• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

N/A
N/A
Mutiara Chairunnissa

Academic year: 2024

Membagikan "TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KOMODITAS TANAMAN

HOTIKULTURA PEMBUATAN STICK BAYAM Oleh:

MAYA FHADILLA NIRM : 01.01.20.154

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di BPP Kecamatan Tangan- Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Aceh selama 4 bulan merupakan kurikulum wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa semester 6 Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.

Laporan pelaksanaan MBKM ini dibuat sebagai bahan pertanggung jawaban dan bukti tertulis dalam pelaksanaan MBKM yang berkaitan dengan mata kuliah Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian di Kecamatan Tangan- Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya

Dalam kesempatan ini ijinkan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Yuliana Kansrini, M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.

2. Dr. Gusti Setiavani, STP, MP Dosen Pengampu Mata Kuliah Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil.

3. Tience Elisabeth Pakpahan, SP, M.Si selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.

4. Alkausar SP selaku Pembimbing eksternal 5. Panitia pelaksana MBKM Polabangtan Medan

6. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan MBKM ini dari awal sampai dengan akhir.

Demikian laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang Penulis laksanakan dan semoga dapat memberi manfaat bagi semua.

Tangan-Tangan , Agustus 2023

MAYAFHADILLA

(3)

DAFTAR ISI

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

DAFTAR TABEL

(6)

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

Di Indonesia pada saat panen,hasil pertanian petani seperti sayur- sayuran, buah-buahan,umbi-umbian dan serealia banyak mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi,hal ini dikarenakan hasil panen yang melimpah hanya dijual oleh petani dalam bentuk segar saja tanpa ada proses penanganan yang baik.Penanganan yang tidak benar dan tidak tepat dapat mengakibatkan kerusarakan/kerugian yang cukup tinggi karena sifat hasil pertanian yang mudah rusak terutama untuk golongan buah dan sayuran (sekitar 30-40%).Hal ini juga menyebabkan hasill penjualan dari hasil pertanian tersebut tidak maksimal.

Mengingat pentingnya peranan hasil-hasil pertanian tersebut didalam kehidupan manusia,maka untuk mengurangi jumlah kerusakan tersebut serta menambah nilai jual dari hasil pertanian maka diperlukan penangnan yang benar dan tepat salah satunya yaitu teknik pengolahan.

Pengolahan merupakan yaitu teknik atau seni untuk mengolah bahan lain yang sifatnya berbeda dengan bahan baku semula. Salah satu solusi yang dibutuhkan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian yang profesional, mandiri, inovasi, kreatif dan berwawasan global melalui pendidikan dan pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis. Guna untuk mendukung pencapaian program pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing tinggi, peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, maka pelatihan petani dan pelaku agribisnis harus mampu menjadikan petani dalam arti luas sebagai manusia seutuhnya.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mampu melakukan proses pembuatan stick bayam

2. Mahasiswa mampu menjelaskan peran penanganan dan pengolahan hasil pertanian dalam rangka peningkatan nilai tambah,serta perannya dalam mata rantai agribisnis.

3. Melalui mata kuliah ini mampu menjelaskan teknologi penanganan dan proses pengolahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk bernilai ekonomi yang tinggi dan memberikan nilai tambah serta bersifat

(7)

marketable.

C. Manfaat

1. Menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa mengenai produksi olahan stick bayam .

2. Mahasiswa dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis dan nilai sosial hasil olahan pertanian akan bertambah nilai jual setalah menjadi produk yang beraneka ragam.

3. Mengurangi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah. Bahan pangan mentah yang diolah dengan benar akan menekan porsi mubazir karena hasil limbah dari proses pengolahan hasil pertanian dapat menjadi produk pertanian yang juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

(8)

II. TINJAUN PUSTAKA A. Pengolahan Hasil Pertanian

Pengolahan hasil pertanian yaitu suatu kegiatan merubah bahan pangan sehingga beraneka ragam bentuk dan macamnya disamping itu juga untung memperpanjang daya simpan,dengan pengolahan diharapkan bahan hasil pertanian akan memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar.

Pengolahan hasil pertanian dapat berupa pengolahan sederhana seperti pembersihan, pemilihan (grading), pengepakan atau dapat pula berupa pengolahan yang lebih canggih, seperti : penggilingan (milling), penepungan (powdering), ekstraksi, penggorengan (roasting), pemintalan (spinning) dan proses pabrikasi lainnya.

