• Tidak ada hasil yang ditemukan

siklus ii - Selamat datang di Eprints Universitas Negeri Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "siklus ii - Selamat datang di Eprints Universitas Negeri Makassar"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK B

TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN KOTA MAKASSAR

ANDI FUTRI JOHAR MANIKAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2016

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK B

TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN KOTA MAKASSAR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar

ANDI FUTRI JOHAR MANIKAM 1249041009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2016

(3)

Telepon : 0411 884457, Fax. 0411 883076 Laman : www.unm.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul : Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Melalui Gerak dan Lagu di Kelompok B Taman Kanak- kanak Dian Harapan Kota Makassar

Nama : Andi Futri Johar Manikam

NIM : 1249041009

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas : Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diujikan, telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Makassar, November 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Sofiani, M.Pd Azizah Amal, S.S, M.Pd NIP. 19740402 200608 1 001 NIP. 19620516 199003 1 006

Disahkan oleh :

Ketua Prodi PGPAUD FIP UNM

Syamsuardi, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19830210 200812 1 002 iii

(4)

Telepon : 0411 884457, Fax. 0411 883076 Laman : www.unm.ac.id

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi diterima oleh panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar dengan SK Dekan Nomor 9215/UN36.4/PP/2016 Tanggal07 November 2016 untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), pada hari Senin, 14 November 2016.

Disahkan oleh:

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Abdullah Sinring, M.Pd NIP. 19620303 198803 1 003 Panitia Ujian

Ketua :Dr. Pattaufi, M.Si (……….)

Sekretaris : Arifin Manggau, S.Pd, M.Pd (……….)

Pembimbing I :Dra. Sri Sofiani, M.Pd (……….)

Pembimbing II : Azizah Amal, S.S, M.Pd (……….) Penguji I : Dr. Muhammad Akil Musi, M.Pd (……….) Penguji II : Sumarlin Mus, S.Pd, M.Pd (……….)

iv

(5)

Nama : Andi Futri Johar Manikam

NIM : 1249041009

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Melalui Gerak dan Lagu di Kelompok B Taman Kanak- kanak Dian Harapan Kota Makassar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

Makassar, 14 November 2016 Yang Membuat Pernyataan

Andi Futri Johar Manikam 1249041009

v

(6)

“maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”.

(Qs. 94:5-6)

Keep istiqomah wahamasah

Kuperuntukkan karya ini kepada : Kedua orang tua tercinta Saudara-saudari tersayang

Kerabat yang senantiasa membantu dalam segala hal baik melalui moterial dan moril demi keberhasilan penulis

vi

(7)

Inggris Anak Melalui Gerak dan Lagu di Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar. Skripsi. Dibimbing oleh Dra. Sri Sofiani, M.Pd Sebagai Pembimbing 1 dan Azizah Amal, S.S, M.Pd Sebagai Pembimbing 2. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu di kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu di kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu 15 anak dan 1 guru. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada siklus I pertemuan I di kategorikan belum berkembang dengan baik karena kemampuan kosakata bahasa Inggris anak belum meningkat, pada siklus I pertemuan II sudah ada perubahan namun masih belum berkembang sesuai harapan karena kemampuan kosakata bahasa Inggris anak belum mencapai standar yang ingin dicapai. Pada siklus II pertemuan I dikategorikan mulai berkembang dengan baik karena kemampuan kosakata bahasa Inggris anak sudah mengalami peningkatan, siklus II pertemuan II sudah mengalami peningkatan dengan baik sesuai harapan.

Selain itu, aktivitas guru dan anak didik juga mengalami peningkatan dikategorikan B. Kesimpulan hasil penelitian yaitu peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu di kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan kota Makassar dikatakan berhasil.

vii

(8)

segala limpahan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai pada waktu yang telah direncanakan. Salawat dan salam penulis hanturkan atas junjungan kita Rasullullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabatnya serta ummatnya yang akan tetap setia, taat dan konsisten dalam ajaran yang telah dituntunkannya.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ibu Dra. Sri Sofiani,M.Pd.

dan bapak Sahril Buchori, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan saran-saran yang berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Husain Syam, M.Tp. selaku Rektor Universitas Negeri Makassar.

2. Dr. Abdullah Sinring, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar, Dr. Abdul Saman, M.Si. Kons selaku Wakil Dekan I, Drs.

viii

(9)

3. Syamsuardi, S.Pd., M.Pd dan Arifin Manggau S.Pd., M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Prodi PGPAUD FIP UNM, yang telah mengizinkan, memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan Program Studi PGPAUD FIP UNM.

4. Bapak dan Ibu Dosen Serta Pegawai/Tata Usaha FIP UNM, atas segala perhatiannya dan layanan akademik, adminstrasi dan kemahasiswaan sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi berjalan lancar.

5. Kepala Yayasan Dian Jaya Yuda, kepala sekolah, guru dan anak didik TK Dian Harapanatas kesediannya membantu dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di TK Dian Harapan.

6. Penghargaan yang tak terhingga dan penuh rasa hormat, penulis sampaikan kepada Ayahanda Andi Islam dan Ibunda Andi Jabriah serta saudara-saudariku tersayang yang selalu mendukung dalam doa dan memberikan semangat serta dorongan hingga selesainya skripsi ini.

7. Teman seperjuangan penelitian Ana dan saudari baru kami Dita yang setia menemani, membimbing dan saling momotivasi.

ix

(10)

9. Teman-teman berbagi kisah Amal, Aspi, Eni, Lisa dan Sahra. Terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, motivasi serta kebahagian- kebahagian sederhana yang kalian berikan kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan HIMA PAUD FIP UNM yang

tanpa kenal lelah berjuang untuk mencapai tujuan bersama. Terima kasih atas semua pengalaman yang sangat berharga bagi penulis.

11. Seluruh teman-temanseperjuanganPGPAUD2012 atas

bantuan dan kebersamaannya selama menjalani masa-masa perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak sempat penulis tuliskan namanya di atas, atas bantuan dan kerjasamanya selama penyusunan skripsi.

Akhirnya, penulis berharap semoga keikhlasan dan bantuan yang diberikan semua pihak walau sekecil apapun memperoleh balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh karena itu saran kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Makassar, 14 November2016

Penulis

x

(11)

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN JUDUL... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... v

MOTTO... vi

ABSTRAK... vii

PRAKATA... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7 xi

(12)

Halaman BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINDAKAN... 9

A. Kajian Pustaka... 9

B. Kerangka Pikir... 26

C. Hipotesis Tindakan... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 28

B. Fokus Penelitian... 29

C. Setting dan Subjek Penelitian... 30

D. Rancangan Tindakan... 30

E. Teknik Pengumpulan Data... 35

F. Teknik Analisis Data dan Indikator Pencapaian... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39

A. Hasil Penelitian... 39

B. Pembahasan... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 77

A. Kesimpulan... 78

B. Saran... 78 xii

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Indikator keberhasilan guru... 37

Tabel 3.2 Indikator keberhasilan anak... 38

Tabel 4.1 Hasil observasi siklus I pertemuan I... 47

Tabel 4.2 Hasil observasi siklus I pertemuan II... 54

Tabel 4.3 Hasil observasi siklus II pertemuan I... 63

Tabel 4.4 Hasil observasi siklus II pertemuan II... 70

xiii

(14)

