• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Penyampaian dan Ciri-ciri Masyarakat Adat

N/A
N/A
Cahyana Decah

Academic year: 2024

Membagikan " Cara Penyampaian dan Ciri-ciri Masyarakat Adat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Kelas Npm Mata kuliah

: : : :

Yulizar Tri Kusni Aszi FH-2A4

41151010190210 Hukum Adat

Tugas : buatlah resume/penjelasan tentang

1. Cara penyampaian hukum adat yang sifat dan bentuknya tidak tertulis pada masyarakat 2. Jelaskan pula tentang ciri-ciri dari masyarakat adat

3. Nilai universal dari hukum adat

4. Istilah hukum adat ada yang menyebut lembaga agama hal ini dipengaruhi oleh teori reception in complexy ( Van den Berg dan Salmon Keizer )

Hasil resume :

1. Pengertian Hukum Adat

Menurut prof. supomo menyebutkan hukum adat adalah hukum tidak tertulis, bukan hukum legislatif atau bukan produk legislatif, tetapi masyarakat tetap mentaatinya.

Cara penyampaian hukum adat :

a. Oral tradisisonal atau Tradisi lisan, budaya lisan dan adat lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan atau kesaksian itu disampaikan melalui ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk pantun, cerita rakyat, nasihat, balada, atau lagu.

Pada cara ini, maka mungkinlah suatu masyarakat dapat menyampaikan sejarah lisan, sastra lisan, hukum lisan dan pengetahuan lainnya ke generasi penerusnya tanpa melibatkan bahasa tulisan.

b. Tokoh perwayangan/patriotism/kepahlawanan

c. Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indra sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.

(2)

2. Ciri-ciri Masyarakat Adat

Dalam masyarakat hukum adat tentunya didalamnya terdapat masyarakat yang membentuk kelompok. Kelompok manusia ini akan bertindak keluar sebagai satu kesatuan. Satu kesatuan masyarakat adat ini akan membentuk kelompk manuasia yang hidup saling berdampingan. Tidak ada kelompok lain yang dianggap lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan kelompok lainnya. Artinya bahwa dalam kelompok manusia hukum adat semua manusia kedudukannya setara dengan yang lain tanpa ada perbeedaan yang yang membedakannya.

 Pemerintahan Mempunyai Wewenang Membuat Peraturan dan Memaksa Berlakunya Peraturan

Dalam masyarakat hukum adat, pemerintah memiliki wewenang untuk membuat peraturan dan memekasa peraturan tetap berlaku. Hal ini merupakan upaya agar dapat menagakkan hukum yang menjadi dasar dan landasan dalam setiap peraturan yang ada. Terlebih lagi, dalam masyarakat hukum adat aturan yang dibuat juga berdasarkan kepada aturan hukum adat yang berlaku di masyarakat.

Tentunya hal ini merupakan hal yang menjadi landasan dalam peraturan hukum yang berlaku dalam masyarakat hukum adat seperti pada kasus pelanggaran hak warga negara .

 Harta Kekayaan yang Terpisah

Dalam masyarakat hukum adat, harta dan kekayaan dapat dipisahkan sehingga tidak ada kepemilikan atas harta bersama. Dengan demikian mka setiap masyarakat dapat memiliki harta sendiri sendiri dan tidak terikat satu sama lain atas kepemilikan harta. Oleh sebab itu, pengaturan atas kepemilikan harta ini secara terpisha juga tercantum dalam hukum masyarakat adat. Dimana harta yang di miliki secara pribadi kemudian dapat dikelola secara bersama sama untuk kemudian digunakan dalam kepentingan seluruh masyarakat adar yang berada di wilayah tersebut.

 Mempunyai Wilayah Kekuasaan

Dalam masyarakat hukum adat, wilayah kekuasaan menjadi hal yang superior. Dimana setiap masyarakat hukum adat memiliki kekuasaan atas wilayahnya msing masing. Sehingga tentunya hal tersebut memberikan batasan

(3)

kepada para petinggi adat untuk kemudian mengatur wilayah yang berada dalam daerah teritorial aatu kekuasaannya. Kekuasaan dalam masyarakat hukum adat dipegang penuh oleh kelompok masyarakat hukum adat itu sendiri, sehingga tentu saja hal tersebut menjadi kekuasaan penuh atas diri pribadi dan kelompok atau golongan masyarakat adat dalam wilayah tersebut sebagimana tujuan hukum bisnis .

 Rasa Solidaritas Masih Tinggi

Dalam masyarakat hukum adat rata rata memilki rasa solidaritas yang masih sangat cukup tinggi. Sebab mereka semua masih terikat dalam satu hukum adat dimana adat inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dan kekuatan bagi semua orang untuk kemudian menjunjung tinggi rasa persatuan dan solidaaritas. Tidak heran jika kemudian dalam masyarakat hukum adat jika terjadi konflik antara satu individu maka akan dapat berimbas dan berubah arah menjadi konflik antar kelompok. Sebab secara garisnya hukum adat yang ada menyatukan masyarakat dengan begitu kuat, ibarat badan jika ada satu yang menyakiti maka semua anggota tubuh akan merasakan sakitnya.

