• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data in this research is score student ability reading comprehension and writing news made by the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Data in this research is score student ability reading comprehension and writing news made by the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

The Corelation of Students’ Ability in Reading Comprehension in Writing News Made by The Eight Grade Students of SMP Muhammadiyah 6 Padang

By

𝐑𝐢𝐳𝐚 𝐌𝐮𝐫𝐢𝐧𝐢𝟏, 𝐃𝐫. 𝐖𝐢𝐫𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐄𝐬𝐤𝐚, 𝐒. 𝐏𝐝. , 𝐌. 𝐌.𝟐, 𝐓𝐢𝐭𝐢𝐞𝐤 𝐅𝐮𝐣𝐢𝐭𝐚 𝐘𝐮𝐬𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚, 𝐒. 𝐒. , 𝐌. 𝐏𝐝.𝟑 1) Student STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Lecture Stady Program Education Of Art Langue Of Indonesia STKIPPGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research based on problem, student less able to write news because less reading, difficult to undestand what they are read, less vocabulary, difficult to find formula 5W+1H in news and difficult to write formula 5W+1H correctiy this research purpose to describe student ability in reading comprehension the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang, to describe studen comprehension in writing news made by the eight grade of SMP Muhammadiyah 6 Padang, and describe the correlation students’ ability in reading comprehension in writing news the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Kind of this research is quantitative research with descriptive methode. This research is correlation. Sample this research is students at third grade the amount are 30 student. Data in this research is score student ability reading comprehension and writing news made by the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Based on finding data analysis and discussioncan make conclusion such as: first, student ability reading comprehension by the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang in qualification is good (B) with mean 80,78 with arround value 76-85%. Second, students’ ability comprehension in writing news made by the eight grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang are qualiication very good (BS) with mean 90,31 in arround 86-95%. Third have significan corelation between ability reading comprehension with student writing news made by the grade student of SMP Muhammadiyah 6 Padang in derjad free n-2 in espectation significan 95%.

Keyword: corelation, reading comprehension, writing, news.

(6)

Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang

Oleh

𝐑𝐢𝐳𝐚 𝐌𝐮𝐫𝐢𝐧𝐢𝟏, 𝐃𝐫. 𝐖𝐢𝐫𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐄𝐬𝐤𝐚, 𝐒. 𝐏𝐝. , 𝐌. 𝐌.𝟐, 𝐓𝐢𝐭𝐢𝐞𝐤 𝐅𝐮𝐣𝐢𝐭𝐚 𝐘𝐮𝐬𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚, 𝐒. 𝐒. , 𝐌. 𝐏𝐝.𝟑 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIPPGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu: siswa kurang mampu menulis berita diakibatkan kurang membaca, sulit memahami apa yang dibaca, kurang kosa kata, kesulitan menentukan unsur 5W+1H dalam berita dan kesulitan menuliskan unsur 5W+1H secara lengkap.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, dan mendeskripsikan hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Rancangan penelitian ini adalah korelasional. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII berjumlah 30 orang. Data dalam penelitian ini adalah skor kemampuan membaca pemahaman dan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai rata-rata 80,78 dengan rentangan nilai 76 - 85%.

Kedua, kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadyah 6 Padang berda pada kualifikasi Baik Sekali (BS) dengan rata-rata 90,31 berada pada rentangan 86 - 95%. Ketiga, terdapat hubungan yang sgnifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang pada derajat kebebasan n - 2 pada taraf signifikan 95%.

Kata kunci: hubungan, membaca pemahaman, menulis, berita.

(7)

A. PENDAHULUAN

Menulis berawal dari membaca, melalui membaca pikiran kita akan terbuka untuk menulis. Membaca merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan, karena dengan membaca kita bisa tahu banyak hal dan dapat menambah wawasan. Membaca juga memberikan satu pengalaman yang akan membawa kita pada kemampuan berpikir. Setelah membaca kita akan terinspirasi untuk menulis dan bahkan timbul dalam diri bagaimana cara agar bisa menulis sesuatu yang bermanfaat dan dapat dibaca oleh orang lain. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, seorang siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca karena paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal.

