RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan : SDN Purwosari Kelas / Semester : IV / 2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku Subtema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan jenis-jenis teks bacaan fiksi
C. INDIKATOR
3.9.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.
4.9.1 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis teks cerita fiksi dan menyebutkan contoh-contoh cerita fiksi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Kognitif
a. Melalui kegiatan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat
2. Afektif
a. Melalui kegiatan diskusi mengenai jenis-jenis cerita fiksi peserta didik dapat menghargai pendapat orang lain dengan baik.
3. Psikomotorik
a. Melalui kegiatan diskusi mengenai jenis-jenis cerita teks fiksi peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya dengan percaya diri
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pokok : Jenis-jenis teks cerita fiksi 2. Materi Pembelajaran : Terlampir
3. Lembar Kerja Peserta Didik : Terlampir
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintific Learning
2. Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan 3. Model : PQRST
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Sumber : 1. Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Buku Peserta didik Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Media : Bolang (Booklet Teka-Teki Silang)
Alat Pembelajaran : Pensil, Bolpoin, Penghapus, Buku, LKPD
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu Pendahuluan a. Orientasi
1) Guru memberikan salam dan mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2) Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan
pembelajaran.
b. Apersepsi
3) Guru guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
ceramah Religius Disiplin
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu a. Apa anak-anak pernah
membaca cerita yang tokohnya adalah hewan atau binatang?
b. Coba sebutkan judul cerita tersebut!
c. Apa anak-anak tahu perbedaan cerita Asal Muasal Daerah Magelang dengan cerita dengan tokoh binatang yang kalian baca?
4) Peserta didik menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru
c. Motivasi
5) Guru meenyampaikan kepada peserta didik manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukan yaitu peserta didik dapat memahami jenis-jenis teks fiksi.
d. Pemberian Acuan
6) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan membaca, menanya,
merangkum, dan
menyimpulkan.
Inti 7. Guru membagikan media belajar Bolang (Booklet Teka-Teki Silang) pada masing-masing peserta didik
8. Peserta didik siap, termotivasi, dan terangsang untuk belajar lebih jauh lagi mengenai teks cerita fiksi.
Ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab
Disiplin Tanggung jawab Bekerja sama
50 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu a. Tahap I : Preview
9) Peserta didik melihat dan membaca sekilas teks pada media Bolang yang berjudul
”Kasuari dan Dara Makota”
berdasarkan arahan dari guru.
(mengamati) b. Tahap II : Question
10) Peserta didik untuk mengutarakan rasa ingin tahunya mengenai teks bacaan berjudul ”Kasuari dan Dara Makota” yang ada pada media Bolang kepada guru.
(menanya) c. Tahap III : Read
11) Peserta didik diberikan waktu 5-10 menit untuk membaca dan memahami isi cerita tersebut (memahami)
d. Tahap IV : Summary
12) Selanjutnya, peserta didik diinstruksikan untuk membuat ringkasan teks bacaan berjudul ”Kasuari dan Dara Makota”
13) Peserta didik diminta menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri cerita tersebut.
(mengomunikasikan)
14) Guru mengapresiasi peserta didik yang bercerita dengan bahasanya sendiri dengan baik
Percaya diri
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu
15) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok e. Tahap V : Test
16) Peserta didik bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan permainan teka-teki silang yang ada pada media Bolang.
17) Setelah peserta didik selesai menyelesaikan permainan teka-teki silang, guru dan peserta didik membahas bersama jawaban dari permainan teka-teki silang.
18) Peserta didik diajak oleh guru untuk mengingat kembali cerita pada pembelajaran 1, yaitu cerita ”Asal Muasal Nama Daerah Magelang”.
Guru menjelaskan bahwa kedua cerita tersebut merupakan cerita fiksi. Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya cerita rakyat, cerpen, dan novel. Cerita rakyat sendiri beragam antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan sage
19) Selanjutnya, peserta didik masih bersama kelompoknya mencari informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi tersebut dan contohnya serta menuliskannya pada LKPD.
(mengeksplorasi)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu
20) Peserta didik dibebaskan untuk mencari informasi dari berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap tahu, membaca dari buku-buku di perpustakaan sekolah, atau mengakses informasi dari internet.
21) Guru mengamati sikap peserta didik saat kegiatan berlangsung sehingga guru dapat memberikan penilaian pada rubrik penilaian psikomotorik.
22) Selanjutnya, peserta didik diminta untuk menjelaskan hasil pencariannya di depan teman atau kelompok lain.
