*
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO
JI. Jenderal Sudirman 60 Telp. (027s) 321 I 18, 325650,325651 (Hunting), (02:.5)32244g Fax. : (0275 ) 325 652 ; e-mail : rsud_d itrowardoj o@purworej okab. go. ia
PURWOREJO 54114
Menimbang
Mengingat
PERATURAN DIREKTUR
RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO NOMOR
: Ol TAHutu 4oao
TENTANG
KEBIJAKAN KESELAMATAN PASIEN
DI RSUD dr. TJITROWARDOJO PURWORE IO
a. bahwa sehubungan diberlakukannya
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun2Ol7 tentang Keselamatan Paisen maka
perludilakukan
perubahan Kebijakan Keselamatan Pasien di RSUD dr.'IJitrowardojo Purworejo;b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalamhuruf a perlu
menetapkan PeraturanDirektur RSUD dr. 'ljitrowardojo Purworejo
tentang Kebijakan Keselamatan Pasien.1. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor44 tahun
2OO9 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor35
tahun 2Ol4 tentang Tenaga Kesehatan;3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11tahun
2Ol7 Keselamatan Pasien;4.
PeraturanBupati
PurworejoNomor
103tahun
2013tentang
PenjabaranTugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja RSUD Kabupaten Purworejo;DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RSUD dr. TJITROWARDOJO PURWORF^IO
.\
5. Keputusan Bupati Purwbrejo Nomor llg.4lll2OO9
tentang
PenetapanRSUD Saras Husada
purworejosebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
6. Peraturan Bupati
PurworejoNomor 87 tahun
20 l gtentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum
Daerahdr.
litrowardojo
Purworejo.MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR RSUD dr.
TJITROWARDOJO PURWORR'O TENTANG KEBIJAKAN KESELAMATAN PASIENBAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam peratr:ran
ini
yang dimaksud dengan :1.
Rumah Sakit adalah RSUDdr.
'IJitrowardojo Purworejo, yang merupakaninstitusi yang memberikan pelayanan kesehatan perorang.rn
sec€rraparipurna yang
menyediakan pelayananrawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.2.
Keselamatan pasien adalahsuatu
sistem yang membuatasuhan
pasienlebih
aman,meliputi
asesmenrisiko, identihkasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan amalisis insiden, kemampuan belajardari
insidendan tindak lanjutnya, serta
implementasisolusi untuk
meminimalkantimbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahanakibat
melaksanakansuatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambii.3.
Komite PeningkatanMutu
dan Keselamatan Pasien adalah organisasi nonstruktural yang dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit untuk
mengkoordinasikan program peningkatanmutu
pelayananrumah
sakit serta mengkoordinasikan penerapan sasaran keselamatan pasien berbasis manajemenrisiko
sebagaiwujud implementasi paradigma
pelayanan kesehatan yang bersifat patient-centered care.4.
Sasaran Keselamatan Pasien adalah sasaran-sasaran yang nrenunjukkan area-area permasalahan prioritas yang menyangkut keselamatan pasien.5. Insiden
Keselamatan Pasienyang selanjutnya disebut Insiden,
adalahsetiap kejadian yang tidak
disengajadan kondisi yang
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.6. Kondisi
Potensialcedera (Kpc) adalah kondisi yang
sangat berpotensiuntuk
menimbulkan cedera, terapi belum terjadi insiden.7. Kejadian Nyaris
Cedera (KNC)adalah tedadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.8.
KejadianTidak
Cedera (KTC)adalah insiden yang sudah terpapar
ke pasien, tetapi tidaktimbul
cedera.9.