Teknologi pengolahan hasil pertanian memanfaatkan teknologi untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas serta kuantitas pengolahan hasil pertanian fungsi. Fungsi pengolahan harus pula dipahami sebagai kegiatan strategis yang menambah nilai dalam rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pengolahan hasil pertanian adalah:

1. Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukan teknologi pengemasan dan tranportasi yang mampu mengatasi masalah tersebut.

2. Sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontiunitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin dan

3. Kualitas produk pertanian yang dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar baik didalam negeri maupun pasar internasional.

B. Tanaman Hortikultura

Istilah ini berasal dari bahasa yunani, yaitu terdiri dari kata “hortus”

dan “cultura”. “ Hortus” dalam bahasa yunani memiliki arti tanaman kebun.

Sedangkan “cultura” atau “colere” berarti budaya.

(9)

Jadi secara sederhana pengertian hortikultura adalah budidaya tanaman kebun. Secara lebih luas, istilah tersebut mengacu pada budidaya tanaman kebun dengan teknik yang modern dan meliputi beberapa cakupan kerja.

Metode pertanian modern ini dilakukan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan pangan hingga obat-obatan. Selain itu, komoditas dari metode pertanian tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan estetika seperti tanaman hias.

Budidaya hortikultura biasanya dilakukan untuk produksi dalam skala besar. Yakni bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar, pada umumnya pemilihan komoditas tanaman didasarkan pada nilai ekonomis

C. Bayam (Amaranthus)

Bayam adalah tumbuhan liar yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar keseluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sember zat besi yang penting bagi tubuh.

Tanaman sayur ini merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi oleh para ibu rumah tangga. Nama latin dari bayam yaitu Amaranthus sp. Ada dua macam jenis sayuran ini yaitu jenis putih (Amaranthus tricolor) dan cabut (Amaranthus hibrydus L).

Adapun beberapa klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathopyta Class : Magnoliophyta Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Species : Amaranthus L

(10)

D. Produk Stick Bayam

Stick bayam merupakan stick yang diadaptasi dari kepopuleran cheesestick yang memakai keju sebagai bahannya. Bedanya yang satu ini memakai bahan dasar sayur bayam hijau yang terlihat warnanya yang kehijauan. Sekilas nyaris tampak seperti kancang pancang karena dikemas dengan menggunkan plastik transparan. Khasiat yang terkandung di bayam sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Pengolahan stick bayam merupakan cemilan kering berbentuk pipih panjang yang terbuat dari bayam, tepung terigu, tepung tapioka, telur dan air. Stick bayam ini memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah. Cemilan ini banyak disukai oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua.

E. Analisis Uji Organoleptik

Uji organoleptik atau uji indra sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.

a. Syarat Uji Organoleptik

Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah : 1. Ada contoh yang diuji yaitu benda perasang 2. Ada panelis sebagai responden

3. Ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi atau meniru orang lain.

b. Statiska Pengolahan data Pengujian Organoleptik

Statiska pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data frekuensi data. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya adalah tahapan pengolahan data yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai:

 Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian

 Keragaman dari nilai pengujian

 Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian

(11)

Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis keragaman/analisis peragam (Analisis of varian ANOVA). Berikut disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil pengindraan 10 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesukaannya terhadap sejumlah contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan tikat kesukaannya dari keripik ubi pedas manis yang dibuat dengan kriteria penilaian kesan sebagai berikut.

Nilai 1 = Sangat tidak suka Nilai 2 = Tidak suka Nilai 3 = Biasa saja Nilai 4 = Suka Nilai 5 = Sangat suka

c. Deskipsi penilaian

Dalam penilaian produk olahan dari keripik ubi pedas manis ini mencakup beberapa aspek, yaitu:

1) Warna 2) Aroma 3) Rasa

4) Kerenyahan

(12)

III. METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dilaksanakan di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh.

