HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA BERITA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 3 RANAH PESISIR
Oleh
Melidya Lesmana1, Dr. Abdurahman, M.Pd.2, Putri Dian Afrinda, M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to(1) describe the abilityto listen tothe newseighth grade studentsof SMP Negeri 3CoastalRealm; (2) describe the ability ofreading the newseighth grade studentsof SMP Negeri 3CoastalRealm; (3) analyze the relationship betweenlistening skillswith the ability toread anewsstorythe eighth grade studentsof SMP Negeri 3coastalaspect. This type of researchiscorrelationalquantitative researchmethods. The population wasVIII.1grade studentsof SMP Negeri 3CoastalDomainslistedin the academic year2013/2014totaling 89are scatteredin fourclasses. The sampling techniqueused waspurposive sample. The sample sizeof this studywas 23 people. The dataof this research isthe result oflistening tonewsstudents of SMPNegeri 3CoastalRealmobtainedthroughan essay testandthe resultsreadnewsstudents of SMP Negeri3domainsCoastalacquired throughreadingtestperformance. Based ondata analysisanddiscussion ofthe results ofthis study are asfollows. First, the abilityto listen tothe newseighth grade studentsof SMP Negeri 3CoastalRealmisina goodqualifying(B) theaverage valuewas78.55with arange of76-85%. Second, the ability to readnewseighth grade studentsof SMP Negeri 3CoastalRealmisa goodqualifier(B) theaverage valuewas80.58with arange of76-85%.
Third, there is asignificant relationshipbetweenlistening skillswith the ability toread anewsstorythe eighth grade studentsof SMP Negeri 3coastalaspectindegrees of freedomdf=n-2 at asignificance levelof 0.05%.
Keywords: listening tothe news, readingthe news. andnews.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA BERITA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 3 RANAH PESISIR
Oleh
Melidya Lesmana1, Dr. Abdurahman, M.Pd.2, Putri Dian Afrinda, M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2)dan3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir; (2) mendeskripsikan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir; (3) menganalisis hubungan kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 89 yang tersebar dalam empat kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sample. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 23 orang. Data penelitian ini berupa hasil menyimak berita siswa SMP Negeri 3 Ranah Pesisir yang diperoleh melalui tes esai dan hasil membaca berita siswa SMP Negeri 3 Ranah Pesisir diperoleh melalui tes unjuk kerja membaca. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.Pertama, kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir berada pada kualifikasi baik (B) dengan nilai rata-rata adalah 78,55 dengan rentangan 76 – 85%.
Kedua, kemampuan membaca berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir berada pada Kualifikasi baik (B) dengan nilai rata-rata adalah 80,58 dengan rentangan 76 – 85%. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir pada derajat kebebasan dk = n - 2 pada taraf signifikan 0,05%.
Kata kunci: menyimak berita, membaca berita. dan berita.
A. PENDAHULUAN
Keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang dikuasai seorang anak setelah keterampilan menyimak dan berbicara. Dalam kegiatan membaca seseorang dituntut mampu memahami informasi yang terdapat dalam sumber tertulis, karena pada saat membaca terjadi proses komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca. Membaca dapat memberikan informasi tentang segala macam fenomena kehidupan, salah satunya adalah membaca berita. Dengan membaca berita tentu pembaca mendapatkan banyak informasi yang baru dan tepat.Salah satu jenis kegiatan membaca adalah membaca nyaring.Membaca nyaring merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa, karena dengan membaca nyaring siswa dapat menarik dan menggungah perhatian pendengar.Selain itu, juga dapat mengasah kemampuan percaya diri siswa untuk tampil di khalayak ramai.Kemampuan membacakan berita menuntut siswa untuk dapat mengekspresikan bacaan dengan intonasi, artikulasi, sikap, dan volume suara yang jelas.Pembaca juga dituntut terampil dalam menyimak berita, karena siswa yang mampu menyimak berita tentu memudahkan siswa untuk membacakan berita dengan baik dan benar.Oleh karena itu, siswa harus mahir dalam menyimak berita.Keterampilan menyimak berita mempunyai hubungan yang sangat erat dengan keterampilan membacakan berita. Hal ini disebabkan keterampilan menyimak berita tersebut menuntut pendengar lebih memperhatikan dengan saksama apa yang disimak. Begitu juga dengan membacakan berita menuntut pembaca untuk lebih memperhatikan apa yang dibaca dan memahami isi bacaan.
