• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Repository Universitas Perintis Indonesia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Repository Universitas Perintis Indonesia"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Telah diuji dan disetujui tesisnya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) melalui ujian sarjana yang diadakan pada tanggal 10 September 2020 berdasarkan peraturan yang berlaku. Terima kasih untuk setiap peran yang hadir dalam hidupku, yang telah memberi banyak warna dari suka hingga sedih. Untuk sahabatku Vanny dan Icha yang selalu ada. Untuk adikku Meisa, yang selalu menjadi pendengar yang baik untuk setiap keluh kesahku. Dan juga untukmu (MER), yang memberiku banyak hal indah, yang juga menjadi salah satu alasan mengapa aku sampai pada titik ini. Terima kasih juga kepada Schizo Club saya (Nurul, Ira, Laura) yang telah memberikan saya banyak tawa dan kebahagiaan Dan semua teman - teman saya yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk diri saya sendiri karena tidak pernah menyerah dalam hidup ini. Meski terkadang tidak terasa mudah dan melelahkan. Tapi terima kasih karena tidak pernah berhenti berusaha. Terima kasih.

Profil Kandungan Beta Karoten pada Daun Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) dan Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forssk.)”, untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Farmasi di STIFI Pioneer Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan betakaroten pada kangkung (Ipomoeareptans Poir.) dan kangkung (Ipomoeaaquatica Forssk.) serta perbedaan kadarnya menggunakan spektrofotometer UV-Vis, kangkung 27,6420 mg/100 g dan kangkung air bayam sebesar 22,4682 mg/100 g Hal ini menunjukkan bahwa kadar beta karoten pada kangkung darat (Ipomoeareptans Poir.) lebih tinggi dibandingkan kangkung air (Ipomoeaaquatica Forssk .). Namun, keduanya bisa dijadikan alternatif sumber vitamin A dan bisa menunjang harian. kebutuhan gizi. Disana telah dilakukan penelitian mengenai analisis kadar beta karoten dari sayuran daun kangkung kacang (Ipomoea reptans Poir.) dan kangkung air (Ipomoeaaquatica Forssk.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar beta karoten dan perubahan kandungan pada kangkungdar (Ipomoea ). .) dan kangkungair (IpomoeaaquaticaForssk.) menggunakan trofotometri spek UV-terlihat. Penentuan beta karoten dengan spektrofotometri UV-Visible menggunakan beta karoten murni sebagai acuan pada panjang gelombang 477 nm. moeaaquaticaForssk.) Kandungan 22.4682 mg/100 g betacarotenel, alternatif vitamin A dan dapat menunjang kebutuhan pangan sehari-hari.

Saat ini masyarakat telah memanfaatkan kembali kekayaan alam sebagai tumbuhan untuk kesehatan atau sebagai bahan obat seperti yang dilakukan oleh nenek moyang kita.Salah satu pemanfaatan tumbuhan Indonesia adalah sebagai sumber vitamin. Vitamin merupakan zat pengatur yang walaupun dibutuhkan jumlahnya sangat kecil. itu harus ada agar sistem metabolisme tubuh dapat seimbang (Sedioetama, 1987 & Linder, 1992). Vitamin A dapat diperoleh dari beta-karoten yang merupakan pigmen tumbuhan yang juga disebut pro-vitamin A. Beta-karoten merupakan sumber vitamin A yang sangat mungkin dan memiliki aktivitas vitamin A tertinggi dari semua karotenoid yang diketahui. Pemberian vitamin A dalam dosis tinggi bisa menjadi racun. Manfaat betakaroten bagi tubuh adalah pencegahan dan pengurangan risiko kanker dan penyakit kardiovaskular. Konsumsi makanan atau buah dan sayur yang mengandung betakaroten diharapkan dapat menunjang kebutuhan gizi dan meningkatkan kekebalan tubuh (Listya, 2010). karoten diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain, jumlah yang dibutuhkan tubuh hanya miligram per hari.009).