Membaca tidak hanya membaca, tetapi perlu pemahaman agar tujuan dari membaca tercapai. Melalui kegiatan membaca hendaknya kita tahu apa yang dibicarakan dalam teks yang dibaca. Membaca dengan tujuan untuk memahami disebut membaca pemahaman yaitu membaca tanpa mengeluarkan bunyi dan mampu memahami apa yang disampaikan dalam teks yang dibaca.

Setelah membaca dan memahami apa yang dibaca pasti akan mampu menulis.

Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir dan mengungkapkan pendapatnya.

Dengan menulis, seorang siswa mampu mengungkapkan ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam sebuah tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen, puisi, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat ahli membaca dan menulis terdapat hubungan yang sangat erat, dengan membaca siswa akan mampu menulis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 6 Padang bernama Hj. Suharti, S.Pd., bahwa pada umumnya siswa tidak berminat dalam pembelajaran membaca dan menulis. Siswa yang tidak berminat lebih memilih berjalan dan bercerita dengan teman sebelahnya. Siswa yang tidak berminat inilah yang lemah dalam menulis diakibatkan kurang membaca.

Sama halnya ketika disuruh untuk mengerjakan tugas menulis ada juga yang tidak mampu. Berdasarkan wawancara dengan guru bentuk tulisan yang pernah di tulis siswa diantaranya adalah menulis berita. kemampuan menulis berita siswa masih rendah diakibatkan berbagai faktor yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa sulit menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Kedua, tidak ada kosa kata sehingga sulit untuk memulai tulisan. Ketiga, siswa sulit memahami apa yang dibaca dan sulit menuliskan unsur 5W+1H secara lengkap.

Berdasarkan latarbelakang dan masalah yang dikemukakan di atas, masalah penelitian ini dibatasi pada hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, (2) mendeskripsikan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, dan (3) mendeskripsikan hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan masalah penelitian yaitu: (1) bagaimanakah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang? (2) bagaimanakah kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang? (3) bagaimanakah hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang?

Tarigan (2008:7) mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Agustina (2008:6) mengatakan bahwa tujuan membaca ada 3 yaitu:

untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup tentang isi bacaan, dan memahami makna bacaan. Dalman (2013:87) mengemukakan bahwa membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Agustina (2008:15) mengatakan bahwa membaca pemahaman bertujuan untuk menangkap isi atau makna dari gagasan-gagasan yang terdapat dalam

(8)

bacaan, yang berbentuk pengertian-pengertian dan penafsiran –penafsiran yang tidak menyimpang dari bacaan itu.

Menurut Agustina (2008:16) membaca pemahaman itu akan berdaya guna dan mencapai sasaran yang diinginkan, ada beberapa teknik untuk menguji daya serap seseorang dalam membaca pemahaman yaitu sebagai berikut. (1) Menjawab pertanyaan, (2) meringkas bacaan, (3) mencari ide pokok, (4) melengkapi paragraf, (5) merumpangkan bacaan (group cloze), dan (6) teknik menata bacaan (group sequensing).

Rosidi (2009:2) mengemukakan bahwa menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Assegaf (1983:24) mengemukakan bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan. Sebuah berita harus memiliki unsur-unsur penting, berita memuat unsur 5W+1H.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:8) metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Rancangan dalam penelitian ini adalah korelasional. Menurut Siregar (2013:335) tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya.

