RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : MtsS Al Islam Bringin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/ 1
Materi Pokok : Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam, Syair) Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9.1 Menjelaskan pengertian pantun, gurindam, dan syair dengan benar
3.9.2 Menyebutkan ciri pantun, gurindam, dan syair berdasarkan bentuknya dengan benar
3.9.3 Menentukan rima pada pantun, gurindam dan syair 3.9.4 Memahami isi pantun, gurindam, dan syair.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian pantun, gurindam, dan syair dengan benar.
2. Menyebutkan ciri pantun, gurindam dan syair berdasarkan bentuknya dengan benar.
3. Menentukan rima pada pantun, gurindam, dan syair.
4. Memahami isi pantun, gurindam, dan syair.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran regular
a. Pengertian puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) b. Ciri-ciri puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
c. Mengidentifikasi pilihan kata/rima pada puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
d. Isi puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) 2. Materi Pembelajaran Remidial
Menentukan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) 3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Mencari puisi rakyat bentuk pantun, syair, dan gurindam di buku sumber lain, internet, koran/majalah, kemudian menentukan ciri dan isinya.
F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran
Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
Model pembelajaran : Discovery Based Learning Pendekatan pembelajaran : Scientific
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat/media : Papan tulis, spidol, buku siswa, dan LKS.
2. Sumber belajar : Panduan pembelajaran dan latihan Bahasa Indonesia kelas VII dan sumber lain yang relevan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
NO Uraian Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan :
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
10 Menit
b. Guru memperhatikan kesiapan peserta didik.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Guru menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
2 Kegiatan Inti : a. Mengamati
Guru menjelaskan materi tentang puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
b. Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait materi.
c. Mengumpulkan informasi/eksplorasi
Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru, kemudian peserta didik mencari data / jawaban dari soal yang ditugaskan guru.
d. Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis, menghubungkan, dan menyimpulkan data-data jawaban dari sumber belajar atau pengetahuan yang didapat.
e. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan dan menyerahkan hasil tugas kepada guru dan meminta tanggapan dari guru.
60 Menit
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberi penguatan materi dan membuat simpulan bersama peserta didik.
b. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a.
10 Menit
I. Penilaian
a. Penilaian Sikap
No Waktu Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku Butir Sikap 1 .
b. Penilaian Pengetahuan
● Tes Tulis Soal :
1. Jelaskan pengertian pantun, gurindam dan syair!
2. Sebutkan ciri- ciri pantun!
3. Apa yang dimaksud dengan rima?
4. Bacalah gurindam dibawah ini! dan jelaskan makna/ isinya!
“Barang siapa hendak mencari ilmu Maka carilah kepada guru”
5. Buatlah contoh pantun dengan rima ab-ab!
Kunci :
1. Pantun adalah puisi rakyat yang paling popular dalam sastra melayu.
Pantun berasal dari kata patuntun yang berarti penuntun.
Gurindam adalah suatu puisi melayu tradisional dan berasal dari tamil.
Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rma yang berujung sama.
Syair adalah satu puisi lama. Syair adalah puisi yang berasal dari Persia dan digubah melalui suatu bahasa yang ditata secara apik. Syair merupakan ungkapan dari kejujuran dan kedalaman perasaan seorang penyair. Perkembangan bidang sastra di Indonesia menciptakan berbagai karya yang menarik. Adapun secara istilah, kata atau istilah
'syair' berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari'.
2. Tiap bait terdiri dari empat larik
Tiap larik terdiri atas 8 sampai 12 suku kata Larik pertama dan kedua merupakan sampiran.
Larik ketiga dan keempat merupakan isi.
Rima akhir larik bersajak a-b-a-b.
3. rima adalah pengulangan bunyi yang biasa ditemukan dalam bagian larik puisi, pantun, syair dan sebagainya. Pengulangan bunyi atau rima terjadi melalui kata-kata yang saling berkaitan dan berselang dengan kata lainnya.
