• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif example-non-example siswa kelas IV MIM Hadimulyo Metro tahun ajaran 2018/2019. Agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif, guru harus pandai memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA kelas IV Annisa Fitri, S.Pd bahwa selama proses pembelajaran masih banyak siswa yang tidak memperhatikan mata pelajaran, guru jarang menggunakan media yang tersedia di sekolah dan Selain itu guru jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, sehingga masih banyak siswa yang mendapat nilai rendah.

Salah satu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, siswa aktif dan antusias mempelajari hal-hal baru secara kreatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa adalah model pembelajaran kooperatif Example without example.

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran kooperatif Example Not Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran 6 Melalui model pembelajaran ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis melalui gambar yang dapat membuat siswa memahami materi. Contoh Kooperatif Tipe Not Example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV MIM Hadimulyo Metro Tahun Pelajaran 2018/2019.

Rumusan Masalah

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berupa pola perilaku, nilai, keyakinan, sikap, apresiasi dan keterampilan. Ketrampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan rangkaian gerak fisik dalam usaha dan koordinasi, sehingga terwujud gerakan fisik yang otomatis. Selain itu, hasil belajar meliputi keterampilan, informasi, pemahaman dan sikap.

Artinya, hasil belajar yang dikategorikan oleh para pendidik seperti tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah-pisah, melainkan sebagai bagian integral.

Jenis-jenis hasil belajar

Berdasarkan keenam aspek tersebut, siswa diharapkan memiliki enam aspek hasil belajar pada akhir proses belajar mengajar, sehingga siswa berkembang dalam pendidikan. Hasil belajar pada ranah afektif dapat diturunkan dari perilaku siswa, seperti perhatian siswa terhadap pelajaran, kedisiplinan siswa, motivasi belajar, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.15. Ada enam tingkat keterampilan, yaitu gerakan refleks (keterampilan pada gerakan bawah sadar, keterampilan pada gerakan dasar, keterampilan perseptual, keterampilan pada bidang fisik, keterampilan gerakan, keterampilan yang berkaitan dengan komunikasi non-dekursif seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. .

Diantara ketiga ranah yang telah disebutkan, ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak dinilai oleh guru di sekolah, karena ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi materi pelajaran.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Diantara ketiga ranah yang disebutkan, ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak dinilai oleh guru di sekolah, karena ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi materi pembelajaran. 3) Faktor masyarakat. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, pada dasarnya keduanya mempengaruhi hasil belajar siswa.

Model Pembelajaran Kooperatif

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran ini timbul interaksi yang lebih luas yaitu interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (traffic communication). Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar sistem pembelajaran kooperatif secara benar, guru dapat memimpin kelas dengan lebih baik. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, menantang teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example 1. Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example

  • Pengertian IPA
  • Tujuan Pembelajaran IPA
  • Ruang Lingkup Pembelajaran IPA
  • Materi Pembelajaran IPA
  • Variabel bebas (Model Pembelajaran Example Non Example )
  • Variabel Terikat (Hasil Belajar)

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: Penggunaan model pembelajaran example non example dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV IPA MIM Hadimulyo Metro Kecamatan Metro Tahun Pelajaran 2018/2019 tahun. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat.39 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran example-not-example. Model pembelajaran example non example adalah model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan topik.

Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau merupakan akibat dari variabel bebas 40 Berdasarkan pengertian di atas, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran non keteladanan contoh.

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan adalah menyusun berbagai macam sumber belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, seperti membuat silabus, membuat perencanaan. Dalam penelitian ini mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Example Not Example. Berdasarkan pengamatan terhadap tindakan kelas yang dilakukan, hal-hal yang harus dilakukan pada tahap refleksi untuk menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan.

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah dirancang dalam RPP yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Dokumentasi

Instrument Penelitian

Kegiatan Pendahuluan

Guru memberikan instruksi dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperhatikan dan/atau menganalisis gambar. Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran non keteladanan. Soal tes ini diberikan pada akhir siklus pertama dan kedua, masing-masing pada pertemuan ketiga pada siklus pertama dan pertemuan ketiga pada siklus kedua.