Penelitian ini dilakukan pada hari hari Kamis dan Selasa, ... juli 2015 pada siswa kelas VIII semester II Tahun ajaran 2014/2015 di SMP Muhammadiyah 6 Padang. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 padang, dengan jumlah siswa 202 orang yang terdiri dari enam kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik acak (simpel random sampling) dengan persentase 15% dari jumlah populasi setiap kelas, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esai dan tes unjuk kerja. Menurut Djiwandono (1996:25) tes esai adalah pernyataan yang menuntut peserta didik untuk menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas (x) adalah kemampuan membaca pemahaman berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Data penelitian ini adalah skor hasil tes uraian untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, dan skor hasil tes unjuk kerja untuk mengukur kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Teknik penganalisisan data melalui beberapa tahap: pertama, memeriksa lembar jawaban tes kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan format penilaian, kemudian memberi skor. Kedua, memeriksa hasil tes kemampuan menulis berita kemudian memberi skor. Ketiga, mengubah skor mentah kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan menulis berita menjadi nilai dengan rumus persentase. Keempat, mengelompokkan nilai kemampuan membaca pemahaman berita dan kemampuan menulis berita siswa berdasarkan konversi skala 10. Kelima, menentukan nilai rata-rata hitung masing-masing tes. Kedelapan, menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dengan rumus t merujuk pada Arikunto (2006:294). Kesembilan, membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

(9)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Hasil analisis data memberikan gambaran bahwa hubungan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang sebesar 0,390 dan t hitung besar t tabel yaitu 2,42 > 1,70 hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang

R Dk n-2 thitung ttabel

0,390 28 2,42 1,70

a. Kemampuan Membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang Berdasarkan rata-rata hitung, membaca pemahaman siswa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dilihat secara umum berada pada kualifikasi Baik (80,78) pada rentangan 76-85% pada skala 10. Berdasarkan konversi skala 10 tersebut, kemampuan membaca pemahaman siswa secara umum, dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu (1) siswa yang mendapat nilai tertinggi ada 2 orang (6,67%), berada pada kualifikasi Sempurna (S), (2) siswa yang mendapat nilai terendah ada 1 orang (3,33%), berada pada kualifikasi Cukup (C). (3) siswa yang berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) ada 5 orang (16,7%), (4) siswa yang berada pada kualifikasi Baik (B) ada 19 orang (63,3%), (5) siswa yang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) ada 3 orang (10%).

Tabel 2. Klasifikasi Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang

No Tingkat Penguasaan %

Nilai Ubah Skala10

Frekuensi Persentase Kualifikasi

1 96 - 100% 10 2 6,67% Sempurna

2 86 – 95 9 3 10% Baik sekali

3 76 – 85 8 19 63,3% Baik

4 66 – 75 7 5 16,7% Lebih dari cukup

5 56 – 65 6 1 3,33% Cukup

6 46 – 55 5 0 0 Hampir cukup

7 36 – 45 4 0 0 Kurang

8 26 – 35 3 0 0 Kurang sekali

9 16 – 25 2 0 0 Buruk

10 0 – 15 1 0 0 Buruk sekali

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dilihat secara umum di atas tergambar dalam gambar histogram berikut ini.

(10)

Gambar 2. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang Keterangan:

S = Sempurna BS = Baik Sekali B = Baik

LdC = Lebih dari Cukup C = Cukup

Sedangkan rata-rata per indikator sebagai berikut. Pertama, untuk indikator judul rata-rata kemampuan siswa berada pada kualifikasi Cukup (63,04) pada rentangan 56-65%. Kedua, indikator apa (what) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (74,67) karena rata-rata hitungnya berkisar antara 66-75%. Ketiga, indikator siapa (who) tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi Baik Sekali (86,44) pada rentangan 86-95%. Keempat, indikator dimana (where) berada pada kualifikasi Baik Sekali (91,33) pada rentangan 86 - 95%.

Kelima, indikator kapan (when) berada pada kualifikasi Baik Sekali (94,89) pada rentangan 86- 95%. Keenam, indikator mengapa (why) berada pada kualifikasi Baik (82,89) pada rentangan 76- 85%. Ketujuh, indikator bagaimana (how) berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (74,67) pada rentangan 66-75%.

b. Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang

Rata-rata hitung kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang berada pada kualifikasi Baik Sekali (90,31) pada rentangan 86-95%. Berdasarkan konversi skala 10 tersebut, kemampuan siswa dalam menulis berita secara umum dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sebagai berikut. (1) Sempurna (S) sebanyak 14 orang (46,67%). (2) Baik (B) sebanyak 15 orang (50%). (3) Lebih dari Cukup (LdC) sebanyak 1 orang (3,33%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3. Klasifikasi Distribusi Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang Dilihat Secara Umum.

