Nama : Iis Aisyah Miskan NIM : 859673896
Tugas Tutorial 2
Berikut adalah soal Tugas ke-2 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan antara semuanya!
JAWABAN :
1. Hukum syariat adalah hukum yang berasal dari Allah SWT, yang diturunkan kepada manusia melalui nabi dan rasul. Hukum syariat mengatur kehidupan manusia secara menyeluruh, mulai dari ibadah, muamalah, hingga akhlak.
Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45 adalah sebagai berikut:
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini menjelaskan bahwa shalat adalah ibadah yang paling besar dan memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaannya adalah dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Berdasarkan ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hukum syariat adalah hukum yang bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
Hukum syariat juga bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Berikut adalah beberapa contoh hukum syariat dalam Islam:
Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Contoh hukum ibadah adalah hukum shalat, puasa, zakat, dan haji.
Hukum muamalah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya. Contoh hukum muamalah adalah hukum jual beli, sewa menyewa, dan perkawinan.
Hukum jinayat, yaitu hukum yang mengatur tindak pidana dan sanksinya. Contoh hukum jinayat adalah hukum pembunuhan, pencurian, dan perzinaan.
Hukum syariat merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Hukum syariat harus dipatuhi oleh setiap muslim agar dapat menjalani kehidupan yang baik dan lurus.
2. Hukum Islam secara garis besar terbagi menjadi lima macam, yaitu:
A. Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan yang harus dikerjakan, dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Contoh wajib adalah shalat, puasa, zakat, dan haji.
B. Sunnah
Sunnah adalah suatu perbuatan yang dianjurkan untuk dikerjakan, tetapi tidak sampai ke tahap wajib. Contoh sunnah adalah shalat sunnah, puasa sunnah, dan sedekah.
C. Haram
Haram adalah suatu perbuatan yang dilarang untuk dikerjakan, dan apabila dikerjakan akan mendapat dosa. Contoh haram adalah membunuh, mencuri, dan berzina.
D. Makruh
Makruh adalah suatu perbuatan yang dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi tidak sampai ke tahap haram. Contoh makruh adalah meninggalkan shalat sunnah, makan daging babi, dan merokok.
E. Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan. Contoh mubah adalah tidur, makan, dan minum.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing macam hukum Islam:
Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan yang harus dikerjakan, dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Hukum wajib memiliki dua macam, yaitu:
Wajib aini adalah kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Contoh wajib aini adalah shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan zakat fitrah.
Wajib kifayah adalah kewajiban yang harus dikerjakan oleh sebagian umat Islam, jika tidak dikerjakan oleh semuanya maka semuanya berdosa. Contoh wajib kifayah adalah salat jenazah, jihad, dan amar makruf nahi munkar.
Sunnah
Sunnah adalah suatu perbuatan yang dianjurkan untuk dikerjakan, tetapi tidak sampai ke tahap wajib. Hukum sunnah memiliki dua macam, yaitu:
Sunnah muakkadah adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Contoh sunnah muakkadah adalah shalat tarawih, puasa sunnah Senin dan Kamis, dan membaca Al-Qur'an setiap malam.
Sunnah ghairu muakkadah adalah sunnah yang tidak terlalu dianjurkan untuk dikerjakan.
Contoh sunnah ghairu muakkadah adalah shalat sunnah dhuha, puasa sunnah Syawal, dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.
Haram
Haram adalah suatu perbuatan yang dilarang untuk dikerjakan, dan apabila dikerjakan akan mendapat dosa. Hukum haram memiliki dua macam, yaitu:
Haram li dzatihi adalah perbuatan yang haram karena zatnya sendiri. Contoh haram li dzatihi adalah membunuh, mencuri, dan berzina.
Haram li ghairihi adalah perbuatan yang haram karena ada sebab yang melatarbelakanginya. Contoh haram li ghairihi adalah makan daging babi, minum minuman keras, dan berjudi.
Makruh
Makruh adalah suatu perbuatan yang dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi tidak sampai ke tahap haram. Hukum makruh memiliki dua macam, yaitu:
Makruh tahrimi adalah makruh yang mendekati haram. Contoh makruh tahrimi adalah meninggalkan shalat sunnah, makan daging babi, dan merokok.
