PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan plafon pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi KC Bandar Lampung.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Septi Wulandari mahasiswa IAIN Metro tahun 2016 yaitu pelaksanaan analisis keputusan pembiayaan di Bank Mega Syariah Metro. 13 Septi Wulandari, Implementasi Analisis Keputusan Keuangan di Bank Mega Syariah Metro (Lampung: IAIN Metro, 2016).
LANDASAN TEORI
Pengertian Pembiayaan
Fungsi dan Tujuan Pembiayaan
Berdasarkan fungsi pembiayaan di atas dapat dipahami bahwa fungsi pembiayaan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan perbankan. 18 Veithzal Rivai, Arvian Arivin, Islamic Banking A Theory, Concept and Application, (Jakarta: PT. Earn Banking Income.
Proses Pembiayaan
Sedangkan Ikatan Bankir Indonesia dalam buku Mengelola Pembiayaan Usaha Bank Syariah memiliki tambahan dalam proses analisis dan simpan pembiayaan yaitu analisis pembiayaan dilakukan melalui analisis kualitatif (yang meliputi analisis aspek manajemen, aspek produksi, analisis pasar). aspek hukum dan aspek ekonomi makro), analisis kuantitatif (penilaian aspek keuangan, sedangkan Ikatan Bankir Indonesia dalam buku Mengelola Pembiayaan Usaha Bank Syariah memiliki definisi dan penambahan yang berbeda dalam pelunasan dan pelunasan pembiayaan yaitu pelunasan pembiayaan terjadi sesuai dengan jangka waktu pembiayaan yang berakhir sesuai dengan jangka waktu pembiayaan yang disepakati dalam akad pembiayaan.
Jenis-jenis Pembiayaan Bank Syariah
Secara definisi, pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang disediakan oleh lebih dari satu lembaga keuangan perbankan untuk satu objek pembiayaan tertentu. Terakhir, yang dimaksud dengan pembiayaan Letter of Credit (L/C) adalah pembiayaan yang diberikan untuk memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.30.
Plafon Pembiayaan
- Pengertian Plafon Pembiayaan
- Penentuan Plafon Pembiayaan
- Penetapan Plafon Pembiayaan
- Kebijaksanaan Pembiayaan Bank dan Ketentuan Penyaluran
- Dasar Perhitungan Batas Maksimum Pemberian Dana
Plafon Pembiayaan atau Batas Maksimum Pemberian Pembiayaan (BMPK) adalah batas maksimal pembiayaan yang ditawarkan oleh bank yang dapat dipinjam dari debitur yang bersangkutan. Bagi bank, plafon merupakan alat dalam perencanaan pembiayaan yang bertujuan untuk meningkatkan laba yang dihasilkan. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas pembiayaan dibiayai tanpa perspektif, bukan hanya bank yang dirugikan, tetapi juga nasabah.
Analisis pendanaan harus mengetahui dengan pasti tujuan dan penggunaan dana yang akan diberikan untuk menilai apakah dana tersebut akan disetujui atau ditolak. Besaran pembiayaan pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan calon pembeli dan jenis pembiayaannya. Jumlah dan struktur pembiayaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan calon pembeli akan menjadi risiko pembiayaan.
Selain itu, dalam menentukan jumlah pembiayaan atau maksimum pembiayaan biasanya memperhitungkan biaya-biaya langsung yang berkaitan dengan objek pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank dan setelah dikurangi dengan jumlah dana yang disediakan sendiri (self financing). oleh nasabah penerima pembiayaan. Menurut Rivai dalam Zefriyenni, ketentuan kebijakan pendanaan harus diatur agar masing-masing bank memiliki kebijakan pendanaan yang baik dan melaksanakannya.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber pertama di mana data dihasilkan. 58 Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti dalam penelitian ini memperoleh sumber data primer melalui informan yaitu: Bapak. Iwan Setiawan sebagai kepala cabang, Ny. Octa sebagai Manajer Operasi, Bpk. Surya, Bpk. Juli dan Bpk. Trian sebagai Account Officer di BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang atau dokumen lain.59 Dalam penelitian ini, sumber data sekunder adalah sebagai berikut: Ikatan Bankir Indonesia, Pengelola Usaha Pembiayaan Bank Syariah, Muhammad, Dana Bank Manajemen Syariah, Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Ikatan Bankir Indonesia, Kenali.