Mederka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dilaksanakan kurang lebih 4 bulan, pada tanggal 10 Mei-31 Agustus 2023.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pengolahan tanaman hortikultura yaitu pembuatan produk stick bayam

 Pisau

 Panci

 Tumbukan

 Kuali

 Baskom

 Amfiah

 Talam

 Saringan minyak

 Plastik kemasan

Bahan yang digunakan dalam pengolahan tanaman hortikultura yaitu pembuatan ptoduk stick bayam

 2 ikat bayam

 1/2kg tepung terigu

 100gr tepung tapioka

 1butir telur

 2sdm margarine

 Sejumput garam

 1bks kaldu ayam

(13)

 Minyak goreng C. Prosedur Pelaksanaan

a. Langkah-langkah pembuatan stick bayam

cara membuat stick bayam dengan proses pembuatannya adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan bahan baku; Bahan baku yang digunakan yaitu bayam yang hijau yang segar dan layu.

2. Penghalusan; petik daun bayam terlebih dahulu kemudia cuci bersih dan rebus bayam kuran lebih 5 menit, kemudian haluskan dengan menggunakan gilingan

3. Pengadonan; masukkan tepung terigu dan tepung tapioka dalam suatu wadah kemudian tambahkan telur, margarine, garam, kaldu bubuk dan bayam yang sudah dihakuskan. Uleni sampai adonan menjadi kalis.

4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian

5. Pipihkan adonan dengan menggunakan mesin giling (amfiah), kemudian potong memanjang seperti stick

6. Penggorengan; masukkan sedikit demi sedikit adonan stick yang sudah digilas dan dipotong. Goreng dengan menggunakan api kecil sampa warna kuning keemasan agar tidak gosong

7. Penirisan dan pendinginan; stick bayam yang sudah digoreng kemudian diangkat lalu ditiriskan dan jangan sampai ada minyak yang tersisa karena akan menyebabkan produk tersebut rusak (tengik).

8. Pengemasan; setelah stick bayam dingin selanjutnya masukan kedalam plastik dengan ukuran 100 gram

b. Statistika Pengolahan Data Uji Organoleptik

Statistika pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data frekuensi. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya ada tahapan

(14)

pengolahan data yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data.

Pengolahan data suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai.

 Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian

 Keragaman dari nilai pengujian

 Simpangan baku dari dari nilai-nilai pengujian

Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis keragaman analisis peragam (Analisys of varian atau ANNOVA). Berikut disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil pengindraan 10 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesukaannya terhadap sejumlah contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan tingkat kesukaannya dari stick bayam yang dibuat dengan kriteria penilaian kesan sebagai berikut.

Nilai 1 = sangat tidak suka Nilai 2 = tidak suka Nilai 3 = netral/ biasa saja Nilai 4 = suka

Nilai 5 = sangat suka

Aspek penilaian dalam penelitian produk olahan stick bayam ini mencakup beberapa aspek yaitu;

1) Warna

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian warna dan kepekatan warna pada produk olahan stick bayam, dilakukan dengan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada warna olahan produk dapat digunakan rumus:

Untuk menegtahui persentase kesukaan warna pada produk maka dapat menggunakan rumus:

2) Rasa

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian rasa pada produk olahan stick bayam, dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa dapat digunakan rumus

(15)

Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan rumus:

3) Kerenyahan

Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada produk olahan stick bayam, dilakukan memberikan penilaian pada kuesioner.

Untuk mengetahui nilai rat-rata-rata terhadap kesukaan pada kerenyahan olahan produk dapat digunakan rumus

Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan rumus :

4) Aroma

Untuk mengetahui nilai responden untuk mengetahui nilai kesukaan aroma pada produk olahan stick bayam, maka dilakukan dengan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden terhadap aroma olahan produk dapat digunakan rumus

Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan rumus:

(16)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi

Keripik Bayam merupakan makanan yang khas sekali di Indonesia. Pertama kali saya mengetahui keripik Bayam ini ternyata bisa di olah menjadi sebuah camilan yang enak untuk disajikan di sore hari.Kebanyakan orang terutama anak- anak, dalam bidang agroindustri, bayam dapat di olah menjadi inovasi terbaru yang salah satu contohnya adalah, keripik bayam. Selain keripik dengan rasa original, bisa juga dikreasikan menjadi kripik berbagai rasa, karena Produk keripik bayam yang ditawarkan memiliki manfaat yang possitif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari Produk Keripik Bayam.Bayam yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat, Keripik bayam. adalah makanan yang terbuat dari Bayam sebagai bahan dasarnya dan menggunakan tepung sebagai pelapis sebagai penyalut lembaran bayam yang akan di goreng.

Tepung pelapis yang umum digunakan untuk keripik terbuat dari tepung beras dan tapioka.Pengolahan bayam menjadi keripik, selain memberi keanekaragaman pangan juga mampu meningkatkan kualitas dan nilai ekonomos dari sayuran tersebut..Selain itu keripik memiliki umur simpan lebih lama dari produk segarnya, serta memberikan flavor produk yang khas, yaitu renyah dan gurih.

B. Proses Pembuatan Stick Bayam

Dalam pembuatan stick bayam ada beberapa tahapan yaitu:

a) Pemilihan Bahan baku

Pemilihan bahan baku bertujuan untuk menghasilkan bahan yang bagus.

Bayam yang digunakan bayam hijau yang segar dan tidak layu

(17)

Gambar 1. Bahan- bahan b) Perebusan

Petik bayam terlebih dahulu kemudian cuci bersih dan selanjutan rebus kurang lebih 5 menit

Gambar 2. Pemetikan dan perebusan c) Penghalusan

Setelah bayam direbus selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan gilingan/blender

Gambar 3. Penghalusan d) Pengadonan

Masukkan tepung terigu dan tepung tapioka dalam suatu wadah kemudian tambahkan telur, margarine, garam, kaldu bubuk dan bayam yang sudah dihaluskan. Sampai adonan menjadi kalis

(18)

Gambar 4. Pengadonan

e) Penggilingan

Pipihkan atau giling adonan dengan menggunakan menggunakan amfiah, kemuadian potong memanjang seperti stick

Gambar 5. Penggilingan f) Penggorengan

Masukkan sedikit demi sedikit adonan stick yang sudah digiling dan dipotong. Goreng dengan menggunakan api sedang hingga warna sampai kuning keemasan agar tidak gosong.

Gambar 6. Penggorengan g) Penirisan dan pendinginan

Stick bayam yang sudah digoreng kemudian diangkat dan ditiriskan jangan sampai ada minyak yang tersisa karena akan menyebabkan produk rusak (tengik)

(19)

Gambar 7. Penirisan h) Pengemasan dan labeling

Pengemasan dan labeling merupakan tahap terakhir dari proses pembuatan keripik ubi pedas manis. Kemasan yang digunakan yaitu dengan plastik yang sudah Food Grade, serta menempelkan label sebagai informasi produk yang berisikan komposisi, logo dan keterangan halal

Gambar 8. Pengemasan dan labeling i) Penyebaran kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari responden.

Gambar 9. Penyebaran kuesioner

(20)

C. Analisis Uji Organoleptik

Uji organoleptik atau uji indra merupakan cara pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk mengukur daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peran penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu, kerusakan lainnya dari produk.

a. Statistika pengolahan data dan pengujian organoleptik

Statiska pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data frekuensi. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya ada tahapan pengolahan data yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data.

Pengolahan data suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai.

 Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian

 Keragaman dari nilai pengujian

 Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian

Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis keragaman/analisis peragam (Analisys of varian atau ANOVA). Berikut disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil pengindraan 10 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesukaannya terhadap sejumlah contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan tingkat kesukaannya dari keripik ubi pedas manis yang dibuat dengan kriteria penilaian kesan sebagai berikut:

Nilai 1 = Sangat tidak suka Nilai 2 = Tidak suka Nilai 3 = Netral/biasa aja Nilai 4 = Suka

Nilai 5 = Sangat suka

Aspek penilaian dalam penilaian produk olahan dari keripik ubi pedas manis ini mencakup beberapa aspek, yaitu;

1) Warna

(21)

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian dan kepekatan warna pada produk olahan stick bayam, dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner untuk mengetahui nilai rat- rata terhadap kesukan responden terhadap warna olahan produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Rekaptulasi Nilai Pada Kesukaan pada Warna Produk Olahan Stick Bayam

No Nama Nilai

1. Monalisa 5

2. Warfah 5

3. Nevi 5

4. Hayuzar 5

5. Hermanzas 5

6. Alkausar 5

7. Asmadi 5

8. Usman 5

9. Lismawati 4

10. Zahara 4

Jumla h

48

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor nilai 48, maka dari itu untuk menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,8

Jadi nilai akhir pada warna stick bayam = 4,8 = 5 (sangat suka)

Untuk mengetahui persentase kesukaan warna pada produk olahan stick bayam maka dapat menggunakan rumus

- Skor yang diperoleh = 48 - Skor maksimal = 50

- Maka = 95%

Persentase kesukaan warna pada produk olahan stick bayam berjumlah 95% dari 10 orang responden menilai sangat suka .