 Harta Kekayaan Kelompok Digunakan Seluas Luasnya Untuk Kekayaan Masyarakat

Meskipun dalam pembagian harta terdapat harta individu yang tak dapat dipisahkan, namun pada pelaksanaannya masyarakat hukum adat juga memiliki kekayaan kelompok. Sumber dari kekayaan kelompok ini berasal dari para anggota masyarakat hukum adat yang dimintai kewajibannya untuk mengumpulkan harta kekayaannya, agar kemudian dapat dipakai untuk kepentingan kelompok masyarakat hukum adat. Dana tersebut dikumpulkan untuk kemudian seluas luasnya digunakan untuk kepentingan masyarakat secara luas dan merata sebagaimana tujuan hukum ketenagakerjaan . Sehingga dalam hal ini, masyarakat hukum adat memiliki kekat=yaan kelompok yang nantinya kaan digunakan untuk kepentingan masyarakat hukum adat.

 Tanggung Jawab Terhadap Harta Kekayaan Maisng Masing

Setiap individu atau masyarakat yang tergabung dalam hukum adat, memiliki tanggung jawab terhadap kepemilikan harta kekayaan masing masing. Setiap kepala bertanggung jawab atas harta kepemilikan pribadi mereka sehingga

(4)

tentunya hal ini merupakan tanggung jawab seluas luasnya bagi masyarakat agar dapat mengelola harta kepemilikan mereka sendiri. Masyarakat hukum adat memiliki tangung jawab untuk menjaga dan mengelola harta kepemilikan pribadi yang mereka miliki. Untuk kepentingan seluasnyany yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri dan juga bagi orang lain serta kelompok masyarakat sendiri.

 Masyarakat Yang Solid

Masyarakat hukum adat memiliki ciri lsin antara lain termasuk kedalam masyarakat yang solid dan juga memiliki rasa saling menghormati dna kerjasama yang tinggi. Sehingga dalam masyarakat hukum adat cenderung memiliki rasa persaudaraan yang tinggi. Menjujung tinggi kesetiakawanan serta juga mengutamakan penyelesaian dengan jalan kekeluargaan. Rasa saling menghormati anatar sesama masyarakat serta juga kekompakan antar sesama anggota masyarakat hukum adat, merupakan satu kesatuan dari masyarakat hukum adat yang tak dapat dipisahkan sebagimana jenis tindak pidana korupsi .

 Bersifat Meta Yuridis

Dalam masyarakat hukum adat terdapat wilayah yang membatasi kekuasaan dimana satu masyarakat hukum adat hanya memiliki wilayah kekuasaan dalam batas batas wilayah tersebut. Artinya bahwa hukum adat yang ada dalam stu masyarakat tidak berlaku untuk masyarakat hukum adat lainnya. Sehinggs hukum adat tersebut hanya mengikat pda msayarakat yang tinggal dalam wilayah tersebut.

Akan berbeda halnya dengan hukum negara yang berlaku dan mencakup kepada seluruh masyarakat yang ada dalam negara tersebut dalam jenis pelanggaran pemilu . Diamana cakupan wilayahnya tentu dalam masyarakat hukum adaat wilayahnya akan lebih kecil dan sempit.

3. Ciri-ciri Masyarakat Adat

a. Fungsi social manusia dan milik dalam masyarakat b. Asas persetujuan sebagai dasar kekuasaan umum c. Asas perwakilan dan permusyawaratan dalam system

(5)

4. Teori reception in complexy ( Van den Berg dan Salmon Keizer )

Teori ini dikemukakan oleh van den berg dan salmon Keizer yang beranggapan bawha : Hukum adat yang berlaku pada masyarakat adalah agama yang dianutnya, hal ini apabila tidak dapat dibuktikan sebaliknya. Anggapan ini banyak penentangnya misalnya -> TerHaar -> tentang pembagian waris dalam hukum adat .

Van Den Berg mengeluarkan teori ‘receptio in complexu’. Intinya, hukum agama (Islam) diterima secara keseluruhan oleh masyarakat sekitar yang memeluk agama tersebut. Singkatnya, hukum adat mengikuti hukum agama yang dipeluk oleh masyarakat adat itu.

Referensi

Dokumen terkait

Pada umunya UU menyebut masyarakat adat dengan masyarakat hukum adat seperti Pasal 1 ayat (31) yang berbunyi: “Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang

menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara

PEMBAHASAN Masyarakat Adat Wetu Telu Masyarakat hukum adat mempunyai nilai- nilai adat yang harus dilestarikan sebagai budaya dan identitas masyarakat Indonesia untuk pembangunan

*** Pasal 18B ayat 2 “Negara mengakui dan menghormati kesatuan- kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan

aktor ikatan yang membentuk masyarakat hukum adat secara teoritis adalah karena faktor genealogis keturunan dan faktor territorial wilayah.3 Masyarakat Hukum Adat nampak pula oleh kita

Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri khusus hewan dan

Kesimpulan Hukum adat ketatanegaraan merupakan suatu hukum yang ada di masyarakat Indonesia telah berkembang dengan masanya dalam arti hukum adat ini membahas bagaimana literature

Dokumen ini membahas ciri-ciri umum filum