Gambar 2.1 Skema kerangka pikir... 26 Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas... 31

xiv

(15)

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus I pertemuan I... 83

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus I pertemuan II... 85

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus II pertemuan I... 87

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus II pertemuan II... 89

5. Skenario Kegiatan... 91

6. Hasil Observasi Guru siklus I pertemuan I... 92

7. Hasil Observasi Guru siklus I pertemuan II... 94

8. Hasil Observasi Guru siklus II pertemuan I... 96

9. Hasil Observasi Guru siklus II pertemuan II... 98

10. Hasil Observasi Anak Siklus I... 100

11. Hasil Observasi Anak Siklus II... 102

12. Rekapitulasi Hasil Siklus I... 104

13. Rekapitulasi Hasil Siklus II... 105

14. Lirik Lagu... 106

15. Dokumentasi... 110

16. Persuratan... 114

17. Riwayat Hidup... 118

xv

(16)

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini disingkat PAUD merupakan upaya pengasuhan serta pembinaan yang diberikan oleh pendidik maupun orang tua pada anak sejak lahir hingga berusia enam tahun. PAUD berada pada tingkatan paling dasar dari satuan pendidikan lainnya namun memiliki pengaruh yang paling tinggi karena akan menjadi fondasi dasar pada anak sebelum menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu pemberian pendidikan sedini mungkin sangat penting untuk diberikan kepada anak. Hal ini telah diatur dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 bahwa:

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pada lembaga PAUD anak diberikan layanan pendidikan, pengasuhan serta pengembangan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan yang diberikan pada anak usia dini harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilaluinya. Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Anak usia dini selalu aktif, antusias dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang dilihat, didengar dan dirasanya. Anak masih sulit untuk diberikan

1

(17)

pemahaman seperti dengan orang dewasa sehingga pembelajaran harus dilakukan melalui kegiatan yang dapat menarik perhatian dan menyenangkan bagi anak.

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sedang mengalami masa yang cepat (golden age)dalam rentang kehidupan manusia. Pada masa ini segala sesuatu dapat diserap anak dengan mudah dan cepat. Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa serta sosial dan emosional. Perkembangan selama masa usia dini memiliki dampak pada perkembangan kemampuan anak untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Seperti yang dikemukakan oleh Sujiono (2013 : 6) bahwa :

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), Kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spritual), Sosio emosional (sikap dan prilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Salah satu perkembangan anak adalah kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa anak merupakan kemampuan anak usia dini yang berkaitan dengan interaksi antara anak dan lingkungan sekitarnya. Susanto (2012) mengatakan bahwa kemampuan bahasa anak meningkat secara bertahap, bermula dari mengekspresikan suara saja hingga mengekspresikannya dengan komunikasi melalui ujaran yang tepat dan jelas. Dalam pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan (simbolis). Komunikasi terjadi secara langsung dan sederhana dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.

(18)

Suhartono (2005) mengatakan bahwa bahasa anak terbagi dua yaitu bahasa ibu dan bahasa asing. Bahasa ibu sebagai bahasa pertama diperoleh anak melalui lingkungan sekitarnya sementara bahasa asing/kedua pada umumnya diperoleh anak melalui pendidikan informal maupun formal. Salah satu bahasa asing yang perlu dikuasai anak adalah bahasa Inggris karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Hampir dalam segala aspek pergaulan, bahasa Inggris selalu kita jumpai baik secara lisan ataupun tulisan. Dalam era informasi dan globalisasi ini, pemerintah menyadari pentingnya peran bahasa Inggris dan sumber daya manusia yang memiliki keandalan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Sebagai kebijakan yang berorientasi ke depan, pemerintah telah menerbitkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 yang menyebutkan tentang pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia pendidikan antara lain dalam bentuk pengembangan dan peningkatan kualitas kemampuan guru, siswa dan tenaga kependidikan yang terkait.

Menurut Santoso & Ginting (2015: 1) “English takes a strict role in mastering the science. Students as young generations must have the ability of that international language in order to make them more competitive”. Bahasa Inggris memegang peran penting dalam menguasai ilmu pengetahuan. Siswa sebagai generasi muda harus memiliki kemampuan bahasa internasional agar mereka lebih kompetitif. Dengan menguasai bahasa Inggris maka orang akan dengan mudah

(19)

masuk dan dapat mengakses dunia informasi dan teknologi. Masa usia pra- sekolah merupakan masa yang tepat dan paling efektif untuk membiasakan mendengarkan bahasa Inggris yang dapat menambahkan kosakata bagi anak usia dini sehingga apabila anak melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi mereka tidak akan mengalami kesulitan nantinya. Semakin dini anak belajar bahasa asing, maka semakin mudah anak menguasai bahasa tersebut serta mempermudah anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa.

Dhieni, dkk (2013) mengemukakan bahwa belajar bahasa tidak akan terlepas dari belajar kosakata, kemampuan kosakata merupakan hal terpenting dalam keterampilan berbahasa, tanpa kemampuan kosakata yang memadai, maka tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai. Kemampuan kosakata merupakan salah satu syarat utama yang menentukan keberhasilan seseorang untuk terampil berbahasa, semakin kaya kosakata seseorang semakin besar kemungkinan seseorang untuk terampil berbahasa dan semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi baik secara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda- tanda dan isyarat.

Peningkatan kemampuan kosakata lebih banyak dilakukan di dunia pendidikan, terutama di lembaga pendidikan prasekolah seperti lembaga PAUD, mengingat kosakata anak masih terbatas. Azizah (tanpa tahun) mengemukakan bahwa kosakata bahasa inggris yang ideal diketahui oleh anak usia 5-6 tahun yaitu

± 445 kosakata.Kosakata bahasa Inggris dapat diajarkan dengan berbagai macam cara melalui menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan

(20)

menulis (writing). Anak yang menguasai bahasa asing lebih dini memiliki kelebihan dalam hal intelektual yang fleksibel, keterampilan akademik, berbahasa, dan sosial. Selain itu anak akan memiliki kesiapan memasuki suatu konteks pergaulan dengan berbagai bahasa dan budaya. Ketika dewasa, anak akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan bisa berprestasi. Di samping itu anak akan bisa mengapresiasi dan memahami bahasa serta budaya yang dipelajarinya sejak dini. Hal ini terjadi karena anak memiliki akses yang lebih besar terhadap bahasa dan budaya asing tersebut.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar. Pada umumnya kemampuan kosakata bahasa Inggris anak masih kurang, tanda-tandanya yaitu 11 dari 15 anak mengalami kesulitan dalam mengucapkan 4-5 kosakata bahasa Inggris maupun dalam memahami arti dari kata dalam bahasa Inggris. Hambatan lain dalam kemampuan kosakata bahasa Inggris yaitu anak terkadang tidak mampu menjawab pertanyaan guru yang telah diajarkan sebelumnya dan dalam menjawab pertanyaan masih terdapat kesalahan dan ketidaktepatan atau keterbalikan dari kosakata serta sangat sulit memaknai kosakata bahasa Inggris yang disampaikan guru. Hal ini dikarenakan pembelajaran bahasa Inggris dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran, jarang sekali guru menggunakan metode dan menyediakan media yang menarik bagi anak sehingga anak terlihat bosan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka sangatlah penting untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan metode yang berbeda dengan metode yang

(21)

diterapkan oleh pendidik di Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar.

Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggrisanak yaitu kegiatan gerak dan lagu. Karena dalam kegiatan gerak dan lagu, anak dapat mengingat lirik dan memaknai lagu dengan gerakan. Rahmi, ddk (2010: 1.12) mengemukakan “melalui gerak dan lagu anak akan memusatkan perhatiannya pada bagian-bagian tubuhnya sendiri”. Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam memberikan pembelajaran pada anak usia dini. Pembelajaran melalui gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar. Aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan menarik dan menyenangkan anak sekaligus menyentuh perkembangan bahasa khususnya kemampuan kosakata bahasa Inggris anak.Dengan melakukan kegiatan gerak dan lagu secara berkala dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa inggris anak sehingga mencapai standar pemerolehan kosakata bahasa Inggris.

Kegiatan gerak dan lagu disukai anak-anak, hal ini dapat dilihat pada kegiatan sebelum dan saat kegiatan pembelajaran dimulai. Kegiatan gerak dan lagu memiliki dampak yang bagus tidak hanya pada perkembangan bahasa anak melainkan juga mengembangkan motorik, kreativitas, rasa percaya diri serta kepekaan terhadap musik, akan tetapi jika dilakukan tanpa koordinir yang baik dari guru, maka akan menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan anak. Oleh karena itu dalam kegiatan gerak dan lagu sebaiknya guru memberikan petunjuk kepada anak didiknya agar anak dapat berkembang secara maksimal sehingga kegiatan gerak dan lagu menjadi lebih bermakna dan bermanfaat.

(22)

Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kegiatan gerak dan lagu yang pernah dilakukan oleh Almaidah (2015) pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Al Maidah Baraya Desa Baraya Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto yang memfokuskan penelitiannya pada kemampuan kreativitas anak mulai dari pemberian tindakan pada siklus I sampai dengan pemberian tindakan pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa dengan kegiatan gerak dan lagu mampu meningkatkan kemampuan kreativitas anak pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Al Maidah Baraya Desa Baraya Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa InggrisAnak Melalui Gerak Dan Lagu Di Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimanakah peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu di Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu di Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Bagi akademisi, dapat menjadi bahan informasi, masukan serta pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam meningkatkan mutu mahasiswa dalam jurusan tersebut.

b. Sebagai pijakan dan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggrispada anak usia dini serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris pada anak usia dini, khususnya melalui gerak dan lagu.

b. Bagi pendidik dan calon pendidik, sebagai penambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang cara meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggrisanak usia dini, khususnya melalui gerak dan lagu.

c. Bagi anak didik, membantu anak meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris, khususnya melalui gerak dan lagu.

(24)

A. Kajian Pustaka

1. Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak a. Pengertian Kosakata Bahasa Inggris

Dalam mempelajari sebuah bahasa, seseorang harus memperbanyak vocabulary atau kosakata dari bahasa yang akan atau sedang dipelajarinya. Karena tanpa memahami kosakata, akan mempersulit kita dalam pembelajaran. Menurut Suyanto (2010: 43) “kosakata atau vocabulary merupakan kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut”. Kosakata memegang suatu peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan kemampuan kosakata seseorang berpengaruh terhadap kemampuan dan keterampilan untuk mengungkapkan ide dan bahasa secara tepat.

Seperti yang disampaikan Keraf (2009: 64) bahwa :

Kosakata adalah unsur bahasa yang memiliki peran penting dalam pengembangan keterampilan bahasa yang meliputi berbicara, mendengar, membaca dan menulis yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat digunakan dalam penggunaanya.

Kosakata memiliki peranan penting dalam mengembangkan keterampilan berbahasa anak. Dengan kosakata anak dapat mengembangkan keterampilan menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing) untuk mengekspresikan apa yang ada dipikirannya. McCarthy, O’keeffe dan

9

(25)

Walsh (2010: 1) “Vocabulary is all about words. When we use language we use words all the time, thousands of them. If we know a language well, we know how to write its words and how to say its words”. Kosakata merupakan keseluruhan kata.

Ketika kita menggunakan suatu bahasa kita akan menggunakan kata-kata dari bahasa yang sedang kita gunakan. Jika kita mengetahui sebuah bahasa dengan baik, kita akan mengetahui bagaimana cara untuk menulis kata-kata dan mengungkapkan kata-kata tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kosakata (vocabulary) adalah sekumpulan kata yang memiliki peran penting dalam pengembangan keterampilan bahasa seseorang, dimiliki oleh suatu bahasa serta memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut. Kosakata atau vocabulary merupakan pusat bahasa dan penting dalam pembelajaran bahasa. Tanpa vocab yang cukup, seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan efektif atau mengekspresikan segala ide-idenya baik secara lisan maupun tulisan. Mempunyai vocabulary yang terbatas juga merupakan sebuah rintangan bagi anak dalam belajar bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris. Ketika anak tidak bisa meningkatkan vocabnya, anak secara pelan–pelan menghilangkan minat dalam belajar bahasa tersebut.

(26)

b. Manfaat Kosakata Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling luas dipakai di seluruh dunia.

Maksudnya selain dipakai di Inggris, bahasa Inggris juga dipakai secara luas di enam benua di dunia. Menurut Kusmana dan Sofyandi (2005) Ada lebih dari 700 juta penutur bahasa ini di berbagai negara. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa utama atau bahasa kedua di banyak negara. Dengan mempelajari bahasa Inggris, kita dapat berkomunikasi dengan baik dengan penutur bahasa ini di seluruh dunia.

Melalui berkomunikasi ataupun mengobrol dengan orang luar negeri, kita dapat mengungkapkan pikiran dalam bahasa Inggris. Selain itu Sebagian besar buku ditulis dalam bahasa Inggris. Demikian juga dengan majalah dan surat kabar, Film, CD dan kaset kebanyakan berbahasa Inggris. Program-program komputer pun kebanyakan berbahasa Inggris. Sebagian besar sumber ilmu pengetahuan menggunakan bahasa Inggris. Jika menguasai bahasa Inggris kita akan lebih mudah menguasai ilmu pengetahuan. Sejalan dengan ini Suyanto, dkk (2007) mengatakan bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai di berbagai negara. Dengan memahami bahasa Inggris, kita dapat berkomunikasi dengan orang luar negeri.

Berteman dengan orang dari seluruh dunia. Berbicara maupun berkirim surat dengan lancar karena menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Inggris. Selain itu dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, kita dapat memasuki dunia maya (internet) untuk browsing ataupun chatting. Kita juga bisa membaca buku menarik yang berbahasa Inggris. Dan juga dapat mengerti berita dan film berbahasa Inggris di

(27)

televisi tanpa harus membaca teks bahasa Indonesianya. Thornbury (2002: 13) menambahkan bahwa:

Without grammar very little can be conveyed, without vocabulary nothing conveyed. If you spend most of your time studying grammar, your English will not improve very much. You will see most improvement if you learn more words and expressions. You can say very little with grammar, but you can say almost anything with words.

