KATA PENGANTAR
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Diantarkan semua untuk Allah, tuhan yang mula-mula menciptakan dan menghidupkan kembali sesudah mati. Tuhan yang memperbuat apa saja yang dikehendakiNya, yang besar dan tinggi, yang tunggal, maha esa, tiada yang menyeruapai dia, dan mempunyai sifar-sifat kebesaran da kemuliaan.
Sholawat dan Salam dimohonkan untuk penghulu kita, imam sekalian Rosul, nabi yang paling akhir yang diutus tuhan untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira untuk hamba-hambaNya yang shaleh dan kabar duka untuk ummat yang durhaka. Rosul yang menanggil ummat ke jalan Allah dengan idsin tuhan dan pelita yang menerangi, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Juga kami pintakan untuk ahli kerabat, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikut beliau yang gemar mendengarkan nasihat-nasihat baik, untuk kemudian diikutinya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat berbagi kesalahan serta kekurangannya, baik dalam hal penulisan maupun isi dari penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar menjadi bahan pelajat untuk penyusunan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga Allah SWT. Meridhai setiap amal dan usaha kita. Amin...
Gorontalo, Februari 2017
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah orang yang menyampaikan imformasi kepada anak didik dan mentransper ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Untuk dapat tercapainya imformasi dan tujuan dari pendidikan tersebut maka seorang guru harus dapat mengetahui dan memahami bagaimana ilmu pengetaahuan itu dapat diterima dan dipahami oleh oleh peserta didik, oleh karena itu guru harus dapat menguasai strategi pembelajaran, dengan penguasaan strategi pembelajaran ini diharapkan pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat sampai sesuai dengan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan), dimana didalamnya terdapat metode-metode yang akan dilaksanakan disesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada sekolah dan peseta didik itu sendiri.
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih strategi kegiatan belajar yang akan digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
B. Rumusan masalah
a. hakikat strategi pembelajaran
b. pengertian strategi pembelajaran
c. konsep dasar strategi pembelajaran
d. komponen strategi pembelajaran
e. tujuan strategi pembelajaran
f. jenis – jenis strategi pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Hakikat strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. hakikt strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9,1989).
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikans ebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976).
Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Berikut pengertian strategi secara umum dan secara khusus:
a. Secara umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Secara khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen mem erlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.
2. Hakikat Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan padasuatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa) belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan su mber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuanyan g diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaan anda sikap pada peserta didik.
B. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, menurut J.R.David dalam Sanjaya “strategi diartikan sebagai a plan methode, or series of designed to achieves a particular educational goal. Jadi dari sini dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pembelajaran dalam pemahaman ini adalah sebagai upaya untuk membelajarkan pebelajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari hasil belajar akan terjadi suatu bukti terjadinya perubahan, pengetahuan, dan sikap yang merupakan kriteria pembelajaran.
Dalam perkembangan berikutnya pembelajaran dimaknai sebagai suatu hasil, proses atau fungsi. Dalam hal ini pembelajaran dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai hal misalnya;
1. perolehan dan penguasaan tentang apa yang telah diketahui mengenai sesuatu,
2. penyuluhan dan penjelasan mengenai arti kualitas pembelajaran dapat ditempuh
dengan meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana merancang strategi pembelajaran sehingga lebih efektif, efisiensi, dan memiliki daya tarik.
Dari sini dapat dilihat bahwa sebenarnya dari uraian-uraian diatas dapat dipahami pengunaan strategi pembelajaran ini digunakan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu secara efektik dan efisien sehingga dapat dikuasai oleh peserta didik. Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian/kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka harus menentukan strategi apa yang sesuai dengan fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut. Ada banyak pengertian strategi pembelajaran
dikemukakan oleh beberapa ahli khususnya yang berkenaan dengan strategi pembelajaran. Untuk itu agar dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang makna pengertian strategi pembelajaran seperti pendapat dari para ahli, diantaranya akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b. Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.
c. Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas
seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan pembelajaran yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
d. Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan
atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekan.
e. Sedangkan menurut Kemp (1995) dalam Sanjaya, menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan istilah strategi dalam konteks kegiatan pembelajaran menurut Raka Joni (1980) dalam Halimah, mengandung arti “sebagai pola umum perbuatan guru - murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar yang bertujuan sebagai kerangka acuan (frame of reference) untuk pemahaman yang lebih baik, yang pada gilirannya untuk dapat memilih secara tepat serta menggunakan secara lebih
efektif di dalam penciptaan system belajar mengajar”. Sedangkan menurut Romiszosky (1981) strategi pembelajaran mengandung makna, yaitu untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dengan memilih metode-metode yang dapat mengembangkan siswa secara lebih efektif.
f. Strategi pembelajaran diartikan oleh Abizar (1995) dalam Syafaruddin yaitu
sebagai pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk menentukan metode yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar.
Selanjutnya Gulo (2002) menyimpulkan strategi pembelajaran yaitu:
1. Strategi belajar-mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran
agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
2. Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum
perbuatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
3. Pola dan urutan umum perbuatan guru-murid itu merupakan suatu kerangka
umum kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Dari berbagai pandangan di atas dapat dipahami bahwa, ditinjau dari segi Konsep dan perkembangannya strategi pembelajaran merupakan hal-hal sebagai berikut:
Suatu keputusan tindakan guru dengan menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencaopai tujuan. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan. Lingkungan disini adalah lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dan guru dapat mengajar. Sedangkan kondisi merupakan suatu iklim kondusif dalam kegiatan belajar mengajar seperti disiplin, kreativitas, inisiatif, dan lain-lain.
Garis besar haluan bertindak dalam mengelolah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Sebagai suatu rencana yang dipersiapkan secara seksama oleh guru untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran, merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seseorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai/dikuasai pada akhir kegiatan belajar secara efektif dan efesien.
C. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Mansur (1991) terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran:
a. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk
mencapai sasaran yang akurat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
D. Komponen Strategi Pembelajaran
Untuk melaksanakan strategi pembelajaran, maka harus ada komponen- kompenen yang harus diperhatikan. Menurut Dick dan Carey (1978) dalam
Hamzah B.Uno, menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu
1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Secara spesifik, kegiatan pembelajaran pendahuluan dapat dilakukan melalui teknik-teknik berikut, yaitu:
a. Menjelaskan tujuan pembahasan khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh
semua peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan mengetahui ketrampilan dan manfaat yang akan didapat dari pokok pembahasan tersebut.
b. Demikian juga, guru dalam menyampaikan tujuan hendaknya menggunakan kata-
kata dan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Pada umumnya penjelasan dengan menggunakan ilustrasi kasus dalam kehudupan sehari-hari yang dialami peserta didik akan lebih mudah untuk dipahami.
c. Lakukan appersepsi, berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara
pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang akan di pelajari. Disini guru dapat menunjukkan eratnya hubungan pelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik.
Dengan kegiatan ini dapat menimbulkan rasa mampu dan percaya diri sehingga dapat menghilangkan rasa cemas dan takut menemui kesulitan atau kegagalan.
Dalam Pembelajaran Pendahuluan, perlunya menjelaskan tujuan pembelajaran, karena tujuan pembelajaran memiliki ciri penting dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan memberikan arah yang jelas dan dapat diartikan sebagai suatu cita-cita yang ingin dicapai pelaksana suatu kegiatan. Dengan membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang disebut dengan kegiatan pembelajaran “sadar tujuan”. Jadi, pentingnya pembelajaran
pendahuluan ini agar peserta didik dapat paham apa tujuan dan manfaat dari pokok bahasan tersebut.
2. Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal ini hanya salah satu bagian dari komponen strategi pembelajaran. Artinya tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang menarik yang memotivasi peserta didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi ini jadi tidak berarti.
c. Materi yang akan disampaikan
Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang terbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), ketrampilan (langkah-langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat tertentu) dan sikap (berisi pendapat, ide, saran atau tanggapan) (Kemp, 1997). Karena itu, dalam menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis materi pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.Contoh:
a. Apabilah peserta didik diminta untuk mengingat nama suatu obyek, symbol ata
peristiwa, berarti materi tersebut berbentuk fakta, sehingga alternatif strategi penyampaiannya adalah dalam bentuk ceramah atau tanya jawab.
b. Apabila peserta didik diminta menyebutkan suatu defenisi atau menulis ciri khas
dari suatu benda, berarti materi tersebut berbentuk konsep, sehingga alternatif strategi penyampaian dalam bentuk resitasi, atau penugasan atau diskusi kelompok.
c. Apabila peserta didik diminta mengemukakan hubungan antar beberapa konsep,
atau menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antar berbagai konsep, berarti materi tersebut prinsip, sehingga alternatif strategi penyampaiannya adalah berbentuk diskusi terpimpin dan studi kasus.
3. Partisipasi Peserta didik
Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Terdapat beberapa hal yang penting yang berhubungan dengan partisipasi peserta didik, yaitu:
Latihan dan praktek seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang pengetahuan, sikap atau ketrampilan tertentu. Selanjutnya peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih atau mmempraktekkan pengetahuan, sikap atau ketrampilan tersebut. Umpan Balik Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku sebagai hasil belajarnya, maka guru memberikan umpan balik (feedback) terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang diberikan oleh guru, peserta didik akan segera mengetahui apakah jawaban yang merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan itu benar/atau salah, tepat/tidak tepat atau ada sesuatu yang diperbaiki, diharapkan perilaku tersebut akan dihilangkan atau peserta didik tidak akan melakukan kesalahan serupa.
4. Tes
Kegiatan tes yang berbentuk penilaian dala proses belajar merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu untuk memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran (posttest), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut.
Pelaksanaan tes biasanya dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran, penyampaian informasi berupa materi pelajaran pelaksanaan tes juga dilakukan setelah peserta didik melakukan latihan dan praktik.
5. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan lanjutan/tindak lanjut npembelajaran dilakukan di luar jam pelajaran, sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Melaksanakan kegiatan lanjutan pembelajaran secara prinsip ada hubungannya dengan kegiatan belajar sebelumnya.
Kegiatan yang dikenal dengan istilah “follow up” dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap kali setelah tes dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata (a) hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai, (b) peserta didik seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi tersebut.
Jadi kegiatan lanjutan ini dilakukan untuk menindak lanjuti hasil penilaian peserta didik pada akhir penbelajaran tentunya dengan tindak lanjut yang berbeda setiap peserta didik. Bagi peserta didik yang tidak mencapai hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran makalah peserta didik akan diberikan remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu, maka akan mendapatkan pengayaan.
E. Tujuan Strategi Pembelajaran
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Strategi prediction guide merupakan strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi materi yang memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :
a. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran
seseorang yang tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek afektif, disinilah letak tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran prediction guide. Karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek afektif.
b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan
oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ketika siswa dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi yang disampaikan oleh guru. Berbeda halnya ketika
siswa ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Sehingga pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kehidupan sehari hari.
F. Jenis – jenis Strategi Pembelajaran
Vibiznews – Sales & Marketing) – Strategi pricing kadang menjadi suatu hal yang agak terlupakan dalam marketing mix. Padahal, strategi pricing mempunyai peranan yang sangat besar dalam laba perusahaan dan sudah seharusnya memperoleh pertimbangan yang sama layaknya dengan strategi promosi dan iklan. Harga yang tinggi atau rendah dapat mengubah volume penjualan dan gross margin secara dramatis.
Faktor-faktor lain juga menentukan strategi pricing. Antara lain five forces yaitu pesaing, pemain baru. supplier, produk substitusi dan pelanggan. Positioning juga menentukan strategi pricing Anda. Jika Anda memberi harga barang premium terlalu murah, maka pelanggan tidak akan percaya bahwa Anda memiliki kualitas yang cukup baik. Begitu pula jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka pelanggan bisa jadi akan beralih ke pesaing.
Beberapa jenis – jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
b. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
c. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu.
d. Strategi Mengulang
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya.
e. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari percampuran dua informasi itu.
f. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.
Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan. Pembelajaran dalam pemahaman ini adalah sebagai upaya untuk membelajarkan pebelajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan dalam dunia pendidikan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi dapat dipahami pengunaan strategi pembelajaran ini digunakan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu secara efektik dan efisien sehingga dapat dikuasai/dipahami oleh peserta didik.
Dalam strategi pembelajaran banyak komponen yangharus diperhatikan,yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian informasi yang mencakup urutan penyampaian, ruang lingkup materi yang disampaikan dan materi yang akan disampaikan, (3) partisipasi peserta didik yang berupa latihan dan praktek, serta umpan balik, (4) tes, guna mengetahui tercapai apa tidaknya tujuan pembelajaran itu, dan (5) Kegiatan lanjutan, yaitu guna menindak lanjuti hasil tes yang diberikan kepada peserta didik.
Dari disini dapat disimpulkan bahwa hakikat strategi pembelajaran adalah menentukan terlebih dahulu tujuan dari pembelajaran dengan memperhatikan kondisi dan situasi dari peserta didik, sarana dan prasarana, media pembelajaran yang tersedia sehingga dapat menentukan metode apa yang sesuai dengan pembelajarannya. Dan hakikat strategi pembelajaran ini juga tidak terlepas dari peran serta guru Dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, sehingga tidak menimbulkan kebosanan
bagi peserta didik yang pada akhirnya tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien dan dikuasai oleh peserta didik.
B. SARAN
Diharapkan setiap pendidik dalam mengajar dan mendidik peserta didik mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.
C. TES FORMATIV
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Mengapa strategi sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar?
3. Apa-apa saja komponen yang harus di perhatikan dalam strategi pembelajaran?
4. Mengapa strategi organisasi diperlukan dalam strategi belajar mengajar?
5. Apa yang dimaksud dengan strategi prediction guide? Dan jelaskan tujuannya!
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Pembelajaran, Bandung: Pusaka Setia, 2003.
Saiful, Rizal. “Hakikat Strategi Pembeljaran”
http://saifulrizal200.blogspot.co.id/2015/01/rizal-hakikat-strategi- pembelajaran.html (di akses tanggal 03 Januari 2015).
Glueck dan Jauch, 1989 David R. J, 1976
Kozna, 1989
Gerlach dan Ely, 1980 Dick dan Carey, 1990 Gropper, 1990
Kemp, 1995 Joni Raka, 1980 Abizar, (1995 Gulo, 2002 Mansur, 1991 Kemp, 1997
INDEKS
Alternatif, 5 Alokasi, 14 Afektif, 11 Definisi, 6 Elaborasi, 6 Efesiensi, 10 Efektif, 15 Strategi, 8 Hakikat, 13 Intergrasi, 14 Inovasi, 7 Implementasi, 8 Inisiatif, 9 Kompentensi, 12 Komponen, 5 Kondusif, 7 Kreativitas, 8 Kognitif, 12 Organisasi, 13 Pola, 15 Psikomotor, 9 Refleksi, 7 Resitasi, 5 Relevan, 11 Spesifik, 14 Tabiat, 13
GLOSARIUM
Alternatif : Pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan Alokasi : Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk
suatu tempat (pembeli dan sebagainya)
Afektif : Berkenaan dengan perasaan (seperti takut, cinta) Definisi : Suatu batasan atau arti,bisa juga dimaknai
kata,frasa,atau keterangan, atau cari utama dari orang, benda,proses atau aktifitas
Elaborasi : Penggarapan secara tekun dan cermat:
Efesiensi : Tepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya, kedayagunaan, ketepatgunaan
Efektif : Ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) Strategi Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan, gagasan, perencanaan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurung waktu tertentu
Hakikat : Inti sari, dasar atu kenyataan yang sebenarnya
Intergrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat
Inovasi : Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru Implementasi : Pelaksanaan; penerapan:
Inisiatif : Membuat langkah pertama dalam mengusahakan sesuatu
Kompentensi : Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu)
Komponen : Metode menguraikan sebuah unsur atas bagian- bagian yang lebih kecil
Kondusif : Memberi peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung
Kreativitas : Kemampuan untuk mencipta daya cipta Kognitif : Penggunaan bahasa untuk penalaran akan
Organisasi : Suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama
Pola : Gedung tempat memamerkan berbagai pola, model, atau rencana pembangunan dalam bentuk maket, miniatur, peta, foto, dan gambar
Psikomotor : Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar
Resitasi : Pembacaan hafalan (pengajian) di muka umum
Relevan : Data yang ada hubungan langsung dengan persoalan yang sedang ditelit
Spesifik : Bersifat khusus
Tabiat : Perbuatan yg selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku