Faktor apa sajakah keteladanan guru pendidikan agama islam dalam membentuk karakter religius siswa SMPN 07 Lubuk Linggau. Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berperan dalam keteladanan guru PAI dalam membentuk karakter religius siswa SMPN 07 Lubuk Linggau.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batas Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Sistematika Pembahasan
KAJIAN TEORITIK
Keteladanan Guru
Dalam hal ini, pendidikan adalah contoh terbaik dalam persepsi kanak-kanak, kerana segala tindak tanduk, ragam, cara berpakaian dan percakapannya akan sentiasa diperhatikan oleh pelajarnya. Sebagai contoh, tindakan peribadi yang dilakukan oleh guru secara semula jadi akan mendapat perhatian penuh pelajar dan orang sekeliling.
Landasan Teologi Keteladanan
Untuk itu, Allah swt memerintahkan manusia untuk mencontohi Nabi Muhammad saw dalam kesabaran, ketabahan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabaran dalam menunggu pertolongan Allah swt. 10. Daripada ayat di atas dapatlah difahami bahawa Allah telah mengutuskan Nabi Muhammad saw ke muka bumi sebagai contoh atau teladan yang baik bagi umatnya.
Landasan Yuridis Keteladanan
Maka seluruh guru, kepala sekolah, guru pembimbing, bahkan komite sekolah harus memberikan contoh dan teladan dalam mempraktikkan indikator pendidikan karakter dalam perilaku sehari-hari. Sehingga dapat tercipta pembentukan karakter peserta didik dan seluruh warga sekolah, sehingga pendidikan karakter tidak hanya dijadikan ajang pembelajaran saja, namun menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah untuk dibina dan dikembangkan.
Landasan Psikologis Keteladanan
Seorang guru yang mempunyai sifat keras dan kasar akan mendorong murid-muridnya menjadi anak yang penakut, minder dan pemarah. Oleh karena itu, idealnya seorang guru harus selalu menampilkan sikap yang mendidik sesuai dengan norma, sehingga siswa dapat meniru dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Guru
- Fungsi dan Peran Guru dalam Membentuk Karakter
- Kompetensi Guru Profesional
- Sifat-sifat Guru
- Bentuk Keteladanan Guru
Kesimpulan dari pemikiran di atas adalah tujuannya adalah mencontoh guru dan digugu, guru adalah orang yang dapat memberikan respon positif kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru adalah seseorang yang mempunyai tugas mendidik dan membimbing peserta didik dengan ilmu yang dimilikinya. Selain menjadi pelatih dan mentor, guru juga bertanggung jawab terhadap pengembangan pribadi siswa.
Oleh karena itu, guru sebagai guru selain mengajarkan ilmu akademik juga memberikan contoh yang baik agar dapat menjadi teladan dan membantu membangun pembentukan karakter pada siswa. Sedangkan guru profesional adalah pendidik yang mempunyai tugas mendidik dan membimbing peserta didik dengan ilmu yang dimilikinya dan memerlukan kecerdasan khusus untuk melaksanakannya. Kompetensi pribadi bagi guru adalah kemampuan pribadi yang mencerminkan kepribadian yang kokoh, stabil, dewasa, bijaksana, berakhlak mulia, berwibawa, dan selanjutnya dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Seorang guru harus mampu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, tidak hanya dengan berperan sebagai pendidik, tetapi juga dengan memberikan semangat kepada siswanya agar selalu berada pada jalur yang benar.
Pembentukan Karakter Peserta Didik
- Pengertian Karakter
- Strategi Pembentukan Karakter Peserta Didik
- Integrasi Penenaman Karakter dalam Pembelajaran
Sedangkan yang membedakan adalah penelitian ini bersifat pelajar dan fokus pada peningkatan akhlak siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tesis Farah Alfian Ghofar Rahmat, “Peran Guru dalam Membangun Karakter Siswa di MIN 3 Kembaran Banyumas”, metode penelitian ini adalah kualitatif, kesepakatan penelitian ini adalah pada objek penelitian yang menekankan pada siswa dan menitik beratkan pada peran guru dalam pembentukan karakter siswa dalam kegiatan shalat Dhuha. Dilihat dari penelitian sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan, yaitu: penelitian ini menitikberatkan pada peran seluruh guru dalam memberikan teladan kepada siswa untuk membentuk karakter religius siswa.
