Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri, jenis PTK memiliki karakteristik yang relatif agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian naturalistik, eksperimen survei, analisis isi, dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan jenis penelitian yang lain PTK dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif dan eksperimen. PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik. Dikatakan sebagai penelitianeksperimen, karena penelitian ini diawali dengan perencanaan, adanya perlakuan terhadap subjek penelitian, dan adanya evaluasi terhadap hasil yang dicapai sesudah adanya perlakuan. Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain: (1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; (3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Eli Nurlaeli, 2016
PENGARUH PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN OBSERVASI DAN PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE LAYERS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAUR HIDUP HEWAN (PENELITIANEKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI PEJATEN 2 KAB. SERANG)
b. Menyusun perangkat pembelajaran dan istrumen penelitian
1) Menyusun RPP dan LKS dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
2) Menyusun dua buah perangkat soal tipe analisis dengan taraf kesukaran hampir sama beserta pedoman penskorannya. Perangkat pertama untuk pre-test dan perangkat kedua untuk post-test.
CONTOH SOAL UJI T DUA SAMPLE INDEPENDENT
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian statistika antara kelas regular dan kelas non regular di prodi Pendidikan Matematika IKIP Siliwangi. Penelitian menggunakan sample sebanyak 11 responden yang diambil dari kelas regular dan non regular.
1. Uji Instrumen a) Uji Validitas
Sebelum peneliti memberikan soal post-test kepada kelas yang dijadikan sampel penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan validasi kepada ahli agar soal-soal yang digunakan layak untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Uji validitas ada dua cara yakni uji validitas ahli dan uji validitas empiris. Uji validitas ahli tersebut bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif desain yang dibuat peneliti sebanyak 20 soal dan juga dilampiri kisi-kisi serta jawabannya. Uji validitas ahli ini dilakukan untuk menganalisis soal tes yang telah disusun sehingga soal post-test yang dibuat memiliki kualitas yang baik dilihat dari materi, kontruksi, dan bahasa sesuai kaidah penulisan soal pilihan ganda.
a. Alat peraga bangun ruang kubus b. Alat peraga bangun ruang balok c. Alat peraga bangun ruang tabung d. Alat peraga bangun ruang kerucut e. Alat peraga bangun ruang limas segitiga f. Alat peraga bangun ruang limas segiempat g. Kartu-kartu soal
Penjajahan jepang. Setelah pembelajaran materi NKRI kelaseksperimen dan kelas kontrol diberikan tes kompetensi dengan menggunakan soal pilihan ganda yang disusun oleh peneliti sesuai standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrument penilaian. Skor yang diperoleh siswa kemudian di olah menjadi nilai dengan skala 0-100.
Pada proses belajar mengajar, khususnya pelajaran kimia diharapkan tidak hanya memberikan kemampuan supaya siswa dapat memecahkan soal-soal kimia, tetapi secara konkrit dapat membentuk cara berpikir kritis, logis dapat memecahkan masalah dengan kreatif dan inovatif. Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan SMP dan SMA di Indonesia. Kimia merupakan bagian dari sains yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar kimia, siswa akan dikenalkan tentang produk kimia berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip dan hukum-hukum kimia. Siswa juga akan diajarkan untuk bereksperimen di dalam laboratorium atau di luar laboratorium sebagai proses ilmiah untuk memahami berbagai materi pembelajaran dalam kimia. Hal yang juga dikembangkan selama berlangsungnya proses belajar mengajar kimia adalah sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, rasional, skeptis 1 , kritis, dan sebagainya.
Tabel 9. Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar
3. Tes
Tes hasil belajar IPS siswa ini diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda (multiple choices) yang diberikan pada akhir pembelajaran setelah kedua kelaseksperimen diberi perlakuan. Instrumen tes hasil belajar IPS siswa ini berjumlah 10 nomor tentang materi permasalahan tenaga kerja di Indonesia dan peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya. Masing-masing nomor memiliki lima alternatif jawaban (a, b, c, d, atau e) dengan salah satu jawaban benar. Penilaian dalam tes ini apabila jawaban benar diberi skor 1 dan apabila jawaban salah diberi skor 0. Adapun kisi-kisi instrument tes disajikan pada tabel 10 di bawah ini.
Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Geografi siswa kelas X SMAN 1 Sumberjaya tahun pelajaran 2013-2014.
b. Tes
Metode tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran. Evaluasi dilakukan pada kelaseksperimen dan kelas kontrol.Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu diuji cobakan kepada sepuluh orang siswa dalam populasi di luar sampel, kemudian hasil uji coba tersebut dianalisis menggunakan program anates untuk mengetahui uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap butir tes. Bentuk Tes yang diberikan pada saat ujicoba adalah tes pilihan ganda. Jumlah butir tes adalah 25 soal, evaluasi dilakukan dengan cara pretest dan posttest.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 4 Metro Timur, terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas IVA, IVB, dan IVC. Masing-masing kelas memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 28 orang siswa, sehingga jumlah total 84 orang siswa.
Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada [r]
2. Dengan mengamati dan mendengarkan guru, siiswa memahami konsep, dan siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang pengurangan dan penjumlahan pecahan terhadap m[r]
E. Perangkat - perangkat Penelitian
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah suatu rencana yang berisi prosedur atau langkah-langkah kegiatan guru dan siswa yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini menggunakan penerapan model pembelajaran Deep Dialogue dan Critical Thinking dengan pendekatan kontekstual yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah benih buncis yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tanaman buncis yang akan dilihat pertumbuhannya dan daun buncis yang akan diukur kadar klorofilnya.
Buatlah rancangan eksperimen yang menggambarkan seleksi alam terhadap kepik (tiap eksperimen berburu “kepik” diberi jatah waktu 2 menit).. Buatlah hasil pengamatan dari[r]
Secukupnya 125 gram
F. Serangga Uji
Serangga uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kecoa jerman (Blatella germanica) yang diperoleh dari Balai Penelitian Vektor dan Resevoir Penyakit (BPVRP) Salatiga, Jawa Tengah. Pemeliharaan dilakukan di Laboratorium Riset PGSM Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bumi Siliwangi, Bandung. Kecoa jerman (Blatella germanica) dipelihara dalam tabung kaca dengan ukuran 50 x 30 x 30 cm 3 , dengan penutup yang diberi kain kassa dan kawat sebagai ventilasi. Selama pemeliharaan Blatella
80
A. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitianeksperimen. Penelitianeksperimen merupakan kegiatan penelitian untuk mengontrol, memanipulasi dan mengobservasi subjek penelitian. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen sederhana (Posttest Only Control Group Design). Dalam desain eksperimen sederhana terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. 48 Satu kelompok bertindak sebagai kelompok kontrol dan kelompok lain bertindak sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang diberikan perlakuan disebut sebagai kelompok eksperimen, sedangkan yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kemudian pada kurun waktu yang telah ditentukan kelompok eksperimen tersebut diberi perlakuan. Setelah perlakuan selesai, dilakukan pengukuran terhadap kedua kelompok. Perbandingan hasil antara kedua kelompok menunjukkan efek dari perlakuan yang telah diberikan. 49 Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding dengan kelompok eksperimen yang telah diberikan perlakuan selama kurun waktu tertentu. Pengaruh adanya perlakuan adalah (O 1 : O 2 ). Model desainnya sebagai berikut:
2. Jurnal ini diterbitkan dua kali setiap tahun oleh Pusat Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Kanwil Depdiknas Propinsi DIY, Dinas P dan P Propinsi DIY, dan PGRI Pengurus Daerah Tk. I Propinsi DIY.