RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Kelas / Semester : X / 1
Materi Pokok : Historiografi
Sub Materi Pokok : Historiografi tradisional Alokasi Waktu : 3 x 45 (135 Menit) Pertemuan pertama
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
1) Mendefenisikan pengertian historiografi
2) Menyebutkan pembagian historiografi Indonesia 3) Menjelaskan karakteristik historiogafi Tradisional 4) Menguraikan ciri- ciri Historiografi Tadisional
5) Menyebutkan contoh-contoh karya yang termasuk historiografi Tradisional Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
6) Menyajikan hasil temuan atau diskusi tentang historiografi Tradisonal, Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
7) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama dan kepercayaanya
8) Menunjukkan sikap jujur dan toleran dalam menghadapi setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan dalam kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menganalisis ciri-ciri dari historiografi tradisional, kolonial, dan modern 3.8.1 Mendefenisikan pengertian historiografi
3.8.2 Menyebutkan pembagian historiografi Indonesia 3.8.3 Menjelaskan ciri-ciri historiogafi Tradisional
3.8.4 Menyebutkan contoh-contoh karya yang termasuk historiografi Tradisional, Kolonial dan Modren
4.8 Menyajikan hasil kajian ciri-ciri historiografi tradisional, kolonial, dan modern dalam bentuk tulisan dan/atau media lain (K-4)
4.8.1 Menyajikan informasi tentang karya-karya yang tergolong historiografi Tradisional, Kolonial dan Modren dalam bentuk chart atau table
4.8.2 Mempresentasikan tugas yang telah dibuat di depan kelas dengan bahasa sendiri
C. Materi Pembelajaran:`
1. Materi Reguler
Historiografi Tradisional
Pengertian historiografi
Pembagian historiografi Indonesia
Pengertian Historografi Tradisional
Ciri - ciri historiogafi Tradisional
Jenis – Jenis Historiografi Tradisional
Ciri – Ciri Penulisan Historiografi Tradisional Masa Hindu Buddha Dan Masa Islam
Fakta:
Istana
Arsip
Sumber Sejarah Konsep
Historiografi Tradisional
Religiomagis
Keratonsentris
Etnosentris
Prosedur
Historiografi Tradisional Masa Hindu Budha
Historiografi Tradisional Masa Islam
Nilai
Penting
Keindahan 2. Materi Pengayaan
Bagi Peserta Didik yang sudah tuntas pada kompetensi ini diberikan tugas untuk menemukan salah satu karya yang termasuk historiografi Tradisional, untuk kemudian dituliskan resensinya
3. Materi Remedi
Remidi diberikan pada Peserta didik yang belum tuntas kompetensi dalam pembelajaran. Kegiatan remidi dilakukan pada proses dan hasil capaian kompetensi, remidi pada proses pembelajaran dilakukan bila Peserta didik yang tidak tuntas pada kompetensi ini. Setelah dilakukan remidi proses pembelajaran selanjutnya dilakukan remidi pada materi yang belum tuntas pada kompetensi ini dalam bentuk mengulang materi yang belum tuntas atau pemberian tugas pada indikator pencapaian kompetensi yang belum tuntas. Pada proses ini Peserta didik yang tuntas diberikan materi pengayaan.
D. Metode Pembelajaran
Metode : studi literatur, diskusi, tanya jawab, penugasan Model : Discovery Learning
E. Media Pembelajaran a) LKPD
b) Gambar contoh hasil historiografi tradisional c) Buku buku hasil historiografi
F. Sumber Belajar
Modul – Sejarah Kelas X hal 58 - 70
Mustopo, M. Habib.2004. Sejarah Untuk kelas 1 SMA. Jakarta: Yudistira
Badrika, I Wayan. 2005. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA Jilid 1.
Jakarta:Erlangga
Asvi Warman Adam. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
G. Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Atraksi Waktu
Pendahuluan Menyiapkan peserta didik secara psikis fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Guru menyampaikan topik tentang
“Historiografi tradisional”
Memberikan pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan historiografi?”
Peserta didik diterangkan sepintas materi yang akan dipelajari hari ini tentang “Historiografi tradisional”
Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok (I, II, III, IV).
15 mnt
KEGIATAN INTI 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Guru menampilkan gambar tentang bentuk Historiografi untuk memberi gambaran kepada siswa apa yang dimaksud dengan historiografi.
110 mnt
Peserta didik mengidentifikasi tentang gambar yang ditayangkan oleh guru (mengumpulkan informasi).