Teknik Pengumpulan Data
Metode wawancara ini merupakan metode wawancara mendalam untuk mendapatkan data informasi langsung dari pihak-pihak terkait mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan cap pendanaan (penelitian di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung). Dalam teknik ini peneliti memperoleh data pengkajian sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, dan data nasabah pada BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung.
Teknik Analisis Data
BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung diresmikan pada tanggal 16 Desember 2014 oleh Walikota Bandar Lampung Bpk. drs. BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung75 hal. 74Dokumentasi Bank Dana Rakyat Syariah Kotabumi KC Bandar Lampung, tanggal 09 Januari 2019. Sedangkan produk penghimpunan dana di BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung ada 2 jenis yaitu.
80Wawancara dengan Pak Juli selaku Accounts Officer BPRS Kantor Cabang Kotabumi Bandar Lampung tanggal 9 Januari 2019. 81Wawancara dengan Pak Juli selaku Accounts Officer BPRS Kantor Cabang Kotabumi Bandar Lampung tanggal 9 Januari 2019. 83Wawancara dengan Pak Juli selaku Accounts Officer BPRS Kantor Bra Kotabumi Lampung Pada 9 Januari 2019 .
85 Wawancara dengan Tn. Kepada Trian selaku Accounts Officer BPRS Kotabumi Cabang Bandar Lampung pada tanggal 09 Januari 2019. Pada analisis 7P faktor dan tujuan pembayaran lebih dominan digunakan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung. Penetapan pagu pembiayaan pada BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung Memperhatikan ketentuan capping Memperhatikan ketentuan capping
Dari kelima analisis yang dilakukan, BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung lebih mengutamakan analisis karakter dan kapasitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung
Visi Misi BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung
Struktur Organisasi BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung
Produk-Produk BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung
Proses Penetapan Plafon Pembiayaan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Plafon
Menurut hasil wawancara dengan manager operasional, faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan plafon pada BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung adalah sebagai berikut: “Faktor pertama adalah karena kebutuhan, bank akan melihat apakah kebutuhan ini termasuk dalam kebutuhan primer. 88 Wawancara dengan Bapak Trian selaku Account Officer BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung pada tanggal 09 Januari 2019. Dengan demikian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung, bahwa penetapan plafon pembiayaan adalah dilakukan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut: 90.
Pendapatan nominal merupakan standar bank dalam pengembalian uang di BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung dan merupakan cara bank menilai kondisi keuangan nasabah. Dalam hal ini BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung tetap memperhatikan ketentuan mengenai faktor-faktor yang menentukan plafon pembiayaan sesuai dengan ketentuan kapasitas yaitu kemampuan mengolah usahanya atau kemampuan membayar. Faktor ini digunakan agar BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung memastikan adanya sumber dana untuk mengembalikan pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung, sehingga nasabah tidak mampu mengembalikan pembiayaannya. lebih kecil, kecuali berdasarkan kemampuan membayar yang berasal dari pendapatan nasabah.
Sehingga kebutuhan dipertimbangkan berdasarkan tingkat kepentingannya, sehingga BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung tetap memperhatikan ketentuan faktor-faktor penentuan plafon pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan peruntukannya. Karena faktor pembayaran digunakan agar BPRS dapat memastikan adanya sumber dana untuk mengembalikan pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung, sehingga kemungkinan nasabah tidak mampu mengembalikan pembiayaan menjadi lebih besar. lebih sedikit.
