Bagaimana Hukum Islam dalam Akad Jual Beli Ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo. Jika anda ingin mengetahui ulasan hukum Islam tentang akad jual beli ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo.
Metode Penelitian
Organisasi yaitu penyusunan dan sistematisasi atau pengelompokan data yang direncanakan sesuai dengan rumusan masalah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif, yaitu suatu cara atau jalur yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah berdasarkan data yang bersifat umum, kemudian diterapkan dalam satuan yang sederhana atau khusus dan terperinci 15 Setelah menerima dari data-data yang berkaitan dengan jual beli barang. ayam, penulis menganalisis data dengan menggunakan teori hukum Islam.
Sistematika Pembahasan
JUAL BELI AYAM DAN PENETAPAN HARGA DALAM
Bab ini menjelaskan landasan teori hukum Islam, dimana pembahasan pokoknya adalah konsep jual beli dan konsep penetapan harga dalam Islam.
PRAKTIK JUAL BELI AYAM DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) HIDAYAH PONOROGO
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI AYAM DI RUMAH POTONG HEWAN
PENUTUP
Jual Beli
Jual beli dalam pengertian umum ialah akad untuk menukar sesuatu yang tidak mendatangkan faedah dan kenikmatan, akad ialah akad yang mengikat dua pihak, pertukaran ialah salah satu pihak menyerahkan sesuatu sebagai ganti sesuatu yang ditukarkan oleh pihak yang lain. Jual beli dalam pengertian tertentu ialah aktiviti menukar sesuatu yang tidak berfaedah dan bukan kelazatan yang mempunyai tarikan, tukaran itu bukan emas dan bukan perak, benda itu dapat direalisasikan dan ada seketika (tidak tertangguh) bukan hutang barang yang baik.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka jual beli anak di bawah umur dan orang yang tidak waras, menurut sebagian besar ulama, dianggap tidak sah. Misalnya jual beli yang dilakukan oleh anak-anak, orang gila atau barang-barang yang dilarang syariat (bangkai, darah, babi dan anggur).36. Jual Beli Benda Yang Terlihat Yaitu pada saat mengadakan suatu perjanjian jual beli, benda atau benda yang diperjualbelikan itu berada dihadapan penjual dan pembeli.
Jual beli ini dilakukan antara penjual dan pembeli, tidak secara tatap muka dalam satu susunan akad, melainkan melalui pos dan bilyet giro. Sedangkan dalam jual beli melalui pos dan giro, penjual dan pembeli tidak berada dalam satu akad. 43 Ahmad Azhar Basyir, Asas Hukum Muamalakh (Hukum Perdata Islam), 44. . pound,” maka jual beli tersebut dinyatakan batal.
Berdasarkan syara’, perkara-perkara yang tidak ada pada masa akad batal dijadikan perkara akad, seperti jual beli sesuatu yang masih dalam tanah, atau jual beli anak ayam yang masih dalam kandungan. dalam kandungan ibu. Manakala ulama Hanafiyah tidak mengenakan syarat ini, mereka membenarkan jual beli bulu binatang, kulit bangkai untuk digunakan.
Gambaran Umum Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo 1. Sejarah Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
RPH Hidayah yang beralamat di Jalan Biak Desa Banyudono Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo berawal dari seorang pemuda yang gigih dalam bekerja, pemuda tersebut disapa Sumingan, sekarang lebih akrab disapa Pak Mingan. Pak Mingan lahir di Desa Gantrung, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Berdasarkan usaha orang tuanya, Pak Mingan berinisiatif untuk meneruskannya dan ingin memulai usaha mandiri. Pada tahun 1985, Pak Mingan menikah dengan seorang perempuan, kemudian menikah lagi dan kini mempunyai empat orang anak.
Usaha Pak Mingan semakin berkembang, tidak hanya jual beli ayam saja, tapi juga mensuplai ayam hidup dan mati (sembelih). Berawal dari seorang pekerja, Pak Mingan kini menjadi pengepul ayam terbesar kedua di Kabupaten Ponorogo dan menjadi pengelola Rumah Potong Hewan Hidayah Ponorogo.75. satu. Pihak RPH mendapatkan ayam jenis ini dari sekitar Ponorogo, yakni setiap pagi dan sore hari.