2. Problem statement (pernyataan/
identifikasi masalah)
Guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang gambar yang diamati.
Kelompok yang telah dibagi kemudian diberi materi untuk dibahas dalam kelompok:
Kelompok I, membahas tentang ciri–ciri
historiografi tradisional masa Hindu Buddha dan masa Islam.
Kelompok II, membahas
tentang contoh
historiografi tradisional Hindu Buddha
Kelompok III, membahas
tentang contoh
historiografi masa Islam 3. Data collection (Pengumpulan Data
Peserta didik melalui diskusi
kelompok mengumpulkan
informasi mengenai materi yang diberikan oleh guru.
4. Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik, menuliskan hasil diskusi kelompok dengan melakukan pencermatan data (mengasosiasi) dari berbagai sumber tentang peristiwa sejarah masa lalu yang masih mempengaruhi kehidupan masa kini
5. Verification (Pembuktian)
Peserta didik mempresentasikan/
menjelaskan (mengkomunikasikan) pada siswa-siswa yang lain, kemudian kelompok yang lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan, saran atau masukan dan sanggahan.
6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)
Guru dan siswa menyimpulkan semua hasil diskusi yang telah dipresentasikan dan memberikan penguatan terhadap materi keterkaitan historiografi tradisional masa hindu buddha dan masa islam.
Penutup
Guru bertanya pada peserta didik apakah sudah memahami materi yang telah diajarkan
Refleksi
Siswa diberi tugas rumah
Mengakhiri pembelajaran dengan doa
10 mnt
H. Penilaian Hasil Belajar
a. Jenis dan Teknik Penilaian:
1) Jenis nilai aspek Sikap dengan Teknik Pengamatan/observasi.
2) Jenis nilai aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tertulis.
3) Jenis nilai ketrampilan dengan teknik Pengamatan dan portofolio b. Bentuk Instrumen
1) Penilaian Sikap
a) Bentuk : Pengamatan sikap (tercatat dalam Jurnal Penilaian sikap) b) Instrumen : terlampir
2) Penilaian Pengetahuan a) Bentuk : Soal Uraian b) Instrumen : terlampir 3) Penilaian Ketrampilan
a) Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi b) Instrumen : terlampir
c) Portofolio : Kumpulan tugas siswa
Lampiran 1 Materi Ajar
Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu- Buddha sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada masa ini merupakan ekspresi budaya untuk merekam masa lampau sebagaimana adanya. Dalam
historiografi tradisional terjalin erat unsur-unsur sastra, karya imajinatif, mitologi, serta pandangan hidup yang dikisahkan sebagai uraian peristiwa pada masa lampau.
Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang umumnya dilakukan para sastrawan atau pujangga kraton dan bangsawan kerajaan. Naskah historiografi tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Hanya membahas aspek tertentu, misalnya aspek keturunan (genealogi) atau aspek kepercayaan (religius).
b. Hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap penting dan perlu ditanamkan ditengah masyarakat untuk kepentingan istana.
c. Mengedepankan sejarah keturunan dari satu raja kepada raja berikutnya (genealogi).
d. Historigrafi lebih sering memuat kehidupan raja dan bangsawan.
e. Historiografi tradisional menekankan pada struktur bukan proses.
Secara garis besar, historiografi tradisional dibedakan menjadi dua jenis, yaitu historiografi tradisional masa Hindu-Budha dan Islam.
1. Historiografi tradisional masa Hindu-Buddha
Sejarah pada masa Hindu-Buddha lebih banyak ditulis pada batu yang dikenal dengan prasasti. Pembuatan prasasti bertujuan agar generasi penerus dapat mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting yang terjadi dalam suatu kerajaan dibawah pemerintahan seorang raja. Karakteristik prasasti biasanya dituliskan menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Penulisan sejarah pada periode Hindu-Buddha memiliki ciri-ciri berikut :
a. Karya penulisan yang dihasilkan merupakan terjemahan naskah Hindu dari India. Epos sanskerta seperti Mahabharata dan Ramayana diterjemahkan dalam parwa (karya prosa epos) Jawa Kuno. Buku keempat dari Mahabharata, yaitu Wirataparwa merupakan buku pertama yang diselesaikan dan pertama kali dibacakan dihadapan penguasa Jawa Timur pada tahun 996.