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan menyimak berita dan kemampuan membacakan berita dapat ditemukan sebuah gambaran tentang hubungan antara kemampuan menyimak berita terhadap kemampuan membacakan berita.Oleh karena itu, kedua kemampuan ini harus dilatih agar ditemukan relevansi dan hubungan positif yang signifikan dari kedua kemampuan tersebut.Selain itu, kedua kemampuan ini memiliki nilai penting bagi siswa dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Kemampuan Membacakan Berita dibahas dalam “Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Semester 2 dengan standar kompetensi (SK) ke-11 “Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring”, dan kompetensi dasar (KD) ke-11.3
“Membaca teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas”.
Kemampuan Menyimak Berita dibahas dalam “Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Semester 2 dengan standar kompetensi (SK) ke-9 ”Memahami isi berita dari radio/televisi”, dan kompetensi dasar (KD) ke-9.1 “Menemukan pokok berita (apa, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana)”.
Berdasarkan hasil wawancara informal dengan salah seorang guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Ranah Pesisir bahwa keterampilan menyimak masih rendah dan berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal SMP Negeri 3 Ranah Pesisir yang ditentukan oleh sekolah yaitu 78. Akan tetapi nilai kemampuan menyimak berita dan membacakan berita siswa selama ini hanya berkisar antara 55-65. Sehubungan dengan hal di atas, maka penelitian ini diberi judul tentang “Hubungan Kemampuan Menyimak Berita dengan Kemampuan Membaca Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut ini. (1) aktivitas menyimak siswa masih rendah, siswa kurang konsentrasi dalam menyimak, baik menyimak berita maupun menyimak materi pembelajaran yang disampaikan guru; (2) keinginan siswa untuk menyimak berita masih kurang. Hal ini terlihat dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menyimak berita sudah diajarkan, tetapi pelaksanaan keterampilan menyimak berita ini belum optimal; (3) minat siswa dalam membacakan berita dan kepercayaan diri siswa masih kurang.
Batasan masalah yang ditemukan, penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir?”. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mendeskripsikan kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir; (2) Mendeskripsikan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1
SMPNegeri 3 Ranah Pesisir; (3) Menganalisis hubungan kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.
Menerut Tarigan (2008:7) Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Tarigan (2008:31) menyatakan bahwa “menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, serta interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”.
Menurut (Semi, 1995:11) Berita adalah cerita atau laporan kejadian atau peristiwa yang faktual yang baru dan luar biasa sifatnya.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah pesisir yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014, berjumlah 89 siswa yang tersebar di empat kelas. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah teknik purposive sample, yaitu dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, misal alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Untuk itu dipilih sampelnya satu kelas saja, yang menjadi objek penelitian kelas VIII.1. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas (x) penelitian ini adalah kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir. Variabel terikat (y) penelitian ini adalah kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Raanah Peisir.
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tes esai dan unjuk kerja membaca. Tes esai digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan menyimak berita, sedangkan tes unjuk kerja membaca digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan membacakan berita. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
Pertama, data kemampuan menyimak berita diambil dengan cara memberikan tes dalam bentuk esai kepada siswa. Kedua, tes membacakan berita dilaksanakan setelah kemampuan menyimak selesai dikumpulkan. Setelah data terkumpul, maka dilakukan penganalisisan data dengan langkah-langkah berikut. Pertama, mencatat skor mentah hasil tes kemampuan menyimak berita dan kemampuan membacakan berita. Kedua, mengubah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Ketiga, mengelompokkan kemampuan membacakan berita siswa berdasarkan patokan skala yang digunakan di sekolah yaitu skala 10. Keempat, mengkorelasikan data kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membacakan berita siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir. Kelima, pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t. Keenam, menganalisis dan membahas data penelitian. Ketujuh, menyimpulkan hasil pembahasan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data memberikan gambaran bahwa hubungan kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir sebesar 0,613dan thitung> ttabel yaitu 3,549 > 1,714. Hal ini bearti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. Rangkuman Hasil Analisis Hubungan Kemampuan Menyimak Berita dengan Kemampuan Membaca Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir
R dk = n- 2 thitung ttabel
0.613 23 3,549 1,714
1. Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir
Berdasarkan rata-rata hitung, kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3Ranah Pesisir secara umum berada pada kualifikasi baik (78,55) pada rentangan 76-85%.
