KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah berjudul “Advance Traveler Information System (Pre Trip Information)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Sistem Transportasi Cerdas. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang bagaimana berinovasi teknologi sistem transportasi cerdas dengan baik.
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan senang hati menerimanya.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah berjudul “Advance Traveler Information System (Pre Trip Information)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Sistem Transportasi Cerdas. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang bagaimana berinovasi teknologi sistem transportasi cerdas dengan baik.
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan senang hati menerimanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah...2
1.3. Tujuan...2
BAB 2 PEMBAHASAN...3
2.2. Pengertian...3
2.2. Data dan Pengumpulan Data...3
2.3. Indikator Dapat Dikatakan Berdampak Positif...5
2.4. Algoritma...7
BAB 3 PENUTUP...8
3.1. Kesimpulan...8
3.2. Saran...8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi merupakan dasar yang sangat diperlukan untuk pembangunan suatu daerah dan memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Umumnya, ada hubungan yang diterima secara luas antara kesejahteraan ekonomi dan transportasi yang baik. Ekspor dan impor, industri, pertanian, pertahanan, pelayanan sosial (seperti kesehatan dan pendidikan), administrasi umum, pemeliharaan hukum dan ketertiban, eksploitasi sumber daya, mobilitas orang dan barang, dll adalah beberapa dari banyak bidang kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan tersedianya infrastruktur transportasi yang memadai. Pembuat kebijakan, perencana transportasi, insinyur lalu lintas, dan sektor swasta yang terlibat dalam pengembangan teknologi transportasi baru terus mencari solusi untuk mengurangi konsumsi energi, penggunaan lahan, kemacetan, korban jiwa, dan uang yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur transportasi baru. Akibatnya, negara- negara maju telah mengalihkan prioritas mereka dari strategi transportasi padat modal dan infrastruktur menjadi solusi transportasi yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Di sinilah sistem transportasi cerdas (ITS) berperan. Ini secara implisit memegang janji keberlanjutan.
ITS adalah sistem terintegrasi yang mengimplementasikan komputer, komunikasi, informasi, dan teknologi penginderaan kendaraan yang ada atau yang baru muncul untuk mengoordinasikan sistem transportasi dengan cara yang aman dan efisien, memantau kondisi lalu lintas, mengontrol arus lalu lintas, dan memberikan informasi kepada masyarakat otomotif tentang kondisi lalu lintas . ITS mencakup penerapan teknologi yang lebih luas pada sistem transit serta mobil pribadi dan jalan raya. Manfaat yang diberikan oleh penyebaran ITS ke sistem transportasi apa pun adalah peningkatan keselamatan, peningkatan efisiensi lalu lintas, pengurangan kemacetan, peningkatan kualitas lingkungan dan efisiensi energi, serta peningkatan produktivitas ekonomi.
Advanced traveller information system (ATIS) merupakan salah satu ITS yang paling banyak digunakan. ATIS mengimplementasikan berbagai teknologi, seperti situs web Internet, telepon, telepon seluler, televisi, radio, dll. untuk membantu pelancong dan pengemudi dalam membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai keberangkatan perjalanan, rute optimal, dan mode perjalanan yang tersedia. ATIS memberikan informasi praperjalanan dan dalam perjalanan kepada pengguna, keduanya menawarkan keuntungan tersendiri. Penerapan sistem ATIS, dimana pengguna jalan bisa memanfaatkan aplikasi seperti Maps dan Waze untuk mendapatkan rute tercepat ke lokasi tujuan.
Advanced traveller information system terbagi dalam dua kategori besar: pra- perjalanan (pre-trip) dan dalam perjalanan (on-trip). Informasi ini dapat didistribusikan menggunakan beberapa teknologi komunikasi yang ada dan berkembang. Badan publik secara historis mengumpulkan informasi real-time dan distribusi informasi dapat dilakukan melalui saluran publik atau swasta. Ketersediaan informasi pra-perjalanan telah meningkatkan kepercayaan diri pengemudi untuk menggunakan jalan bebas hambatan dan memungkinkan pengendara membuat pilihan transit yang lebih terinformasi. Informasi dan panduan en-route menghemat waktu perjalanan, membantu pengendara menghindari kemacetan, dapat meningkatkan kinerja jaringan lalu lintas, dan lebih efisien daripada peta kertas atau instruksi tertulis. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa masih banyak orang yang tidak menyadari keberadaan ATIS. Sebagai bagian dari itu, maka melalui tugas ini akan menyajikan mengenai ATIS khususnya pre-trip information. Tugas ini diharapkan bisa memberikan suatu peran sebagai informasi awal untuk kegiatan pengenalan dan perkembangan teknologi ATIS di masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ATIS (Advance Traveler Information System)?
2. Apa yang dimaksud dengan Pre Trip Information?
3. Bagaimana efektivitas ATIS pada pengambilan keputusan?
4. Bagaimana data yang diperlukan pada Pre Trip Information?
5. Bagaimana pengumpulan data pada Pre Trip Information?
6. Bagaimana indikator dapat dikatakan berdampak positif pada Pre Trip Information?
7. Bagaimana algoritma dari sistem Pre Trip Information?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ATIS (Advance Traveler Information System).
