• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penugasan Kelompok Ruang Kolaborasi

N/A
N/A
Erni Widiya Wati

Academic year: 2024

Membagikan "Penugasan Kelompok Ruang Kolaborasi "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ruang

Kolaborasi

Penugasan Kelompok

Disusun oleh

Kelompok 3

(2)

Devi Ayu Bariyani

Anggota Kelompok

Purwoko Andri Ahmad Suyana

(3)

Apa kekuatan konteks Sosio-kultural yang sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar

Dewanta

Peserta didik berasal dari berbagai macam latar belakang suku dan budaya

Sudah terbiasa dengan “3S” SENYUM, SAPA, SALAM.

Adab dari siswa dan siswi yang sudah bagus

“Pendidikan tempat persemaian benih-benih

kebudayaan dalam masyarakat”

(4)

nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid

Gotong royong ini sangat perlukan di terapkan di sekolah kita, karena

dengan bergotong royong pekerjaan yang awalnya berat menjadi ringan dan yang awal lambat selesai

menjadi cepat selesai,

Semboyan “Lisa” Lihat sampah

ambil, dengan semboyan ini anak- anak terbiasa memungut sampah.

(5)

kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku

murid

Beliau mengatakan Budi ialah pikiran, perasaan

kemauan, sedangkan pekerti ialah tenaga. Secara keseluruhan Budi pekerti merupakan sifat manusia,

mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga.

kita harus menanamkan adab/budi pekerti yang baik secara terus menerus, dengan penanaman adab/budi pekerti ini diharapkan karakter buruk bawaan mereka bisa di netralisir atau disamarkan.

1.

(6)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai persatuan dan gotong royong. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Nilai-nilai kearifan lokal gotong royong menjadi pilihan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

Gotong royong adalah ciri khas bangsa. Dengan gotong royong masyarakat mendapatkan nilai-nilai yang positif. Contohnya : toleransi, tenggang rasa, tolong menolong

Dengan membaca, siswa menemukan contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila-sila pancasila yaitu gotong royong secara benar.. Dengan membaca, siswa dapat

Berdasarkan pandangan masyarakat yang menguraikan pentingnya dipertahankan nilai-nilai assibantu-bantu (gotong royong) maka, penerapan kearifan lokal dapat dikatakan

Implementasi nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPA 2 di MAN 1 Surakarta sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tujuan program penguatan pendidikan karakter gotong royong sendiri adalah untuk menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter bangsa kepeserta didik efektif melalui lembaga pendidikan

Modul ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal "Beas Perelek" dan menumbuhkan nilai-nilai gotong royong dalam