4. Guru adalah orang yang memiliki ilmu, maka hendaklah kita mencari ilmu ke para guru.
5. Contoh :
kayu randu kayu jati
Jangan bandingkan dengan bambu Senang nian rasanya hati
Bila disayang ayah ibu.
Pedoman Penilaian
No Kriteria Skor
1 Jika jawaban sudah tepat 10
2 Jika jawaban kurang tepat 5
Catatan : Soal = 5
Jika jawaban tepat per nomor diberikan skor 10 Jika jawaban kurang tepat per nomor diberikan skor 5 5 soal = 5 x 10 = 50 x 2= 100
a. Skor maksimum = 100
b. Keterangan nilai < 70 = kurang, 70 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100
= baik sekali
Bringin, 22 Agustus 2022 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran. Mahasiswa PPL
Muhammad Fauzi, S.Pd. I Sri Fatonah
Kepala Sekolah
Sabtono, S.S
Lampiran 1
Materi Pembelajaran Regular 1. Pengertian puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
Puisi adalah karya sastra dengan Bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata kias. Salah satu jenis puisi yang banyak beredar di masyarakat Indonesia adalah puisi rakyat. Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Puisi ini merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik dalam hal panjang dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.
Dalam puisi rakyat ini ada beberapa ciri khusus yang membedakan dengan puisi lain pada umumnya, yaitu merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya, penyampaiannya lewat mulut ke mulut jadi merupakan sastra lisan, dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Disamping itu ada beberapa aturan-aturan yang ada dalam puisi lama, antara lain jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata tiap baris, dan irama..Berdasarkan aturan-aturan tersebut ada beberapa jenis puisi rakyat, diantaranya pantun, syair dan gurindam. Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga jenis puisi tersebut, berikut penjelasannya:
a. Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (melayu) yang terdiri atas sampiran da nisi, tiap baitnya biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a- b-a-b. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, dimana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut tonton, dalam Bahasa Jawa disebut tuntun.
Contoh : pisang emas dibawa berlayar (a), masak sebiji di atas peti (b), hutang emas boleh dibayar (a), hutang budi dibawa mati (b).
b. Syair
Kata syair berasal dari Bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan. Syair umumnya ditulis untuk menceritakan sesuatu sehingga, syair memiliki bait yang sangat banyak. Adapun jenis syair yaitu syair agama, syair kiasan, syair romantic, dan syair sejarah.
Contoh : semua manusia kan pasti mati (a), baik petani ataupun menteri (a), mari kita bercermin diri (a), agar kita tak sampai merugi (a).
c. Gurindam
Jenis puisi rakyat yang terakhir adalah gurindam. Ini adalah salah satu bentuk puisi lama dan memiliki pengaruh sastra Hindu. Guridam terdiri atas dua bait dan tiap baitnya terdiri atas dua baris, yang memiliki rima a-a. Sekilas, guridam terlihat sama dengan karmina atau pantun kilat namun pada guridam baris pertamanya adalah sebab atau syarat sementara baris kedua merupakan akibat atau tujuan dan umumnya dipakai untuk menyampaikan nasihat.
Contoh : belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan), karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban), jika kamu terus menunda (sebab), hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat).
2. Ciri-ciri puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) Ciri-ciri umum pantun:
a. Terdiri atas empat larik atau empat baris b. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
c. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a, tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b- a
d. Ada sampiran dan isi
Ciri lain pantun adalah tidak terdapat nama penulis sebab penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama dan isi adalah dua baris terakhir. Sampiran kerap terkait dengan alam, mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, biasanya tidak ada hubungan dengan bagian kedua, hanya untuk mengantarkan rima atau sajak. Sedangkan isi menyampaikan maksud dan merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Ciri-ciri gurindam adalah:
a. Gurindam terdiri atas dua baris tiap bait
b. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata c. Tiap baris memiliki hubundan sebab akibat
d. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan seterusnya e. Isi atau maksud gurindam ada pada baris kedua
f. Isi gurindam biasanya berupa nasihat-nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
Berikut ini contoh gurindam adalah:
Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat, Maka ia itulah orang yang ma'rifat.
