• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrining gizi (berdasarkan Malnutrition Screening Tool/MST)

N/A
N/A
2330020005 FITRIAN KARTIKA SARI

Academic year: 2024

Membagikan "Skrining gizi (berdasarkan Malnutrition Screening Tool/MST)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A. FROM SKRINING MST

Skrining gizi (berdasarkan Malnutrition Screening Tool/MST)

(lingkari skor sesuai dengan jawaban. Total skor adalah jumlah skor yang dilingkari)

No. Parameter Skor

1.

Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?

a. Tidak terjadi penurunan berat badan 0

b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 0 c. Jika iya, berapa penurunan berat badan tersebut 0

1-5 kg 0

6-10 kg 0

11-15 kg 0

>15 kg 0

Tidak yakin penurunanya 0

2.

Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?

Tidak √

Ya

TOTAL SKOR 1

3.

Pasien dengan diagnosa

khusus ( √ ) tidak

( ) ya ( ) DM ( ) hati ( ) ginjal ( ) jantung ( ) paru ( ) stroke ( ) kanker ( ) penurunan imunitas ( ) geriatri ( ) lain – lain

Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dengan diagnosa/kondisi khusus dilakukan pengkajian lanjut oleh tim terapi gizi

Sudah dilaporkan ke tim terapi gizi : ( ) tidak ( ) ya, tanggal dan jam …

(2)

FORM PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) Nama : Tn .Untung

Umur : 49 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Nomor Registrasi :

Ruangan : cempaka

Diagnosa Medis : total bowl obs susf malig nancy post

Assessment Diagnosa Gizi

(PES)

Intervensi Gizi Rencana Monitoring Evaluasi

Data Dasar Identifikasi Masalah

1. Antropometri TB: 160 cm BB: 54 Kg

IMT: 21,09 (Normal)

NC-2.2 Perubahan nilai

laboratorium Terkait gizi dikaitkan dengan operasi pasien ditandai dengan nilai HB, Hematrokit, Neutrofil rendah yaitu Hb 13,6 g/dL, Hematrokit 39,6%, Neutrofil 43%

NI 5.3 penurunan asupan energi spesifik (Natrium) dikaitkan dengan prahipertensi ditandai dengan tekanan darah tinggi yaitu 135/90 NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi tertentu (protein)

NP 1.1 Preskripsi diet 1. Jenis Diet

TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein) + Rendah Garam

2. Tujuan

- Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara bertahap sesuai dengan kebutuhan

- Memberikan makanan yang tinggi protein untuk membantu proses penyembuhan luka pasca operasi

- Memberikan makanan rendah garam untuk 3. Syarat

Fisik Klinis Memantau dan melihat

perkembangan keluhan pasien.

Pemantauan tekanan darah dan nyeri luka operasi Dietary

FH-1.1.1 Asupan Energi Target:

Dimonitoring asupan energi hingga mencapai kebutuhan energi sebesar 1.679 kkal 2. Biokimia

Pemeriksaan Normal Hasil Interpretasi Hb g/dl 14 -

17,4

13,6 Rendah Hematrokit

%

40-54 39,6 Rendah Neutrofiil % 50-70 43 Rendah Eosinofil % 0-4 2,5 Normal Monosit % 2-8 8,7 Tinggi Limfosit % 20-40 45 Tinggi Kalium darah

mmol

3,1-5,1 5,2 Tinggi

- Hb, hematrokit, neutrofil rendah terkait dengan pasien pasca operasi

3. Fisik Klinis

- Nyeri luka operasi - KU cukup

- GCS 456

Pasien mengalami nyeri luka operasi, mual, tekanan darah tinggi 135/90

(3)

- Mual

- Tekanan darah : 135/90 (pre hipertensi) - Nadi 90x/menit (normal)

dikaitkan dengan pasien pasca operasi ditandai dengan nyeri pada luka operasi

NI 2.1 kekurangan asupan oral dikaitkan dengan keluhan nyeri luka operasi ditandai dengan Hasil recall Energi 1.325 kkal (78%) (defisit sedang), protein 69,7 gr (82%) (defisit ringan), Lemak 31,45 (84%) (defisit ringan), Karbohidrat 194,45 gr (77%) s(defisit sedang).

- Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan 1.679 kkal

- Protein diberikan tinggi 20% yaitu sebesar

84gram untuk

penyembuhan luka pasien setelah operasi - Lemak diberikan cukup

20% yaitu sebesar 37,31

gr dengan

mengutamakan sumber lemak tak jenuh, batasi konsumsi lemak jenuh dan berkolesterol

- Kabohidrat diberikan cukup sebesar 60%

sekitar 251,85 gram

- Pembatasan Na

diperlukan < 2000 mg untuk menurunkan tekananan darah

- Bentuk makanan yang diberikan makanan lunak dengan frekuensi makan 3x makan 2x selingan

FH-1.5.1 Asupan Protein Target:

Dimonitoring asupan protein hingga mencapai kebutuhan protein sebesar 84 gram.