Praktik Akad Jual Beli Ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
RPH ini menggunakan dua model penjualan yaitu jual beli dengan uang tunai dan jual beli tanpa uang tunai. Gambaran jual beli tunai di rumah potong hewan ini adalah pembeli bisa datang langsung dan memilih ayam yang ingin dibeli di kandangnya, sehingga bisa memilih ayam yang bagus dan sehat. Dalam jual beli nontunai, jika dilihat dari model pembayarannya, ada empat model yaitu, pembayaran di muka, pembayaran angsuran, dan pembayaran di muka.
Baik pembelian maupun penjualan tunai maupun non tunai, pembeli dapat datang langsung ke rumah potong hewan atau melalui perantara telekomunikasi seperti telepon seluler, SMS atau telepon untuk memberikan persetujuan. Saat jual beli tunai, seorang pembeli berkata kepada penjagal: “Pak, saya mau 2 ekor ayam”, “Ibu pilih yang mana?”, “Iya bu, saya ambilkan” lalu rumah jagal menimbang ayam tersebut dan memberikannya kepadanya. Dalam hal pembelian dan penjualan nontunai, seorang pembeli berkata kepada pihak rumah potong hewan melalui pesan singkat: 'Pak, saya sudah memesan 10 ekor ayam untuk minggu depan dengan ukuran satu kilogram per ekor ayam', 'Iya pak, ini siapa? bersama pak, dan akan diantar. "Di mana ayamnya pak?" “Bawa dia ke Jalan M bersama Pak Toni.
Praktik Cara Pembayaran Ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
Ayam yang dipesan sebanyak 5 ekor ayam 1 kg per ekor, akan dikirim seminggu kemudian. Jadi jika ayam yang dipesan berharga Rp, pembeli membayar uang jaminan sebesar Rp 67.500, dan sisanya dibayarkan saat ayam diantar. Misalnya ada yang memesan 50 ekor ayam untuk minggu depan, dengan harga per kilonya Rp 27.000, maka pembeli harus membayar Rp.
Jika sudah jatuh tempo maka ayam akan diserahkan kepada pembeli, dan pada saat itulah pembeli akan melakukan pembayaran.
Praktik Perubahan Harga Ayam Ketika Telah Jatuh Tempo di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
Padahal RPH dan pembeli pada saat akad/transaksi sudah sepakat bahwa harga ayam per kilogram adalah Rp 27.000 pada saat jatuh tempo, baik RPH maupun pembeli harus menerima jika harga per anak ayam mengalami jatuh atau bangun. Sebulan kemudian, ayam tersebut diantar oleh petugas RPH ke gudang pembeli, namun ternyata harga ayam tersebut naik menjadi Rp 28.000 per ekor ayam. Selain contoh di atas, jika pembelian dengan uang muka, maka harga 50 ekor ayam pada saat akad adalah Rp. Pembeli membayar setengah harga ayam yaitu Rp. NOK 670.000 dan sisanya dibayarkan pada saat ayam sudah dikirim/matang.
Namun karena harga ayam tersebut naik menjadi Rp 28.000, pembeli tidak membayar Rp 670.000 melainkan menambah kenaikan harga. Apabila keempat cicilan tersebut telah terpenuhi dan ternyata ayamnya mengalami kenaikan, maka pembeli akan menambah cicilannya sebesar kenaikan harga ayam tersebut. Jika pembelian dilakukan terlebih dahulu maka pembeli hanya perlu membayar sesuai harga ayam saat itu, jika sama dengan pada saat akad maka pembeli membayar Rp. Jika ada kenaikan, maka pembeli membayar Rp.
Analisa Hukum Islam Terhadap Akad Jual Beli Ayam Di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBELIAN DAN PEMBELIAN AYAM DI Rumah Pemotongan Hewan (RPH) HIDAYAH PONOROGO. Analisis Hukum Islam pada Jual Beli Ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo. Dalam jual beli ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo terdapat dua pihak yaitu pegawai RPH sebagai penjual dan pihak yang membeli atau memesan ayam sebagai pembeli.
