• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Intercultural Sensitivity siswa SMA Sekolah Heterogen (Multicultural) dan Sekolah Homogen (Monocultural)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perbedaan Intercultural Sensitivity siswa SMA Sekolah Heterogen (Multicultural) dan Sekolah Homogen (Monocultural)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Paradigma Berfikir
Tabel 1 Tabel 1. Blue Print Skala Intercultural Sensitivity
Tabel 2. Blue Print Skala Intercultural Sensitivity setelah uji coba
Tabel 4. Penyebaran Subjek Berdasarkan Agama pada Sekolah Homogen dan Sekolah Heterogen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap homoseksualitas yang signifikan antara murid sekolah homogen dan heterogen (t(345,377) = 0,745;

Pertanyaan refleksi sebagai jawaban atas tabel 5.31 adalah manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? Kebanyakan siswa mampu menuliskan

Hal ini menunjukkan hipotesis pada penelitian ini diterima, yang berarti ada perbedaan yang signifikan dimana sekolah Sekolah Menengah Atas Homogen memiliki kecenderungan bullying

Berdasarkan fakta tersebut, terlihat bahwa siswa yang berasal dari sekolah homogen memiliki kemampuan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab lebih tinggi dibandingkan dengan

khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Berdasarkan paparan di

Perbedaan yang didapatkan dalam hidup mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menerima agar tidak menimbulkan konflik agama. Sama halnya dengan peneliti di SMK Texar

bisa bekerja sama dengan saudara kita yang lain yang berbeda agama, etnis dan. Alhamdulillah kita bisa sama-sama

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kehidupan masyarakat Desa Karang Tapen yang bisa hidup rukun berdampingan satu sama lain dalam perbedaan keyakinan;