pengguna jalan dan warga
2. Tidak adanya jalanan yang macet akitbat mobilisasi perlatan dan material
Pendekatan Teknologi 1.Mempersiapkan pos sebagai check point pembersihan roda kendaraan proyek sebelum masuk ke jalan umum. Mengusahakan Tidak terjadinya peningkatan volume atau penumpukan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan di areal keluar masuk proyek.
1.Menggunakan penutup muatan untuk kendaraan truk dan pick up yang membawa bahan material.
2. Kendaraan yang mengangkut material peralatan dan bahan tidak melewati Jalan Ahmad Yani pada pukul 06.00-19.00.
3. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material harus terdata dan dikoordinasikan dengan DISHUBKOMINFO Kota Pontianak Pendekatan Sosial 4. Melakukan pengawasan terhadap terhadap aktivitas kendaraan yang beroperasi dalam kegiatan mobilisasi alat dan bahan, agar tidak menimbulkan gangguan.
Kantor Wilayah gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
5 Peningkatan Pendapat Masyarakat
Pembangunan gedung dan fasilitas pendukung
Meningkatnya pendapatan perkapita, tingkat kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan biaya hidup.
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan pengusaha local
2. Menerapkan sistem pembayaran upah/ gaji tenaga kerja sesuai dengan standar Upah Minimum Kota (UMK) Pontianak
3.Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada masyarakat di sekitar
proyek;
Kantor Wilayah gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
C Kesehatan Masyarakat
1 Penurunan Sanitasi Lingkungan
1.Mobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi 2.Pembangunan gedung dan fasilitas pendukung 3.Penyiapan Lahan
Meningkatnya kondisi sanitasi lingkungan sekitar dan berkurangnya potensi yang menjadi penyebab penyakit.
Pendekatan Sosial Budaya
1. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekitar lingkungan kerja dan mewajibkan kepada seluruh karyawan agar menjaga sanitasi lingkungan.
2. Menyediakan tempat pembuangan sampah disekitar lokasi proyek agar sampah yang dihasilkan dari kegiatan pembanguan lapangan sarana dan prasarana pendukung tidak berserakan.
3.Pengelolaan sarana sanitasi (menyediakan fasilitas MCK termasuk pasokan air bagi para pekerja.
4.Menghimbau pekerja melalui papan himbauan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan
Kantor Wilayah gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses konstruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
III Tahap Operasi A Geo Fisik - Kimia
1 Peningkatan Aliran Air Permukaan
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Terkendalinya debit aliran permukaan (run off) di sekitar lokasi proyek
Pendekatan Teknologi 1. Membangun sarana dan prasarana
pengendali aliran permukaan
seperti gorong-gorong dan saluran
air (drainase) di lokasi perencanaan
pembangunan 2. Pembersihan dan persiapan lahan dilakukan secara bertahap yang dilaksanakan pada musim
kemarau dengan cara mekanis(tanpa pembakaran) untuk mengurangi terjadinya erosi
3. Menjaga dan memelihara saluran drainase eksisting.
4. Tidak membuang sampah / sisa
material konstruksi ke saluran
drainase.
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses operasi
1.Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
2 Penurunan Kualitas Air Permukaan
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VI
1. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai dengan karaktertik pencemar limbah domestik sebelum limbah dialirkan ke parit drainase
2.Melakukan pemeliharaan dan perawatan saluran air/drainase 3. Melakukan uji parameter pencemar pada limbah domestik yang telah melalui IPAL
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses operasi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
B Sosial Ekonomi Budaya 1 Terbukanya
Kesempatan Kerja
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan
pemeliharaan dan perawatan gedung dan lansekap di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Menerapkan sistem pembayaran upah/gaji tenaga kerja sesuai dengan standar upah Minimum
Kota Pontianak (UMK).
2. Mengikutsertakan seluruh
karyawan dalam Badan Penyeleggara Jaminan Sosial
(BPJS).