Makruh tanzihi adalah makruh yang tidak mendekati haram. Contoh makruh tanzihi adalah tidur dengan tangan di bawah bantal, makan sambil berdiri, dan berbicara di dalam masjid.
Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan. Hukum mubah memiliki dua macam, yaitu:
Mubah mutlak adalah perbuatan yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan tanpa ada ketentuan yang mengikat. Contoh mubah mutlak adalah tidur, makan, dan minum.
Mubah muqayyad adalah perbuatan yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan dengan ada ketentuan yang mengikat. Contoh mubah muqayyad adalah makan daging sapi, makan daging ayam, dan makan daging kambing.
Hukum Islam merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Hukum Islam harus dipatuhi oleh setiap muslim agar dapat menjalani kehidupan yang baik dan lurus.
3. Prinsip-prinsip umum hukum Islam adalah dasar-dasar yang menjadi landasan bagi penerapan hukum Islam. Prinsip-prinsip ini bersifat universal dan berlaku untuk semua aspek kehidupan manusia.
Berikut adalah tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam:
1. Tauhid
Tauhid adalah prinsip yang menyatakan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah, yaitu Allah SWT. Prinsip tauhid menjadi dasar bagi semua hukum Islam, karena semua hukum Islam bersumber dari Allah SWT.
2. Maslahah
Maslahah adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus didasarkan pada kemaslahatan umat manusia. Prinsip maslahah berarti hukum Islam harus bertujuan untuk mewujudkan kebaikan dan mencegah keburukan bagi umat manusia.
3. Keadilan
Keadilan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus berlaku adil bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, agama, atau suku bangsa. Prinsip keadilan berarti hukum Islam harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang, tanpa diskriminasi.
4. Kemanusiaan
Kemanusiaan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus menghormati martabat manusia. Prinsip kemanusiaan berarti hukum Islam harus melindungi hak-hak asasi manusia dan mencegah segala bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
5. Kerahmatan
Kerahmatan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus didasarkan pada kasih sayang dan belas kasihan. Prinsip kerahmatan berarti hukum Islam harus bertujuan untuk memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi umat manusia.
6. Kemudahan
Kemudahan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus mudah dilaksanakan oleh umat manusia. Prinsip kemudahan berarti hukum Islam harus disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi umat manusia.
7. Keseimbangan
Keseimbangan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus menjaga keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Prinsip keseimbangan berarti hukum Islam harus mengatur kehidupan manusia secara seimbang, baik di dunia maupun di akhirat.
Prinsip-prinsip umum hukum Islam ini merupakan pedoman bagi para ulama dan mujtahid dalam menetapkan hukum Islam. Prinsip-prinsip ini juga menjadi dasar bagi para hakim dalam memutuskan perkara di pengadilan.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing prinsip:
Tauhid
Prinsip tauhid adalah prinsip yang paling fundamental dalam Islam. Prinsip tauhid menyatakan bahwa hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah, yaitu Allah SWT. Prinsip tauhid menjadi dasar bagi semua hukum Islam, karena semua hukum Islam bersumber dari Allah SWT.
Maslahah
Prinsip maslahah adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus didasarkan pada kemaslahatan umat manusia. Prinsip maslahah berarti hukum Islam harus bertujuan untuk mewujudkan kebaikan dan mencegah keburukan bagi umat manusia.
Keadilan
Prinsip keadilan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus berlaku adil bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, agama, atau suku bangsa. Prinsip keadilan berarti hukum Islam harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang, tanpa diskriminasi.
Kemanusiaan
Prinsip kemanusiaan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus menghormati martabat manusia. Prinsip kemanusiaan berarti hukum Islam harus melindungi hak-hak asasi manusia dan mencegah segala bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Kerahmatan
Prinsip kerahmatan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus didasarkan pada kasih sayang dan belas kasihan. Prinsip kerahmatan berarti hukum Islam harus bertujuan untuk memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi umat manusia.
Kemudahan
Prinsip kemudahan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus mudah dilaksanakan oleh umat manusia. Prinsip kemudahan berarti hukum Islam harus disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi umat manusia.
Keseimbangan
Prinsip keseimbangan adalah prinsip yang menyatakan bahwa hukum Islam harus menjaga keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Prinsip keseimbangan berarti hukum Islam harus mengatur kehidupan manusia secara seimbang, baik di dunia maupun di akhirat.
Prinsip-prinsip umum hukum Islam ini merupakan pedoman yang penting bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Prinsip-prinsip ini dapat membantu umat Islam untuk memahami hukum Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW selain Al Qur'an, berupa perkataan, perbuatan, dan taqrirnya. Sunnah merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an.
Posisi sunnah terhadap Al-Qur'an adalah sebagai penjelas, penguat, dan pelengkap. Sunnah berfungsi untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum atau global, memperkuat hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an, dan melengkapi hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an:
Posisi sunnah terhadap Al-Qur'an
Sunnah memiliki posisi sebagai penjelas, penguat, dan pelengkap terhadap Al-Qur'an. Sunnah dapat menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum atau global. Misalnya, ayat Al-Qur'an yang memerintahkan untuk shalat, sunnah menjelaskan tata cara shalat, jumlah rakaat, dan waktu pelaksanaannya.
Sunnah juga dapat memperkuat hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an. Misalnya, ayat Al-Qur'an yang mengharamkan riba, sunnah memperkuat hukum ini dengan menjelaskan berbagai macam bentuk riba.
Terakhir, sunnah dapat melengkapi hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an.
Misalnya, ayat Al-Qur'an yang memerintahkan untuk berpakaian sopan, sunnah melengkapi hukum ini dengan menjelaskan jenis-jenis pakaian yang sopan.
Fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an Sunnah memiliki fungsi sebagai berikut:
Menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum atau global
Memperkuat hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an
Melengkapi hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an
Sunnah merupakan sumber hukum Islam yang penting. Sunnah berfungsi untuk menjelaskan, memperkuat, dan melengkapi hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an. Sunnah juga berfungsi untuk memberikan contoh bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
5. Moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah istilah-istilah yang sering kali digunakan secara bergantian, padahal memiliki arti yang berbeda. Berikut adalah penjelasan perbedaan dan kaitan antara istilah-istilah tersebut:
Moral adalah suatu sistem nilai tentang baik dan buruk yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Moral berasal dari bahasa Latin, yaitu mos yang berarti kebiasaan. Moral dapat diartikan sebagai kebiasaan yang baik dan buruk.
Susila adalah suatu tatanan tingkah laku yang baik dan terpuji menurut adat istiadat masyarakat.
Susila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu su yang berarti baik dan sila yang berarti tingkah laku.
Susila dapat diartikan sebagai tingkah laku yang baik menurut adat istiadat masyarakat.
Budi pekerti adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang baik. Budi pekerti berasal dari kata budi yang berarti akal budi dan pekerti yang berarti tabiat atau watak. Budi pekerti dapat diartikan sebagai watak atau tabiat yang baik yang dimiliki oleh seseorang.
Etika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang baik dan buruk. Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika dapat diartikan sebagai filsafat tentang baik dan buruk.
Akhlak adalah suatu sistem nilai tentang baik dan buruk yang berasal dari agama. Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu akhlaq yang berarti tingkah laku atau perangai. Akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku atau perangai yang baik menurut ajaran agama.
Kaitan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah sebagai berikut:
Moral dan susila adalah istilah yang memiliki arti yang hampir sama, yaitu suatu tatanan tingkah laku yang baik dan terpuji.
Budi pekerti merupakan realisasi dari moral dan susila.
Etika adalah cabang filsafat yang membahas tentang moral dan susila.
Akhlak adalah moral dan susila yang berasal dari agama.
Secara umum, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak memiliki arti yang sama, yaitu suatu tatanan tingkah laku yang baik dan terpuji. Namun, ada perbedaan mendasar antara moral dan susila dengan etika dan akhlak. Moral dan susila adalah tatanan tingkah laku yang baik dan terpuji yang berasal dari adat istiadat masyarakat, sedangkan etika dan akhlak adalah tatanan tingkah laku yang baik dan terpuji yang berasal dari agama.
Contoh:
Moral: Membalas budi orang yang telah menolong kita.
Susila: Bersikap sopan santun kepada orang lain.
Budi pekerti: Membantu orang lain yang membutuhkan.
Etika: Menjaga kejujuran dalam berdagang.
Akhlak: Melaksanakan perintah agama dengan baik.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami perbedaan dan kaitan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak.