Nama Kelompok 5 :
1. Ummi Yatun Hasana (2100029083) 2. Dina Putri Solikhah (2100029084) 3. Salsabillah A Labino (2100029085) 4. Putri Aprilia Damayanti (2100029086) 5. Firly Wahyuningsih (2100029087)
RESUME MATERI STROKE
A. Definisi
Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang terjadi akibat kekurangan suplai darah ke otak karena berbagai sebab sehingga menyebabkan otak kekurangan oksigen secara mendadak pada jaringan otak akibatnya sel-sel saraf dapat rusak atau kehilangan kemampuannya. Menurut WHO, stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak baik fokal maupun global (menyeluruh) yang berlangsung secara cepat dan lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
B. Etiologi
Etiologi Stroke meliputi:
1. Stroke Hemorrhage
Stroke ini terjadi akibat adanya pendarahan atau rusaknya pembuluh darah pada otak. Biasanya terjadi ketika pembuluh darah arteri di dalam otak pecah yang biasanya dipicu oleh hipertensi secara terus-menerus atau terjadi aneurisma (area yang membengkak dalam arteri).
2. Stroke Ischemic
Stroke ini terjadi akibat penyempitan pembuluh darah ke otak sehingga suplai darah ke otak terhambat atau terhenti. Ischemic dapat terjadi jika pembuluh darah mengalami penyempitan yang disebabkan karena Hiperlipidemia atau penumpukan lemak selama bertahun-tahun.
C. Epidemiologi
Stroke menjadi masalah kesehatan yang paling banyak terjadi secara global. WHO mencatat sebanyak 15,2 juta kematian pada tahun 2016 disebabkan oleh penyakit jantung Iskemik dan Stroke. Di Indonesia, kasus stroke menunjukkan peningkatan prevalensi yaitu pada tahun 2013 sebesar 7 per mil/ per 1000 penduduk dan pada tahun 2018 sebesar 10,9 per mil/ per 1000 penduduk.
Analisis Segitiga Epidemiologi:
1. Host: umur, faktor genetik/keturunan, umumnya menyerang lansia 2. Agent: stroke ischemic atau stroke hemoragik
3. Environment: lingkungan fisik, biologis dan sosio-ekonomi
C. Riwayat Alamiah
A. Tahap Prepatogenesis
Meliputi orang yang sehat tetapi memiliki faktor resiko ya seperti usia, Jenis kelamin, genetika, ras, inaktivitas fisik, hipertensi, merobek DM, Penyakit jantung, arteriosklerosis (pengerasan pada arteri) alkohol, narkoba, serta obesitas.
B. Sub klinis
Tahap ini terjadinya aterosklerotik pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Pada tahap ini sulit untuk diagnosis secara klinis
C. Tahap Klinis
Kondisi ketika telah terjadi perubahan fungsi organ yang terkena dan menimbulkan gejala. Tahap klinis pada penyakit Stroke ini tergantung Pada neuro anatomi (sistem saraf) dan vaskularisasi (sejenis arteri). Salah satu gejalanya yaitu mengalami gangguan daya ingat dan Kehilangan keseimbangan
D. Tahap Akhir Penyakit
Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada dalam 4 keadaan yaitu sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke dapat berupa kelemahan anggota gerak secara mendadak, penurunan fungsi kognitif dan gangguan menelan dan gangguan emosional. Lalu karier bagi para Stroke survivor masalah stroke ini belum selesai karena stroke dapat memberikan gejala sisa / dampak lanjut terakhir kematian. Angka kematian stroke di seluruh dunia masih
tinggi, kematian Paling tinggi dijumpai 1 bulan pasca serangan stroke.
E. Patofisiologi
1. Stroke Iskemik, terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat.
Kondisi yang mendasari stroke ini adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah/artero skeloris, kolestrol, hemosistein dan zat lain yang dapat melekat pada dinding arteri yang membentuk zat lengket yang disebut plak. Stroke ini dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan arteri ada dua yaitu:
a. Stroke trombotik, yaitu sumbatan yang disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.
b. Stroke embolik, yaitu sumbatan yang disebabkan bekuan darah, gelembung udara, dan pecah lemak yang terbentuk di bagian tubuh lain seperti jantung dan leher yang terbawa aliran darah ke otak.