FH-1.5.3 Asupan Lemak Target : Dimonitoring asupan lemak hingga mencapai kebutuhan lemak sebesar 37,31 gram FH -1.5.5 Asupan Karbohidrat Target : Dimonitoring asupan karbohidrat hingga mencapai kebutuhan

karbohidrat sebesar 251,85 gram Etiologi

CH-2.1 Riwayat medis, kesehatan 4. Riwayat Nutrisi

a. Dahulu

- Makanan pokok utama: nasi 3x/hari

@1,5-2 centong (150-200 gram) - Sumber KH lain: nasi jagung

1x/minggu @1,5-2 centong (150-200 gram)

- Lauk hewani: ayam 1-2x/minggu

@60 gram, ikan pindang 1- 2x/minggu @1 ekor kecil, ikan bandeng atau tongkol 2-3x/bulan @1 potong sedang (60 gram)

- Lauk nabati: tahu dan tempe 3x/hari

@1-2 potong, bakwan goreng 2- 3x/minggu @40 gram.

- Pengolahan lauk yang sering adalah dengan digoreng

- Sayuran: sering, yaitu sop 5- 6x/minggu (wortel, buncis, kubis, kentang @25 gram), bayam 3x/minggu @ 30 gram, sawi 3x/minggu @30 gram, daun singkong dan kacang-kacangan 3- 4x/minggu @30gram. Pengolahan

- pasien sering mengkonsumsi ikan tinggi natrium (pindang, tongkol)

- pengolahan lauk yang sering digoreng

(4)

sayur: ditumis, disantan, disayur bening.

- Buah-buahan: jarang, yaitu pisang dan rambutan 1-2x/minggu @1 buah/potong sedang.

- Konsumsi gorengan ≥3x/minggu - Minuman: kopi 1x/hari @200 ml

(gula 1,5 sdm) b. Sekarang

- Sekarang pasien mendapatkan diet TKTP di Rumah sakit

- Recall: Hasil recall didapatkan Energi 1.325 kkal (78%) (defisit sedang), protein 69,7 gr (82%) (defisit ringan), Lemak 31,45 (84%) (defisit ringan), Karbohidrat 194,45 gr (77%) (defisit sedang).

- Bahan makanan yang dianjurkan makanan pokok (beras, roti, gandum, kentang, jarung, sereal), protein

hewani (telur

pembatasan kuning telur maks 3 butir.minggu, ikan segar, daging ayam atau sapi tanpa kulit, susu, keju yogurt low fat), protein nabati ( tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan) sayur dan buah hampir semua , lemak (minyak jagung, minyak kedelai, minyak kelapa, zaitun semua minyak diperbolehkan maks 3sdt/hari), pembatasan penggunaan garam dam bumbu dapur yang tinggi natrium - Bahan makanan yang

dihindari tinggi lemak seperti kue, biskuit, umbi-umbi an, daging

berlemak dan

terkait gizi baik klien atau keluarga klien Target : Dimonitoring agar tekanan darah menjadi stabil.

(5)

berkolesterol tinggi seperti jeroan, makanan kemasan, kacang merah, kacang tanah, sayur dan buah yang bergas, dan olahan dengan lemak jenuh seperti minyak hewan dan susu full cream, mentega

RC 1.1 Collaboration and refferal of nutrition care Kolaborasi dengan tenaga medis terkait data fisik klinis dan pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium

E-1 Nutrition education content

Tujuan:

Mengedukasi dan

memotivasi pasien dan keluarga agar dapat menerapkan diet sesuai dengan anjuran Topik: Diet tinggi energi, diet tinggi protein

(6)

Sasaran:

Pasien dan keluarga Tempat:

Ruang pasien Waktu:

10-15 menit menit

Metode dan media: Leafleat dan ceramah

Materi:

Mengenai diet TKTP + RG dan Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

5. Riwayat Penyakit a. Dahulu

Hipertensi b. Sekarang

total bowl obs susf malig nancy post

Pasien memiliki Riwayat penyakit hipertensi

6. Sosial Ekonomi - Memiliki usaha

- Pendidikan tamatan SMA

- Tinggal di rumah bersama istri dan anak

7. Obat - Tutosol - Drip pemtos - Clanexi

(7)
(8)

Perhitungan kebutuhan pasien

BMR : 66,5 + (13,7 × berat badan) + (5 × tinggi badan) – (6,8 × usia) : 66,5 + (13,7 × 54) + (5 × 160) – (6,8 × 49)

: 1.272,6

E : BMR x FA x FS

: 1.272,6 x 1,1 x 1,2

: 1.679,83 kkal P : 20% x 1.679,83/4 : 83,99 gr

L :20% x 1.679,83/9 : 37,31 gr

KH : 60% x 1.679,83/4 : 251,85 gram

(9)

Waktu Makan Menu

Nama Bahan

Makanan Berat (gr) Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)

