PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data keaktifan siswa sesuai indikator melalui pendekatan integratif, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa pada setiap siklus. Pada pertemuan kedua ini diketahui kehadiran siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mencapai 100%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru mencapai 80,76%, siswa yang berani membaca materi membaca dan berani mengungkapkan hasil menyimaknya. adalah 57,69%, siswa yang mendengarkan dengan penuh perhatian teks ceramah 61,53% siswa membacakan kepada temannya, 53,84% siswa berpartisipasi dalam kelompok, 65,38% siswa mencatat hal-hal penting dari bacaan yang didengarkannya, 65,38 % siswa menjawab pertanyaan dari. Berdasarkan tabel 4.1 diatas, pada siklus I dari 26 siswa kelas IV SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa rata-rata kehadiran siswa mencapai 98,71%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru rata-rata mencapai 78,20%, siswa yang berani membaca materi dan mengungkapkan hasil dari apa yang didengarkannya 61,53%, siswa yang menyimak dengan penuh perhatian teks wacana yang dibacakan temannya 64,10%, siswa yang berpartisipasi secara berkelompok 52,56%, siswa yang mencatat hal-hal penting dari materi tersebut membaca 62,82% mendengarkan, siswa yang menjawab pertanyaan guru dan mengoreksi kesalahan temannya sebanyak 14,10% dan siswa yang melakukan aktivitas lain seperti (membuat keributan, keluar masuk kelas, bermain-main, dan lain-lain) memiliki rata-rata 39.74.
Dari tabel 4.4 diatas terlihat tingkat ketuntasan sebesar 38,46% yaitu 10 dari 26 siswa yang berada pada kategori tuntas. Jadi secara klasikal terlihat siswa kelas IV SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa pada Siklus I belum memenuhi standar KKM karena jumlah siswa yang memenuhi standar KKM belum mencapai 85%. dari seluruh siswa selama proses pembelajaran pada siklus I. Pada pertemuan ketiga ini diketahui bahwa kehadiran siswa dalam proses pembelajaran mencapai 100%, siswa memperhatikan penjelasan guru.
Siswa yang menjawab pertanyaan guru dan mengoreksi kesalahan temannya sebanyak 58,97% dan siswa yang melakukan aktivitas lain seperti (berisik, keluar masuk kelas, permainan, dan lain-lain) mencapai rata-rata sebesar 17,94%. Jadi secara klasikal terlihat bahwa hasil kemampuan menyimak siswa kelas IV SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa pada siklus II memenuhi standar KKM, karena jumlah siswa yang memenuhi standar KKM mencapai 92,31% dari jumlah siswa secara umum. . siswa yaitu 26 siswa.
Tujuan Penelitan
Manfaat Penelitian
- Penelitian yang Relevan
- Pengertian Menyimak
- Pengertian Belajar
- Hasil Belajar
- Pendekatan Integratif
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan mengevaluasi puisi melalui pendekatan integratif mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus I ke hasil belajar siklus II. Hasil pembelajaran ini telah mencapai standar yang diharapkan, sehingga penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam pendidikan, bahkan dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dicapai peserta didik pada bidang studi yang dipelajari.
Menurut Syah (2005:2), hasil belajar adalah hasil belajar, yaitu penilaian yang menggambarkan kinerja yang dicapai siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Menurut Suprijono (2012:16), “hasil belajar adalah pola tindakan, nilai, wawasan, sikap, penghayatan, dan keterampilan”. Dari pendapat para ahli tersebut terlihat bahwa hasil belajar merupakan penilaian yang menggambarkan kinerja yang dicapai siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa seperti ruang belajar, sarana prasarana yang dimiliki sekolah, lingkungan dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. dari siswa itu sendiri yaitu minat siswa, tingkat perhatian siswa dan sikap siswa. Pendapat di atas jelas bahwa fungsi hasil belajar sangat penting karena merupakan alat ukur untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dalam suatu pembelajaran, digunakan sebagai bahan perbaikan proses belajar mengajar dan sebagai dasar untuk melaporkan hasil belajar siswa. hasil belajar.
