Ruang Kolaborasi : Nilai Luhur Ruang Kolaborasi : Nilai Luhur
Sosial Budaya sebagai Tuntunan Sosial Budaya sebagai Tuntunan
Filosofi Pendidikan Kelompok 4
Fatma Liana Rahma P 1. Mila Sari Tanjung
2. Putri Anggraini Purba 3. Tiara Laura Ginting
4.
▸ Baca selengkapnya: filosofi topik 2 ruang kolaborasi
(2)KENDURI LAUT
KENDURI LAUT
Tradisi Kenduri Laut ini rutin di lakukan setiap tahun pada bulan Oktober oleh masyarakat pesisir Tapanuli Tengah.
Biasanya dilakukan dengan dua prosesi, yakni prosesi perayaan dan prosesi ritual. Uniknya prosesi ritual pada tradisi ini, setiap perwakilan dari berbagai kecamatan di Tapanuli Tengah wajib membawa persembahan.
Prosesi ritual dilakukan pada malam hari dan dianggap sakral.
Sedangkan tradisi perayaan dilakukan pada siang hari, akan di mulai dengan berbagai acara seperti perlombaan perahu, layang-layang dan lainnya. Atraksi budaya seperti tarian tradisional juga turut hadir di acara ini. Tradisi Kenduri Laut pada daerah lain akan cukup berbeda, namun tetap dengan tujuan yang sama yakni wujud rasa syukur para nelayan.
Seperti contoh Tradisi ini dilakukan setiap dua tahun sekali di Silau Laut, Kabupaten Asahan.
KENDURI LAUT
Pada dasarnya Tradisi Kenduri Laut ini dilakukan sebagai
ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang mereka
dapatkan. Selain itu tradisi juga sebagai pengharapan agar selalu
diberikan hasil yang melimpah untuk ke depannya dan diberikan
keselamatan bagi para nelayan. Bagi masyarakat di sana, tradisi
sedekah laut ini juga dimaknai sebagai hubungan antara manusia
dan alam, dimana alam selalu memberikan kehidupan kepada
manusia. Sehingga untuk membalas kebaikan alam tersebut,
manusia wajib untuk menjaga dan melestarikannya, agar bisa
selalu memberikan kehidupan, baik kepada mereka maupun anak
dan cucu mereka.
KENDURI LAUT
Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?
1.
Jawaban:
Nilai Kehidupan
Tradisi Kenduri Laut mengandung nilai kehidupan karena hubungan erat antara manusia dengan alam yang akan selalu membawa kehidupan. Sehingga manusia harus menjaga dan melestarikan alam.Dengan harapan agar kelak alam tetap memberi kehidupan bagi generasi masa depan. Khususnya bagi masyarakat pesisir, karena mayoritas berprofesi sebagai nelayan untuk menghidupi keluarganya.
Nilai Budaya
Tradisi Kenduri Laut ini mengandung nilai budaya karena termasuk menjadi salah satu warisan budaya tertua nenek moyang yang turun-temurun dilakukan hingga kini.
Kearifan lokal ini pun menjadi tradisi yang harus dilakukan dalam rangka wujud syukur yang dipadukan dengat adat daerah. Di lain sisi agar tradisi ini tidak hilang dimakan perkembangan zaman.
KENDURI LAUT
2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?
Jawaban: Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat di kontekstualkan sesuai dengan
nilai-nilai luhur, kearifan budaya dearah asal yang relevan menjadi penguatan
karakter peserta didik sebagai individu, sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya di daerah yaitu kenduri laut dan peduli terhadap sesama
serta peduli terhadap lingkungan. Multikultural budaya yang ada di Tapanuli Tengah
akan menunjang pengembangan nilai-nilai luhur yang menjadi penguatan karakter
murid sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Sebagaian besar masyarakat
kota Tapanuli Tengah telah menunjukkan wujud nyata penerapan nilai religius, rasa
syukur, gotong royong, menjaga dan melestarikan alam
KENDURI LAUT
3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan.
Jawaban: Pada perayaan kenduri laut, terdapat nilai yang tercermin salah satunya yaitu gotong royong. Nilai itu bisa kita lihat dari mulai dari menyiapkan peralatan untuk memancing, menyiapkan makanan hingga membersihkan setelah acara, semua dilakukan bersama oleh anggota. Ini mencerminkan semangat gotong royong, di mana setiap anggota berkontribusi sesuai kemampuan dan keahliannya. Tidak ada perbedaan status atau peran yang terlalu berbeda, semua orang berperan serta dalam melaksanakan tugas dengan semangat gotong royong.
Maka satu pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang kami sepakati untuk menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah kami yang dapat di terapkan yaitu nilai gotong royong karena hal tersebut dapat menguatkan karakter peserta didik sesai dengan visi pelajar pancasila.
Gotong royong dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk misalnya berkolaborasi dan bekerja sama dalam diskusi atau kelompok belajar yang dibagi oleh guru, pembagian piket kebersihan kelas dan kegiatan gotong royong membersihkan halaman sekolah dan lingkungan sekitar.