Hal tersebut tercantum dalam penjelasan jaringan soal tes pada siklus 1 dan siklus 2 seperti terlihat pada Tabel IV dan Tabel V.

Tabel III
Tabel III

Analisa Data Kuantitatif

Indikator Keberhasilan

Deskripsi Data

Setiap kelompok diberikan gambar yang berkaitan dengan topik, yaitu tentang faktor-faktor perubahan lingkungan fisik angin dan hujan. Setiap kelompok juga mendapat kertas kosong dari guru untuk mencatat hasil diskusi gambar tentang angin dan hujan. Setelah gambar dibagikan kepada masing-masing kelompok, guru mulai menjelaskan instruksi yaitu menganalisis dan mendiskusikan gambar tentang angin dan hujan dengan masing-masing kelompok.

Setelah analisis dan diskusi gambar angin dan hujan selesai, hasil diskusi masing-masing kelompok dituliskan pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Subjek perubahan lingkungan fisik dengan indikator menjelaskan dampak sinar matahari terhadap tanah dan menjelaskan. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru mulai menyiapkan gambar yang sesuai dengan mata pelajaran yaitu tentang gelombang laut dan sinar matahari, dan menempelkan gambar tersebut di papan tulis, kemudian guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.

Setelah gambar sinar matahari dan gelombang laut dibagikan kepada masing-masing kelompok, guru mulai menjelaskan instruksi yaitu menganalisis dan mendiskusikan gambar sinar matahari dan gelombang laut dengan masing-masing kelompok. Waktu untuk menganalisis dan mendiskusikan citra sinar matahari dan gelombang laut terbatas. Setelah menganalisis dan mendiskusikan gambar tentang sinar matahari dan gelombang laut, hasil diskusi masing-masing kelompok dituliskan pada kertas yang disediakan oleh guru.

Setelah foto erosi dibagikan kepada masing-masing kelompok, guru mulai menjelaskan instruksi yaitu menganalisis dan mendiskusikan foto erosi dengan masing-masing kelompok. Setelah selesai menganalisis dan mendiskusikan gambar-gambar tentang erosi, hasil diskusi masing-masing kelompok dituliskan pada kertas yang telah diberikan oleh guru.

Gambar 4.4  Siswa sedang berdiskusi
Gambar 4.4 Siswa sedang berdiskusi

No Aktivitas yang diamati

Adapun hasil catatan observasi observer terhadap siswa dalam proses pembelajaran tergolong cukup baik, bahkan terdapat siswa pada kategori penilaian kurang berlangsungnya pembelajaran. Menggunakan model pembelajaran Example Not Example memang menuntut siswa untuk aktif kegiatan pembelajaran di kelas, seperti diskusi dengan kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Walaupun target nilai sudah tercapai, masih banyak siswa yang belum berani menyampaikan hasil diskusi dan masih ada yang bingung dengan materi yang diajarkan.

Untuk hasil belajar psikomotorik siswa, masih banyak siswa yang belum mengembangkan kreatifitas dalam pembuatan poster. Setelah menganalisis dan mendiskusikan gambar-gambar pakaian tersebut, hasil diskusi masing-masing kelompok dituliskan pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Setelah semua kelompok membaca hasil diskusi di depan, guru mulai menjelaskan topik dengan menggunakan Pop Up Book.

Kemudian siswa yang mendapat nomor urut 1 dikumpulkan dengan nomor 1, nomor 2 dengan nomor 2, 3 dengan nomor 3, 4 dengan 4 dan 5 dengan 5. Setelah selesai menganalisis dan mendiskusikan foto-foto tentang banjir, hasil dari diskusi masing-masing kelompok tertulis. pada surat yang diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok membaca hasil diskusi ke depan, guru mulai menjelaskan topik dengan menggunakan Pop Up Book (Gambar 4.8).

Setelah dilakukan analisis dan diskusi terhadap gambar tanah longsor, hasil diskusi setiap kelompok dituliskan pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Setelah semua kelompok membaca hasil diskusi di depan, guru mulai menjelaskan topik dengan menggunakan Pop Up Book.