23) Guru memberikan kesempatan kepada teman atau kelompok lain untuk bertanya atau menambahkan penjelasan dari temannya
24) Setelah peserta didik membacakan jawabannya, guru menjelaskan jawaban benar tentang jenis-jenis cerita fiksi dan contohnya
Penutup a. Tinjauan Ulang
25. Guru bersama-sama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
26. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
Ceramah Tanya jawab
Religius 10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Metode PKB Alokasi Waktu mengetahui hasil ketercapaian
materi)
27. Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
b. Evaluasi
28. Guru melakukan penilaian hasil belajar
c. Tindak Lanjut
29. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai pesan moral cerita fiksi di rumah.
30. Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
I. PENILAIAN
Bentuk instrument dan jenis penilaian:
1. Penilaian kognitif
Bentuk: tes tertulis pilihan ganda (10 soal) 2. Penilaian afektif
Bentuk : lembar observasi sikap 3. Penilaian psikomotorik
Bentuk: rubrik penilaian psikomotorik
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Penilaian kognitif
2. Penilaian afektif
3. Penilaian psikomotorik 4. Materi Ajar
5. Lembar Kerja Peserta Didik
Mahasiswa
(...) NPM : ...
Guru Kelas IV
(...) NIP : ...
1. LAMPIRAN PENILAIAN KOGNITIF
KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan jenis-jenis teks bacaan fiksi C. Teknik Penilaian : tes tertulis
D. Bentuk Penilaian : pilihan ganda E. Soal penilaian:
1. Teks yang berisi rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan disebut…
a. fiksi b. nonfiksi c. narasi d. cerita
2. Sebuah cerita yang memfokuskan satu tokoh pada suatu keadaan atau kejadian yang terdiri dari minimal 20.000 kata disebut…
a. novel
b.cerita pendek
c. cerita mini
d. cerita bersambung
Malam itu,Sangkuriang bertapa. Dengan kesaktiannya, ia mengarahkan para pengawal untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.
Dayang Sumbi diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira bahwa hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah karena tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kesaktiannya, Sangkuriang menjebol bendungan yang dibuatnya.Terjadilah banjir besar yang melanda seluruh kota.Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang diberi nama “Tangkuban Perahu.”
3. Berdasarkan cerita di atas, jenis teks tersebut adalah jenis fiksi…
a. mite b. fabel c. saga d. legenda
4. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah…
a. Sangkuriang b. Dayang Sumbi c. Tangkuban Perahu d. Jebolnya bendungan
5. Cerita Sangkuriang merupakan cerita lagenda yang melatar belakangi terbentuknya…
a. bendungan b. banjir besar c. sampan
d. Gunung Tangkuban Perahu
6. Cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka,keriangan, atau sindiran disebut…
a. legenda b. cerita jenaka
c. saga atau cerita panji d. fabel
7. Cerita fabel biasanya menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan oleh…
a. manusia b. tumbuhan
c. binatang atau hewan d. dewa
8. Cerita tentang dewa dan tokoh yang dianggap suci dengan latar belakang sejarah dan hal-hal yang ajaib termasuk jenis cerita…
a. fabel b. saga c. mite d. legenda
9. Cerita Mahabarata merupakan cerita legendaris tentang kepahlawanan disebut cerita…
a. legenda b. mite c. panji d. fiksi
Bacalah teks berikut ini!
Di sebuah desa terdapat sebidang sawah. Sawah tersebut dihuni oleh keluarga tikus dan keluarga cacing. anak tikus bernama Tiko, sedangkan anak cacing bernama Ciko. Kedua keluarga tersebut hidup berdampingan, Tiko dan Ciko pun berteman baik. Pada suatu hari, Tiko dan Ciko bermain bersama mengelilingi sawah tersebut. Saat mengelilingi sawah, Ciko sering kali tertinggal oleh Tiko.
“Tiko, tunggu aku. Kamu jangan berlari terlalu cepat!” ujar Ciko memanggil Tiko. Tiko yang sudah berada jauh di depan pun berlari kembali ke arah Ciko. “Maaf, Ciko. Aku terlalu bersemangat. Bagaimana kalau kamu
naik ke atas punggungku? Kamu pasti suka,” ajak Tiko kepada Ciko. Ciko pun menyetujui ajakan Tiko. Ciko sangat senang berada di atas punggung Tiko. “Kamu benar, Tiko! Berada diatas sini memang lebih seru. aku dapat melihat sekitar dengan lebih jelas. Terima kasih ya, Tiko,” Ciko terima kepada Tiko.
10. Cerita di atas merupakan jenis cerita…
a. cerita jenaka b. saga
c. fabel d. mite
F. Kunci Jawaban
1 A 6 B
2 B 7 C
3 D 8 C
4 A 9 C
5 D 10 C
G. Pedoman Penilaian (Penskoran)
Nomor Soal
Skor Benar Salah
1 1 0
2 1 0
3 1 0
4 1 0
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
9 1 0
10 1 0
Nilai =
Total skor
X 100 Total skor maksimal
H. Lembar Penilaian Kognitif
No Nama Peserta Didik Nilai Akhir 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
2. LAMPIRAN PENILAIAN AFEKTIF
Lembar Penilaian Afektif
No Nama Peserta Didik
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
2 3 dst
Keterangan:
K (Kurang) : 1 C (Cukup) : 2 B (Baik) : 3 SB (Sangat Baik) : 4
3. LAMPIRAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan
Pengetahuan Informasi yang termuat dalam tulisan.
Berisi informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi yang ditulis secara
lengkap , jelas, dan rinci.
Berisi informasi tentang jenis-jenis cerita fiksi yang ditulis lengkap, jelas, namun kurang rinci.
Hanya berisi informasi
tentang beberapa jenis cerita fiksi yang ditulis secara lengkap, jelas, dan rinci.
Berisi informasi Tentang beberapa jenis-jenis cerita fiksi yang ditulis tidak lengkap, tidak jelas, dan tidak rinci.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
digunakan dengan efisien dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian besar penulisan.
Bahasa
Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian kecil penulisan.
Sikap Kegigihan dalam mencari informasi, kecermatan, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan, disertai juga dengan kreatifitas dalam bekerja menunjukkan kualitas sikap yang sangat baik dan terpuji.
Kegigihan dalam mencari informasi, kecermatan, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan menunjukkan kualitas sikap yang sangat baik
Kegigihan dalam mencari informasi, kecermatan, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan menunjukkan kualitas sikap yang masih dapat terus ditingkatkan.
Kegigihan dalam mencari informasi, kecermatan, dan ketepatan waktu dalam pemenuhan tugas yang diberikan menunjukkan kualitas sikap yang masih harus terus diperbaiki.
Keterampilan Penulisan
Keseluruhan hasil
penulisan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang
sangat baik, di atas rata-rata kelas.
Keseluruhan hasil
penulisan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang baik.
Sebagian besar hasil penulisan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang terus berkembang.
Hanya sebagian kecil hasil penulisan yang sistematis dan benar menunjukkan keterampilan penulisan yang masih perlu terus ditingkatkan.
4. LAMPIRAN MATERIAJAR Berikut adalah jenis-jenis teks fiksi:
a. Cerita rakyat
Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.
1) Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar. Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
2) Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.
3) Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia. Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.
4) Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan Malinkundang
5) Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan. Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung. 2. Cerpen Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar
b. Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar
c. Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh. Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Contoh Cerita Fiksi Fabel
Kasuari dan Dara Makota
Kasuari memiliki badan besar dan sayap lebar. Dia mampu terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya.
Meski demikian, Kasuari tidak memedulikannya. buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.
”Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Makota. ”Siapa yang bisa melawan Kasuari?
Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis. ”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya. Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang besar? Dara Makota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Makota.
Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kamu menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari. Dara Makota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota. Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Makota menyusulnya.
Saat asyik menoleh, tiba-tiba... BRAAK.... Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun. Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepak-ngepakkan sayapnya.
Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Dia berusaha bangkit dan mengepak-ngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan
menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari. Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu.
.
Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi. Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari.
Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka.
Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.
Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.
Cerita Fiksi Mitos
Pohon Berhantu
Indonesia adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki banyak sejarah menakutkan. Menurut cerita orang jaman dulu, ada banyak hantu di Indonesia yang benar-benar ingin mencari tempat tinggal. Hantu sering menuju ke pedesaan dan mereka akan tinggal di salah satu dari banyak pohon besar di pedesaan.
Orang Indonesia percaya akan hal tersebut, jadi mereka percaya bahwa jika seseorang menebang atau menghancurkan pohon besar seperti pohon beringin tanpa terlebih dahulu meminta hantu untuk pergi, maka mereka akan didatangi oleh hantu tersebut dan dikutuk dengan nasib buruk selama sisa hidup mereka