Akad yang mereka buat sah menurut hukum Islam karena memenuhi syarat dan rukun jual beli asam. Ija>b qabu>l pada saat jual beli ayam di RPH Hidayah Ponorogo dilakukan secara langsung dan melalui perantara melalui telepon dan SMS. Setelah melihat syarat-syarat jual beli, maka praktek jual beli ayam akad di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo sudah sesuai dengan syariat Islam karena seluruh syarat dan ketentuan jual beli telah terpenuhi.
Analisa Hukum Islam Terhadap Cara Pembayaran Ayam Di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
Benda-benda ini adalah milik Anda atau milik orang lain dan dengan izin mereka serta dapat diserahkan pada saat kontrak. Artinya, ayam yang mereka pesan belum ada di kandang atau belum ada pada saat akad. Menurut pendapat penulis, barang/barang yang diperjualbelikan di RPH dan ada atau tidaknya barang/barang tersebut pada saat akad adalah sah menurut syariat Islam, karena memenuhi syarat dan keharmonisan maqud. alaihi
Pembayaran pembelian dan penjualan ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo dilakukan secara tunai dan non tunai. Juga tidak termasuk jual beli salam, dimana pembayaran menurut kaidah salam harus dilakukan secara tunai pada saat akad dan tidak ada penundaan pembayaran. Analisis Hukum Islam Terhadap Perubahan Harga Ayam Pada Saat Kematangan di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo.
Analisa Hukum Islam Terhadap Perubahan Harga Ayam Pada Saat Jatuh Tempo Di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo
Ketika pembeli membeli ayam secara tunai, maka harga ayam tersebut mengikuti harga pasar saat itu. Dengan begitu, harga ayam bisa dengan mudah berubah karena dipengaruhi oleh harga pasar. Hal di atas berarti pembeli nontunai kemungkinan besar akan mengalami perubahan harga yang sebenarnya, dalam artian harga ayam pada saat penyerahan tidak akan sama atau sama dengan pada saat akad.
Jika harga ayam naik maka penjual menaikkan pembayarannya, sehingga tidak sama dengan saat akad. Jika harga ayam tidak berubah pada saat penyerahan, pembeli akan membayar sesuai kontrak. Jadi meski awalnya tidak ada kesepakatan bahwa harga ayam suatu saat akan berubah, mereka saling percaya dan menikmati satu sama lain.
Kesimpulan
Titipan, angsuran atau uang muka sah menurut hukum Islam karena adanya perjanjian yang menunjukkan kesediaan kedua belah pihak tanpa ada paksaan. Ketentuan ini juga tidak berlaku dalam jual beli salam, dimana menurut aturan salami, pembayaran tunai adalah wajib pada saat berakhirnya akad dan tidak ada penundaan pembayaran. Praktek perubahan harga ayam pada saat jatuh tempo pada saat jual beli ayam di Rumah Potong Hewan (RPH) Hidayah Ponorogo adalah sah menurut hukum Islam karena kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli merasa puas dan saling sepakat dengan perubahan harga tersebut apabila disebabkan oleh hal tersebut. ..
Jadi, meski awalnya tidak ada kesepakatan bahwa suatu saat nanti harga ayam akan berubah, namun mereka saling percaya dan puas satu sama lain dan perubahan harga tersebut dirasa merupakan harga yang wajar bagi kedua belah pihak.
Saran-saran
Oleh karena itu, tidak semua pembeli mengetahui dan memahami kebiasaan jual beli yang dilakukan RPH dan pelanggannya. Pada saat akad diharapkan seluruh transaksi baik yang masuk maupun yang keluar dicatat dengan disaksikan oleh kedua belah pihak, sehingga pembeli maupun yang menggunakan jual beli non tunai merasa aman. Sebab penulis merasa hal ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak, yakni ada unsur timbal balik.
Anarianti, Endah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Daun Cengkih Di Dusun Nglegok, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Skripsi: MADEŽ Ponorogo, 2012. Indarti, Lilik, Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Jeruk Secara Grosir di Dusun Nglegok Desa Juruk Kecamatan Sooko Ponorogo, Skripsi: STAIN Ponorogo, 2011. Putri, Diana Aulia, Perspektif Hukum Islam Terhadap “Tradisi” Jual Beli Daging Sapi di Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo, Skripsi PASCASARJANA: .