Tabel IX
Tabel IX

No Aktivitas yang diamati

Pembahasan

  • Analisis Data Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
  • Analisis Data Hasil Belajar Siklus I Dan II

Analisis data observasi kegiatan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Contoh Non Contoh Siklus I dan II. Berdasarkan tabel XV diketahui bahwa hasil belajar kognitif siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 73,91% dan yang tidak tuntas sebesar 26,09%. Kemudian peneliti melakukan tindakan pada siklus II, pada siklus II hasil belajar siswa tuntas 91,30% dan tidak tuntas 8,70%.

Nurul memang memiliki kemampuan pemahaman materi yang rendah sehingga tidak menyelesaikan siklus I atau siklus II. Berdasarkan Tabel XVI, hasil belajar psikomotor siswa yang tuntas siklus I sebesar 60,68% dan yang tidak tuntas 39,32%. Kemudian peneliti melakukan tindakan pada siklus II, pada siklus II hasil belajar psikomotor siswa yang tuntas 82,60% dan yang tidak tuntas 17,40%.

Pada hasil belajar psikomotor siklus I terdapat 9 anak yang belum sempurna dalam membuat poster yaitu Hanif, Alvina, Erlan, Fadysyah, Irsyad, Wahid, Nisar, Nurul dan Sahrul (Lampiran 30). Dalam II. siklus, terdapat 4 siswa yang tidak selesai membuat poster yaitu Khilmy, Amira, Fasya dan Wahid (lampiran 31). Karena di II. siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memenuhi kriteria keberhasilan dalam penelitian ini, peneliti tidak merencanakan tindak lanjut apapun.

Dengan demikian, telah terbukti bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Example non-Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan juga dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Hal ini dibuktikan dengan data hasil belajar kognitif siswa MIM Hadimulyo Metro dari Siklus I sampai Siklus II yaitu 73,91% menjadi 91,30%, dan hasil belajar psikomotorik siswa Siklus I dari 60,68% sampai Siklus II menjadi 82,60%.

Tabel XVI
Tabel XVI

PENUTUP

Saran

PERTEMUAN 1 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

  • Standar Kompetensi
  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
  • Tujuan Pembelajaran
  • Materi Pembelajaran
  • Langkah-Langkah Pembelajaran

Siswa melihat gambar yang diberikan guru tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yaitu angin dan hujan. Berbagai jenis gambar dibagikan kepada masing-masing kelompok tentang faktor penyebab dampak lingkungan fisik, yaitu angin dan hujan. Guru memberikan instruksi dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperhatikan dan/atau menganalisis gambar.

Setelah hasil diskusi siswa selesai, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan pop-up book.

PERTEMUAN 2 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

  • Model Pembelajaran

Setiap kelompok diberikan berbagai macam gambar tentang faktor-faktor penyebab pengaruh lingkungan fisik, yaitu sinar matahari dan gelombang laut.

PERTEMUAN 3 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

  • Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Kognitif

PERTEMUAN 1 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

PERTEMUAN 2 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

PERTEMUAN 3 Nama Sekolah : MIM Hadimulyo Metro

  • Penilaian Hasil Belajar 4. Penilaian Kognitif
    • Kegiatan Inti
    • Kegiatan Penutup a. Guru mengajak siswa
    • Kegiatan Penutup a. Guru mengajak

Gambar

Tabel II
Tabel III
Tabel IV  Kisi-Kisi Soal Siklus I  Kompetensi
Tabel VI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Joyce & Weil (dalam Rusman, tanpa tahun hlm. 6) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan

Metode pembelajaran menurut Joyce dan weil (dalam Rusman, 2011:133) adalah “suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk memebentuk kurikulum (rencana

Joyce dan Weil dalam Rusman (2011: 133) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

membimbing siswa dalam merancang strategi gambar pola untuk menghitung jumlah sampai n-pola anyaman yang membentuk pola bilangan sampai n pola dengan panduan LAS

Nilai penting yang termuat dalam rencana kegiatan di kurikulum membentuk suatu modal; baik itu modal sosial maupun rencana kegiatan di kurikulum membentuk suatu modal;

Jadi kurikulum berbasis tauhid adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik

6 Akan tetapi menurut Kepala Sekolah MIN 02 Lebong, dalam hal kemampuan merancang dan mengembangkan materi pembelajaran matematika secara kreatif dan inovatif, pada prakteknya di kelas