Beta-karoten banyak ditemukan pada buah dan sayuran berwarna kuning-oranye, seperti ubi jalar, labu dan mangga, tetapi juga pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung (Astawan dan Andreas, 2008). mudah ditemukan di mana-mana, berpotensi memenuhi kebutuhan tubuh akan betakaroten. antara kangkung dan kangkung terletak pada warna bunga serta bentuk batang dan daunnya. Kangkung memiliki bunga berwarna putih kemerahan, batang dan daun lebih besar, warna batang hijau, sedangkan kangkung memiliki daun panjang dengan ujung runcing berwarna hijau keputihan, bunga berwarna putih (Sriharti dan Takiyah, 2007).

TI NJAUANPUSTAKA 2. 1Kl asi fi kasiKangkung

Manfaat beta karoten yang diperoleh dari kol hijau adalah pencegahan anemia, pencegahan diabetes, sebagai obat yang dapat meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan kualitas otak, menjaga kesehatan jantung dan menjaga sistem kekebalan tubuh. . Beta karoten adalah kelompok pigmen yang larut dalam lemak yang disebut pigmen lipokromik yang tersebar luas pada tumbuhan dan hewan.Karotenoid terdiri dari dua kelompok hidrokarbon dan kelompok xantofil yang merupakan turunan oksigen dari karoten. Beta-karoten juga memiliki kemampuan untuk melindungi sel normal dari sel mutan (yang telah mengalami perubahan) yang mendorong pertumbuhan kanker.Mekanisme kerja beta-karoten adalah dengan menekan gen yang menjadi "penghasil tumor". Beta-karoten memiliki unsur penting dalam melawan radikal bebas yang merusak jaringan tubuh, sehingga jika konsumsi beta-karoten mencukupi, risiko serangan jantung dan penyakit pada sistem kardiovaskular dapat lebih besar daripada yang lain.

Potensi betakaroten sebagai prekursor vitamin A dalam menjaga kesehatan mata dan keutuhan membran sel menjadikan senyawa ini esensial bagi tubuh Sejumlah karotenoid berperan sebagai prekursor retinol dan retinoid yang penting bagi kesehatan manusia, termasuk mencegah oksidasi serangan melalui potensinya sebagai penyerap oksidasi singlet (Gunawan, 2007). Karotenoid berperan penting dalam pencegahan penyakit degeneratif, dengan menjaga fungsi sistem imun dan antioksidan. Asupan betakaroten yang cukup diyakini dapat mencegah angina pektoris, penyakit kardiovaskular dan kanker, terutama kanker paru-paru dan kanker perut (Winarsih, 2007). . Selama pemanasan, uap yang terkondensasi dan distilat (dipisahkan menjadi 2 bagian yang tidak bercampur satu sama lain) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan kondensor. Kerugian dari kedua metode ini adalah senyawa yang labil secara termal dapat dipecah (Seidel V., 2006).

Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah metode pemisahan berdasarkan sifat fisik di mana campuran senyawa dipartisi antara fase diam dan fase gerak. Prinsipnya didasarkan pada proses perpindahan atau perpindahan materi dengan kecepatan yang berbeda-beda (Sudjadi, 1998). Metode pemisahan dengan cara absorpsi pada lapisan antiabsorbsi yang sekarang dikenal dengan kromatografi lapis tipis (Thin Layer Chromatography atau KLT), sebenarnya telah digunakan oleh Ismailov dan Shraiber sejak tahun 1938. Pada tahun 1961, penggunaannya meluas dan dikenal sebagai metode yang baik. pemisahan, terutama untuk penggunaan analisis kualitatif. Sekarang KLT dapat digunakan untuk memisahkan berbagai senyawa seperti ion dan senyawa organik dan anorganik. air organik baik yang terdapat pada bahan alam maupun senyawa organik sintetik (Adnan, 1997). Kromatografi lapis tipis adalah kromatografi adsorben dan adsorben bertindak sebagai fase diam. Empat jenis absorben yang umum atau sering digunakan adalah silika gel (asam silikat), alumina (alumina), kieselguhr (tanah diatom), dan selulosa. Empat jenis adsorben yang paling umum digunakan adalah silica gel dan masing-masing terdiri dari beberapa jenis yang memiliki nama dagang yang berbeda-beda, silica gel ada beberapa jenis yaitu silica gel G, silica gel H, silica gel PF (Adnan, 1997).

Sistem kromatografi memiliki kemampuan untuk memisahkan suatu campuran bahan kimia dengan secara selektif menghambat lewatnya senyawa air tertentu melalui stasiun fasa sambil membiarkan senyawa lain melewatinya, oleh karena itu kromatogram dapat dievaluasi secara kualitatif dengan Rf (Retordation Factor) atau menentukan penghambatan. . faktor untuk setiap bahan yang dielusi Nilai Rf didefinisikan sebagai rasio antara jarak senyawa dari titik awal dan jarak antarmuka pelarut dari titik awal. Spektrofotometri adalah metode analisis yang didasarkan pada hasil interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik yang akan menimbulkan peristiwa berupa hamburan, absorpsi dan emisi (Mulja, 1995). Spektrofotometri UV-Vism adalah metode yang digunakan untuk menguji jumlah cahaya yang diserap pada setiap panjang gelombang di daerah ultraviolet dan tampak. Dalam instrumen ini, seberkas cahaya dibelah menjadi sebagian cahaya diarahkan melalui sel transparan yang berisi pelarut. Ketika radiasi elektromagnetik di daerah UV-Vis melewati suatu senyawa yang mengandung ikatan rangkap, sebagian radiasi biasanya diserap oleh senyawa tersebut. Hanya sebagian radiasi yang diserap, tergantung pada panjang gelombang radiasi dalam struktur senyawa Penyerapan radiasi adalah disebabkan oleh pengurangan energi cahaya dari radiasi ketika elektron dalam orbital tereksitasi dari orbital energi rendah ke energi tinggi.

Beberapa sumber radiasi yang digunakan dalam spektrofotometer adalah lampu deuterium, lampu tungsten, dan lampu merkuri. Sumber radiasi ultraviolet yang paling umum digunakan adalah lampu hidrogen dan lampu deuterium (D2). Selain itu, sumber radiasi ultraviolet lainnya adalah lampu xenon. Kerugiannya adalah lampu xenon tidak memberikan radiasi yang stabil seperti lampu deuterium. traviolet dekat). Lampu tungsten merupakan campuran dari filamen tungsten tungsten-iodin (halogen), sehingga sebagai lampu tungsten-iodin pada panjang spektrofotometer sebagai sumber radiasi pada daerah pengukuran cahaya tampak dengan rentang panjang gelombang 380-900 nm. 5nm dan pada saat yang sama periksa resolusi monokromator. Cahaya tampak yang merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 380-780 nm adalah cahaya putih yang merupakan campuran cahaya dengan berbagai panjang gelombang. Filter optik berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya tampak yang dipancarkan berwarna terang sesuai dengan warna filter optik yang digunakan.

Plat KLT diaktivasi dalam oven pada suhu 40°C selama 1 jam, kemudian chamber yang berisi pelarut dijenuhkan dengan kertas saring, kemudian pembanding betakaroten murni dan masing-masing ekstrak sampel dibotolkan ke dalam plat KLT bersama dengan mikropipet. 1. Pipet 25 ml konsentrasi 1000 ppm ke dalam labu ukur 50 ml dan tepatkan dengan petroleum eter sampai tanda. Kocok hingga homogen dan diperoleh larutan 500 ppm dan labu ukur ditutup dengan alumunium foil.

Fp=Faktor pengenceran standar (ml/ml) V=Volume sampel (ml). UNAND), Padang menyatakan bahwa spesimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Ipomoeaaquatica Forssk., yang memiliki sinonim atau nama lain Ipomoeareptans Poir (Lampiran 1, hal.34). Hasil pengukuran kadar betakaroten menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada ekstrak kangkung diperoleh nilai rata-rata 27,6420 mg/100 g, dan ekstrak kangkung diperoleh nilai rata-rata 22,4682 mg/100 g (Lampiran 12, p.46 ). Universitas Andalas (UNAND) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Padang Hasil identifikasi spesimen menyatakan bahwa kedua spesimen memiliki satu nama spesies yang diterima atau umum, yaitu nama Miah Ipomoeaaquatica Forssk.