No Tingkat Penguasaan %

Nilai Ubah Skala10

Frekuensi Persentase Kualifikasi

1 96 - 100% 10 14 46,67% Sempurna

2 86 – 95 9 0 0 Baik sekali

3 76 – 85 8 15 50% Baik

4 66 – 75 7 1 3,33% Lebih dari cukup

5 56 – 65 6 0 0 Cukup

6 46 – 55 5 0 0 Hampir cukup

7 36 – 45 4 0 0 Kurang

8 26 – 35 3 0 0 Kurang sekali

0 5 10 15 20

C LdC B BS S

(11)

9 16 – 25 2 0 0 Buruk

10 0 – 15 1 0 0 Buruk sekali

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dilihat secara umum di atas tergambar dalam gambar histogram berikut ini.

Gambar 10. Histogram kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dilihat secara umum.

Keterangan:

S = Sempurna B = Baik

LdC = Lebih dari Cukup

Sedangkan rata-rata hitung per indikator adalah sebagai berikut. Pertama, untuk indikator judul rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi Baik Sekali (87,9) pada rentangan 86-95%. Kedua, untuk indikator 5W+1H berada pada kualifikasi Baik Sekali (92,3) pada rentangan 86-95%.

c. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang

Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam analisis data, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,390 yang merupakan hasil korelasi antara kemampuan membaca pemahamn dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Untuk menafsirkan keberartian hubungan kedua variabel tersebut dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus t. Nilai t hitung besar dari t tabel dengan derajad kebebasan n-2 (28) pada taraf signifikan 95%.

2. Pembahasan

a. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang Berdasarkan hasil penganalisisan data dapat disimpulkan kemampuan membaca pemahaman dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori yaitu: sempurna (S), Baik Sekali (BS), Baik (B), Lebih dari Cukup (LdC), dan Cukup (C). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kualifikasi Baik (B), dengan nilai rata-rata 80,78 yang berada pada rentangan 76-85%. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam indikator judul dapat dilihat pada kutipan berikut:

0 2 4 6 8 10 12 14 16

LdC B S

(12)

Judul : Siswa SMA 3 Ikuti Paduan Suara di Istana Negara Soal no 29 : Apakah judul berita di atas sudah memenuhi syatat judul

sebuah berita?

Jawaban : “Sudah, karena judul singkat, menarik, hidup, tidak menggunakan awalan me- pada kata kerjanya”.

(Sampel 27)

Berdasarka data tersebut, jawaban sampel 27 untuk indikator judul dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar. Sesuai dengan Chaer (2010:20) mengatakan bahwa judul berita harus dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan hidup dengan menanggalkan prefik me- atau prefik ber-yang ada pada verba atau kata kerjanya. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur what/apa dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 1

Soal no 1 : Apakah yang menyebabkan remaja makin pede memakai batu akik ke sekolah?

Jawaban : “Karena sudah jadi tren dan gaya hidup di sekolah”.

(sampel 04)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 04 untuk indikator what/apa dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar. Sesuai dengan pendapat Sumadiria (2005:118) yang mengatakan bahwa unsur what berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur who/siapa dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 3

Soal no 1 : Siapakah yang menyatakan bahwa tidak heran

pebulutangkis junior Indonesia hanya mendapat perunggu pada nomor perorangan ajang Asia Junior Championship (AJC) 2015 ? Jawaban : “Pelatih kepala PB Semen Gresik (PBSG) Djoko

Sutrisno”.

