• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi orang tua dalam membina moral anak usia dini

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi orang tua dalam membina moral anak usia dini"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat penelitian

Kendala apa saja yang dihadapi orang tua dalam pembinaan akhlak anak usia dini di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Tahun 2020. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya pendidikan akhlak bagi kehidupan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang peran orang tua yang sangat penting dalam setiap aspek perkembangan yang dilalui oleh anak.

Terutama dalam aspek pendidikan akhlak, karena dengan adanya pembinaan akhlak sejak dini akan melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya akan lebih fokus pada strategi orang tua untuk mempromosikan moralitas anak usia dini. 7Muammar Qadafi, “Alwalady” Kerjasama guru dan orang tua dalam pengembangan aspek moral agama pada anak usia dini, Vol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi orang tua dalam membentuk karakter anak mengikuti beberapa strategi yaitu dengan memberikan kebebasan beraktivitas, memberikan batasan kepada anak dalam hal bergaul dengan orang-orang disekitarnya, memberikan nasihat, memberi contoh, memberikan hadiah dan hukuman, meningkatkan kepribadian anak sesuai ajaran Islam, membiasakan anak membaca Al Quran, dan membiasakan sholat berjamaah.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas strategi orang tua dalam membina karakter anak, sedangkan perbedaannya terletak pada teknik analisis data.

Kerangka Teori

  • Tinjauan Strategi Orang Tua
  • Tinjauan Pembinaan Moral Anak

Mengajak adalah salah satu cara agar anak dapat dipengaruhi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk membangkitkan perasaan emosional yang positif pada anak.19 Orang tua perlu memberi. 26 Muammar Qadafi, “Alwalady” Kerjasama guru dan orang tua dalam mengembangkan aspek moral agama pada anak usia dini, Vol. Pemahaman anak pada usia emas ini akan berperan penting dalam kehidupannya di masa depan, oleh karena itu orang tua dan pendidik hendaknya memberikan insentif yang sesuai dengan aspek perkembangan awal anak.

Anak mengikuti aturan moral orang tuanya sehingga orang tuanya menilai mereka sebagai anak yang baik.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrument Penelitian
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti akan mengetahui lebih dalam tentang strategi orang tua dalam meningkatkan akhlak pada anak usia dini di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah subjek yang darinya data dapat diperoleh.42 Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggali data tentang bagaimana strategi orang tua dalam meningkatkan moralitas pada anak usia dini.

Oleh karena itu, data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data berupa informasi lisan, tertulis dan kegiatan. Mengenai sumber data dalam penelitian ini, orang tua berjumlah 6 Kepala Keluarga (KK), beberapa tetangga sebagai bala bantuan dari hasil wawancara dan aparat dusun yang berdomisili di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Dalam penelitian ini tidak terlepas dari catatan-catatan yang terdokumentasi terkait dengan strategi orang tua dalam meningkatkan moralitas anak usia dini di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, di lapangan, dan setelah menyelesaikan lapangan. Langkah-langkah analisis data dengan menggunakan model Miles dan Hubermen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 47. Dalam penelitian ini, peneliti mereduksi data dengan cara menyeleksi data dari hasil wawancara, observasi dan mengelompokkannya berdasarkan pokok permasalahan yang diangkat di Dusun Embungpas Desa Sigerongan.

Dalam penelitian ini, teks deskriptif (eksposisi) paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif. Maka uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif harus akurat, salah satunya melalui triangulasi.

Sistematika Pembahasan

Triangulasi sumber, yaitu pengujian kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber, menuju suatu kesimpulan yang kemudian memerlukan kesepakatan. Teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data ke sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Jika ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau pihak lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar, hanya perspektifnya saja yang berbeda.

Pada bagian pendahuluan ini, penulis mengungkapkan konteks penelitian, yang memuat isi yang berkaitan dengan latar belakang dan alasan dilakukannya penelitian. Pada bab pemaparan data dan temuan, penulis memaparkan hasil penelitian yang dilakukan. Apa saja yang ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan masalah penelitian dan aspek pendukung hasil penelitian, seperti kondisi lapangan.

Pada bagian ini, penulis berusaha mengungkapkan hasil temuannya dengan tidak mencampuri data yang ditemukan. Di ruang diskusi ini, penulis memaparkan analisis data yang berhasil dikumpulkan penulis dalam prosesnya. Analisis dilakukan dengan tetap berpedoman pada kerangka yang dijelaskan pada bagian pendahuluan.