KejadianTidak Diharapkan
(KTD)adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.10. Kejadian Sentinel adalah Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
yangmengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat
yangtemporer dan membutuhkan intervensi untuk
mempertahankankehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait
dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasienI I
. Unit
Pelayanan adalahunit-unit struktural
maupun fungsionaldi
bawah koordinasi WakilDirektur
Pelayanan12. Unit
Kerja adalahunit-unit struktural
maupun fungsional di bawah WakilDirektur
Umum dan Keuangan13. Root cause analgsls adatah suatu proses mengidentifikasi
penyebab- penyebabutama suatu
permasalahan dengan menggunakan pendekatan yangterstruktur
denganteknik
yang telah didesainuntuk
berfokus pada identifikasi dan penyelesaian masalah14. Budaya
Keselamatandi rumah sakit adalah suatu lingkungan
yangkolaboratif di mana staf klinis
memperlakukansatu
samalain
denganhormat,
denganmelibatkan dan
memberdayakan pasiendan
keluarga,komitmen yang tinggi terhadap keselamatan, serta
kemampuanmanajemen rumah sakit yang dicirikan dengan komunikasi
yang berCasarkanrasa saling
percaya dengan persepsiyang sama
tentang pentingnya keselarnatandan
dengan keyakinanakan
manfaat langkah- langkah pencegahan.BAB II
PENGORGANISASIAN
Organisasi Keselamatan pasien Pasal 2
Kegiatan keselamatan
pasien di Rumah Sakit dikoordinasikan oleh
Komite PeningkatanMutu dan
Keselamatan Pasienmelalui
Sub Komite Keselamatan Pasien yang bertanggung jawab langsung kepadaDirektur
Rumah sakit.Ruang Lingkup Kegiatan Pasal 3
(1)
Ruang lingkup kegiatan keselamatan pasien meliputi:a. penerapan sasaran keselamatan pasien;
b. pelaporan dan
tindak lanjut
insiden keselamatan pasien;c. perrgukuran dan monitoring penerapan budaya keselamatan.
(21 Cakupan kegiatan keselamatan pasien pada penerapan
sasarankeselamatan pasien
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hururf
a meliputi:a. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan sasaran keselamatan pasien melalui
indikator
sasaran keselamatan pasien;b. menyusun laporan
ke Direktur dan
Dewan Pengawas setiap6
(enam) bulan sekali.(3)
Cakupan kegiatan keselamatan pasien pada pelaporandan tindak lanjut
insiden keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
bmeliputi
:a. pen5rusunan
alur pelaporan insiden
keselamatanpasien di
rumah sakit;b. memfasilitasi terlaksananya pelaporan
insiden
keselamatan pasien di rumah sakit sesuai alur yang telah ditetapkan;c.
melakukan tindak lanjut pelaporan insiden
keselamatanpasien
di rumah sakit sesuai dengan gradingnga;d. men"'usun laporan
internal dan
eksternalrumah sakit terkait
insiden keselamatan yang telahditindaklanjuti;
(4) Cakupan kegiatan pengukuran dan monitoring penerapan
budaya keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
cmeliputi
:a. survey budaya keselamalan sekurang-kurangnya
I
(satu)tahun
sekali;b. men5rusun laporan survey budaya keselamatan ke
Direktur
dan Dewan Pengawas rumah sakit;c.
mernfasilitasi tindak lanjut terhadap hasil pengukuran
budaya keselarnatan di rumah sakit.BAB III
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Pasal 4
(1)
Sasaran keselamatan pasiendi rumah sakit meliputi
tercapainya hal-hal sebagaiberikut
:a. mengidentifikasi pasien dengan benar;
b. meningkatkan komunikasi yang efektif;
c. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
d. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, dan pembedahan pada pasien yang benar;
e. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan
f.
mengurangi risiko cedera pasien akibat pasien terjatuh.(2) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
men1rusun Pedoman/Panduanatau
Standar Prosedur Operasional berkaitan dengan penerapan sasaran-sasaran keselamatan pasien.BAB IV
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Pelaporan Internal Pasal 5
(1) Seluruh staf rrmah sakit
yang menemukan insiden keselamatan pasien wajib membuat laporan dalam waktu selambat-lambatnya
2x24jam.(2)
Jenis insiden keselamatan pasien yang harus dilaporkanmeliputi
:a. Kejadian Potensial Cedera (KPC);
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
c. Kejadian Tidak Cedera (KTC);
d. Kejadian Tidak Diharapkan (K1'D);
e. Kejadian sentinel.