Tanpa mengetahui tata bahasa sangat sedikit yang dapat diungkapkan, tanpa mengetahui kosakata tidak ada yang bisa diungkapkan. Jika kita menggunakan seluruh waktu untuk belajar tata bahasa, bahasa Inggris kita tidak akan berkembang dengan baik. Kita akan melihat banyak peningkatan jika kita belajar banyak kosakata dan ekspresi. Kita dapat mengungkapkan sangat sedikit dengan tata bahasa namun kita hampir tidak dapat mengungkapkan apapun dengan kata-kata. Alqahtani (2015)

vocabulary is the total number of words that are needed to communicate ideas and express the speakers' meaning. That is the reason why it is important to learn vocabulary”. Kosakata adalah keseluruhan kata-kata yang dibutuhkan untuk ide-ide komunikasi dan mengekspresikan maksud pembicara. Itulah alasan mengapa kosakata penting untuk dipelajari.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan manfaat mempelajari kosakata yaitu mempermudah kita dalam memahami bahasa Inggris lebih jauh. Anak yang mengetahui banyak kosakata akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang sekitarnya, mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bahasa Inggris serta berpeluang untuk menguasai ilmu pengetahuan. Bahasa Inggris khususnya

(28)

kosakata bahasa Inggris sebaiknya diajarkan pada anak sejak dini agar mereka mampu menjadi generasi muda yang lebih kompetitif di masa yang akan datang.

c. Komponen Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris

Kosakata dapat didefinisikan sebagai kata-kata yang harus kita ketahui untuk berkomunikasi secara efektif, kata-kata dalam berbicara dan kata-kata dalam mendengarkan.Kemampuan kosakata dibagi dalam dua jenis yaitu kosakata aktif dan kosakata pasif.Alqahtani (2015) membedakan antara kedua jenis kosakata tersebut.Kosakata yang pertama mengacu pada kata-kata yang telah diajarkan pada anak dan mereka diharapkan dapat menggunakannya.Sementara kosakata yang kedua mengacu pada kata-kata yang dapat dikenali oleh anak saat mendengarkannya namun mereka mungkin tidak mereka dapat ucapkan.Kedua kosakata tersebut dinamakan kosakata produktif (productive vocabulary) dan kosakata reseptif (receptive vocabulary).

1) Kosakata produktif

Kosakata produktif atau kosakata aktif merupakan kumpulan kata yang dimengerti dan dapat ucapkan dengan baik serta digunakan saat berbicara dan menulis. Kosakata produktif adalah proses mengkomunikasikan ide, pikiran, perasaan melalui bentuk kebahasaan. Kosakata ini dapat diatasi sebagai suatu proses aktif karena anak dapat memproduksi kata-kata untuk mengekspresikan pikiran-pikiran mereka kepada orang lain. Dikatakan produktif karena kosakata ini selalu dipakai dalam bahasa Inggris.Ciri-ciri kosakata produktif adalah kosakata yang sering kita

(29)

dengar atau tidak asing terdengarnya.kosakata produktif juga biasanya mudah untuk dimengerti arti dan maknanya. Untuk menggunakan bahasa Inggris dengan baik, kita harus mempelajari dan memahami kosakata produktif karena ini adalah kosakata yang banyak digunakan. Dalam memahami kosakata yang produktif pasti akan lebih mudah karena sering dipakai dalam kehidupan sehari–hari.

2) Kosakata reseptif

Kosakata reseptif atau kosakata pasif merupakan kumpulan kata diperoleh saat mendengarkan dan membaca. Kosakata reseptif dikenali dan dimengerti oleh anak saat mereka mendengarkan atau menemukannya dalam bacaan maupun ungkapan bahasa orang lain. kosakata reseptif merupakan proses mamahami kata- kata yang dituturkan oleh orang lain. Kosakata reseptif yang digunakan dalam konteks atau bacaan biasanya tidak dapat dihasilkan (tidak produktif). Dikatakan tidak produktif, karena kosakata ini jarang dipakai dalam pembuatan kalimat atau percakapan dalam bahasa Inggris. Kosakata ini kadang sukar untuk dimengerti karena kosakata ini jarang dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Oleh karena itu kosakata ini harus dipelajari lebih dalam agar tidak sulit mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari.

Berdasarkan pemaparan di atas maka disimpulkan dalam penelitian ini kosakata produktif dan kosakata reseptif akan digunakan sebagai indikator kosakata bahasa Inggris anak. Adapun dalam kosakata produktif akan digunakan pendekatan berbicara dan kosakata reseptif menggunakan pendekatan mendengarkan.

(30)

d. Faktor yang Memengaruhi Kosakata Bahasa Inggris

Menurut Suyanto (2010) faktor yang memengaruhi pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini, yaitu faktor keluarga meliputi latar belakang keluarga dan bahasa ibu (mother tongue). Adapun faktor sekolah meliputi bahan ajar, media pembelajaran dan interaksi sosial. Beberapa faktor memengaruhi kemampuan kosakata bahasa Inggris anak. Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Bahasa Ibu (mother tongue)

Tidak jarang bahasa ibu atau bahasa pertama menjadi penghambat dalam mempelajari bahasa asing. Ejaan, pengucapan, intonasi, struktur kalimat ataupun kosakata yang berbeda antara bahasa pertama dan bahasa kedua kadang membuat anak merasa kesulitan mempelajarinya.Seperti pengucapan pada kata now [nau] dan road [roud].

2) Bahan Ajar

Pemilihan materi sebagai bahan ajar dengan teknik pembelajaraan yang sesuai dengan usia dan minat anak akan memberi ketertarikan tersendiri untuk anak dalam belajar. Bahan ajar hendaknya yang dapat mengajak siswa untuk belajar aktif, yang mempunyai tujuan jelas dan bermakna.Sesuaikan juga dengan pemilihan kata serta tingkat kesulitan. Susunlah dengan runtut mulai dari yang mudah ke yang lebih susah.

3) Interaksi sosial

Komunikasi antara anak dan guru maupun antara anak dan anak yang hangat akan memberikan rasa aman pada pembelajar dan meningkatkan rasa percaya diri.

Interaksi sosial juga membantu anak untuk menggunakan bahasa atau kosakata dan

(31)

membuat mereka saling belajar.Hubungan ini bisa terjalin melalui permainan, lagu, dan kegiatan belajar yang dilakukan berpasangan ataupun kelompok.

4) Media pembelajaran

Pembelajaran bahasa asing pada anak-anak akan lebih efektif bila didukung dengan media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar karena anak-anak menyukai hal-hal yang bersifat visual. Seperti finger puppets, gambar, miniatur atau bahkan benda-benda disekitar kita seperti foto, pen, buku cerita, jam dinding dan lain- lain.

5) Latar belakang keluarga

Faktor latar belakang keluarga atau sosial juga dapat menunjang atau menghambat keberhasilan anak dalam belajar bahasa asing. Seperti tersedianya kamus, buku, saluran televisi luar negeri bahkan support orang tua merupakan faktor yang dapat memengaruhi cara belajarnya. Benda-benda disekitar anak pun dapat menambah kosakata. Dan buku bacaan yang dibelikan orang tua juga akan membantu anak untuk belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris.