b. Historiografi tradisional bersifat religiomagis. Istilah religiomagis berasal dari kata religi dan magis. Religi adalah kepercayaan tentang adanya kekuatan diatas manusia, sedangkan magis bersifat menimbulkan kekuatan gaib serta dapat menguasai alam sekitar. Karya-karya yang dihasilkan memberi peranan pada kekuatan supranatural beserta peristiwa-peristiwa yang ada di luar jangkauan manusia. Karya yang termasuk dalam jenis historiografi ini antara lain cerita Aji Saka dan Bubuksah.
c. Kandungan isi penulisan sejarah periode Hindu-Buddha bersifat keratonsentris. Para penguasa kerajaan tradisional biasanya berusaha melegitimasi kekuasaannya dan mewariskan pengalaman kepada generasi penerusnya. Untuk keperluan itu, raja membutuhkan tulisan sejarah yang disusun oleh pujangga-pujangga keraton sehingga muncul tulisan berupa kronik dan babad. Oleh karena pandangan hidup para pujangga masih diliputi rajasentris, karya yang mereka hasilkan pun bersifat keratonsentris (istanasentris). Mereka tidak hanya menulis peristiwa yang historis, tetapi juga mitologi demi kebesaran raja. Karya historiografi jenis ini antara lain Negarakertagama dan Pararaton.
2. Historiografi Tradisional Masa Islam
Penulisan peristiwa sejarah pada masa kerajaan-kerajaan Islam ditulis dalam kitab-kitab. Karakteristik penulisannya tidak berbeda dari masa Hindu-Buddha, yaitu mengikuti petunjuk raja. Beragam karya sejarah pada periode ini membuktikan tradisi serta budaya Arab berhasil mempengaruhi dan mengubah
model penulisan sejarah di Indonesia. Ciri penulisan sejarah pada periode Islam sebagai berikut :
a. Karya yang ditulis pada masa Islam belum bisa meninggalkan unsur mitologi.
Dalam berbagai karya terlihat bahwa setelah seseorang menerima wahyu (pulung, ndaru, dan cahaya suci) ia menjadi tokoh penting. Tulisan seperti ini biasanya untuk melegitimasi kekuasaan seorang raja, misalnya kisah Jaka Tingkir (Raja Pajang) dan Sutawijaya (Raja Mataram Islam).
b. Karya penulisan sejarah pada masa Islam telah mengenal kronologi, misalnya asal-usul raja atau sebab berdirinya sebuah kerajaan. Contoh karya ini adalah Idharul Haqq Fi Mamlakat Perlak (berisi sejarah kerajaan Perlak) dan Izhar Al-Haqq Fi Silsilat Raja Perlak ( sejarah dinasti para penguasa Perlak). Selain itu penulisan sejarah berjudul Tazkirah Tabakat Salatin karya Syekh Abdullah, Sajarah Malayu karya Abdullah Kadir Munsyi, Al Durra al Fakhira karya Muhammad Yusuf dan Sajarah Banten. Karya-karya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi (1796-1854) sebagian besar berisi catatan perjalanan, autobiografi serta syair dan perubahan yang terjadi pada masyarakat.
c. Karya-karya periode Islam bersifat etnosentris. Karya-karya berupa babad atau hikayat mengisahkan lingkungan etnik yang terbatas, misalnya Babad Tanah Jawi dan Hikayat Raja-raja Pasai. Kedua karya itu mengisahkan kehidupan pada masa Kerajaan Mataram Islam di Jawa dan Kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Untuk memberikan gambaran tentang kedatangan agama Islam di Jawa, tokoh yang terlibat dalam penyebaran agama Islam dan pembentukan komunitas Islam pertama bisa dilihat dari karya babad dan serat, seperti babad Demak, Babad Majapahit, Babad Pajang, Serat Siti Jenar, Serat Cebolek, Serat Chentini, dan Pitutur Seh Bari.
Lampiran 2
Penilaian Pengetahuan:
Kisi-kisi Soal Mata Pelajaran : Sejarah(Peminatan)
Kelas/ Semester : X/1 Bentuk Soal : Uraian Jumlah Soal : 4 butir
No
. Tujuan Pembelajaran Indikator Ju
ml ah So al 1 Mendefinisikan pengertian
Historiografi Modern Mendefinisikan
pengertian historiogafi Tradisional
1
2 Menjelaskan karakteristik
historiogafi Tradisional Menjelaskan
karakteristik historiogafi Tradisional
1
3 Menguraikan ciri- ciri Historiografi Tadisional Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
Menguraikan ciri- ciri
Historiografi Tadisional Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
2
4 Menyebutkan contoh-contoh karya yang termasuk historiografi
Tradisional Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
Menyebutkan contoh-contoh karya yang termasuk
historiografi Tradisional Masa Hindu Buddha dan Masa Islam
1
SOAL
Kerjakan Soal-soal dibawah ini : No
.