2. Untuk mengetahui pengertian dari Pre Trip Information.
3. Untuk mengetahui efektivitas ATIS pada pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui data yang diperlukan pada Pre Trip Information.
5. Untuk mengetahui pengumpulan data pada Pre Trip Information.
6. Untuk mengetahui indikator dapat dikatakan berdampak positif pada Pre Trip Information.
7. Untuk mengetahui algoritma dari sistem Pre Trip Information.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Advanced Traveller Information System yaitu sistem informasi yang menjadi panduan bagi pengemudi kendaraan untuk mendapatkan rute jalan yang efektif dalam melakukan perjalanannya. Bentuknya berupa peta digital berbasis sistem informasi geografis atau pada masa sekarang berupa output pantauan GPS (Global Position System) yang dapat dimunculkan pada aplikasi komputer, notebook hingga smartphone seperti Blackberry dan telepon seluler yang menggunakan sistem operasi Android.
Pre trip information merupakan informasi yang mengcover semua kebutuhan informasi perjalanan yang pengendara butuhkan sebelum melakukan perjalanan. Pengendara harus mengerti:
1. Kemana mereka berkendara 2. Jalur mana saja yang terbuka
3. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menjelajah dan tiket mana saja yang tersedia (jika menggunakan kendaraan umum)
4. Kapan mereka berangkat dan estimasi waktu sampainya
Apabila pre trip information yang dimiliki oleh pengendara baik, maka dapat membuat pengendara memahami apa saja yang mereka butuhkan untuk perjalanan mereka sehingga biaya maupun waktu yang dibutuhkan semakin efektif dan efisien.
Di beberapa situasi pre trip information digunakan sebagai alat manajemen jaringan seperti yang digunakan pada olimpiade London 2012.
Beberapa platform kunci yang dapat disedianakan oleh pre trip information seperti:
Internetinternet journey planning
Telephone journey planning
TV pre-trip advice
Radio pre-trip advice
Interactive kiosk-based advice
2.2. Efektivitas ATIS pada Pengambilan Keputusan
Untuk mengetahui apakah ATIS secara efektif memberi dampak pada pengambilan keputusan penggunanya, kita bisa melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap penggunaan ATIS. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Melakukan survei dan wawancara kepada pengguna ATIS untuk mengetahui apakah mereka merasa bantuan ATIS efektif dan membantu mereka dalam pengambilan keputusan.
2. Melakukan analisis historis data untuk mengetahui seberapa sering pengguna memilih opsi yang telah disarankan oleh ATIS, dan juga seberapa sering mereka memilih opsi yang berbeda dengan ATIS.
3. Melakukan perbandingan antara hasil akhir pengambilan keputusan sebelum dan setelah pengguna menggunakan ATIS untuk memeriksa apakah terdapat perubahan yang signifikan. 4. Menganalisis kinerja bisnis sebelum dan setelah penggunaan ATIS untuk memeriksa apakah terdapat perbedaan dalam produktivitas, efisiensi, dan efektivitas bisnis. Dengan melakukan evaluasi dan pengukuran yang tepat, kita dapat mengetahui seberapa efektif ATIS memberikan dampak pada pengambilan keputusan penggunanya.
2.2. Data dan Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan pada Pre Trip Information adalah sebagai berikut.
1. Daerah asal dan tujuan pengguna 2. Rute untuk menjadi daerah tujuan
3. Pilihan perjalanan dari rute yang diinginkan 4. Biaya perjalanan dan tiket yang tersedia
5. Waktu perjalanan (waktu berangkat dan waktu tiba) 6. Informasi simpul transportasi (halte,stasiun)
7. Informasi perpindahan moda transportasi 8. Informasi lingkungan wilayah perjalanan
Sedangkan pengumpulan data yang dapat dilakukan pada Pre Trip Information adalah sebagai berikut.
1. Daaerah asal dan tujuan pengguna
Daerah asal dan daerah tujuan dapat ditentukan langsung oleh pengguna dan akan terhubung ke peta jaringan jalan atau GIS yang akan menentukan rute perjalanan yang paling terbaik atau sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna.
2. Rute untuk menjadi daerah tujuan
Dengan memanfaatkan citra satelit atau Street View guna mengenali berbagai informasi jalan yang ada, yakni jalan raya, jalan tol, bangunan, alamat, dan bisnis di sebuah wilayah. Data peta kemudian diolah oleh machine learning dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).
Sistem ini memproses data dari Citra Satelit untuk menghasilkan suatu peta yang lebih akurat dan cepat, sehingga dapat memunculkan peta yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sambil mengoptimasi sistem-sistem Maps yang lain. Kemudian, berkat bantuan AI yang digunakan, dapat membedakan objek secara lebih jelas dan tepat. Sistem dapat mengetahui perbedaan antara mobil, motor, dan kendaraan lain yang ada seluruh negara sehingga bisa mengoptimasi rute perjalanan.