2. Konsep Dasar Gerak dan Lagu a. Pengertian Gerak dan Lagu

Menurut Kamtini dan Tanjung (2005: 67) “Gerak merupakan gejala paling primer dari manusia dan gerak merupakan media yang paling tua dari manusia untuk merefleksikan keinginan-keinginannya atau merupakan bentuk pernyataan spontan

(32)

dan gerak batin manusia”. Misalnya bayi yang baru lahir sebagai bukti bahwa dia hidup maka akan menggerakkan beberapa anggota badannya atau orang bisu yang tidak dapat berkomunikasi lewat bahasa, maka akan menggunakan gerakan-gerakan yang bermakna sebagai ganti bahasanya. gerak merupakan pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia. Gerak tidak hanya terdapat pada denyutan- denyutan di seluruh tubuh manusia yang memungkinkan manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat pada ekspresi dari semua pengalaman emosional manusia.

Matondang (2005: 130) mengungkapkan bahwa “Movement yang berarti gerakan, berasal dari kata dasar gerak. Dan gerak memiliki makna, suatu peralihan tempat (adanya aktifitas) yang dilakukan setelah ada dorongan (batin/perasaan)”.Aktifitas gerak dapat timbul setelah seseorang mendengarkan lagu/nyanyian.Dalam aktivitas gerak anak harus mendengar, mengerti dan memahami arti dari instruksi yang diberikan. Melalui aktivitas gerak anak dapat mengembangkan daya imajinasinya, karena ia harus menggunakan pancaindranya, dengan matanya, penciumannya, alat perabanya, pendengarannya, perasaannya untuk membentuk suatu gerak tubuh.

Gerak menjadi hal yang sangat kreatif bila dipadukan dengan musik/lagu yang diinterpretasikan anak menurut caranya masing-masing. Melalui gerak anak akan mengenali dirinya dan mengeluarkan perasaan-perasaan tertentu melalui gerakan- gerakan ekspresif. Menurut Mutiah (2012: 170) “lagu/musik merupakan media ekspresi diri dan rekreasi yang dibutuhkan anak”. Sejalan dengan ini Kamtini dan Tanjung (2005: 111) menyatakan bahwa “lagu adalah musik (bagian dari musik) yang

(33)

merupakan ungkapan pikiran/perasaan seseorang melalui nada dan kata yang berisi suatu gagasan (ide), berwawasan keindahan (citrarasa estetika).Musik dapat mendorong anak untuk mengekspresikan dirinya dan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk melepaskan emosi yang tertahan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa gerak merupakan sebuah perubahan yang mampu merefleksikan keinginan-keinginan seseorang dengan menggunakan bagian dari tubuhnya.Pengalaman dalam gerak memberikan anak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan daya imajinasinya.Sedangkan musik/lagu merupakan media ekspresi diri dengan mengungkapkan pikiran maupun perasaan seseorang melalui nada dan kata untuk mengeluarkan emosi yang tertahan.Jadi gerak dan lagu adalah sebuah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mengekspresikan diri dengan mengungkapkan pikiran/perasaan yang diperlihatkan melalui gerak tubuh.

b. Karakteristik Gerak dan Lagu

Aisyah (2009) mengemukakan bahwa kegiatan gerak dan lagu secara keseluruhan menitikberatkan pada aktivitas gerak fisik anak. Selain itu anak mampu merespon dengan antusias pada kegiatan gerak dan lagu dikarenakan gerak yang erat hubungannya dengan musik merupakan isyarat yang ekspresif dan membebaskan diri dari ketegangan melalui gerakan-gerakan. Musik dapat diibaratkan sebagai bahasa dari emosi. Musik dapat memberikan kesenangan baik bagi yang mendengarnya maupun bagi memainkannya. Banyak orang memperoleh kesenangan yang sangat

(34)

baik dalam kontak langsung dengan musik seperti bernyanyi, bertepuk tangan, tertawa, berayun-ayun, melompat, berputar, berbaris, menari, berjoget atau tingkah laku lainnya. Dengan bermain musik menimbulkan kegairahan (semangat), menghilangkan ketegangan dan memberikan suasana nyaman. Adapun karakteristik yang membuat anak tertarik dengan kegiatan gerak dan lagu adalah sebagai berikut:

1. Menyenangkan

Kegiatan gerak dan lagu merupakan kegiatan yang dapat menyenangkan anak.Yang mana kegiatan ini membuat anak mengeluarkan emosinya melalui gerakan-gerakan ekspresif.

2. Kegiatan gerak dan lagu memiliki syarat yang sesuai dalam hal lirik, irama dan melodi.

Lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan gerak dan lagu sifatnya pendek, gembira dan bersemangat, merdu dan mudah dimengerti oleh anak.

3. Kegiatan ini meliputi tindakan (action).

Musik/lagu diperdengarkan sambil anak-anak menggerakkan tangan.Pada waktu menyanyi anak-anak perlu diberi kesempatan untuk menggerakkan tangan mereka dan sering kali seluruh tubuh mereka.

4. Kegiatan gerak dan lagu adalah pengalaman sukarela.

Pendidik tidak memiliki kekuatan untuk meminta agar anak berpartisipasi, tetapi akan menunggu sampai rasa senang tumbuh dan muncul pada anak-anak sehingga mereka akan segera bergabung.

(35)

5. Kegiatan gerak dan lagu bersifat spontan.

Anak-anak akan merespon lebih antusias untuk pengalaman musik atau gerak yang bebas dan susasana yang tidak tertata.

6. Kegiatan gerak dan lagu mengundang anak untuk berkontribusi.

Pendidik memulai dengan lirik dan melodi yang standar tetapi ditengah- tengah, ajaklah anak-anak untuk berkontribusi dengan ide mereka.Anak-anak sangat menyenangi komposisi yang asli dan juga menyukai percobaan dengan kata-kata, irama dan gerakan.

Adapun lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan gerak dan lagu pada penelitian ini yaitu :

1. Body Parts

Saat mendengarkan lagu ini, anak melakukan gerakan-gerakan dengan menyentuh bagian-bagian tubuh yang disebutkan dalam lagu.

2. Walking-walking

Dalam lagu anak memperagakan beberapa fungsi anggota tubuh seperti cara berjalan, berlari, berenang dan melompat.

3. Greetings

Saat mendengarkan lagu ini, anak melakukan gerakan dengan tangan seperti bersalam-salaman dan melambaikan tangan serta menggerakkan bagian-bagian tubuh lainnya mengikuti tempo/irama lagu.

(36)

4. If You’re Happy

Dalam lagu anak memperagakan beberapa ekspresi wajah seperti saat senang, sedih, takut dan mengantuk.

c. Manfaat Gerak dan Lagu

Music and movement activity atau kegiatan gerak dan lagumemegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Matondang (2005) mengatakan melalui musik, manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek emosionalnya. Nyanyian adalah bagian dari musik.

Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Aktifitas gerakan sendiri sangat dibutuhkan bagi anak usia dini dalam melatih dan mengembangkan motorik kasar mereka. Jadi dalam kegiatan gerak dan lagu, anak-anak tidak hanya menyuarakan lagu, tapi sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, serta meragakan nyanyian dengan gerak seperti gerak bebas atau gerak tari. Sehingga kegiatan gerak dan lagu sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sejalan dengan ini Mutiah (2012) mengemukakan manfaat gerak dan lagu pada umumnya gerak sangat membantu bagi anak yang mengalami ketegangan. Di mana dengan menggerakkan tubuhnya ke sekitarnya, maka anak dapat melepaskan energi-energi yang terpendam di dalam tubuhnya dan aktivitas tersebut akan menjadi katup yang aman bagi emosi anak. Sedangkan musik

(37)

memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengekspresikan dirinya, di mana dengan musik anak dapat merasakan perasaan senang, puas, melepaskan energi yang terpendam ataupun emosi-emosi yang tidak disetujui misalnya perilaku agresif.

Dengan belajar melalui gerakan, maka anak belajar tentang dirinya dan dunianya.

Berpartisipasi dalam latihan-latihan yang menggunakan gerak dapat memberikan anak kesempatan untuk menyalurkan energi yang tidak dapat dilakukan dengan cara lain.

Menurut Miranti, Engliana, Hapsari (2015) manfaat mengajarkan kosakata bahasa Inggris menggunakan gerak dan lagu adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan gerak dan lagu akan memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris.

Gerakan (movement) merupakan bahasa tubuh.Anak mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas gerakan setelah mendengarkan nyanyian.Anak mempunyai hubungan yang aktif dalam merespon nyanyian. Melalui gerak dan olah tubuhnya akan dapat digambarkan apa yang dirasakan dan dimengerti oleh anak tersebut terhadap musik (nyanyian).

2) Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan.

Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini.

(38)

3) Melalui nyanyian dan gerakan kegiatan pembelajaran menjadi bervariasi, pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan.

Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam mendengar (listening), bernyanyi (singing), berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan ini.

4) Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan gerak dan lagu merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak.

Dalam kegiatan ini anak tidak hanya dilatih mengucapkan kosakata bahasa Inggris melalui bernyanyi namun juga anak dituntun untuk memperagakan berdasarkan lagu sehingga membuat kegiatan ini tidak monoton dan anak menjadi tertarik mengikuti proses pembelajaran.

d. Langkah-langkah gerak dan lagu

Upaya meningkatkan kosakata bahasa Inggris melalui kegiatan gerak dan lagu dapat dilakukan dengan beberapa cara yang pada intinya adalah dalam kegiatan tersebut terdapat sisi edukatif yang mengenalkan anak pada kosakata bahasa Inggris.

Menurut Kamtini dan Tanjung (2005) sebelum pembelajaran dimulai hendaknya seorang pendidik tampil menarik didepan siswanya. Hal ini bisa dicapai dengan penampilan fisik dan kemampuan berbicara yang baik. Dengan berpenampilan

(39)

menarik diharapkan siswa senang tanpa muncul rasa takut sehingga proses pembelajaran bisa dilanjutkan dengan mudah. Berikut langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu yaitu :

a. Mempersiapkan alat dan bahan sesuai tema

Sebelum memulai kegiatan ini hendaknya guru mempersiapkan alat seperti pengeras suara (jika diperlukan) dan musik/lagu yang akan diajarkan pada anak.

b. Anak mendengarkan musik/lagu

Pada langkah ini guru menyanyikan lagu atau memutar musik yang akan diajarkan pada anak.

c. Guru mengarahkan anak untuk merespon gerak sesuai dengan musik/lagu yang didengarkan

Selanjutnya guru mengarahkan anak untuk bergerak sesuai dengan musik/lagu yang diputarkan atau dinyanyikan oleh guru.

d. Guru dan anak bernyanyi sambil bergerak.

Setelah melatih anak bergerak, guru dan anak menyanyikan lagu yang telah didengarkan sambil bergerak.

e. Evaluasi

Tahap akhir pada kegiatan ini yaitu guru mengevaluasi hasil belajar anak dalam gerak dan lagu baik dari segi pelafalan lagu maupun ketepatan gerak anak.

B. Kerangka Pikir

Pada era globalisasi ini, hampir seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi modernmenggunakan bahasa Inggris.Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional

(40)

yang sangat diperlukan dalam menghadapi globalisasi seperti saat ini, sehingga penting dipelajari sejak dini. Pendidikan memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang didasarkan pada upaya meningkatkan keingintahuan anak tentang dunia. Masalah utama dalam pembelajaran adalah masih lemahnya kemampuan berbahasa Inggris khususnya kosakata bahasa Inggris anak.

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia sehingga proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Dalam penelitian ini dilakukan observasi awal untuk mengetahui penyebab dan menemukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada dan untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak.

Kegiatan gerak dan laguadalah salah satu kegiatan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran kosakata bahasa Inggris khususnya bagi anak usia dini.

Aktifitas gerakan dapat timbul ketika seseorang mendengarkan lagu/nyanyian.

Kegiatan gerak dan lagu digunakansebagai pendekatan pembelajaran kosakata bahasa Inggris yang disajikan secara menarik dan menyenangkan dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar, dapat membantu anak untuk lebih senang dan memudahkan anak untuk memahami suatu materi ajar. Karena dalam melakukan kegiatan belajar anak diajak untuk melakukan dan memperagakan suatu gerakan yang sesuai dengan makna dari lagu yang dinyanyikan.Jadi gerak dan lagu merupakan suatu aktifitas yang sangat menyenangkan bagi anak.Melalui gerak dan lagu pembelajaran menjadi lebih konkret sehingga anak dapat lebih termotivasi ikut aktif

(41)

dalam pembelajaran bahasa Inggris tanpa rasa tertekan atau rasa takut, bahkan anak menjadi lebih rileks dan senang. Dengan demikian kosakata bahasa Inggris tersebut akan mudah dipahami oleh anak.

Kemampuan kosakata bahasa Inggris anak

masih rendah

Guru:

1. Bahan ajar yang kurang variatif Anak:

1. Kesulitan menyebutkan 4-5 kata dalam bahasa Inggris

2. Kurang memahami arti dari 4-5 kata dalam bahasa Inggris.

Langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu 1. Mempersiapkan alat dan bahan sesuai tema 2. Anak mendengarkan musik/lagu

3. Guru mengarahkan anak merespon gerak sesuai dengan musik/lagu yang didengarkan.

4. Guru dan anak bernyanyi sambil bergerak.

5. Evaluasi Kegiatan

Gerak dan Lagu

Kemampuan kosakata bahasa Inggris anak

meningkat

Guru:

1. Guru menerapkan pendekatan dengan kegiatan gerak dan lagu.

Anak:

1. Anak mampu menyebutkan 4-5 kata dalam bahasa Inggris

2. Anak memahami arti dari 4-5 kata dalam bahasa Inggris.

(42)

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pengkajian teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika kegiatan gerak dan lagu pada anak didik di Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar diterapkan maka kemampuan kosakata bahasa Inggris anak akan meningkat.

(43)

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian ini berusaha mendeskripsikan hal yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar.

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berbasis kelas dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui gerak dan lagu.