(Sampel 17)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 04 untuk indikator who/siapa dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar dan sesuai. Sesuai dengan pendapat Sumadiria (2005:129) mengatakan bahwa unsur siapa berarti pelaku peristiwanya menunjukkan kepada seseorang, lengkap nama, identitas, pekerjaan, profesi atau jabatan yang disandangnya. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur where/dimana dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 1

Soal no 1 : Dimanakah Padang Ekspres menggelar kembali kontes batu akik ?

Jawaban : “di Graha Pena Padang di Lubuk Buaya”.

(Sampel 07)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 04 untuk indikator where/dimana dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar dan sesuai. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur when/kapan dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 1

Soal no 3 : Kapan pertokoan lantai dua padang theater dipadati penggemar batu akik?

Jawaban : “Senin (23/2) siang kemaren”.

(Sampel 10)

(13)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 10 untuk indikator when/kapan dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar dan sesuai. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur why/mengapa dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 1

Soal no 12 : Mengapa tahun ini kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah?

Jawaban : “Karena pihak sekolah akan lebih mengetahui apakah siswa tersebut layak lulus atau tidak”.

(Sampel 06)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 06 untuk indikator why/mengapa dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar dan sesuai. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menemukan unsur how/bagaimana dapat dilihat pada kutipan berikut.

Berita 3

Soal no 20 : Bagaimanakah pemecahan masalah dalam berita di atas?

Jawaban : “Pelatih asal si pemain harus dilibatkan, paling tidak

selama tiga bulan walaupun secara fungsi mereka tidak ada, setidaknya mereka bisa membantu mempersiapkan mental si atlet agar terbiasa dengan suasana maupun tekanan di pelatnas”.

(Sampel 02)

Berdasarkan data tersebut, jawaban sampel 02 untuk indikator how/bagaimana dalam membaca pemahaman memperoleh skor 3 karena, jawaban yang dituliskan sudah benar dan sesuai.

b. Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang

Berdasarkan hasil penganalisisan data dapat disimpulkan kemampuan menulis berita dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu Sempurna (S), Baik (B), dan Lebih dari Cukup (LdC). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata kemampuan menulis berita siswa berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS), dengan nilai rata-rata 90,31 yang berada pada rentangan 86- 95%. Dilihat dari analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang menggunakan judul dengan nilai rata-rata adalah 87,9 berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS). Kemampuan menulis berita siswa SMP Muhammadiyah 6 Padangdalam menggunakan judul dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Judul: Semen Padang VS Persija (Sampel 06)

Judul: 4-0 (Sampel 04)

Berdasarkan data tersebut, tampak jelas bahwa judul yang ditulis siswa menggambarkan syarat judul sebuah berita, sehingga saampel mendapatkan skor 3. Pada judul tersebut siswa sudah mampu menuliskan judul dengan singkat dan menggunakan diksi yang menarik seperti judul yang ditulis sampel 06 dan 04 di atas. Hasil penelitian kemampuan siswa dalam menulis berita dari indikator penerapan unsur 5W+1H memperoleh nilai rata-rata 92,3 berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS). Jika dilihat dari hasil tes kemampuan menulis unsur 5W+1H, kebanyakan siswa sudah mampu menuliskan unsur 5W+1H tersebut. Kemampuan menulis berita siswa SMP Muhammadiyah 6 Padang dalam menggunakan unsur 5W+1H dapat dilihat dari kutipan berikut ini.

Rider Italy Rajai Silverstone what/apa

Ajang Moto GP di Silverstone menjadi pertandingan yang sangat Where/Dimana

(14)

seru dan dijuarai oleh “Rider ” asal Italia Valentino Rossi pada tanggal 6

Who/Siapa When/ kapan

September 2015 kemaren. Rossi mengaku sangat senang atas How/Bagaimana

kemenangannya.Kemenangan Rossi sudah dipastikan saat Marc Marquez jatuh karena tergelincir di saat tikungan pertama dan saat hujan yang

Why/Mengapa

membuat aspal jadi licin. Hal yang tak kalah menarik pada ajang ini adalah pembalap kuda hitam yaitu Petaoci dari tim Ducati Pramac menduduki podium ke dua, dia sama sekali tidak menduga akan hal ini dan dia sangat senang karena bisa finish di urutan kedua.

