PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti memiliki pertanyaan penelitian yaitu: “bagaimana pemahaman masyarakat terhadap peran BP4 (Badan Pembina, Pengembangan dan Pelestarian Perkawinan) di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur?”. Manfaat praktis dari penelitian ini bertujuan agar penelitian ini dapat memudahkan masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Sumbergede untuk melihat secara jelas peran BP4 dan kepentingannya.
Penelitian Relevan
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat memudahkan masyarakat khususnya masyarakat Desa Sumbergede untuk melihat secara jelas peran BP4 dan pemahamannya. Selain artikel di atas, penulis juga menemukan karya tulis ilmiah berjudul “Peran Badan Penasehat BP4, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) dalam Mencegah Perceraian di Kabupaten Wonosobo”, oleh Siti Marhamah, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Negeri Semarang Universitas. 16. Fokus penelitian karya ilmiah di atas lebih pada peran BP4 dalam pencegahan perceraian. Selain itu, fokus penelitian artikel ilmiah ini menekankan faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan program kerja BP4 dan upaya yang dilakukan BP4 untuk mengidentifikasi kendala yang ada.
Peneliti melakukan penelitian di Masyarakat Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur dan peneliti sendiri sudah memastikan bahwa belum ada penelitian sebelumnya di Masyarakat Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur mengenai pemahaman Masyarakat Desa Sumbergede terkait dengan peran BP4. 16 Siti Marhamah, Peran BP4 (Badan Pembina, Pembina dan Pelestarian Perkawinan) dalam Mencegah Perceraian di Kabupaten Wonosobo, pada http://lib.unnes.ac.id pdf diunduh tanggal 30 Oktober 2017. Berdasarkan uraian tersebut dapat dapat dilihat adanya perbedaan fokus penelitian antara tulisan ilmiah di atas, dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
LANDASAN TEORI
- Pengertian Masyarakat
- Struktur Masyarakat
- Corak dan Kultur Masyarakat
- Sifat Masyarakat
- BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan)
- Pengertian BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan
- Dasar BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian
- Tugas BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian
- Fungsi BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian
- Peran BP4 (Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian
Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang jauh dari terspesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi sudah maju, orang tahu cara menulis, masyarakat yang sulit diteliti dengan baik dan hanya didekati secara parsial. Badan Pertimbangan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) merupakan perkumpulan sosial keagamaan sebagai mitra Kementerian Agama dan instansi terkait lainnya dalam upaya peningkatan kualitas perkawinan bagi umat Islam di Indonesia. Penyusunan BP4 tentunya berdasarkan landasan hukum undang-undang atau peraturan pemerintah dan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Landasan BP4 tertuang dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) BP4 XV Tahun 2014 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BP4 BAB I dari Pasal 3 bahwa BP4 adalah organisasi profesi yang bersifat sosial keagamaan sebagai mitra Kementerian Agama dan lembaga terkait, baik pemerintah maupun non pemerintah dalam mewujudkan kekeluargaan. sakinah mawaddah warahmah.6. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tertuang dalam Pasal 39 ayat untuk menyatukan kedua belah pihak jika terjadi masalah rumah tangga dan memberikan solusi terbaik untuk rumah tersebut. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan § 16, yang berbunyi bahwa pengadilan hanya memutuskan untuk mengadakan sidang pengadilan untuk menghadiri perceraian sebagaimana dimaksud dalam § 14, jika memang ada alasan sebagaimana dimaksud dalam § 19 Peraturan Pemerintah ini, dan pengadilan adalah berpendapat bahwa tidak mungkin lagi antara suami dan istri yang bersangkutan hidup rukun dalam rumah tangga.
Maksudnya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, yang disuruh (mengerjakan) kebaikan dan mencegah dari yang munkar. Maksudnya: Diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri RA berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Elakkan duduk di tepi jalan. Kami tidak boleh meninggalkannya kerana kami duduk di tepi jalan sambil bercakap-cakap.' Rasulullah SAW bersabda, 'Jika kamu juga ingin duduk, maka beri laluan ke jalan itu.' Sahabat bertanya, 'Apakah dia. kan?'' Rasulullah SAW bersabda, .
Berhentilah melihat yang dilarang, jauhi hal-hal yang merugikan, tanggapi salam dan berbuat baik serta cegahlah perbuatan buruk. Fungsi dari Badan Pembinaan, Pembinaan dan Perlindungan Perkawinan (BP4) adalah memberikan nasehat kepada calon mempelai tentang hak dan kewajiban suami atau istri, bagaimana memberikan pendidikan bagi anak-anak yang sudah mulai mereka besarkan. up agar mereka mengetahui apa hak dan kewajibannya sebagai pasangan hidup anak bagaimana memberi nasihat kepada kedua mempelai ketika terjadi pertengkaran agar suami istri saling memaafkan dan menyelesaikan masalah dengan baik dan benar . 13. Selanjutnya, fungsi BP4 memberikan nasehat kepada pasangan suami istri yang bimbang terhadap pasangan yang ingin selingkuh, yaitu mencari akar penyebab perselingkuhan,14 memberikan nasehat kepada pasangan suami istri yang bercerai tentang pembagian harta bersama.
BP4 juga berperan penting pada pasangan suami istri yang ingin bercerai dengan alasan perceraian yang mereka inginkan, yaitu berupa nasihat khusus kepada pasangan untuk tidak melakukan atau mencegah mereka dari perceraian,16 karena perceraian adalah perbuatan hukum, namun Allah SWT sangat dibenci sebagaimana hadits nabi berikut ini. Artinya: “Atas wewenang Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: Perbuatan halal yang dibenci Allah azza wajalla adalah thalaq.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah) 17. Dalam beberapa majalah terbitan BP4 Pusat yaitu majalah yang berjudul “Perkawinan dan Keluarga vs Keluarga Sakinah” juga disebutkan bahwa peran BP4 berbeda yaitu penyuluhan bagaimana keji pernikahan , 18 musyawarah tentang status perkawinan, 19 musyawarah tentang bagaimana memilih calon suami atau istri yang benar dan benar menurut agama Islam, 20 musyawarah tentang hak asuh anak.
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber Data
Kesalahan dalam penggunaan atau pemahaman sumber data, maka data yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapkan. Ada dua jenis sumber data yang biasa digunakan dalam penelitian sosial, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber pertama dimana data dihasilkan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekampung, 1 petugas KUA, 4 pegawai Desa Sumbergede, 11 Masyarakat Desa Sumbergede.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber pendukung berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Peneliti akan mewawancarai 5 orang petugas Badan Penasehat (BP4) Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan yang bertugas di Kantor Kecamatan Sekampung, 1 orang petugas KUA, 4 orang pegawai Desa Sumbergede, 11 orang dari Desa Sumbergede. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dokumentasi berupa benda adalah kumpulan catatan dan foto yang dijadikan sebagai bukti dalam penelitian, yang diambil dari berbagai sumber yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekampung dari desa Kantor Desa Sumbergede dan warga desa Sumbergede. Dengan menggunakan metode analisis tersebut, peneliti berusaha menganalisis pemahaman masyarakat terhadap peran BP4 (Badan Penyuluhan, Pembinaan dan Pemeliharaan Perkawinan) di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur.
Kondisi Geografis Desa Sumbergede Sekampung Lampung Timur Desa Sumbergede terletak di Kecamatan Sekampung dengan luas 404.880 ha. Penduduk di Desa Sumbergede dibagi menurut jenis kelamin, kepala keluarga, kebangsaan, agama, tingkat pendidikan dan mata pencaharian. Warga Desa Sumbergede yang berencana melangsungkan pernikahan sebaiknya datang ke KUA Sekampung untuk mengurus berkas dan persyaratan pernikahan.
Namun banyak juga yang melangsungkan pernikahan dengan bantuan calo atau jasa orang yang tahu cara melangsungkan pernikahan karena warga Desa Sumbergede tidak mau bersusah payah mengurus syarat pernikahan di KUA Sekampung. Warga Desa Sumbergede yang sudah menikah dan sebelumnya telah mendaftarkan pernikahannya di KUA Sekampung perlu mengetahui siapa yang memberikan konseling pernikahan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa yang memberikan konseling pernikahan adalah petugas dari BP4.8. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Desa Sumbergede, peneliti mewawancarai 5 RW, setiap RW diambil 1 RT yang terdiri dari 2 orang yang sudah menikah.
Peneliti kemudian mewawancarai masyarakat desa Sumbergede yang menjabat sebagai perangkat desa atau aparat setempat yang berjumlah 10 orang, dan mereka memberikan informasi kepada peneliti bahwa mereka sangat mengerti apa itu BP4, bahkan mengerti apa peran BP4. Setelah peneliti melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat desa Sumbergede, pada saat BP4 menjalankan tugasnya sebagai penyuluh, ada masyarakat desa Sumbergede yang menjelaskan bahwa pada saat masyarakat desa Sumbergede mengikuti penyuluhan, menurut masyarakat Desa Sumbergede, penyuluhan merupakan hal yang biasa dan masyarakat Desa Sumbergede tidak menanggapi anjuran yang disampaikan oleh PB4. Hasil wawancara dengan salah satu staf KUA yang bertugas sebagai konsultan bidang agama Islam di organisasi BP4 menyatakan setuju bahwa tugas BP4 di desa Sumbergede dilaksanakan sesuai dengan hasil MUNAS.
Kurangnya perhatian masyarakat Desa Sumbergede mengakibatkan organisasi BP4 berada pada posisi bimbang, apakah akan melanjutkan tugas sebagai penyuluh atau tidak melanjutkan tugas sebagai penyuluh. Sedangkan organisasi BP4 di Desa Sumbergede mengetahui bahwa pekerjaan mereka merupakan tugas yang sangat penting untuk menjadikan pasangan keluarga di Desa Sumbergede menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Berdasarkan uraian hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Sumbergede dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dari BP4 kepada masyarakat memang berjalan sesuai aturan yang ada di MUNAS, namun tidak terlalu aktif.
BP4 di Desa Sumbergede melakukan sosialisasi ini dengan membuatkan materi untuk keluarga sakinah pada acara pengajian rutin desa tersebut. Namun, warga Desa Sumbergede yang mengikuti sosialisasi kurang memberikan perhatian bahkan tidak menanggapi penyuluhan. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: SUSCATIN atau sosialisasi di Desa Sumbergede perlu digiatkan kembali melalui kegiatan yang bertemakan seputar mewujudkan keluarga sakinah, sosialisasi hendaknya mencakup misalnya menjadi suami istri, agar BP4 organisasi dapat memberikan kegiatan berupa games atau permainan dengan tema “menciptakan keluarga sakinah”.
Dan mereka tahu bahwa BP4 ada di desa mereka dan mereka tahu apa peran BP4 itu.
Teknik Analisa Data