Arikunto, dkk (2010:104) mengemukakan bahwa:

Penelitian Tintakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti.

Pada penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti dan guru kelas bekerjasama dalam merancang suatu tindakan yang akan dilakukan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan melalui empat tahap,

28

(44)

yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yaitu kemampuan kosakata bahasa Inggris anakdan penerapan kegiatan gerak dan lagu. Kedua fokus penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut:

1. Penerapan kegiatan gerak dan lagu merupakan kegiatan yang dilakukan anak dengan bernyanyi dan latihan gerak tubuh. Adapun langkah-langkah pada kegiatan ini yaitu menyediakan peralatan yang diperlukan seperti laptop, speaker, dan lagu yaitu lagu Greetings, Body Parts, Walking-walking,dan If You’re Happy. Kemudian memperdengarkan musik/lagu kepada anakserta mengarahkan anak untuk merespon gerak sesuai dengan musik/lagu yang didengarkan. Selanjutnya guru mengarahkan anak bernyanyi sambil bergerak bersama-sama.Musik/lagu diulangi kurang lebih tiga kali. Tahap akhir kegiatan ini yaitu guru mengevaluasi hasil belajar anak dalam gerak dan lagu baik dari segi pelafalan lagu maupun ketepatan gerak anak.

2. Kemampuan kosakata bahasa Inggris merupakan kemampuan anak dalam mengucapkan kosakata bahasa Inggris dengan tepat dan jelas. Kosakata diucapkan seseorang dalam pembicaraan guna mengetahui dan mengerti apa makna yangsebenarnya. Kemampuan kosakata bahasa Inggris anak terbagi atas dua yaitu kosakata produktif adalah proses mengkomunikasikan ide, pikiran, perasaan melalui

(45)

bentuk kebahasaan dan kosakata reseptif adalah proses mamahami kata-kata yang dituturkan oleh orang lain.

C. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Dian harapan Kota Makassar. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti memilih Taman Kanak-kanak Dian harapan Kota Makassar karena kurangnya pengembangan bahasa khusunya kosakata bahasa Inggris yang menyenangkan bagi anak serta adanya dukungan dari pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian ini

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah guru dan anak didik kelas Kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 15 anak didik dan 1 guru.

D. Rancangan Tindakan

Model penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, metode penelitian dan membuat rencana tindakan;

Perlakuan/Tindakan, yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan;

Observasi dilakukan secara sistematis mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap proses belajar mengajar; Refleksi, yaitu mengkaji dan mempertimbangkan

(46)

hasil atau dampak tindakan yang dilakukan. Empat tahap pokok dalam penelitian tindakan kelas tersebut secara sederhana dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas. Sumber: Arikunto,dkk (2010:16)

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilakukan dalam dua siklus yaitu setiap siklusnya diadakan dua kali pertemuan. Sesuai hakekat penelitian tindakan kelas, siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama, selanjutnya secara terperinci penelitian tindakan kelas ini dapat diajarkan sebagai berikut:

Perencanaan SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan SIKLUS n Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS II

Refleksi

(47)

1. Siklus Pertama a. Perencanaan

1) Pada tahap ini, peneliti mengambil data anak didik dan mengadakan diskusi dengan guru kelas terkait penerapan kegiatan gerak dan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar.

2)Menelaah kurikulum, menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Persiapan tersebut berupa penyusunan kegiatan harian, alat dan media dalam kegiatan gerak dan lagu.

b. Pelaksanaan tindakan

Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang dibuat, kegiatan yang dilakukan adalah pembelajaran yang menggunakan kegiatan gerak dan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok B di Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar. Skenario pembelajaran yang telah dibuat bersifat fleksibel dan dapat berubah ketika pelaksanaannya. Hal ini disesuaikan dengan kondisi kelas waktu pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan tindakan penelitian yang berlangsung sebagai berikut:

1) Penyampaian materi pembelajaran

Penyampaian materi pembelajaran diawali dengan apersepsi mengenai hal yang berhubungan dengan materi yang akandiajarkan. Apersepsi dilakukan untuk memancing keingintahuan anak mengenai pembelajaran yang disampaikan.Anak

(48)

diperkenalkan dengan kosakata baru dengan bantuan media kartu gambar.Pada awalnya, anak diminta untuk mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh guru.Anak diminta untuk menirukan kata-kata tersebut sambil memperhatikan media yang digunakan oleh guru.Setelah itu guru melatih anak untuk menirukan kata dalam lagu dengan gerakan.Kemudian, guru menuntun anak bernyanyi sambil bergerak, baris per baris dan sampai lagu selesai diiringi musik. Terakhir, guru memberi kesempatan anak bernyanyi sambil bergerak diiringi musik tanpa bantuan guru.

2) Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara lisan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pemahaman anak terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara guru menyebutkan kosakata dalam lagu secara acak kemudian anak menunjukkan dengan gerakan. Anak yang dapat menyebutkan kosakata diberikan reward dengan bertepuk tangan atau ancungan jempol.

c. Observasi

Observasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data. Data yang di kumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rancangan yang sudah di buat.

Evaluasi dilakukan secara lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak tentang kosakata bahasa Inggris yang sudah dipraktekkan pada saat proses pembelajaran Data yang yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan dan data kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi dan mengambil tafsiran dengan benar. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang dianalisis dengan menggunakan persentase.

(49)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap selesai satu tahap dalam setiap siklus pembelajaran.

Data yang didapat didiskusikan kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran melalui kegiatan gerak dan lagu kemudian ditafsirkan dan dianalisis hasilnya. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi dan menjadi masukan untuk dilakukan perbaikan pada siklus kedua.

2. Siklus kedua

Pelaksanaan siklus kedua merupakan tindak lanjut hasil refleksi siklus pertama sebagai upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris pada anak usia kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar melalui kegiatan gerak dan lagu.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, anak lebih dimotivasi dan diarahkan untuk dapat belajar agar lebih menguasai materi sebagai upaya peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris pada anak usia kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar.

Tahap terakhir adalah refleksi untuk menelaah keberhasilan yang dicapai dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui kegiatan gerak dan lagu pada siklus kedua dibandingkan siklus pertama. Apabila pada siklus ini indikator keberhasilan masih belum tercapai maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

(50)

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati cara mengajar guru dan anak dalam belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi observasi tentang proses pembelajaran bahasa Inggris, keaktifan anak serta kemampuan kosakata bahasa Inggris anak selama pembelajaran melalui kegiatan gerak dan lagu. Kegiatan observasi menggunakan pedoman observasi berbentuk check list.

2. Dokumentasi

Dokumentasi memuat tentang data-data yang diambil di sekolah tersebut berupa bukti-bukti fisik seperti data sekolah dan nama-nama anak didik di kelompok B Taman Kanak-kanak Dian Harapan Kota Makassar yang dibutuhkan selama penelitian serta gambar-gambar kegiatan selama melakukan penelitian di kelas.

F. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan 1. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kulitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Miles dan Huberman (Iskandar, 2012) mengemukakan bahwa analisis kualitatif dapat dilakukan dengan cara:

(51)

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasarkan kategori-kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan dengan menyajikan data yang diperoleh di lapangan baik berupa teks naratif, bagan, tabel, maupun grafik.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing & Verification) Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data. Kesimpulan sementara masih dapat diuji kembali dengan data lapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai.