Penetapan Plafon Pembiayaan di BPRS Kotabumi KC Bandar
Berdasarkan teori penetapan pembiayaan konsumtif yaitu besarnya plafon pembiayaan konsumer dapat ditetapkan sebesar 3 kali nilai simpanan dan/atau angsuran pembiayaan per periode (bulan), tidak lebih dari 30% dari pendapatan calon mitra. . Sedangkan untuk penetapan plafon pembiayaan konsumsi yang digunakan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung yaitu “sesuai MOU BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung dengan pihak sekolah. bahwa sisa gaji yang dimiliki nasabah minimal 50 ribu sampai dengan 300 ribu sesuai kebijakan sekolah yang berlaku dan untuk jenis pembiayaan reguler atau pembiayaan dimana nasabah belum memiliki hutang dengan bank lain, maka besarnya plafon yang didapat oleh klien mencapai 90% dari gaji yang dihasilkan.
Beberapa data diperoleh dari hasil wawancara dengan BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung dan dibandingkan dengan teori dan ketentuan yang ada, seperti penentuan plafon pembiayaan produktif dengan agunan dan penentuan plafon pembiayaan konsumsi. Berdasarkan uraian yang peneliti lakukan untuk menentukan plafon pembiayaan BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung diadakan rapat koordinasi seluruh kepala cabang, kepala kas dan manajer operasional. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan plafon pembiayaan pada BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung yaitu pertama persaingan, kedua faktor pendapatan sesuai dengan teori Kapasitas, dan Pembayaran, ketiga faktor kebutuhan tersebut sesuai dengan faktor tujuan, dan Analisis 5C yaitu karakter, modal, kapasitas, agunan dan kondisi ekonomi.
Selain itu ketentuan yang digunakan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung untuk menentukan jumlah pinjaman yaitu 80% dari uang yang diterima dari agunan dan perkiraan nilai untuk pembiayaan konsumsi dapat mencapai total gaji, dengan ketentuan sisa gaji minimal yang dimiliki nasabah. miliki adalah 50 ribu sampai 300 ribu. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan tentang penetapan plafon agunan dan penetapan plafon pembiayaan konsumen.
PENUTUP
Saran
Saran yang peneliti sampaikan kepada pihak bank agar lebih efektif dan efisien dalam penerapan plafon pembiayaan sebaiknya lebih diperluas lagi untuk melakukan analisa dan pengawasan terhadap nasabah sebelum pembiayaan bermasalah secara rutin dalam setiap pelaksanaan pembiayaan berlangsung. tempat. Achamd Mutohir, “Implementasi Akuntansi Perbankan Syariah Untuk Produk Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK Nomor 102 Tentang Akuntansi Murobahah Pada Cabang BNI Semarang”, Tesis, (IAIN Walisongo: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam), 2013. Heru Setyawan, “Analisis KJKS Kebijakan Pengelolaan Pembiayaan BMT Walisongo Dalam Perspektif Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No 35.2 Tahun 2007 Tentang Standar Operasional Pengelolaan Kjks/Ujks, Skripsi, UIN Walisongo: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2014.
Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syari'ah Kajian Praktis Teoritis, Bandung: Pustaka Setia, 2012. Suyunus, Analisis Pengaruh Batas Maksimum Pemberian Kredit Terhadap Profitabilitas Bank Swasta di Indonesia, Surabaya: Universitas Airlangga, 1997. Martini Wibo dan Ahmad Subagyo, Seri Tata Kelola Koperasi dan UKM yang Baik (Cooperative Good Governance), Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Ni Made Dwi Ratnadi dkk. “Penyusunan Standar Operasional Prosedur Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Hasil Jasa Simpan Pinjam Unit. Rahmat Ilyas, “The Concept of Financing in Islamic Banking”, Jurnal Riset, (Bangka Belitung: STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik), Volume 9 No. Septi Wulandari, Analisis Implementasi Keputusan Penghimpunan Pembiayaan di Bank Mega Syariah Metro, Lampung: IAIN Metro , 2016 Surat Edaran Bank Indonesia No.
Zefriyenni, Ira Ufi Yuliana “Kebijakan Penyediaan Pembiayaan Kuantifikasi Pembiayaan (Studi Khusus Ued-Sp Amanah Sejahtera Sungai Buluh, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau)”, Jurnal Edik Sumatera Barat, Universitas Putra Indonesia dan Penerbit Pendidikan Komputer PRODI STKIP PGRI Sumatera Barat), Jilid 1 No.