Soal 1. Definisikan pengertian historiografi Tradisional ! 2. Jelaskan karakteristik historiografi tradisional !
3. Uraikan ciri- ciri historiografi tradisional Masa Hindu Buddha dan masa Islam!
4. Uraikan perbedaan antara historiografi tradisional masa Hindu Buddhadan Masa Islam!
5 Sebutkan masing- masing 1 contoh karya historiografi tradisional masa Islam dan Masa Hindu Buddha!
Kunci Jawaban :
1. Historiografi Tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu Buddha samapa masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.
2. Naskah historiografi Tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Hanya membahas aspek tertentu, misalnya aspek keturunan(genealogi) atau aspek kepercayaan.
b. Hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap penting dan perlu ditanamkan di tengah masyarakat untuk kepentingan istana.
c. Mengedepankan sejarah keturunan dari satu raja kepada raja berikutnya(genealogi)
d. Lebih sering memuat kehidupan raja dan bangsawan e. Menekankan pada struktur, bukan proses
3. Ciri- ciri Historiografi Tradisional Masa Hindu Buddha:
a. Karya penulisan yang dihasilkan merupakan terjemahan naskah Hindu dari India
b. Bersifat religiomagis
c. Kandungan isi penulisan sejarah bersifat keratonsentris Ciri- ciri penulisan sejarah pada periode islam:
a. Belum bisa meninggalkan unsur mitologi
b. Telah mengenal kronologi misalnya asal usul raja atau sebab berdirinya sebuah kerajaan
c. Bersifat etnosentris, karya- karya mengisahkan lingkungan etnik yang terbatas.
4. Perbedaan antara historiografi tradisional masa hindu buddha dan masa islam:
Masa Hindu Buddha Masa Islam
1. Lebih banyak ditulis pada batu yang dikenal dengan prasasti
Ditulis dalam kitab- kitab
2. Memiliki unsur mitologi Belum bisa meninggalkan unsur mitologi
5. Contoh karya penulisan masa hindu buddha:
Epos Mahabratta dan Ramayana Contoh Karya penulisan masa Islam:
Babad Tanah Jawi
Skor Penilaian Tes Tertulis
No. Soal Skor Maksimal
1 25
2 25
3 25
4 25
Jml Skor Maksimal 100
Lampiran 3
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kelas / Semester : X / 1 Waktu Pengamatan :
NO Nama Peserta Didik Mengkomunik asikan
0-100
Mendengarka n 0-100
Berargumenta si 0-100
Berkon tribusi
0-100
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Keterangan:
NA : Nilai Akhir
NA = Jumlah Skor Maksimal
= 100
26 27
Keterangan :
Nilai = Jumlah skor dibagi 3
a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.
b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang
mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.
e. Skor rentang antara 0 – 100
• 0 – 74 = Kurang • 81 – 90 = Baik
• 75 – 80 = Cukup • 91 – 100 = Amat Baik.
Lampiran 4
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN PRESENTASI
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kelas / Semester : X / 1 Waktu Pengamatan :
NO Nama Peserta Didik Menjelaskan
0-100 Memvisualkan
0-100 Merespon
0-100 Jumlah Skor 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Keterangan :
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
f. Skor rentang antara 0 – 100
0 – 74 = Kurang • 81 – 90 = Baik
75 – 80 = Cukup • 91 – 100 = Amat Baik.
Lembar Kerja Peserta Didik
No.
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Materi Pokok : Historiografi tradisional, kolonial, dan modern Sub Materi Pokok : Historiografi tradisional
Kelas : X
Kelompok : I
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
Kelompok I, membahas ciri–ciri historiografi tradisional masa Hindu Buddha dan masa Islam.
Lembar Kerja Peserta Didik
Ketua : ………..
Anggota :
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
No.
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Materi Pokok : Historiografi tradisional, kolonial, dan modern Sub Materi Pokok : Historiografi tradisional
Kelas : X
Kelompok : II
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
Kelompok II, membahas tentang contoh historiografi tradisional Hindu Buddha
Lembar Kerja Peserta Didik
Ketua : ………..
Anggota :
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
No. 01.03
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Materi Pokok : Historiografi tradisional, kolonial, dan modern Sub Materi Pokok : Historiografi tradisional
Kelas : X
Kelompok : III
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
Kelompok III, membahas tentang contoh historiografi tradisional Masa Islam Ketua : ………..
Anggota :
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………