(3)
KejadianTidak Diharapkan
(KTD) sebagaimana dimaksud padaayat
f2)huruf
dmeliputi :a. semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi;
b. semua kejadian serius akibat efek samping obat;
c. semua kesalahan pengobatan yang signihkan;
d. semua perbedaan besar antara diagnosa sebelum dan sesudah operasi;
e.
efek samping atau pola efek samping
selama sedasimoderat
atau mendalam dan pemakaian anestesi;f.
infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan;g. wabah penyakit menular yang terjadi di rumah sakit;
h. pasien jiwa yang melarikan
diri;
i.
tindakan kekerasan yang mencederai pasien;j.
kejadian-kejadian lain yarrg mengakibatkan cedera pada pasien dengankrite''ia
sesuai sebagai Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).(4)
Kejadian sentinel sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf
emeliputi
:a. kematian yang
tidak
berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi pasien;b. kehilangan
pernanen fungsi yang tidak terkait penyakit
pasien atau kondisi pasien;c. tindakan operasi salah tempat, salah prosedur, atau salah pasien;
d. terjangkit penyakit kronis atau fatal akibat transfusi darah atau produk darah;
e. penculikan bayi atau anak di lingkungan rumah sakit;
f.
tertukarnya bayi oleh staf rumah sakit ke orang tua yang salah;g. perkosaan, kekejaman
di
tempatkerja
seperti penyerangan (berkaibat kematianatau
kehilangan fungsi secara permanen)atau
pembunuhanatas pasien, staf rumah sakit, tenaga kesehatan,
mahasiswa, pengunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada di rumah sakit.(5) Laporan yang telah dibuat oleh staf rumah sakit yang
menemukan insiden keselamatan pasien diserahkan kepada Kepala Ruang atau KepalaUnit
Pelayanan danUnit
Kerja.(6)
Insiden yang terjadidi luar
ruang pelayananatau
ruang kerjadi
rumahsakit
dilaporkan kepada Kepala Ruangatau
KepalaUnit
pelayanan danUnit
Kerja terdekat.(71 Kepala Ruang atau Kepala Unit
Pelayanandan Unit Ke{a
setelah menerima laporan wajib melakukan grading insiden keselamatan pasien.(8) Ketentuan
mengenaigrading insiden
keselamatanpasien
sebagaimana dimaksud.pada
ayat(7ldiatur
lebihlanjut
dalam pedoman yang disusun oleh Komite PeningkatanMutu
dan Keselamatan Pasien.Tindak Lanjut PelaPoran Pasal 6
(1)
Insid.en keselanratan pasien yangtermasuk
dalam gradebiru dan hijau dilalnrkan investigasi
sederhanaoleh
KepalaRuang atau Kepala Unit
Pelayanan dan
Unit
Keda.(2\ Insiden
keselamatanpasien yang termasuk dalam grade kuning
danmerah maka Kepala
Rua.nglangsung menyerahkan laporan
kepada Sekretaris Sub Komite Keselamatan Pasienuntuk dilakukan
Root Cause Analysis (RCA) dalamwaktu
selambat-lambatnya45
(empatpuluh
lima) hari.(3) Hasil investigasi sederhana sebagaimana dimaksud pada
ayat(2)diserahkan kepada Sekretaris Sub Komite Keselamatan
Pasien selambat-lambatnya1
(satu)minggu untuk
gradebiru atau
selambat- lambatnya 2 (dua) mingguuntuk
grade hijau.(4)
Sub Komite Keselamatan Pasienmelakukan
re-grading terhadap laporan investigasi sederhanaatas insiden
keselamatan pasien grad"ebiru
danhijau serta memberikan umpan balik kepada rLlang maupun unit
pelayanan dan
unit
kerja pelapor apabila gradingnAa memang sesuai agar di masa mendatang insiden tidak terulang kembali.(5) Dalam hal regrading laporan investigasi
sederhanadidapatkan
hasilgrade kuning atau merah maka Sub Komite Keselamatan
Pasien melakukan Root Cause Analgsis (RCA).Jaminan Terhadap Pelaporan Insiden Pasal 7
(1) Tindak lanjut pelaporan insiden keselamatan pasien berfokus
pada pencarian sistematau sub
sistem yangperlu diperbaiki
sebagai sebuah proses pembelajaran bersarnaagar di masa
mendatanginsiden tidak
terulang kembali.(2) Segenap pimpinan dan staf rumah sakit harus