(Sampel 03)

Berdasarkan data di atas, tampak jelas bahwa siswa sudah mampu menuliskan unsur 5W+1H dengan baik, seperti berita yang ditulis sampel 03 yang digaris bawahi di atas.

Lomba Olimpiade Matematika

Lomba olimpiade matematika yang diadakan keseluruh What/apa

povinsi pada tanggal 1 januari 2016. Lomba olimpiade matematika

When/kapan

diselenggarakan di surabaya. Banyaknya yang mengikuti lomba

Where/dimana

tersebut sebanyak 150 orang. Sebenarnya masih ada 50 orang lagi yang akan mengikuti lomba olimpiade tersebut, tetapi dia tidak mau karena menyangka soal yang diberikan susah.

Why/mengapa (Sampel 18)

Berita yang ditulis sampel 18 di atas belum memenuhi syarat unsur berita5W+1H indikator 1, karena unsur 5W+1H dalam berita yang ditulis sampel 18 belum lengkap, sehingga hanya memperoleh skor 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa berita yang ditulis siswa belum lengkap unsur 5W+1H, seperti berita yang sudah digaris bawahi di atas.

c. Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Kemampuan membaca mempunyai hubungan yang erat dengan kemampuan menulis.

Tarigan (2008:4) mengemukakan bahwa menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Berdasarkan pengkorelasian antara variabel kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang, diperoleh rhitung

sebesar 0,390. Setelah nilai rhitung diperoleh, selanjutnya diananlisis menggunakan rumus uji-t.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah hubungan tersebut berarti pada taraf signifikan 95% tertentu. Setelah dianalisis, diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2.42 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk (n-2) 28 dengan tarif signifikan 95% yaitu sebesar 1,70.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Terdapatnya hubungan tersebut, karena hasil dari tes kemampuan membaca pemahman siswa SMP Muhammadiyah 6 Padang tergolong baik dan hal itu sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis berita. Sebab, semakin mampu siswa membaca pemahaman maka, pembendaharaan katanya semakin luas dan memudahkan untuk mampu menulis berita.

(15)

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Muhammaduyah 6 Padang tergolong Baik (B) berada pada rentangan 76-85% dengan rata-rata hitung 80,78. Kedua, kemampuan menulis berita siswa kelas VIII SMP Muhammaduyah 6 Padang berada pada kualifikasi Baik Sekali (BS) berada pada rentangan 86-95% dengan rata-rata hitung 90,31. Ketiga, hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis berita, terdapat hubungan yang signifikan dimana thitung

sebesar 2.42 lebih besar dari ttabel dengan derajat kebebasan (dk (n-2) 28 dengan tarif signifikan 95% yaitu sebesar 1,70.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dikemukakan tiga saran sebagai berikut. Pertama, disarankan kepada siswa SMP Muhammadiyah 6 Padang untuk lebih banyak membaca agar pembendaharaan kata jadi luas sehingga tidak kesulitan untuk menulis, khususnya menulis berita.

Kedua, SMP Muhammadiyah 6 Padang sebaiknya memiliki labor bahasa untuk menunjang kemampuan siswa dalam berbahasa baik lisan maupun tulis. Ketiga, guru harus mampu menyesuaikan diri dengan siswa, baik yang memiliki kemampuan lebih maupun yang kurang.

Sehingga siswa yang kemampuannya kurang bisa termotivasi untuk lebih baik.

E. KEPUSTAKAAN

Agustina. 2008. “Pembelajaran Keterampilan Membaca”. Buku Ajar. Padang: FBSS UNP.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta:

Rineka Cipta.

Assegaff, Dja’far H. 1983. Jurnalistik Masa KiniPengantar Ke Praktek Kewartawanan”.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djiwandono, M Soenardi.1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut? Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rata-rata hitung M yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Bayang untuk Unsur A