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses operasi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
2 Peningkatan Pendapat Masyarakat
Operasional
Kantor Gubernur Meningkatnya pendapatan perkapita, tingkat kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan biaya hidup.
Pendekatan Sosial Ekonomi
1. Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan pengusaha local
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses operasi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi C Kesehatan Masyarakat
1 Penurunan Sanitasi Lingkungan
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Meningkatnya kondisi sanitasi lingkungan sekitar dan berkurangnya potensi yang menjadi penyebab penyakit.
Pendekatan Sosial Budaya
1. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekitar lingkungan kerja dan mewajibkan kepada seluruh karyawan agar menjaga sanitasi lingkungan.
2. Menyediakan tempat pembuangan sampah disekitar lokasi proyek agar sampah yang dihasilkan dari kegiatan pembanguan lapangan sarana dan prasarana pendukung tidak berserakan.
3.Pengelolaan sarana sanitasi (menyediakan fasilitas MCK termasuk pasokan air bagi para pekerja.
4.Menghimbau pekerja melalui papan himbauan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan
Kantor Wilayah Gubernur
Periode pengelolaan dilakukan pada saat proses operasi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Suatu usaha dan/atau kegiatan diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup sehingga akan mengalami perubahan dari kondisi rona lingkungan hidup awalnya, demikian pula halnya dengan kegiatan pembangunan Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan Fasilitas Pendukungnya akan menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup baik dampak yang bersifat negatif maupun dampak yang bersifat positif.
Selanjutnya untuk mendeteksi dan/atau mengetahui secara dini perubahan kualitas lingkungan hidup di sekitar wilayah studi yang disebabkan oleh adanya kegiatan pembangunan Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan Fasilitas Pendukungnya maka perlu adanya penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) terhadap dampak-dampak yang terjadi.
Berdasarkan hasil telaah terhadap prioritas dampak penting yang dilingkup
dalam Studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Kegiatan tersebut,
maka dampak-dampak yang harus dilakukan upaya pemantauan lingkungan hidup
baik pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan serta tahap operasi disajikan
dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan I Tahap Pra Kontruksi
1 Persepsi
Masyarakat
Persepsi, pola sekitar lokasi terhadap adanya kegiatan pembangunan Gedung Kantor Gubernur Kalimantan Barat
Pengurusan Perijinan, Kegiatan sosialiasi proyek, dan Pembebasan lahan
Dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan di sekitarnya
Satu kali selama masa Pra
Konstruksi
Dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi Kesempatan
Kerja
Jumlah masyarakat sekitar yang terserap ke proyek,
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan penambahan lowongan kerja untuk masyarakat sekitar, Peningkatan SDM (sumber daya manusia) untuk masyarakat sekitar
Pembebasan lahan,
Mobilisasi alat berat, material dan tenaga kerja,
Pembangunan fasilitas perusahaan dan umum,
Pembuatan drainase, dan pengadaan tenaga kerja
Pengumpulan data sekunder dari Pemerintah daerah.
Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan di sekitarnya
Setiap 6 (enam) bulan sekali selama masa konstruksi
Dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan
A Perizinan
II Tahap Kontruksi A Geo Fisik - Kimia
1 Penurunan
Kualitas Udara
Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VII
1. Mobilisasi Peralatan dan Material 2. Penyiapan Lahan
3.Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
Metode pengumpulan Data dengan
pengukuran di lapangan (in situ) dan
pengambilan sample kualitas udara selanjutnya dianalisis pada laboratorium untuk beberapa paramater yakni SOX (Parasosanilin);
CO (NDIR); NOX (Saltzman); Debu Partikulat
(Gravimeter) ; NH3 (Nessler); H2S (Mercurythiocyanate)
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
1.Dilaksanakan Oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3. Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3. Kelurahan dan LPM di wilayah studi
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan 2 Kebisingan Parameter tidak
melebihi dari baku mutu yang berdasarkan Kep.