Ciri-ciri syair adalah:
a. Setiap bait terdiri atas empat baris b. Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata c. Bersajak a-a-a-a
d. Semua baris adalah isi e. Bahasanya adalah kiasan
f. Isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng atau cerita
g. Setiap baris dalam syair punya makna yang berkaitan dengan baris-baris terdahulu
h. Semua baris merupakan isi Contoh syair sebagai berikut:
Aku ingin seperti bumi dan rembulan yang saling berbagi menerima surya
Tapi, aku sering memonopoli perhatian,
tanpa menyisakan sedikit bagi yang membutuhkan.
3. Mengidentifikasi pilihan kata/rima pada puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) beserta isinya .
a. PANTUN
Bila kita sudah gentar Jangan maju di baris depan
Kita harus rajin belajar Agar bisa sukses di masa depan Analisis Pantun
Pesan: Rajin belajar agar sukses di masa depan.
Rima: a-b-a-b Pilihan kata:
Kata gentar merupakan kata bermakna konotasi atau kiasan. Kata gentar memiliki makna takut. Kata gentar dipilih untuk menyesuaikan rima dengan kata belajar pada baris ketiga.
b. SYAIR
(1) Dengarlah wahai anakanda Rajinlah belajar sepanjang masa Ilmu tiada pernah habis dieja sebagai bekal sepanjang usia (2) Dengan ilmu engkau terjaga Dari suramnya waktu dan masa Cemerlang akan senantiasa Menyinari dirimu di masa dewasa
(Karya Gina Hayana) Makna syair:
Syair pendidikan ini hanya memiliki 2 bait yang masing masing terdiri dari 4 baris dan bersajak a/a/a/a. Meskipun hampir mirip dengan ciri ciri pantun, syair ini memiliki perbedaan yang jelas. Dilihat dari contoh 1, baris 1 dan 2 pada syair tidak berfungsi sebagai sampiran. Semua baris berfungsi sebagai isi. Secara umum, syair pendidikan ini berisikan pesan untuk anak/pelajar tentang pentingnya belajar dan mencari ilmu. Pada bait (1) pengarang memberikan nasihat agar tidak pernah berhenti belajar dan mencari ilmu. Selanjutnya pada bait (2) dijelaskan bagaimana manfaat ilmu untuk kehidupan dan masa depan anak.
c. GURINDAM Contoh Gurindam:
Jika kamu ingat selamat dunia dan akhirat.
Maka bersegera bertaubat sebelum ajal menjemput.
Gurindam memiliki makna yang saling berikatan satu sama lainnya, antara bait dan maknanya dan antara baris pertama dengan kedua. Dengan begitu dapat kita bedakan antara gurindam dengan karya sastra lain: Gurindam terdiri dari 2 baris tiap baitnya.Setiap baris memiliki makna yang saling berkaitan atau hubungan sebab akibat.Tiap baris harus terdiri dari 10-14 kata. Tidak boleh lebih dari itu.Pola rima/sajak tiap baris adalah A-A, B-B, C-C, . . . dan seterusnya.Isi dari gurindam ada pada baris keduaUmumnya gurindam berisi pesan moral, nasehat, kata-kaat mutiara dan filosofi hidup.
Lampiran 2
Pembelajaran Remidial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan a. Pembelajaran ulang
Mengidentifikasi bersama teks puisi rakyat b. Bimbingan perorangan.
● Penentuan rima puisi, kata/kalimat berima.
● Menyimpulkan isi, dan ciri-ciri puisi rakyat
Lampiran 3
Pembelajaran Pengayaan
Mencari puisi rakyat bentuk pantun, syair, dan gurindam di buku sumber lain, internet, koran/majalah, kemudian menentukan ciri dan isinya.