3. Pilihan perjalanan dari rute yang diinginkan
Didapatkan dari jadwal moda transportasi yang tersedia di daerah tersebut seperti MRT, LRT, BRT, Bus, atau kendaraan pribadi.
4. Biaya perjalanan dan tiket yang tersedia
Informasi yang saling terintegrasi dengan penyedia layanan transportasi.
5. Waktu perjalanan (waktu berangkat dan waktu tiba)
Menggunakan riwayat kecepatan rata-rata yang pernah digunakan oleh pengguna dan pengemudi lain, laporan tentang kemacetan lalu lintas, serta kondisi jalanan lain secara real-time. Dari data-data tersebut, sistem bisa memberi tahu penggunanya estimasi waktu tempuh perjalanan ke suatu tempat. Tentunya cara ini dihitung dengan menggunakan algoritma.
6. Informasi simpul transportasi (halte,stasiun)
Menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi adanya simpul transportasi memalaui GPS yang terhubung pada perangkat pengguna.
7. Informasi perpindahan moda transportasi
Informasi yang saling terintegrasi dengan penyedia layanan transportasi.
8. Informasi lingkungan wilayah perjalanan
Menggunakan citra satelit dan GIS untuk mengetahui kondisi lingkungan daerah pengguna.
2.3. Indikator Dapat Dikatakan Berdampak Positif
Menurut (Khattak et al., 1993), indikator bahwa ATIS dapat berdampak positif pada pre trip information adalah sebagai berikut.
Indikator Dampak Positif
Rute Kendaraan ATIS dapat menyediakan informasi pada
pengguna untuk memilih kriteria, seperti waktu terpendek, tertentu rencana perjalanan, tarif terendah, jarak berjalan kaki terkecil, penggunaan angkutan cepat yang maksimal
Bagaimana menuju ke stasiun bus/ kereta Mampu menyediakan informasi cara untuk menuju ke stasiun bus/ kereta
Transfer poin Menyediakan informasi berupa:
- lokasi titik koneksi
- Waktu tunggu di titik transfer Waktu keberangkatan, penundaan, total
waktu perjalanan
Menyediakan informasi berupa:
- Informasi real time
- Menyediakan waktu keberangkatan untuk 2-3 trip selanjutnya.
Tarif dan tiket Informasi berikut dapat diberikan:
- struktur sistem tarif
- lokasi untuk membeli tiket dari - metode pembayaran yang diterima
(misalnya kartu kredit atau tunai) - diskon yang tersedia
- biaya tiket
Informasi perjalanan kembali Dapat memberikan informasi bagaimana untuk kembali
Kondisi lalu lintas Memberikan informasi dinamis kondisi lalu lintas
Ketersediaan parkir Memberikan informasi kemacetan di tempat parkir
Reservasi Sistem dapat menyediakan reservasi
sebelumnya untuk angkutan yang membutuhkan tiket
Pelayanan untuk disabilitas Informasi tentang aksesibilitas berbagai fasilitas untuk disabilitas
2.4. Algoritma
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
ATIS atau Automatic Terminal Information Service adalah layanan informasi cuaca dan pengaturan penerbangan yang disediakan oleh pihak bandara. Di Indonesia, ATIS tersedia di beberapa bandara besar seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai, dan lain-lain. ATIS di Indonesia bertujuan untuk memberikan informasi cuaca terkini dan informasi tentang pengaturan penerbangan kepada para pilot agar mereka dapat menjalankan penerbangan dengan aman dan efisien. Selain itu, layanan ATIS juga membantu mengurangi kemacetan di landasan udara dan mempercepat proses pendaratan dan lepas landas. Namun, masih banyak peningkatan yang perlu dilakukan dalam sistem ATIS di Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah kurangnya sarana dan prasarana di beberapa bandara kecil, kurangnya konsistensi dalam penerapan protokol ATIS di seluruh bandara, dan kurangnya peningkatan teknologi untuk meningkatkan layanan ATIS. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sistem ATIS yang lebih baik untuk menjaga keselamatan penerbangan di Indonesia.
3.2. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk memperbaiki layanan ATIS di Indonesia:
1. Memperbarui teknologi dan peralatan ATIS di seluruh Indonesia agar bisa memberikan informasi yang lebih akurat dan terbaru.
2. Meningkatkan pelatihan dan keterampilan staf ATIS di bandara-banada besar di seluruh Indonesia, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang ramah, efisien, dan membantu bagi penumpang.
3. Meningkatkan dukungan dan koordinasi antara ATIS dengan pihak-pihak terkait seperti ATC (Air Traffic Control) dan perusahaan penerbangan untuk mengurangi potensi kesalahan informasi dan ketidaknyamanan bagi penumpang.
4. Mengembangkan layanan ATIS secara online atau digital dengan menyediakan akses informasi kepada penumpang melalui aplikasi ataupun website guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang dalam mendapatkan informasi terbaru.