Men LH No.
48/MENLH/II/1996
1. Mobilisasi Peralatan dan Material 2.
Penyiapan Lahan 3.
Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan pada peraturan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP- 48/MENLH/11/1996, tentang Baku Tingkat Kebisingan;
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
1.Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
3 Peningkatan Aliran Air Permukaan
Terkendalinya debit aliran permukaan (run off) di sekitar lokasi proyek
1. Mobilisasi Peralatan dan Material 2.
Penyiapan Lahan 3.
Pembangunan dan Fasilitas Pendukung
Pengambilan sampel di lapangan dan analisis di laboratorium.
Analisis data
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
1.Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
4 Penurunan Parameter tidak 1. Penyiapan Metode pengumpulan Lokasi 1.Dilaksanakan 1. Badan 1. Badan
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan Kualitas Air
Permukaan
melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VI
Lahan dan analisis data adalah dengan melakukan pengukuran parameter kualitas air di lapangan dan pengambilan sample air perairan di wilayah
studi secara composit sampling, selanjutnya dilakukan analisis laboratorium
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
B Sosial Ekonomi Budaya
1 Munculnya
Sikap dan Persepsi Masyarakat
1. Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan konstruksi di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat 2.Tidak adanya
1. Penerimaan Tenaga Kerja 2. Mobilisasi Peralatan dan Material 3.
Penyiapan Lahan
Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara kelompok (Focus Group
Discussion/FGD) dan wawancara mendalam melalui daftar pertanyaan kepada masyarakat setempat
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak; 2.
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan keluhan, serta
keresahan dari pengguna jalan dan warga
dan/atau informan terpilih mengenai perkembangan persepsi dan sikap masyarakat terhadap keberadaan pembangunan gedung kantor Gubernur provinsi Kalimantan Barat. Analisis data dilakukan dengan rekapitulasi dan tabulasi data serta penyajian deskriptif melalui pendekatan kualitatif
wilayah studi wilayah studi
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan 2 Terbukanya
Kesempatan Kerja
1. Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan konstruksi di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
1.Penerimaan Tenaga Kerja
Pengumpulan data sekunder dari kontraktor. Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
1 kali saat proses kontruksi dimulai
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
3 Gangguan
Proses Sosial
1. Tidak adanya keluhan, serta keresahan dari pengguna jalan dan warga
2. Tidak adanya lahan masyarakat yang terkena dampak
1. Penerimaan Tenaga Kerja 2. Mobilisasi Peralatan dan Material 3.
Penyiapan Lahan
Dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
4 Gangguan
Lalu Lintas
1. Tidak adanya keluhan, serta
Mobilisasi Peralatan dan
Dilakukan melalui observasi dan
Lokasi pemantauan
Selama priode
Dilaksanakan Oleh Pemerintah
1. Badan Lingkungan
1. Badan Lingkungan
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan Darat keresahan dari
pengguna jalan dan warga
2. Tidak adanya jalanan yang macet akitbat mobilisasi perlatan dan material
Materia wawancara. Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
kontruksi berlangsung
Provinsi Kalimantan Barat
Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi 4 Peningkatan
Pendapat Masyarakat
Meningkatnya pendapatan perkapita, tingkat kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan biaya hidup.
Pembangunan gedung dan fasilitas pendukung
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada Masyarakat sekitar
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Selama priode kontruksi berlangsung
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
C Kesehatan Masyarakat
1 Penurunan
Sanitasi
Meningkatnya kondisi sanitasi lingkungan sekitar
1.Mobilisasi Peralatan dan Material
· Melakukan pendataan jumlah kunjungan ke Puskesmas dan Rumah
Lokasi pemantauan dilakukan
Selama priode kontruksi
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota
1. Badan Lingkungan Hidup Kota
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan Lingkungan dan berkurangnya
potensi yang menjadi penyebab penyakit.
