• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENDAHULUAN

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan nengara.

Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan proses pembelajaran oleh guru. Mata Pelajaran Sejarah merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari di Sekolah Menengah Pertama yang termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial.

Berdasarkan tujuan dan karakteristik pelajaran sejarah diatas, pelajaran sejarah bertujuan untuk melatih peserta didik untuk berfikir kritis dan mampu menginterpretasikan fakta sejarah.

mata pelajaran sejarah sering disebut sebagai mata pelajaran yang mempelajari fakta-fakta sejarah, karena untuk mengontruksi kembali peristiwa yang terjadi melalui fakta-fakta yang mendukung kebenaran akan terjadinya suatu peristiwa, hal ini tercermin untuk setiap materi sejarah.

Hal ini terlihat bahwa pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah pada tanggal 22-24 September 2014 MTsN Lubuk Buaya menunjukkan masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan fakta sejarah. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai murni ujian mid semester ganjil tahun pelajaran 2014- 2015, pada mata pelajaran sejarah yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Menimum (KKM) yang ditetapkan yaitu pada kelas VIII.1 83 dan kelas VIII.2, VIII.3, VIII.4, VIII.5 80.

Berdasarkan observasi yang ditemukan di MTsN Lubuk Buaya, guru cenderung menggunakan metode ceramah.

Dalam metode ceramah tidak adanya latihan memberikan contoh, sehingga kemampuan siswa dalam menjelaskan kembali tentang

materi yang dipelajarinya, mengakibatkan pemahaman siswa menjadi rendah dan berdampak pada lemahnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

Kesulitan-kesulitan peserta didik dalam menginterpretasikan fakta sejarah sangat perlu untuk diatasi. Untuk mengatasinya diperlukan kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang memicu peserta didik untuk dapat memahami peristiwa sejarah.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan peserta didik dalam mata pelajaran sejarah. salah satu strategi pembelajaran yang menuntut peneliti cocok diterapkan adalah strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang).

Strategi ini menuntut pembelajaran aktif, dua atau lebih individu bekerjasama, saling berbagi pengetahuan dan berpengalaman untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada pengaruh penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (teka-teki silang) terhadap hasil belajar sejarah siswa pada tingkat pemahaman untuk menginterpretasikan fakta mata pelajaran sejara

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle (teka-teki silang) terhadap hasil belajar IPS (Terpadu) kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Padang?

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi pembelajaran Crossword Puzzle (teka- teki silang) terhadap hasil belajar IPS (Terpadu) siswa MTsN Lubuk Buaya Padang.

Manfaat penelitian ini adalah

1. Untuk bahan masukkan bagi guru – guru dan sebagai salah satu alternative model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam menginterpretasikan peristiwa sejarah.

2. Untuk membangun pengetahuan bagi penulis sebagai seorang calon guru sejarah.

3. Untuk penambahan refrensi bagi mahasiswa lain dalam melakukan

(3)

penelitian dengan memodifikasi model pembelajaran lain dalam pembelajaran sejarah.

Studi yang relevan diantaranya : Jumardi (2014) STKIP PGRI yangberjudul

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas VIII di SMPN 12 Padang.

Elpina Yunita (2014) STKIP PGRI yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Question Students Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII di SMPN 17 Padang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Penggunaan model question students have berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMPN 17 Padang.

Silvi Elfitrawati (2014) STKIP PGRI yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Pada Mata Materi Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa KelasVII di SMPN 2 Luhak Nan Duo Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015.

Meliza Syafdiana (2010) FIS UNP yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di SMA N 2 Bayang.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan cara eksperimen, dimana penelitian ini dilakukan untuk menganalisa ada tidaknya akibat sesuatu yang dikenakan pada subjek didik menurut Zainal (2011:78). Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Pada penelitian ini yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran yang paling baik dan menyenangkan tipe Crossword Puzzle, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran konvensional.

Adapun penelitian eksperimen mempunyai ciri-ciri antara lain:

1. Adanya kelompok kontrol dan eksperimen yang akan dibandingkan.

2. Memanipulasi atau mengubah secara sistematis variable eksperimen atau perlakuan.

3. Menggunakan kelompok kontrol sebagai acuan untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

4. Adanya pengontrolan variable, yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi.

5. Melakukan observasi yaitu mengamati hasil manipulasi secara teliti dan hatihati.

6. Adanya validitas internal untuk menanyakan apakah manipulasi eksperimental dalam studi ini benar- benar menimbulkan perbedaan?.

7. Adanya validitas eksternal yang merupakan tujuan kedua dari metode eksperimen. Validitas eksternal ini menanyakan seberapa representasikan temuan-temuan peneliti tersebut dan dapatkah hasil-hasil tersebut digeneralisasikan terhadap keadaan dan subjek yang sama.