senantiasa mengedepankanprinsip untuk tidak
sekedar menyalahkanpelaku
(non blaming anlfiire) terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien.Pelaporan
Eksternal
(1) Komite peninsL-+^_ :ningkatan
Pasar g Mutrperaporan
in sicr en
yans ;; T"ff ::i: :f ;^,::
"
:#,..f..::#::
dan solusinya
secara onlirLeke Kornite Nasionar Keselamatan pasien;
(2) Komite
PeningkatanMutu dan
Keselamatan pasienjuga
berkewajibanuntuk
membuat laporan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) kepada Dewan Pengawas rumah sakit setiap 6 (enam) bulan sekali;(3) Dalam hat terjadinya
Kejadian SentinelKomite
peningkatanMutu
dan Keselamatan Pasien berkewajibanuntuk
langsung membuat laporan awaltertulis
kepada Dewan Pengawasrumah sakit maupun laporan
onlinekepada KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) melalui
aplikasi SISMADAK (Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi);(4) Laporan awal Kejadian Sentinel
sebagaimanadimaksud pada ayat
(3)kemudian disusulkan laporan berikutnya setelah
Root Cause Analysfs selesai disusun.BAB V
BUDAYA KESELAMATAN
Komitmen Budaya Keselamatan Pasal 9
(1) Direktur
bersama denganKomite
PeningkatanMutu dan
Keselamatan Pasien menjadi motor penggerakuntuk
terciptanya Budaya Keselamatan di lingkungan rumah sakit.(2) Komitmen Budaya
Keselamat-andi rumah sakit
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip utama :a. keterbukaan;
b. budaya belajar;
c. merz ncang sistem kerja kolaboratif yang aman dan nyaman;
d. pemberdayaan sumber daya rumah sakit yang berimbang;
e. keadilan dan kepantasan.
Perilaku Yang Tidak Mendukung Budaya Keselamatan Pasal 10
(1) Direktur
bersama denganKomite
PeningkatanMutu dan
Keselamatan Pasierr secara berkesinambunganmelakukan
upaya-upaya pencegahan terhadap perilaku-perilaku yang tidak mendukung Budaya Keselamatan.(2)
Perilaku-perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terutama berupa : a.perilaku yang tidak pantas (inappropiatel seperti kata-kata
ataubahasa
tubuh
yang merendahkanatau
menyinggung perasaan sesarna staf;b-
peilaku
yang menganggu ldisruptiue)antara lain perilaku tidak
layak yangdilakukan
secara berulang,bentuk tindakan
verbalmaupun
nonverbal yang
membahayakanatau mengintimidasi staf lain,
sertakomentar
maupun tindakan
negatifdi
depan pasien yang berdampak menurunkan kredibilitas stafklinis
lain;c perilaku yang
melecehkan (harassmentlterkait dengan ras,
agama, suku termasuk gende4d. pelecehan seksual.
(3)
Dalammenindaklanjuti
perilaku-perilaku yangtidak
mendukung BudayaKeselamatan, Komite Peningkatan Mr:tu dan Keselamatan
Pasien berkolaborasi dengan organstruktural
dan organ fungsional yang terkait.Pengukuran Budaya Keselamatan Pasal 1 1
(1) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
melakukanpengukuran
Budaya Keselamatan dengan metode surueA menggunakanalat ukur
sesuai sumberilmiah yang ada
sekurang-kurangnya1
(satu)tahun
sekali;(2) Hasil pengukuran Budaya Keselamatan dilaporkan oleh
Komite PeningkatanMutu dan
Keselamatan Pasien kepadaDirektur dan
Dewan Pengawas.t
BAB VI
PENCATATAN DAN PBLAPORAN Pasal 12
(1) Komite Peningkatan Mutu dan
KeselamatanPasien
mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dengan sistem data elektronik;(2) Sistem pencatatan dan pelaporan yang dikembangkan
senantiasa mengedepankanunsur keterbukaan, keamanan, maupun
kerahasiaan data sesuai keterrtuan peraturan perundangan yang berlaku;(3) Direktur bertanggung jawab pada proses tindak lanjut
pelaporan- pelaporan yang dibuat pada seluruh kegiatan keselamatan pasien.BAB VIII
PENUTUP Pasal 13
Peraturan
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di pada tanggal
: Purworejo
:
b SdwrR
8o*oDIREKTUR
PURWOREJO