2). Rasa

(22)

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian rasa pada produk olahan stick bayam, dilakukan dengan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa dapat dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel 2. Rekaptulasi Nilai Tingkat Kesukaan Rasa Pada Produk Olahan Stick Bayam

No Nama Nilai

1. Monalisa 5

2. Warfah 5

3. Nevi 4

4. Hayuzar 5

5. Hermanzas 4

6. Alkausar 4

7. Asmadi 4

8. Usman 4

9. Lismawati 5

10 Zahara 5

Jumlah 45

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor nilai 45, maka dari itu untuk menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,5

Jadi nilai akhir pada warna stick bayam = 4,5= 5 (sangat suka)

Untuk mengetahui persentase kesukaan rasa pada produk olahan stick bayam maka dapat menggunakan rumus

- Skor yang diperoleh = 45 - Skor maksimal = 50

Maka = 90%

Persentase kesukaan rasa pada produk olahan stick bayam berjumlah 90% dari 10 orang responden menilai sangat suka

3) Aroma

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk mengetahui kesukaan aroma pada produk olahan stick bayam, dilakukan dengan memberikan

(23)

penialaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden terhadap aroma olahan produk dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 3. Rekaptulasi Nilai Tingkat Kesukaan Aroma Pada Olahan Produk Stick Bayam

No Nama Nilai

1. Monalisa 5

2. Warfah 4

3. Nevi 5

4. Hayuzar 4

5. Hermanzas 4

6. Alkausar 4

7. Asmadi 5

8. Usman 4

9. Lismawati 5

10. Zahara 4

Jumlah 44

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor nilai 44, maka dari itu untuk menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,4

Jadi nilai akhir pada warna stick bayam = 4,4 = 4( suka)

Untuk mengetahui persentase kesukaan rasa pada produk olahan stick bayam maka dapat menggunakan rumus

- Skor yang diperoleh = 44 - Skor maksimal = 50

- Maka = 89%

Persentase kesukaan rasa pada produk olahan stick bayam berjumlah 89% dari 10 orang responden menilai suka

4) Kerenyahan

Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada produk olahan stick bayam, dilakukan dengan menberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaaan

(24)

responden pada kerenyahan produk stick bayam dapat dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel 4. Rekaptulasi Nilai Tingkat Kerenyahan pada Produk Olahan Stick Bayam

No Nama Nilai

1. Monalisa 5

2. Warfah 5

3. Nevi 5

4. Hayuzar 5

5. Hermanzas 5

6. Alkausar 4

7. Asmadi 4

8. Usman 4

9. Zahara 5

10. Marlinda 5

Jumla h

47

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor nilai 47, maka dari itu untuk menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,7

Jadi nilai akhir pada kerenyahan stick bayam = 4,7 = 5 (sangat suka) Untuk mengetahui persentase kesukaan kerenyahan pada produk olahan keripik ubi pedas manis maka dapat menggunakan rumus :

- Skor yang diperoleh = 47 - Skor ideal = 50

Maka = 95%

Persentase kesukaan kerenyahan pada produk olahan stick bayam berjumlah 95% dari 10 orang responden menilai sangat suka

(25)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Akhir dari praktikum pengolahan hasil pertanian dalam membat olahan stick bayam dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cara membuat stick bayam dengan tahapan proses pembuatannya adalah sebagai berikut.

