• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Digilib UIN SUKA"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

FITRI NUR ’AINI – NIM. 98413838, PEMBELAJARAN KISAH-KISAH ISLAMI DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT) NURUL ISLAM NOGOTIRTO

GAMPING YOGYAKARTA. SKRIPSI, FAKULTAS TARBIYAH, 2002.

Dalam Islam, anak memiliki kemampuan bawaan yang bersifat laten yang akan tumbuh dan berkembang menjadi kemampuan nyata atas pengaruh factor-faktor dari luar dirinya. Di antara kemampuannya adalah potensi beragama atau potensi religiusitas. Potensi ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan dan pemeliharaan yang mantap, lebih- lebih pada usia dini. Menurut Clark, ada delapan macam karakteristik religiusitas pada anak, yaitu ideas accepted on authority, unreflective, egocentric, anthropomorphic, verbalized and ritualistic, imitative, spontaneous in some respects, dan wondering. Wondering merupakan suatu karakter sejenis ketakjuban yang menimbulkan rasa gembira dan heran terhadap dunia baru yang terbuka di depannya. Rasa takjub ini bisa terbina melalui cerita-cerita keagamaan yang bersifat fantastis misalnya peristiwa mukjizat para nabi, kisah kehebatan para sahabat dan pahlawan Islam, dan lainnya. Peristiwa yang diceritakan akan terkembang bebas dalam alam fantasi anak yang dapat menjadi dasar kekaguman dan kecintaan kepada para nabi dan para sahabatnya. Kisah sebagai suatu metode pendidikan Islam ternyata mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran kisah-kisah Islami di TK Islam Terpadu Nurul Islam, untuk mengetahui tentang alasan yang menjadi dasar pengajaran kisah-kisah Islami di TK tersebut serta untuk mengetahui tentang implikasi dari pembelajaran kisah-kisah Islami bagi pembentukan karakter anak didik.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, bersifat deskriptif analitik. Pengumpulan datanya dilakukan menggunakan metode interview, dokumentasi dan observasi. Analisa data dilakukan secara kualitatif.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan antara lain:

1. Pelaksanaan pembelajaran kisah-kisah Islami di TKIT Nurul Islam mencakup tiga tahap, yaitu tahap pre instruksional, instruksional dan post instruksional.

2. Alas an adanya pembelajaran kisah-kisah Islami di TKIT Nurul Islam adalah: a) aspek normatif yakni alas an yang didasarkan pada sumber hukum Islam berupa al-Qur’an dan al Hadits; b)aspek psikologi anak; c) aspek edukatif dan d) aspek strategis, yaitu bertujuan untuk menanamkan dasar-dasar aqidah Islam pada anak sejak dini.

3. Implikasi pembelajaran kisah-kisah Islami di TKIT Nurul Islam bagi anak didik adalah dalam rangka pembentukan generasi yang sholih/sholihah.

Kata kunci: metode pendidikan Islam, cerita cerita Islam, pendidikan agama Islam di TK.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

Referensi

Dokumen terkait

Begitu pula dengan kisah Iblis yang terdapat dalam surat al-Baqarah : 34, surat al-A’raf : 11, surat al-Hijr : 31-32, surat al-Isra’ : 61 dan ayat-ayat lain.30 Penuturan kisah-kisah

Al Tabari dengan gaya penafsirannya yang berbentuk ma’tsur, mencoba menafsirkan Iblis sebagai mahluk yang berasal dari Malaikat yang telah membangkang terhadap perintah Allah karena

Metode pendidikan Qur’ani tersebut seperti: a Metode Hiwar Percakapan adalah dialog atau tanya jawab antara orang tua dan anak atau dengan anggota keluarga lainnya; b Metode Kisah-Kisah

atau Inbraharn yang menjadi ebjek ka j ian ini, ada dan termuat dalam kitab suci agama Islam dan Kristen, keduannya mempunyai pemahaman ~endiri terhadsp kisah Ibrahim, sehingga

Para pakar pendidikan Islam dengan mengadakan berbagai studi dan analisa mendetail, merupakan upaya yang bisa mengantisipasi kendala yang sering nampak dalam pelaksanaan pendidikan

Demi Zat yang diriku dalam tanggungan‐NYA, itu merupakan suatu hal paling sulit mengikatnya dari pada unta yang diikat pada talinya.” Dilihat dari hadis tentang lupa bagi penghafal al

Hal inilah yang menjadi kekhususan sekaligus pembedaKitab Suci al-Qur‟an dengan kitab-kitab yang lain.23 Kedua, pemilihan Surat Al-Nisa>’ sebagai fokus kajian, karena surat ini telah

Bab keempat, membahas perihal interkoneksi antara penafsiran al-Qur‟ān dan penjelasan teori ilmiah dalam ilmu astronomi dalam menjelaskan ayat-ayat terkait sistem penanggalan al-Qur‟ān,