2. Stroke Hemoragik
Stroke ini dikarenakan adanya pendarahan/pembuluh darah yang bocor didalam atau disekitar otak. Berdasarkan penyebabnya stroke ini ada dua yaitu:
a. Pendarahan intrasebral dikarenakan cedera otak.
b. Pendarahan subarachnoid yang disebabkan oleh pecahnya aneurisme arteri di selaput otak.
F. Faktor Risiko
Faktor Resiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Usia
Kemunduran sistem pembuluh darah dengan seiringnya bertambah usia, insiden akan meningkat pada usia 45-85 tahun
2. Jenis kelamin
Prevalensi stroke lebih tinggi pria yaitu 59,8% dibandingkan dengan wanita G. Riwayat penyakit keluarga
Dapat beresiko sebesar 41% karena riwayat orang tua mengalami stroke pada usia
<65 tahun sehingga dapat dikaitkan peningkatan stroke 3 kali lipat pada keturunannya
G. Ras/Etnis
Orang yang berkulit hitam/orang amerika cenderung terkena stroke karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan tidak sehat.
Faktor Resiko yang dapat dimodifikasi:
Pada faktor resiko yang dapat dimodifikasi terbagi menjadi dua yaitu behavior Risk faktor dan Physiological Rick Faktor.
A. Behavior Risk Factor 1. Merokok
Dengan merokok dapat meningkatkan kecenderungan sel-sel darah mengumpal di dinding arteri, menurunkan jumlah HDL (kolesterol baik), menurunkan kemampuan HDL dalam menyingkirkan kolesterol LDL (Kolesterol jahat) yang berlebihan, serta meningkatkan oksidasi ,lemak yang berperan dalam perkembangan aterosklerosis.
2. Pola makan yang tidak sehat
Mengkonsumsi makanan yang berlemak, garam berlebih, sering mengkonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan resiko terkena stroke
3. Alkohol
Karena Mengkonsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan darah menjadi membeku (Hiperkoagulabilitas), berkurangnya cairan darah ke otak, dan peningkatan resiko fibrilasi atrium
4. Kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur dan stress berat 5. Kontrasepsi oral
Mengkonsumsi kontrasepsi oral dengan kandungan estrogen berlebihan atau lebih tinggi dapat menyebabkan terjadinya resiko store lebih tinggi
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang stroke
B. Physiological Risk Factor
1. Hipertensi. Karena Semakin tinggi tekanan darah maka semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya stroke
2. Fibrilasi atrium. Kondisi ketika serambi jantung berdenyut dengan tidak beraturan 3. Diabetus Melitus
4. Obesitas 5. Dislipidemia
6. Sindrom metabolic. Kondisi yang terjadi bersamaan yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan DM tipe 2.
G. Pencegahan dan Pengendalian
Upaya pencegahan dan pengendalian struk menurut National Institute Of Neurological Disorder And Stroke (NINDS), pencegahan dan pengendalian struk terdiri dari :
1. Pencegahan dan pengendalian primordinal yaitu dengan promosi kesehatan. Yang dapat dilakukan dengan kampanye tentang bahaua merokok terhadap struktur.
Selain itu, melalui poster untuk menarik perhatian masyarakat individu untuk meningkatkan individu dengan GERMAS yaitu CERDIK.
2. Pencegahan dan pengendalian primer yaitu upaya perbaikan pola hidup dengan pengendalian faktor-faktor risiko melalui health promotion dan health spesific protection. Ditujukan kepada masyarakat yang sehat. Menurut CDC 2022, pencegahan struk dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak, mengurangi garam, menjaga berat badan, melakukan aktivitas fisik, tidak merokok dan membatasi alkohol, serta mengontrol kolesterol, tekanan darah, dan diabetes
3. Pencegahan dan pengendalian sekunder yaitu untuk mengurangi keparahan dengan mengonsumsi obat. Contoh obatnya yaitu aspirin.
4. Pencegahan dan pengendalian tersier yaitu melalui rehabilitasi fisik, rehab mental, dan sosial yang dilakukan oleh dokter, perawat, ahli fisioterapi, ahli occupational, petugas sosial, dan peran keluarga penderita.
a. Fisioterapi dilakukan dengan latihan rentang gerak ROM (Range Of Motion) yaitu latihan gerakan tubuh untuk memelihara fleksibilitas dan kemampian gerak sendi.
b. Occupational yaitu untuk melatih kemampuan penderita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
c. Terapi wicara dan bahasa