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengelola data yang dimulai dari mengamati kemampuan kosakata bahasa Inggris anak, kemudian mencatat dalam lembar observasi yang disediakan dengan maksud memberikan gambaran yang jelas, sehingga mempermudah dalam pengumpulan data.

(52)

2. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui kegiatan gerak dan lagu.

a. Dari segi proses

Penelitian ini dikatakan berhasil jika dalam proses pembelajaranguru mampu melakukan langkah-langkah kegiatan gerak dan lagusesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan dan hasil pengamatan menunjukkan 85% dari seluruh aspek yang diamati telah memenuhi kriteria baik. Adapun kriteria penilaian guru yang dipergunakan dalam penelitian yaitu :

Tabel 3.1 Indikator keberhasilanguru

Kategori Persentase

Baik (B) >85%

Cukup (C) 61%-84%

Kurang (K) <60%

Sumber: Sugiyono, 2013

Rubrik Penilaian

Baik (B) : Jika guru mampu melakukan langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu dengan baik dan benar sesuai urutan.

Cukup (C) : Jika guru mampu melakukan langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu dengan baik namun belum sesuai urutan.

Kurang (K) : Jika guru kurang mampu melakukan langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu dengan baik dan benar sesuai urutan.

(53)

b. Dari segi hasil

Apabila terjadi peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak setelah diterapkan kegiatan gerak dan lagu terdapat 75% anak didik berada pada kategori berkembang sesuai harapan. Adapun Jenis penilaian anak yang dipergunakan dalam penelitian, yaitu:

Tabel 3.2Indikator keberhasilan anak

Kategori Persentase

BB

(Belum Berkembang) < 50 %

MB

(MulaiBerkembang) 51 % - 74 %

BSH

(Berkembang Sesuai Harapan) > 75 %

Sumber : Suminah dkk, 2015 Rubrik Penilaian

BB : Jika anak mampu mengucapkan dan memahami 1-2 kosakata bahasa Inggris dalam gerak dan lagu dengan baik dan benar.

MB : Jika anak mampu mengucapkan dan memahami 3 kosakata bahasa Inggris dalam gerak dan lagu dengan baik dan benar.

BSH : Jika anak mampu mengucapkan dan memahami 4-5 kosakata bahasa Inggris dalam gerak dan lagu dengan baik dan benar.

(54)

A. Hasil Penelitian

1.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Taman Kanak-kanak Dian Harapan merupakan Taman Kanak-kanak yang terletak di Kompleks Bukit Hartaco Indah Blok 1.K No. 37-39 Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Taman Kanak-kanak Dian Harapan mulai beroperasi sejak 1 Januari 2008 di bawah naungan Yayasan Dian Jaya Yuda.

Secara geografis, letak Taman Kanak-kanak Dian Harapan sangat strategis di sudut jalan anatara Blok K dan Blok H yang berada di tengah-tengah pemukiman warga sehingga anak didik aman dari hiruk pikuknya lalu lalang kendaraan.

Jumlah tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Dian Harapan sebanyak 6 orang terdiri dari 1 Kepala sekolah dan 2 pendidik kelompok A serta 3 orang pendidik kelompok B. Jumlah keseluruhan peserta didik di Taman Kanak-kanak Dian Harapan pada tahun pembelajaran 2016/2017 sebanyak 69 anak, terbagi ke dalam kelompok A 12 anak dan kelompok B 57 anak.

Taman Kanak-kanak Dian Harapan terdiri dari 1 ruangan kelas untuk kelompok A dan 3 ruang kelas untuk kelompok B, 1 kantor untuk kepala sekolah, 1 kamar kecil dan halaman untuk anak bermain. Taman Kanak-kanak Dian Harapan

39

(55)

adalah lembaga pendidikan pendidikan yang program kegiatannya mengacu pada Kurikulum 2013.

2.

Hasil Penelitian Siklus I

a.

Pertemuan I 1) Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka peneliti dan guru berdiskusi terkait penerapan kegiatan gerak dan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok B. Adapun langkah- langkahnya yaitu :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran Harian

Pada kegiatan ini, guru dan peneliti membuat atau menyusun rencana kegiatan harian yang akan dilakukan pada saat proses pembelajaran. Rencana Program Pembelajaran Harian terbagi atas empat kegiatan yaitu : kegiatan awal, inti, istirahat dan kegiatan akhir. Tema yang dipakai adalah Diri Sendiri

b) Mempersiapkan skenario pembelajaran

Guru dan peneliti mempersiapkan skenario penerapan kegiatan gerak dan lagu. Skenario ini berisi langkah-langkah kegiatan gerak dan lagu dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan berlangsung sesuai dengan harapan yang ingin dicapai.

c) Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan

(56)

Guru dan peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan gerak dan lagu yaitu : musik/lagu, laptop serta speaker.

d) Menyusun lembar observasi

Pada kegiatan ini peneliti terlebih dahulu mempersiapkan format observasi untuk melihat aktivitas anak didik dan guru selama kegiatan berlangsung. Peneliti akan bertindak sebagai observer dan guru sebagai pengajar. Format observasi ini berisi hal-hal yang akan diamati pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui kegiatan gerak dan lagu.

2) Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I pada hari Kamis 28 Juli 2016.Pelaksanaan pertemuan I dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 11.00 WITA. Pada tahap ini terbagi atas empat kegiatan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Berbaris sebelum masuk kelas

Pada kegiatan ini, guru mengarahkan anak untuk berbaris di depan kelas dengan rapi sambil menyanyikan lagu lonceng berbunyi, setelah selesai bernyanyi, anak didik kemudian dipersilahkan masuk ke kelas satu persatu.

(2) Mengucapkan salam

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas. Sumber: Arikunto,dkk (2010:16)
Tabel 3.1 Indikator keberhasilanguru
Tabel 3.2Indikator keberhasilan anak
Tabel 4.2 Hasil Observasi Anak Siklus I Pertemuan II No
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa di kelas eksperimen yang menggunakan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode Picture Exchange Communication System (PECS) terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak

peningkatan kemampuan ber-Bahasa Inggris dan kesimpulan akhir penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran bagi peserta didik.Hasil menunjukkan tingkat respon

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media PowerPoint dalam peningkatan pembelajaran kosakata Bahasa Inggris siswa kelas V SDN 2

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan pada bab-bab sebelumnya sebagai berikut: 1) Perkembangan kosa kata bahasa Inggris anak dalam proses

Penggunaan media flash card dalam pembelajaran pengenalan kosakata bahasa Jawa krama menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan kosakata bahasa Jawa krama anak kelompok B di TK Pertiwi I

KESIMPULAN Metode bernyanyi dapat menciptakan motivasi anak, rasa ingin tahu dan antusias anak tinggi, meningkatkan keterampilan berbicara di dalam kosakata Bahasa Inggris sehingga

Peningkatan Kosakata Siswa dalam Bahasa Inggris di SMP Negeri Satap Pulau UT Kota Tual Syamsinar*1, Ahmad Thariq2 1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri