Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap lingkungankerja dengan motivasi kerja pada karyawan Balai Yasa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap lingkungankerja dengan motivasi kerja karyawan, artinya semakin positif persepsi karyawan terhadap lingkungankerja, maka semakin tinggi pula tingkat motivasi kerja karyawan. Sampel pada penelitian ini adalah karyawan Balai Yasa Yogyakarta yang berjumlah 50 karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, sedang alat pengumpulan datanya adalah skala yang terdiri dari skala persepsi terhadap lingkungankerja dan skala motivasi kerja.
Dilihat dari hasil produksi PT Mitra Kerinci dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, ini dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Mitra kerinci telah memiliki etos kerja yang tinggi, etos kerja karyawan yang tinggi akan mendapatkan hasil produksi yang maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya etos kerja antara lain adalah hubungan yang terjalin dengan baik antar karyawan (human relation), situasi dan kondisi lingkungankerja itu sendiri, keamanan dan keselamatan kerja yang baik bagi karyawan, keadaan sosial lingkungankerja, perhatian kepada kebutuhan rohani, jasmani maupun harga diri dilingkungan kerja.
Penyesuaian diri merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai kesuksesan baik dalam dunia akademis maupun pekerjaan, termasuk penyandang tunarungu. Penyandang tuna rungu sebagai bagian dari masyarakat pada kenyataannya masih ada yang kurang mampu dalam menyesuaikan diri di lingkungankerja, karena keterbatasan fisiknya. Di sisi lain penyandang tunarungu perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, penyandang tunarungu perlu memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri di lingkungankerja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam bagaimana cara dan bentuk-bentuk penyesuaian diri pada penyandang tunarungu di lingkungankerja.
Lingkungankerja merupakan tempat dimana karyawan melakukan aktivitas pekerjaan sehari- hari. Kepuasan kerja merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Perlu diketahui apakah lingkungankerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungankerja fisik maupun non fisik baik terhadap kepuasan kerja karyawan. Studi dilakukan terhadap karyawan di pabrik minyak sawit mentah (CPO). Jumlah sampel sebanyak 43 orang karyawan bagian produksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Metode analisis menggunakan analisis regresi berganda melalui uji pengaruh simultan (uji-F) dan uji pengaruh parsial (uji-t). Hasil pengujian reliabilitas dan validitas menunjukkan kuesioner yang digunakan adalah reliabel dan valid. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan lingkungankerja fisik dan non fisik secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan baik secara simultan maupun secara parsial. Beberapa aspek lingkungankerja yang perlu mendapatkan perhatian dan perbaikan oleh pihak manajemen pabrik CPO juga diberikan.
Laporan ini merupakan laporan penelitian yang dilakukan pada PDAM Tirta Musi Unit Pelayanan KM. IV Palembang, untuk mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Laporan akhir ini membahas mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan di lingkungankerja baik lingkungankerja fisik maupun lingkungankerja non fisik yang diberikan oleh pimpinan atau pihak PDAM Tirta Musi Unit Pelayanan KM. IV Palembang, dimana penelitan ini menggunakan 5 indikator lingkungankerja fisik yaitu keadaan udara, kebisingan, getaran, pencahayaan, dan penataan ruangan. Serta 7 indikator lingkungankerja non fisik yaitu pengawasan, suasana kerja, sistem pemberian imbalan, perlakuan baik, rasa aman, hubungan dengan karyawan lain, adil dan objektif.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Kedisiplinan dan LingkunganKerja terhadap Kinerja. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling. Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Sindunata. Jumlah karyawan keseluruhan yaitu sebanyak 117, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 62 karyawan bagian Redaksi. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, uji instrumen dalam penelitian ini digunakan analisis validitas, reabilitas, uji hipotesis, dan alat analisis dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, regresi, uji t, iji f dan r square yang digunakan dengan menggunakan progan SPSS 16.00. Dari hasil uji t pada penelitian ini diperoleh bahwa semua variabel tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan masing-masing nilai < (1,796 < 2,001) untuk faktor kedisiplinan dan variabel lingkungankerja juga tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai < (1,992 < 2,001). Berdasarkan uji F diperoleh hasil bahwa faktor kedisiplinan dan lingkungankerja secara parsial maupun mau bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Sindunata, dengan nilai > (4,137 > 3,15).
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Kedisiplinan dan LingkunganKerja terhadap Kinerja. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling. Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Sindunata. Jumlah karyawan keseluruhan yaitu sebanyak 117, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 62 karyawan bagian Redaksi. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, alat analisis dalam penelitian ini digunakan validitas, reabilitas, uji hipotesis, dan alat analisis dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang digunakan dengan menggunakan uji instrumen progam SPSS 16.00. Dari hasil uji t pada penelitian ini diperoleh bahwa semua variabel tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan masing- masing nilai < (1,796 < 2,001) untuk faktor kedisiplinan dan variabel lingkungankerja juga tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai < (1,992 < 2,001). Berdasarkan uji F diperoleh hasil bahwa faktor kedisiplinan dan lingkungankerja secara parsial maupun mau bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Sindunata, dengan nilai > (4,137 > 3,15).
Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua penyandang tuna runggu yang bekerja mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal ini juga terjadi pada sujek penelitian yang kurang mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungankerja. Dari hasil wawancara diketahui bahwa individu mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan teman kerja, individu menarik diri dari pergaulan dengan teman kerja, dan individu merasa rendah diri saat bekerja. Akibat dari sikap dan perilaku tersebut berdampak pada subjek kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, sehingga subjek hanya memiliki sedikit teman di tempat kerja. Dari kenyataan tersebut dapat ditarik suatu pemahaman bahwa secara nyata penyandang tunarungu perlu bersosialisasi dengan lingkungan, khususnya di lingkungankerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungankerja terhadap produktivitasi, pengaruh standar operasional prosedur terhadap terhadap produktivitas pada pengawas urusan gerbongsukacinta(PUG SCT) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kabupaten Lahat. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, Deskriptif, Uji Instrumen (validitas dan reliabilitas), Asumsi Klasik dan Analisis Statistik Intrensial (Uji Kesesuaian Model/Regresi Berganda, Koefisien determinasi, koefisien korelasi, uji T dan Uji F).Dan analisis Kualitatif yang memberikan penjelasan yang berhubungan dengan permasalahan yang didasarkan pada teori-teori manajemen Sumber Daya Manusia. Dari hasil perhitungan analisa regresi berganda pada penelitian ini didapat nilai persamaan : Y = 1.715 + 0.854 X1+ 0.135 X2 berarti bahwa lingkungankerja dan standar operasional prosedur berpengaruh positif dalam produktivitas, besarnya koefisien determinasi (KD) = 84,3% dipengaruhi oleh lingkungankerja dan standar operasional prosedur dan sisa nya 15,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, hasil dari perhitungan analisa koefisien korelasi didapat nilai r sebesar 0.921 (mendekati 1), artinya lingkungankerja dan standar operasional prosedur mempunyai pengaruh yang positif dan sangat kuat terhadap produktivitas, hasil pengujian uji Tmenerangkan bahwa variabel X 1 (lingkungankerja) dan X 2 (standar
Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja PT. SumatraSarana Sekar Sakti adalah lingkungankerja fisik. Apabila kondisi lingkungankerja baik, maka hal tersebut dapat memacu timbulnya rasa puas dalam diri karyawan yang pada akhirnya dapat memberi pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan, begitu juga sebaliknya apabila kondisi lingkungankerja buruk, maka karyawan tidak akan mempunyai kepuasan dalam bekerja. Lingkungankerja yang baik yaitu lingkungankerja yang menyenangkan dan yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman yang diinginkan oleh karyawan. Keadaan lingkungankerja pada PT. SumatraSarana Sekar Sakti cenderung tidak nyaman, penerangan yang sudah cukup bagi perusahaan namun karyawan merasa penerangannya masih belum baik sehingga karyawan harus berhati-hati dalam bekerja, kondisi udara dengan ventilasi yang sedikit, ketidakbersihan lingkungankerja hal ini disebabkan karena keluar masuknya truk-truk besar sehingga udara yang dihirup tidak begitu baik dan juga menimbulkan lingkungan yang tidak bersih. Oleh karena itu pihak perusahaan perlu menciptakan dan memelihara lingkungan yang baik, karena lingkungankerja yang baik akan dapat membuat karyawan bekerja lebih giat dan secara otomatis dapat meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak langsung terhadap kepuasan kerja.
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Resa Almustofa, menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENGARUH LINGKUNGANKERJA, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI(Studi Pada Pegawai Perum Bulog Divisi Regional Jakarta)adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan oranglain tanpa memberikan pengakuan penulisan aslinya.
Ada berbagai penyebab yang memungkinkan karyawan menjadi stres sebagaimana dinyatakan menurut Nitisemito (2001:195) antara lain lingkungankerja yang tidak sesuai dengan keinginan karyawan. Lingkungankerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik dan sebagainya. Lingkungankerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungankerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja karyawan.
Mangkunegara (2002), motivasi adalah “kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungankerja”. Banyak faktor yang mendukung seseorang termotivasi untuk bekerja. Faktor-faktor tersebut dinyatakan sebagai kebutuhan, keinginan atau dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang.
1. Persepsi karyawan mengenai lingkungankerja fisik maupun psikis sangat mempengaruhi semangat kerja karyawan yang akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih giat. Maka dari itu rumah sakit diharapkan mempertahankan persepsi karyawan pada lingkungan fisik yang sudah baik, diantaranya dari segi kebersihan, penerangan, keamanan fisik, pertukaran udara dan kebisingan. Sedangkan persepsi karyawan pada lingkungan psikis terciptanya suasana akrab antara para karyawan dengan atasan, memiliki kerjasama dan interaksi dengan rekan sekerja, serta memiliki keberanian untuk meminta bantuan pada rekan sekerja
(2) Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda- tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi Finansial, Motivasi Kerja, LingkunganKerja, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Rumah Sakit Umum POLRI Bhayangkara Medan.
Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan aktivitas organisasi,adalah kondisi lingkungankerja, baik lingkungankerja fisik maupun lingkungankerja non fisik. Karena apabila karyawan tersebut bekerja di lingkungan yang baik maka menimbulkan rasa nyaman di dalam bekerja, sehingga akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009:28), suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungankerja fisik adalah kondisi fisik ,atau asset fisik yang ada disekitar karyawan yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Sedarmayanti (2009:31), “Lingkungankerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan”. Lingkungankerja non fisik ini merupakan kelompok lingkungankerja yang tidak bisa diabaikan. Manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa,membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut pengutipan dari pernyataan Mardiana (2005) Bahwa “Lingkungankerja ialah lingkungan dimana seorang pegawai melakukan pekerjaannya”. Suatu Lingkungankerja yang kondusif memberikan rasa aman dan bahkan memungkinkan para pegawai agar dapat bekerja secara optimal. Lingkungankerja dapat mempengaruhi keadaan emosi seorang pegawai. Jika pegawai menyukai lingkungankerja tempat dimana ia bekerja, maka pegawai tersebut akan merasa betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas-aktivitas sehingga waktu kerja yang ada dipergunakan secara efektif dan efisien serta optimis prestasi atau nilai terbaik dari kinerja seorang itu pegawai juga tinggi. Lingkungankerja itu saling berhubungan dengan hubungan-hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar pimpinan dan bawahan serta lingkungan fisik tempat pegawai tersebut bekerja. Menurut Nitisemito (2001) menyatakan bahwa ”Lingkungankerja adalah suatu situasi yang ada di seliling para pekerja yang bisa mempengaruhi dirinya untuk mengerjakan segala tugas-tugas yang menjadi tugasnya .” Menurut Maryati (2008) bahwa sangat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja, salah satunya dapat diwujudkan melalui suatu perencanaan lingkungan fisik kantor yang baik, sebab lingkungan fisik kantor akan secara langsung connect dengan tubuh kita, melalui panca indra kemudian menjulur ke dalam hati. Kalau Menurut Robbins dan Coulter (2004) menyatakan bahwa lingkungankerja merupakan lingkungankerja yang merujuk pada lembaga atau kekuatan yang berada di luar organisasi atau perusahaan tersebut dan secara potensial akan mempengaruhi kinerja organisasi.
Menurut pengutipan dari pernyataan Mardiana (2005) Bahwa “Lingkungankerja ialah lingkungan dimana seorang pegawai melakukan pekerjaannya”. Suatu Lingkungankerja yang kondusif memberikan rasa aman dan bahkan memungkinkan para pegawai agar dapat bekerja secara optimal. Lingkungankerja dapat mempengaruhi keadaan emosi seorang pegawai. Jika pegawai menyukai lingkungankerja tempat dimana ia bekerja, maka pegawai tersebut akan merasa betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas-aktivitas sehingga waktu kerja yang ada dipergunakan secara efektif dan efisien serta optimis prestasi atau nilai terbaik dari kinerja seorang itu pegawai juga tinggi. Lingkungankerja itu saling berhubungan dengan hubungan-hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar pimpinan dan bawahan serta lingkungan fisik tempat pegawai tersebut bekerja. Menurut Nitisemito (2001) menyatakan bahwa ”Lingkungankerja adalah suatu situasi yang ada di seliling para pekerja yang bisa mempengaruhi dirinya untuk mengerjakan segala tugas-tugas yang menjadi tugasnya .” Menurut Maryati (2008) bahwa sangat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja, salah satunya dapat diwujudkan melalui suatu perencanaan lingkungan fisik kantor yang baik, sebab lingkungan fisik kantor akan secara langsung connect dengan tubuh kita, melalui panca indra kemudian menjulur ke dalam hati. Kalau Menurut Robbins dan Coulter (2004) menyatakan bahwa lingkungankerja merupakan lingkungankerja yang merujuk pada lembaga atau kekuatan yang berada di luar organisasi atau perusahaan tersebut dan secara potensial akan mempengaruhi kinerja organisasi.