(26)

a) Pemilihan bahan baku; Bahan baku yang digunakan yaitu bayam yang hijau yang segar dan layu.

b) Penghalusan; petik daun bayam terlebih dahulu kemudia cuci bersih dan rebus bayam kuran lebih 5 menit, kemudian haluskan dengan menggunakan gilingan

c) Pengadonan; masukkan tepung terigu dan tepung tapioka dalam suatu wadah kemudian tambahkan telur, margarine, garam, kaldu bubuk dan bayam yang sudah dihakuskan. Uleni sampai adonan menjadi kalis.

d) Bagi adonan menjadi beberapa bagian

e) Pipihkan adonan dengan menggunakan mesin giling (amfiah), kemudian potong memanjang seperti stick

f) Penggorengan; masukkan sedikit demi sedikit adonan stick yang sudah digilas dan dipotong. Goreng dengan menggunakan api kecil sampa warna kuning keemasan agar tidak gosong

g) Penirisan dan pendinginan; stick bayam yang sudah digoreng kemudian diangkat lalu ditiriskan dan jangan sampai ada minyak yang tersisa karena akan menyebabkan produk tersebut rusak (tengik).

h) Pengemasan; setelah stick bayam dingin selanjutnya masukan kedalam plastik dengan ukuran 100 gram

2. Pada penyebaran kuesioner dapat diperoleh nilai rata-rata 4,8 dengan persentase 95% dari 10 orang terhadap tingkat kesukaan warna pada produk olahan stick bayam yang menyatakan sangat suka. Pada tingkat kesukaan rasa produk stick bayam memperoleh nilai rat-rata 4,5 dengan pesentase 90% dari 10 orang responden menyatakan suka pada rasa produk olahan stick bayam tetapi sedikit hambar.

(27)

B. Saran

1. Pada laporan praktikum ini, penulis memberikan saran untuk dapat menambah jumlah responden untuk mengoptimalkan nilai dari uji organoleptik. Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap olahan produk yang dibuat.

2. Perlu adanya standar operasional prosedur pembuatan stick bayam sehingga penambahan dan proses pengolahannya tidak berubah-ubah

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani,N . 2010 .Formulasi Tepung Campuran Siap Pakai Berbahan Dasar Tapioka – Mocal Dengan Penambahan Maltodekstrin Serta Aplikasinya Sebagai Tepung Pelapis Keripik Bayam. Fakultas Pertanian : Purwokerto Koswara. 2009. Pengolahan Aneka Kerupuk . PT. Gramedia Pustaka : Jakarta.

(28)

Ramdhan, A. N. 2009. Pengaruh Perbandingan Tepung Beras Rose Brand Tepung Beras Karya Tani Dan Konsentrasi Santan Kelapa Terhadap Karakteristik Rempeyek Bayam. Kumpulan Program Kreatifitas Mahasiswa. Unpas :Bandung

Smith. 2002. Bertanam Sayuran. Jakarta : Penebar Swadaya.

Winarno. 2004. Kimia Pangan dan Gizi . PT. Gramdeia Pustaka Utama : Jakarta Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil.

Pertanian. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Gambar

Gambar 3. Penghalusan  d) Pengadonan
Gambar 1. Bahan- bahan b) Perebusan
Gambar 2. Pemetikan dan perebusan  c) Penghalusan
Gambar 4. Pengadonan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 4 siswa yang mendapatkan skor sikap terhadap sains dibawah rata-rata (nilai 0) sedangkan untuk skor kemampuan berfikir kreatif berada diatas rata-rata

Melakukan input data (tabulasi) , berdasarkan skor yang diperoleh responden. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien

8.2 M enent ukanaspek-aspek proses dan hasil belajar yang pent ingunt uk di nilai dan di evaluasi sesuai dengan karakt erist ik mat a pelajaran pengaw asan m ut u.. 8.3

Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata warna teh herbal celup daun rambusa dengan uji skoring tertinggi diperoleh pada perlakuan suhu pengeringan 50°C dengan

Tabel 4.4. Skor total sebesar 2334 dan skor maksimal sebesar 80. Jumlah masing-masing skor digunakan untuk menentukan indeks presentase data. Nilai rata-rata yang diperoleh

Perlakuan tersebut menghasilkan biskuit jagung nikstamal dengan penilaian panelis yang meliputi skor flavor sebesar 3.67 dengan kriteria khas jagung, skor warna

Komponen Kelayakan Materi Jumlah pernyataan = 11 Katergori kriteria = 4 Skor maksimal = 44 Skor minimal = 11 Skor yang diperoleh = 40 Rentang Nilai = 44−11 4 = 8,25 P = 40 44 x 100%

Rumus untuk menghitung nilai rerata Arikunto, 2009, hlm.264 yaitu: Nilai rerata = Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan implementasi model