Untuk memperoleh informasi dengan judul Peran Keteladanan Guru dalam Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa SMPN 07 Lubuk Linggau. Observasi digunakan untuk mencari data mengenai peran guru pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter religius siswa SMPN 07 Lubuk Linggau. Peran Keteladanan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Religius Siswa SMPN 07 Lubuklinggau”, hasil penelitian ini akan diuraikan pada halaman selanjutnya berdasarkan wawancara dengan informan penelitian dan observasi langsung di lokasi penelitian.
Peran keteladanan guru dalam pembentukan karakter siswa Peran keteladanan guru sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter religius siswa. Sehingga dalam pendidikan Islam banyak sekali metode yang dapat diterapkan dan digunakan dalam pembentukan karakter religius peserta didik. Dari penjelasan di atas bahwa pemberian teladan atau teladan yang baik kepada siswa dapat membentuk karakter religius siswa.
Pendidikan Karakter Perspektif Islam
Penelitian Terdahulu
Sedangkan perbedaannya pada bidang yang diteliti adalah jika penelitian ini fokus pada penanaman karakter melalui pembelajaran IPA. Persamaan dari penelitian ini adalah tujuan penelitian ini adalah pelajar dan fokus pada peningkatan semangat kerja pelajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Disertasi Siti Nurjanah, “Peran Guru Pendidikan Karakter (Akhlak) Tentang Disiplin Jujur Beragama Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VIII A di SMP Muhammadiyah 1 Klaten” Metode penelitian ini adalah kualitatif.
Sedangkan perbedaannya terletak pada wilayah yang diteliti, jika penelitian ini fokus pada pembentukan karakter (moralitas) yang religius, jujur, dan disiplin dalam menanggulangi kejahatan pelajar. Persamaan penelitian ini adalah subjek penelitiannya dan sama-sama bertujuan untuk mengajarkan adab pada siswa, sedangkan perbedaannya adalah selain mengajarkan adab pada siswa, guru juga harus memberikan contoh kepada siswa ketika mengajar siswa ingin menanamkan karakter. Bedanya, penelitian ini fokus pada proses internalisasi nilai-nilai dan kebijakan pendukung sekolah, proses penerapan budaya keagamaan dan proses terkait tataran simbol budaya di MTs Muhammadiyah Patikraja.
Bedanya, penelitian ini berfokus pada cara pembelajaran prinsip-prinsip moral dalam pembentukan perilaku beragama yang dialami siswa.
METODELOGI PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Informasi Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Termasuk di dalamnya metode pembentukan karakter religius siswa yang digunakan oleh guru SMPN 07 Lukuklinggau yaitu metode perilaku keteladanan dan pembiasaan. Dari ungkapan tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam membentuk karakter religius siswa hendaknya metode pembiasaan juga diterapkan oleh guru, karena segala sikap, perbuatan dan ucapan yang baik akan ditiru oleh siswa. Hasil wawancara dan observasi terhadap siswa di atas menunjukkan bahwa peran guru sangat penting, karena anak melihat dan meniru praktik gurunya di sekolah. Hal inilah yang sangat diperlukan bagi siswa, yaitu keteladanan guru dalam membekali siswa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk membentuk karakter religius siswa.
Faktor pendukung pembentukan karakter siswa adalah dari keluarga, lingkungan dan sekolah, dan harus ada kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua untuk menumbuhkan karakter religius tersebut. Sekolah juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter religius siswa, di sekolah siswa dididik, dididik dan dilatih untuk hal-hal yang positif. Oleh karena itu, orang tua dan sekolah harus bekerja sama untuk mencapai pengembangan karakter keagamaan yang baik pada siswa.
Keluarga dapat menjadi penghambat pembentukan karakter religius siswa, karena siswa mempunyai orang tua yang kurang memperhatikan sikap dan perilaku anaknya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat SMPN 07 Lubuklinggau
SMP Negeri 7 Lubuklinggau merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Sekolah ini terletak di Jalan Pembangunan Kelurahan Lubuk Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Selain ruangan-ruangan tersebut, terdapat beberapa bangunan yang digunakan untuk kegiatan lain seperti musala, ruang gudang, ruang OSIS, ruang UKS dan rumah pengawas sekolah.
Struktur Sekolah
Karakter religius adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan hidup, dan kebangsaan. Dari hasil wawancara dan observasi diatas dapat disimpulkan bahwa karakter siswa di SMPN 07 Lubuklinggau berbeda-beda, namun anak-anak masih dalam masa pubertas masih wajar, namun seluruh pejabat sekolah khususnya pendidik berusaha dan berusaha untuk memupuk karakter religius para santri Kegiatan yang dilakukan antara lain Sholat Dhuha, Sholat Dzuhur berjamaah, Ibadah Dzuhur, Infaq Jum'at yang dilaksanakan secara rutin. Selain program di atas, untuk terwujudnya karakter religius, perlu juga ditanamkan nilai-nilai keagamaan untuk membentuk karakter bangsa khususnya pada peserta didik.
Dari penjelasan di atas menjelaskan bahwa keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter religius siswa, oleh karena itu orang tua harus mempunyai kepribadian yang baik karena setiap perkataan, perbuatan dan sikap juga akan ditiru oleh anaknya. Faktor penghambat pembentukan karakter religius siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: keluarga yang kurang memperhatikan sikap dan perilaku anaknya, sehingga siswa tersebut agak sulit untuk diarahkan, mulai dari teman bermain, lingkungan masyarakat, dan teknologi sehingga beberapa siswa terkadang ingin ikut serta dan tampil gaul seperti membawa ponsel ke sekolah. Karakter religius siswa tidak dapat dikembangkan hanya di sekolah saja, namun keluarga juga harus bekerja sama untuk mengembangkan karakter religius anaknya.
Program bulanan yaitu: Jum'at Kultus, kegiatan ekstrakurikuler kerohanian dan program tahunan yaitu perayaan hari besar Islam dan kegiatan lainnya untuk menanamkan karakter religius pada peserta didik.
Visi, Misi dan Tujuan SMPN 07 Lubuklinggau
Pembahasan
- Peran Keteladanan Guru dalam Pembentukan Karakter
- Keteladanan Guru
- Penanaman Karakter Siswa
- Karakter Religius
- Program Pembiasaaan Siswa di Sekolah
- Faktor Pendukung dan Penghambat Pembentukan
Metode keteladanan adalah dengan memberikan contoh atau teladan yang baik kepada siswa atau siswa dalam kehidupan sehari-hari. Semua guru harus bisa memberikan contoh yang baik kepada siswanya setiap hari karena siswa suka meniru tingkah laku, perkataan dan sikap gurunya. Metode pembiasaan juga harus digunakan oleh guru dan sekolah dalam proses pembentukan karakter religius siswa, jika seorang anak dibiasakan dengan sifat-sifat terpuji maka akan selalu tertanam dan diingat oleh siswa untuk melakukannya.
Guru di sekolah memberikan contoh yang baik kepada siswanya, disini gurunya selalu disiplin. Guru memberikan keteladanan kepada siswa dengan memberikan perkataan, tindakan, dan perilaku yang baik sehingga dapat dijadikan contoh, terjadi perubahan karakter siswa. Dari ungkapan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan juga mempengaruhi pembentukan karakter religius siswa, misalnya teman bermain, siswa akan mudah terpengaruh oleh teman bermainnya, perilaku siswa tidak jauh berbeda dengan teman bermainnya, teman bermain siswa mempunyai pola pikir yang baik. sikap, begitu pula sikap siswa juga baik.
Keluarga merupakan faktor terpenting dalam pembentukan karakter seorang siswa, karena siswa dilahirkan dari orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
Analisis Penelitian
PENUTUP
Saran
Guru perlu mengetahui bagaimana cara untuk memberikan teladan kepada siswa, hal ini dapat dimulai dari hal terkecil dan harapannya agar mereka dapat membiasakan diri dan menyebarkannya kepada masyarakat sekitar sekolah dan sekitarnya. Lembaga memerlukan komitmen dan kesepakatan bersama di awal seluruh warga sekolah dalam kelangsungan prosesnya. Orang tua harus membantu menjamin pengendalian perilaku anaknya di rumah sebagai bentuk kerjasama dengan pihak sekolah demi kelangsungan pendidikan karakter siswa baik di sekolah maupun di rumah.
Jamil suprihatiningrum, 2014, Pedoman Kinerja Guru Profesional, Kualifikasi dan Kompetensi Guru Yogyakarta: Ar – ruzz Media Jamil Suprihatiningrum, 2014, Pedoman Kinerja Guru Profesional,. Muhammad Nasirudin, 2010, Pendidikan Tasawuf Semarang: Kelompok Rasail Mujtahid, 2011, Malang Pengembangan Profesi Guru: UIN, maliki press Novan Ardy Wiyani, 2012, Pendidikan karakter berbasis iman dan takwa. Sugiatno, 2008, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif Jakarta: Alpabeta Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan Litbang Bandung: Alfabeta Suharmi Arikunto, 2004, Manajemen Penelitian Jakarta: Renika Cipta Suharsimi Arikunto, Introhod 020, Metodologi.