Sedangkan, rata-rata per indikator sebagai berikut. Pertama, untuk indikator apa (what) rata-rata
tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (85,5) pada rentangan 76-85%. Kedua, untuk indikator siapa (who) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (79,99) pada rentangan 76-85%. Ketiga, untuk indikaor dimana (where) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (80,58) pada rentangan 76-85%. Keempat, untuk indikator kapan (when) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (84,63) pada rentangan 76-85%. Kelima, untuk indikator mengapa (why) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi lebih dari cukup (67,82) pada rentangan 66-75%. Keenam, untuk indikator bagaimana (how) rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi cukup (65,21) pada rentangan 56-65%.
Histogram Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.
2. Kemampuan Membaca Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir
Berdasarkan rata-rata hitung, kemampuan membaca berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir secara umum berada pada pada klasifikasi baik (80,58) pada rentangan 76- 85%. Sedangkan, rata-rata per indikator sebagai berikut. Pertama, untuk indikator kelancaran rata- rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi lebih dari cukup (71,22) pada rentangan 66- 75%. Kedua, untuk indikator intonasi rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi lebih dari cukup (69,57) pada rentangan 66-75%. Ketiga, untuk indikator artikulasi rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (82,61) pada rentangan 76-85%. Keempat, untuk indikator volume rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi sempurna (98,55) pada rentangan 96-100%. Kelima, untuk indikator sikap rata-rata tingkat kemampuan siswa berada pada kualifikasi baik (81,16) pada rentangan 76-85%.
Histogram Kemampuan Membacakan Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.
3. Hubungan Kemampuan Menyimak Berita dengan Kemampuan Membaca Berita Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir.
Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam analisis data, diperoleh r hitung sebesar 0,613 yang merupakan hasil korelasi kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membaca beritasiswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir. Untuk menafsirkan kebeartian hubungan kedua variabel tersebut dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t. Nilai thitung besar dari ttabel dengan derajat kebebasan n-2 (23) pada taraf signifikan 0,05%.
0 20 40 60 80 100
Apa Siapa Dimana Kapan Mengapa bagaimana
0 20 40 60 80 100 120
Kelancaran Intonasi Artikulasi Volume Sikap
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir dengan nilai rata-rata adalah 78,55 berada pada kualifikasi baik (B). Kedua, kemampuan membacakan berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir dengan nilai rata-rata adalah 80,58 berada pada kualifikasi baik (B).Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menyimak berita dengan kemampuan membacakan berita siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Ranah Pesisir pada derajat kebebasan dk = n - 2 pada taraf signifikan 0,05%. Nilai thitung yang diperoleh yaitu sebesar 3,549 lebih besar dari ttabel dengan derajat kebebasan dk = n- 2 pada taraf signifikan 0,05% yaitu sebesar 1,714.
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
Pertama, bagi guru bahasa Indonesia, khususnya guru SMP Negeri 3 Ranah Pesisir diharapkan lebih meningkatkan kemampuan menyimak berita dan kemampuan membacakan berita dengan cara memperbanyak memberikan latihan kepada siswa. Kedua, bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ranah Pesisir diharapkan agar lebih menyadari pentingnya latihan menyimak berita dan membacakan berita, karena menyimak berita merupakan salah satu cara untuk menambah wawasan informasi.
E. KEPUSTAKAAN
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia (Buku Ajar). Padang: Fakultas Bahasa Sastra dan Seni.
Semi, M. Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Feature dan Artikel. Bandung: Angkasa Raya.
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.