Proses analisis kuantitatif diawali dengan proses ekstraksi maserasi. Bagian sampel yang akan diuji kandungan betakarotennya adalah bagian daun. Sampel dimaserasi selama 24 jam pada suhu kamar dengan pelarut aseton. Dalam proses ini, terjadi kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dan konsentrasi senyawa dalam sampel sel tumbuhan. Senyawa organik yang ada dalam sel tanaman sampel dipindahkan atau ditarik ke dalam pelarut. dan kapas. Hasil ekstraksi diuapkan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak aseton yang kental, setelah itu dilakukan proses saponifikasi. Untuk mengetahui kadar betakaroten dalam sampel, terlebih dahulu absorbansi betakaroten murni diukur pada panjang gelombang maksimum betakaroten 477 nm dengan spektrofotometer UV-Vis terdapat 5 garis konsentrasi betakaroten murni. Larutan karoten digunakan sebagai pembanding dalam pengujian ini untuk menentukan kadar betakaroten yaitu 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm dan 80 ppm. Hasil pengukuran serapan masing-masing konsentrasi diperoleh persamaan regresi linier yaitu Y X dengan koefisien determinasi sebesar 0,9982, (Lampiran 11, hal. 45). Setelah dilakukan pengujian ini untuk mengetahui kandungan beta karoten pada sampel ekstrak kangkung dan kangkung dengan cara menimbang sebanyak 3,5 gram sampel ekstrak ke dalam labu ukur 10 ml dan diisi hingga tanda batas kemudian absorbansi. diukur pada panjang gelombang maksimum betakaroten dengan spektrofotometer UV-Vis dan diperoleh.

Terlihat bahwa kandungan beta karoten pada kangkung lebih tinggi dibandingkan pada kangkung.Perbedaan kandungan jenis kangkung darat dan jenis kangkung disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan kandungan jenis dan bentuk kedua spesies tersebut, dan faktor lain yaitu perbedaan habitat yaitu di air dan di darat. Untuk proses analisis kualitatif, dilakukan pembotolan sampel ekstrak dan pembanding betakaroten murni pada pelat KLT dengan cairan pembersih petroleum eter:benzena (9:1). pembanding karoten memiliki nilai Rf 0,54. Terlihat bahwa nilai Rf kangkung dan kangkung sama dengan nilai Rf perbandingan betakaroten murni positif mengandung senyawa betakaroten. Prof. Gunawan, S. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Idris, N. 2011. Analisis kandungan β-karoten dan penentuan aktivitas antioksidan buah melon (Cucumis melo Linn.) secara spektrofotometri UV-Vis. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Listya, Ana, Sinly dan SatuhuS. 2010. Aktivitas anti radikal bebas dan kadar beta karoten pada madu randu dan kelengkeng. FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Timbang masing-masing ekstrak sampel sebanyak 3,5 g ke dalam labu ukur 10 ml, tepatkan hingga tanda batas. Kemudian ukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum betakaroten 477 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Jika absorbansi tidak dalam batas, lakukan pengenceran. luas kurva standar.

Referensi

Dokumen terkait

Gua (atau disebut goa) merupakan sebuah bentukan alami berupa ruangan kars yang terbentuk pada medan batugamping di bawah tanah baik yang berdiri sendiri maupun saling

dalam bagian ini adalah rnasalah-masalah yang berhubungan dengan tujuan penelitian, populaei dan aampel penelitian,.. metode penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen,

Keinginan ini disebabkan selama penulis melakukan observasi di Bagian Logistik Umum Rumah Sakit “X”, metode perencanaan yang dilakukan hanya berdasarkan perbandingan antara