Kerangka Pikir
Tipe terintegrasi dapat memperhatikan berbagai bidang penting secara bersamaan, tipe ini tidak memerlukan waktu tambahan untuk bekerja dengan guru lain. Metode ini dapat membuat siswa bersemangat dalam belajar karena kegiatan pembelajaran dilakukan dengan variasi dan pembelajaran yang berbeda-beda sehingga tidak membosankan. Dari rincian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan integratif dapat melatih siswa melatih pikirannya secara bertahap.
Selain kelebihan metode ini, pendekatan integratif juga mempunyai kelemahan, terutama seringnya siswa pergi sendiri menyebabkan rasa bosan/bosan pada siswa. Strategi pembelajaran pendekatan integratif dinilai sebagai salah satu inovasi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi dua siklus yaitu I. dan II. siklus yang menjamin perlakuan yang sama dalam bentuk pendekatan pembelajaran integratif.
Tes yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan, dan pada akhirnya dapat diketahui pula apakah hasil belajar siswa tersebut mengalami peningkatan atau belum dari hasil belajar sebelumnya.
Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
Setting dan Subjek Penelitian
Faktor yang diselidiki
Prosedur Penelitian
Pada pertemuan pertama ini diketahui kehadiran siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mencapai 96,15%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru mencapai 76,92%, siswa yang berani membaca materi dan berani mengungkapkan hasil menyimaknya. 57,69%, siswa yang menyimak dengan seksama teks wacana yang dibacakan teman 61,53%, siswa yang ikut berkelompok 50%, siswa yang mencatat hal-hal penting dari bacaan yang didengarkannya 61,53%, siswa yang menjawab pertanyaan dari guru dan mengoreksi kesalahan temannya 15,38% dan siswa melakukan aktivitas lain seperti (berisik, keluar masuk kelas, bermain, dan lain-lain) mencapai 38,46. Pada pertemuan ketiga ini diketahui kehadiran siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mencapai 100%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru mencapai 76,92%, siswa yang berani membaca materi dan berani mengungkapkan hasil menyimaknya menjadi 69,23%, siswa yang menyimak dengan seksama teks dalam wacana, 69,23% dibacakan oleh temannya, 53,84% adalah siswa yang berpartisipasi dalam kelompok, 65,38% adalah siswa yang mencatat hal-hal penting dari bacaan tersebut, mereka mendengarkan, 65,38 % adalah siswa yang menjawab pertanyaan guru dan mengoreksi kesalahan temannya.% dan siswa yang melakukan aktivitas lain seperti (berisik, keluar masuk kelas, bermain, dll) mencapai 38, 46. Untuk melihat persentase ketuntasan keterampilan menyimak siswa kelas IV SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa setelah dilaksanakan pendekatan terpadu pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:.
Peneliti menerapkan langkah-langkah seperti membimbing dan mengenalkan kembali kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran melalui pendekatan integratif, guru menjelaskan materi pokok lebih detail dan memberikan motivasi lebih kepada siswa terutama siswa yang belum memahami materi sebelumnya. material, mengganti kursi. posisi dan jarak, tempat duduk antar kelompok agar semua siswa dapat memperhatikan dengan baik materi yang dibaca temannya, sanksi yang tegas bagi siswa yang melakukan kegiatan lain di luar kegiatan pembelajaran, pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap kelompok agar setiap siswa berpartisipasi dengan baik dari teman kelompoknya dan menanamkan rasa percaya diri pada siswa bahwa dirinya mempunyai keterampilan tersendiri yang dapat dikembangkan, khususnya pada keterampilan mendengarkan. Pada pertemuan pertama ini diketahui kehadiran siswa dalam proses pembelajaran mencapai 100%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 80,76%, siswa yang berani membaca materi dan mengungkapkan hasil menyimaknya sebanyak 80,76%. 88,46% siswa yang mendengarkan dengan seksama teks perkuliahan 76,92% temannya membaca 76,92% siswa yang mengikuti kelompok 76,92% siswa yang menuliskan hal-hal penting dari hasil mendengarkan membaca 76,92% siswa yang menjawab pertanyaan guru dan memperbaiki kesalahan temannya sebesar 57,69% dan siswa yang melakukan aktivitas lain seperti (berisik, pulang pergi kelas, bermain, dan lain-lain) mencapai 19,23. Pada pertemuan kedua ini diketahui kehadiran siswa dalam proses pembelajaran mencapai 96,15%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 84,61%, siswa yang berani membaca materi dan mengungkapkan hasil menyimaknya. 76,92%, siswa yang menyimak dengan penuh perhatian teks wacana yang dibacakan oleh temannya, 84,61%, siswa yang berpartisipasi secara berkelompok, 76,92%, siswa yang menuliskan hal-hal penting dari hasil menyimak bacaan tersebut, 73,07%, siswa yang menjawab pertanyaan guru dan membuat koreksi. kesalahan temannya 57,69% dan siswa yang melakukan aktivitas lain seperti (berisik, berangkat dan pulang kelas, bermain, dll) mendapat nilai 15,38.
Dari hasil observasi siklus II terlihat adanya perubahan pola belajar siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti meningkat, dan siswa yang melakukan aktivitas lain selama pembelajaran juga menurun. Di atas terlihat persentase ketuntasan yang dicapai sebesar 92,31% yaitu 24 dari 26 siswa termasuk dalam kategori tuntas. Hal ini terlihat dari berkurangnya jumlah siswa yang melakukan kegiatan lain selama proses belajar mengajar serta bertambahnya jumlah siswa yang aktif dalam kerja kelompok dan siswa yang berani mengemukakan pendapatnya tentang hasil. . dari apa yang mereka dengarkan.
Hal ini menunjukkan “adanya suatu proses pembelajaran dimana terjadi perubahan tingkah laku siswa yang merupakan hasil usaha dan pengalaman siswa” Sadiman (Arsat, 2007: 37).
Instrument Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Misalnya saja kemajuan (nilai) siswa, tingkah laku siswa pada saat pembelajaran, tingkah laku guru pada saat pembelajaran, suasana kelas. Tes diberikan pada awal pembelajaran, pada akhir setiap tindakan, dan pada akhir setelah serangkaian tindakan diberikan.
Teknik Analisis Data
Indikator Keberhasilan
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa pada siklus II dari 26 siswa kelas IV SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa rata-rata kehadiran siswa mencapai 98,71%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
Penerapan pembelajaran dengan pendekatan integratif dipilih dalam penelitian ini karena diyakini dapat mengoptimalkan interaksi seluruh pembelajaran. Hal ini sesuai dengan salah satu ciri pembelajaran dengan pendekatan integratif, yaitu pengetahuan prasyarat adalah pengalaman awal siswa dan situasi pengetahuan yang diperolehnya akan bermakna atau berharga dan akan muncul sebagai landasan belajar (Aisyah, 2007: 11 ). ). Peningkatan skor pemahaman menyimak siswa dari Siklus I ke Siklus II menunjukkan efektivitas penerapan pendekatan integratif.
Sedangkan berdasarkan hasil tes akhir pengetahuan setiap siklusnya, pemahaman keterampilan menyimak siswa dengan menggunakan pendekatan integratif menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan integratif dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa IV. kelas di SD Inpres Mangasa I Kabupaten Gowa. Memperhatikan dan mengkaji secara cermat kegiatan pembelajaran integratif dengan memperhatikan ketiga komponen utama pendekatan integratif agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Dalam menerapkan pendekatan integratif, guru harus lebih pintar dalam menggabungkan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lainnya agar topik yang akan dibahas menjadi lebih menarik dan siswa lebih termotivasi untuk memperhatikan pelajaran. Meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi melalui pendekatan terpadu pada siswa Kelas VI B Semester 2 di SDN Lowokwaru 3 Kecamatan Kota Malang tahun pelajaran 2010/2011.