Dalam penelitian eksperimen ini, menggunakan model Control Group eksperiment, model desain ini menggunakan lebih dari satu kelompok yang terdiri atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam model ini pun menggunakan Control Group Pretest and Posstest Design.

Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Padang dan waktu penelitian pada semester ganjil dari tanggal 10 November-3 Desember pada tahun ajaran 2014/2015.

Populasi

Suharsimi (2006: 130) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Padang semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 5 Kelas.

Suharsimi (2006: 131) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini diperlakukan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan desain random sampling, yaitu kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen sedangkan VIII.5 sebagai kelas kontrol.

Variabel bebas (X), variabel yang mempengaruhi variabel terikat yaitu penggunaan strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tipe Crossword Puzzle.

2

5

(4)

Variabel terikat (Y), variabel yang telah dipengaruhi variabel bebas yaitu hasil belajar IPS (Terpadu) siswa setelah diberi p instrumen penelitian adalah berupa tes untuk melihat hasil belajar siswa, soal tes yang dipakai adalah soal tes pilihan anda (objektif) dangan menggunakan beberapa soal dan aspek yang diteliti pada penelitian ini adalah hasil belajar sejarah untuk pencapaian kompetensi dasar untuk fakta pengukuran ranah kognitif.

Deskripsi data

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 november sampai dengan 3 desember 2014 di MTsN Lubuk Buaya Padang. Dari penelitian yang telah dilakukan pada kelas sampel yang terdiri dari dua kelompok sampel penelitian, yaitu kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 42 orang dimana pada kelas ini dalam proses mengajar menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) sedangkan kelas VIII.5 sebagai kelas control dengan jumlah siswa 42 orang yang dalam proses belajar mengajarnya tidak menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang).

Tabel IV.3. nilai rata-rata simpangan baku (S) dan varians (S2) posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol keseluruhan soal.

Tabel IV.4. nilai rata-rata simpangan baku (S) dan varians (S2) posttest kelas eksperimen dan kontrol soal fakta.

Kelas N X S S2

Eksperimen 42 5,54 1,11 1,23 Kontrol 42 4,83 1,06 1,12

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistic pada kedua

kelas sampel tersebut sehingga diperoleh rata-rata,standar deviasi dan varians. Dari perhitungan tersebut terlihat perbedaan pencapaiannya. Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu kelas eksperimen 85,97 dan kelas kontrol 77,09.

Untuk soal fakta saja didapatkan rata-rata kelas eksperimen 5,54 dan kelas kontrol 4,83. Hasil analisis yang dilakukan terhadap nilai posttest diperoleh data pencapaian belajar kelas eksperimen lebih heterogen dari kelas kontrol.

Analisis data

Untuk menarik suatu kesimpulan dilakukan pengujian dengan uji normalitas,uji homogenitas,kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis.

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji normalitas.

pada uji normalitas pada mata pelajaran IPS materi sejarah dinyatakan kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki Lo < Lt. hal ini berarti bahwa data kedua kelas sampel terdistribusi normal baik uji normalitas keseluruhan soal maupun hanya soal fakta.

Tabel IV.5. hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol keseluruhan soal.

Kelas N Lo Lt Keteran

gan Eksperi

men 4 2

0, 05

0,11 67

O,1 61

Normal Kontrol 4

2 0, 05

0,09 58

0,1 61

Normal Tabel IV.6. hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol soal fakta.

Kelas N L0 Lt Keteran

gan Eksperi

men 4 2

0, 05

0,18 44

0,1 61

Normal kontrol 4

2 0, 05

0,15 01

0,1 61

Normal

Tabel 5 dan 6

mengungkapkan bahwa tabel diatas terlihat bahwa pada uji normalitas pada mata

Kelas N X S S2

Eksperimen 42 85,9 7

4,441 19,7 2 Kontrol 42 77,0

9

4,741 22,4 7

(5)

pelajaran IPS materi sejarah dinyatakan kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki Lo < Lt. hal ini berarti bahwa data kedua kelas sampel terdistribusi normal baik uji normalitas keseluruhan soal maupun hanya soal fakta.

B. Hasil Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel mempunyai varian yang homogen atau tidak.

Untuk mengetahui homogenitas kedua kelas sampel pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F, salah satu syarat untuk mengetahui variannya homogen adalah bila harga Fhitung < Ftabel.

Tabel IV.7. hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol keseluruhan soal.

Kelas F

hit ung

F

ta bel

Kesim pulan Eksper

imen 0, 05

1,0 67

1, 95

Homo gen Kontro

l

Tabel IV.8. hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol soal fakta.

Tabel 7 dan 8 mengungkapkan bahwa terlihat bahwa kedua kelas memilki Fhitung <

Ftabel berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol bervariasi homogen baik uji homogeny keseluruhan soal maupun hanya soal fakta.

C. Hasil Uji hipotesis

Dari uji normalitas dan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

Tabel IV.9. hasil uji perbedaan dua rata- rata tes akhir keseluruhan soal.

Tabel IV.10.hasil uji perbedaan dua rata- rata tes akhir soal fakta.

Kelas Thitung Ttabel Kesimpulan Eksperimen 3,38 1,67 Hipotesis

diterima

Kontrol

Tabel 9 dan 10 mengungkapkan bahwa dari hasil perhitungan dengan uji rata-rata tes akhir keseluruhan soal kedua kelas sampel didapat harga thitung 2,81 pada tarafnya 0,05 didapat harga ttabel 1,67 dengan derajat kebebasan 82, dengan demikian thitung > ttabel

maka hipotesis diterima. Dan dapat juga kita lihat dari hasil perhitungan dengan uji-t rata- rata tes akhir soal fakta kedua kelas didapat harga thitung 3,38 pada taraf nyata 0,05 didapat harga ttabel 1,67 dengan derajat kebebasan 82, dengan demikian thitung > ttabel

maka hipotesis juga diterima.

1. Pembahasan

Pemberian strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana strategi ini dirancang sedemikian rupa sehingga siswa benar- benar berkonsentrasi dan berupaya menggunakan kemampuan berfikirnya untuk mengisi teka-teki baik itu soal maupun jawaban.

Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunyaakan berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa karena adanya strategi pembelajaran Crossword Puzzle (teka-teki silang) ini akan memperbaiki prestasi siswa atau tugas akademik penting lainnya. Serta akan member keuntungan baik pada siswa kelompok yang saling bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Kela s

F

hit

ung

F

t

abe l

Kesimp ulan Eksp

e- rime n

0,0 5

1,0 9

1, 9 5

Homog en

Kont - rol

Kelas Thitung Ttabel Kesimpulan Eksperimen 2,81 1,67 Hipotesis

diterima Kontrol

(6)

2. Implikasi

Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) baik digunakan dalam proses pembelajaran karena strategi ini siswa memperoleh fakta dan konsep dari materi yang dipelajari dan bisa mencari sendiri makna dari fakta dan konsep tersebut.

Kemudian mengemukakan kembali apa yang telah diperoleh dan merefleksikan sehingga tercapailah pembelajaran berkamna. Tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) juga menuntut siswa menjadi terlatih dan terampil dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan fakta dan konsep sejarah.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis dan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa pemberian strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) berpengaruh positif pada tingkat sinifikan 0,05 terhadap peningkatan hasil belajar IPS Terpadu pada materi sejarah siswa kelas VIII Semester I MTsN Lubuk Buaya Padang tahun pelajaran 20014/2015, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle (teka-teki silang) lebih besar dari hasil belajar kelas control yang mengguanakan metode konvensional dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 85.97 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol 77,09. Hal ini berarti bahwa pemberian strategi pembelajaran aktif tipe Crosword Puzzle (teka-teki silang) terhadap peningkatan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester I MTsN Lubuk Buaya Padng tahun pelajaran 2014/2015.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anas Sudiyono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers Asri, Budiningsih. 2005. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dymyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka cipta

Hamzah dan Nurdin Muhammad. 2012.

Belajar dan Pendekatan PAILKEM.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT. Benang Pustaka.

Lufri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang:

Negeri Padang University Press.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Oemar, Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

____________. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaiful, Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Silberman, Melvin. L. 2009. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Pustaka Insan Madani.

Zainal, Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.

B. Skripsi

Hendri Susanto ( 2013 ), Mahasiswa STKIP PGRI yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Model The Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA N 1 Koto Baru Dharmasraya.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunanaan Model Two Power Of Two berpengaruh Signifikan terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa

(7)

dalam menginterpretasikan hubungan sebab-akibat dalam Materi Sejarah Kelas XI SMA N 1 Koto Baru Dharmasraya.

Meliza Syafdiana (2010), Mahasiswa UNP yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Di SMA N 2 Bayang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar sejarah siswa.

Elpina Yunita (2014) STKIP PGRI yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Question Students Have (QSH) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII di SMPN 17

Padang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Penggunaan model question students have berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMPN 17 Padang.

Silvi Elfitrawati (2014) STKIP PGRI yang berjudul “Pengaruh Penggunaan sModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Pada Mata Materi Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa KelasVII di SMPN 2 Luhak Nan Duo Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini meyimpulkan bahwa Penggunaan model make a match berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar sejarah siswa dalam menginterpretasikan hubungan sebab-akibat dalam materi sejarah kelas VII di SMPN 2 Luhak Nan Duo.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kemampuan membaca pemahaman dengan metode cooperative integrated reading and composition CIRC dalam menemukan ide pokok siswa kelas VII SMPN 4 Tarusan Kabupaten