Pada bagian terakhir ini, penulis mencoba mensintesakan apa yang telah dianalisis dalam pembahasan. Hasil sintesis yang dilakukan disajikan dalam bentuk kesimpulan akhir terkait masalah yang menjadi fokus perhatian utama dalam penelitian ini.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Desa Sigerongan

Beberapa jalan utama sudah baik karena diperbaiki pada tahun 2017, sedangkan masih ada beberapa jalan lingkungan desa yang belum diperbaiki, meskipun beberapa telah dibangun di beberapa tempat, namun belum dapat menjangkau seluruh wilayah desa, sehingga masyarakat tidak semakin kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian. Jarak ke ibu kota Kabupaten Lombok Barat adalah 54 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 0,5 jam/45 menit.

Sejarah Desa Sigerongan

Saat itu Desa Sigerongan dipimpin oleh AQ Surilah sebagai kepala desa pertama, Desa Sigerongan sudah 14 kali berganti kepala desa, sampai dengan kepala desa saat ini Dian Siswadi H.

Letak Geografis Desa Sigerongan

Saat itu Desa Sigerongan dipimpin oleh AQ Surilah sebagai kepala desa pertama, Desa Sigerongan sudah 14 kali berganti kepala desa, sampai dengan kepala desa saat ini Dian Siswadi H.S.Pdi., MM yang memimpin dari tahun 2019.50. Hasil pertanian dari Desa Sigerongan khususnya beras dinilai memiliki kualitas yang baik oleh pasar, selain menghasilkan beras dengan kualitas yang cukup, kuantitasnya juga mencukupi karena lahan persawahan yang cukup dan didukung oleh pengairan yang cukup. Berdasarkan data penduduk desa di atas dapat dilihat bahwa Dusun Embungpas menjadi subjek penelitian karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti dan dekat dengan penduduk Dusun Embungpas.

Dusun Embungpas merupakan dusun yang jumlah penduduknya terdiri dari 688 KK, 1070 laki-laki dan 1119 perempuan, sehingga jumlah penduduk Dusun Embungpas adalah 2189 jiwa. Embungpas Timur dipimpin oleh H.M. Murad dan Dusun Embungpas Barat dipimpin oleh Bpk. Musabah, telah memimpin selama 5 periode sejak tahun 1997. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk desa Sigerongan yang memeluk agama Islam adalah 5959 jiwa, 16 Kristen dan 121 Hindu.

Dimana mayoritas penduduk Dusun Sigerongan lebih banyak beragama Islam dibandingkan Hindu dan Kristen. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terdiri dari 6 dusun, setiap dusun memiliki BPD agar pelayanan masyarakat atau kebutuhan masyarakat dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Temuan

  • Strategi Orang Tua Dalam Membina Moral Anak Usia Dini
  • Kendala Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Membina Moral

Berdasarkan wawancara dengan Inak Yeni dan Amaq Farid selaku orang tua Azka Danu Anugrah yang berusia 6 tahun. Wawancara dengan inaq Nurul dan amaq Mazahar selaku orang tua Albi Mizar Rahmad yang berusia 6 tahun. Sebagai orang tua, kami mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak kami (Albi) dalam bentuk kebiasaan bersama.

Wawancara dengan Inaq Ismi dan Amaq Udin selaku orang tua dari Muhammad Irsyad Azhari yang berusia 6,5 ​​tahun. Wawancara dengan amaq Basid dan inaq Sahmin selaku orang tua dari Joint Amelia yang berusia 6,5 ​​tahun. Orang tua dapat mengikuti cara Nabi mendidik anak sesuai tuntunan agama Islam.

Kendala yang dihadapi orang tua dalam membina moral anak usia dini di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kec. Strategi orang tua dalam membina moral anak usia dini di Dusun Embungpas Desa Sigerongan Kec. Membangkitkan moral bagi anak usia dini dimulai dari tindakan nyata orang tua, dari cara orang tua bersikap dengan perilaku yang baik di depan anak.

Berdasarkan teori ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan orang tua untuk memelihara moralitas pada anak usia dini konsisten dengan temuan peneliti situs. Pendapat ini sangat penting dibandingkan dengan komunikasi santun (positif) yang diajarkan orang tua kepada anaknya di Dusun Embungpas. Selain itu, dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh orang tua, mereka tidak lepas dari kendala.

Lingkungan bermain dan masyarakat menjadi salah satu kendala yang dihadapi orang tua dalam proses pembinaan akhlak anak di Dusun Embungpas.