Konstruksi 2Pembangunan gedung dan fasilitas pendukung 3Penyiapan Lahan
Sakit sekitar wilayah studi serta jenis penyakit yang dikarenakan sanitasi buruk
atau penyakit yang disebabkan oleh vektor seperti nyamuk.
·Melakukan survei kesehatan
dengan cara sampling di
pemukiman penduduk yang berada di sekitar lokasi
kegiatan
terhadap wilayah yang terkena dampak
berlangsung Kalimantan Barat
Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
III Tahap Operasi A Geo Fisik - Kimia
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan 1 Peningkatan
Aliran Air Permukaan
Terkendalinya debit aliran permukaan (run off) di sekitar lokasi proyek
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Metode pengumpulan dan analisis data adalah dengan melakukan pengukuran parameter kualitas air di lapangan dan pengambilan sample air perairan di wilayah
studi secara composit sampling, selanjutnya dilakukan analisis laboratorium
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
1.Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
2 Penurunan
Kualitas Air Permukaan
Parameter tidak melebihi dari baku mutu yang
berdasarkan : PP 22 Tahun 2021 Lampiran VI
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Metode pengumpulan dan analisis data adalah dengan melakukan pengukuran parameter kualitas air di lapangan dan pengambilan sample air perairan di wilayah
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa operasional
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan studi secara composit
sampling, selanjutnya dilakukan analisis laboratorium
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
Kota Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
B Sosial Ekonomi Budaya 1 Terbukanya
Kesempatan Kerja
Banyaknya jumlah masyarakat yang terserap dalam kegiatan
pemeliharaan dan perawatan gedung dan lansekap di sekitar wilayah studi Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Pengumpulan data sekunder dari kontraktor. Analisis data dilakukan secara komparatif dan deskriptif kualitatif
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
periode pemantauan dilakukan setiap 1 tahun sekali
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan 2 Peningkatan
Pendapat Masyarakat
Meningkatnya pendapatan perkapita, tingkat kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan biaya hidup.
Operasional Kantor Gubernur
Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat sekitar.
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
periode pemantauan dilakukan setiap 1 tahun sekali
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
C Sosial Ekonomi Budaya
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Jenis
Dampak yang Timbul
Indikator/Parameter Dampak Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau
Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima
Laporan
1 Penurunan
Sanitasi Lingkungan
Meningkatnya kondisi sanitasi lingkungan sekitar dan berkurangnya potensi yang menjadi penyebab penyakit.
1.Operasional Kantor Gubernur 2.Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas Pendukung
Melakukan pendataan jumlah kunjungan ke Puskesmas dan Rumah Sakit sekitar wilayah studi serta jenis penyakit yang dikarenakan sanitasi buruk atau penyakit yang disebabkan oleh vektor seperti nyamuk, Melakukan survei kesehatan
dengan cara sampling di
pemukiman penduduk yang berada di sekitar lokasi kegiatan
Lokasi pemantauan dilakukan terhadap wilayah yang terkena dampak
periode pemantauan dilakukan setiap 1 tahun sekali
Dilaksanakan Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
1. Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak;
2. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota
Pontianak 3.
Kelurahan dan LPM di wilayah studi
BAB IV
PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL
Demikianlah Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Kegiatan DI Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan Fasilitas Pendukungnya ini telah kami susun. Untuk selanjutnya akan menjadi pedoman pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dalam rangka pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan yang berwawasan lingkungan, guna mencegah dan/atau meminimalisir dampak negatif serta berusaha untuk meningkatkan dampak positif yang diprakirakan akan terjadi terhadap komponen lingkungan hidup di sekitar lokasi kegiatan.
Selanjutnya sebagai komitmen kami selaku pemrakarsa kegiatan dalam
rangka pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Kegiatan Pembangunan Gedung
Kantor Gubernur Kalimantan Barat dan Fasilitas Pendukungnya, yakni dengan
menyertakan Surat Pernyataan sebagai berikut.