Makan Pagi Bubur Beras 80 285,6 6,72 1,36 61,68

ayam fillet bawang

bombay ayam 45 8,94 8,19 11,25 0

minyak 0,5 4,42 0 0,5 0

tahu bumbu kare Tahu 50 40 5,45 2,35 0,4

minyak 0,5 4,42 0 0,125 0

cap cay goreng wortel 5 1,8 0,05 0,03 0,395

kembang kol 5 1,25 0,12 0,01 0,245

sawi daging 5 0,45 0,05 0,005 0,085

jamur kuping 5 1,05 0,19 0,03 0,045

sosis 1 4,48 0,145 0,423 0,023

selingan susu kedelai susu kedelai 200 243,4 14,6 8 32,1

makan siang bubur Beras 80 285,6 6,72 1,36 61,68

gurame krispi saus coklat gurame 45 57,15 8,1 2,52 0

minyak 0,5 4,42 0 0,5 0

tumis tempe tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75

minyak 0,5 4,42 0 0,5 0

sayur bobor oyong 30 5,7 0,24 0,06 1,23

selingan bayam 30 4,8 0,27 0,12 0,87

makan malam pisang pisang 60 72,6 0,6 0,06 17,34

bubur Beras 80 285,6 6,72 1,36 61,68

bola bola dori goreng dori 45 57,15 8,1 2,52 0

tahu bacem Tahu 50 40 5,45 2,35 0,4

sup ayam jamur jagung manis 10 36,6 0,98 0,73 6,91

wortel 10 3,6 0,1 0,06 0,79

jamur kuping 25 5,25 0,95 0,15 0,225

(10)

ayam 5 8,94 0,91 1,25 0

Total Asupan 1553,95 83,195 40,623 252,623

Total Kebutuhan 1.679,00 84 37,31 251,81

%Pemenuhan Kebutuhan 92,55 99,04 108,88 100,32

(11)

FORM MONEV

Nama : Tn. Untung Nomor Registrasi :

Umur : 49 Tahun Ruangan : cempaka

Jenis Kelamin : laki – laki Diagnosa Medis : total bowl obs susf malig nancy post Hari/Tanggal

Monev

Assesment Identifikasi

Masalah Baru

Diagnosa Baru Rencana Tindak Lanjut Antropometri Biokimia Fisik Klinis Riwayat Gizi

4-02-2024 TB: 160 cm BB: 54 Kg

IMT: 21,09 (Normal)

Hb: 13,6g/dL (rendah) Hematrokit 39,6%

(rendah)

Neutrofil 43 % (rendah)

Lomfosit 45,7 % (rendah)

Monosit 8,7%

(rendah)

Kalium darah 5,2 (tinggi)

TD : 128/72 Suhu : 36,3 Pernapasan:

20x/menit Nadi: 71x

Recall:

Energi: 1.434,5 kkal 85%

(defisit ringan) Protein: 73,59 gram 87%

(defisit ringan) Lemak: 34,9 gram 93%

Karbohidrat:

224,6 gram 89% (defisit ringan)

Kekurangan asupan oral

NI-5.2 asupan energi dan protein tidak adekuat dikaitkan dengan pasien mengalami penurunan nafsu makan, nyeri pada perut dengan hasil recall-24h Energi 1.434,5 kkal 85%

(defisit ringan), Protein 73,59 gram 87% (defisit ringan)

terus memantau asupan dan keadaan pasien apakah masih nyeri perut dan nafsu makan menurun

(12)

NI-5.8.1 asupan karbohidrat tidak adekuat dikaitkan dengan pasien mengalami

penurunan nafsu makan, nyeri pada perut ditandai dengan hasil recall- 24h Karbohidrat:

224,6 gram 89%

(defisit ringan)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuai hubungan antara pengetahuan tentang gizi, asupan lemak dan protein dengan proses penyembuhan luka operasi pada

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuai hubungan antara pengetahuan tentang gizi, asupan lemak dan protein dengan proses penyembuhan luka operasi pada pasien post

 Menu makanan atlet harus beraneka  ragam memenuhi kebutuhan energi,  cukup tinggi karbohidrat (60­70%), 

Lemak memiliki nilai energi yang lebih tinggi 9 kkal/g dari pada karbohidrat 4 kkal/g atau protein 4 kkal/g, maka makanan yang mengandung proporsi tinggi lemak bisa

Penanganan Gizi pada situasi bencana Perlu dikoordinasikan agar efektif dan efisien • Penghitungan kebutuhan ransum; • Penyusunan menu 2.100 kkal, 50 g protein dan 40 g lemak; •

Protein cukup, yaitu 20% dari kebutuhan energi total, sebesar 100 gram, namun dalam penyajian makan kepada pasien diberikan secara bertahap sesuai kebutuhan basal, sebesar 95,25 gram,

DIET LUKA BAKAR II diberikan segera setelah pasien mampu menerima cairan AGGS dan Makanan Cair Penuh dengan nilai energi 1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal.. Cara

• Intake protein dalam diet  proses penyembuhan luka yang OPTIMAL • Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dapat mengurangi tingkat komplikasi pada pasien pasca operasi