PENUTUP

Saran

Berdasarkan pengamatan peneliti, untuk mengidentifikasi strategi orang tua dalam meningkatkan moralitas pada anak usia dini, orang tua perlu menggunakan cara dan perilaku yang mencerminkan moralitas yang baik pada anak, dengan tujuan dan harapan agar anak mengikuti jejak orang-orang di sekitarnya. Peneliti berharap agar orang tua tidak membantu anak dengan handphone atau sejenisnya, dan agar memperhatikan siapa teman satu tim anak agar orang tua tetap menjaga interaksi sosial anak. Menjalin komunikasi yang baik dalam keluarga, antara anak dan orang tua, juga akan memudahkan anak untuk menerima nasehat dan arahan dari orang tua.

Muammar Qadafi, “Alwalady” Kerjasama guru dan orang tua dalam pengembangan aspek moral agama pada anak usia dini, Vol. Muthmainnah, “Jurnal Pendidikan Anak, “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kepribadian Anak Kelamin Melalui Kegiatan Beriman”, Vol. Awalnya, sebagai orang tua, kami merasa kesulitan untuk melibatkan Zahara dalam kegiatan yang kami lakukan, namun kami menikmatinya karena anak kami, Zahara, tampak senang terlibat dalam kegiatan yang kami lakukan.

Kita sebagai orang tua terlebih dahulu belajar bagaimana menunjukkan adab yang baik agar anak kita Danu melihat bahwa orang tuanya yang sudah tua sekalipun tetap memberikan nama baik kepada orang lain walaupun orang lain itu masih muda. Hal ini kami ajarkan kepada Albi karena kami merasa sebagai orang tua kami selalu bisa memberikan apa yang Albi inginkan berupa mainan, makanan dan pakaian yang diinginkan oleh anak kami. Dengan mengajarkan Albi kebiasaan berbagi, pertama-tama kami sebagai orang tua menunjukkan sifat tersebut sehingga Albi dapat melihat secara langsung bahwa orang tuanya juga ingin berbagi dengan orang lain.

Kami tunjukkan akhlak yang patut diteladani kepada Wazin, misalnya jika kita ingin mengajak Wazin untuk sholat tepat waktu, maka kita sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik terlebih dahulu agar Wazin segera melihat contoh perbuatan yang patut diteladani. Kita sebagai orang tua lah yang mempersiapkan dan membekali diri dengan pengetahuan tentang hal-hal yang ingin kita terapkan pada anak-anak kita. Keluarga tersebut cukup harmonis, meski penyidik ​​pernah menemui sang ibu yang membentak anaknya (saudara perempuan Zahara) karena tidak mengindahkan perintah orang tuanya.

Cara Irshad berinteraksi dengan orang tuanya cukup baik karena Irshad selalu menuruti apa kata orang tuanya, meskipun tidak selalu demikian.

Gambar

Tabel 2.2  Daftar Jumlah Data Penduduk Desa Sigeorngan, 42.
Gambar 2.2  Gambar Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sigerongan, 44.
Gambar 2.1 Kantor Desa Sigerongan

Referensi

Dokumen terkait

Nhrrgpsi Orang Tua Terhadap Kreativitas Anak Dalam Pentas Opera Anak Usia Dini. ,.W

Begitu juga dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak, maka motivasi dari orang tua sangatlah dibutuhkan karena tanpa adanya motivasi dari orang tua, kecerdasan

Terutama bagi anak usia dini yang sudah diajarkan untuk memakai perangkat seluler yang di dalamnya tentu memiliki konten yang tidak patut untuk dilihat bagi anak usia dini,

shalat berjamaah bersama teman-temannya dengan gembira. Tetapi ini belum cukup untuk memotivasi anak agar mau melaksanakan shalat di rumah. Harus dengan

Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak: guru, anggota keluarga, teman orantua, atau kakek-nenek, tetapi model yang paling penting adalah orangtua yang

Strategi yang digunakan orang tua dalam mendampingi anak usia dini belajar daring di rumah adalah strategi yang sesuai dengan SE Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan

Informasi yang diperoleh yaitu: Ibunya jarang mengajarkan anaknya menanamkan keagamaan dan moral, orang tuanya sering mengajarkan keteladan mana yang baik dan

Kekerasan fisik ini sering dilakukan oleh orang tuanya dengan alasan karena anaknya nakal, tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang tuanya, orang tuanya merasa sakit hati