• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Dalam dokumen Dasar Akutansi(1) (Halaman 73-99)

Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual barang dagangan dengan mengharapkan mendapat laba dari transaksi penjualan tersebut

Ciri-ciri perusahaan dagang

Perbedaaan komponen dalam income statement antara perusaan jasa dan perusahaan dagang sebagai berikut:

Perusahaan jasa Perusahaan

dagang

Revenue Rp xxx Sales

Rp xxx

Expense xxx Cost of Good Sold xxx

Net Income Rp xxx Gross Profit

Rp xxx

Operating Expense xxx

Net Income

Rp xxx

Pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagang. Suatu perusahaan dagang harus membeli terlebih dahulu barang dagang untuk kemudian dijual kepada para langganan. Bilamana barang dagang ini dijual, pendapatan akan dilaporkan sebagai penjualan, dan harga belinya dianggap sebagai beban yang disebut harga pokok barang yang dijual (cost of merchandise sold) atau harga pokok penjualan.

Harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan akan menghasilkan laba kotor. Jumlah ini disebut laba kotor karena belum dikurangkan dengan beban operasi yang mengahasilkan laba bersih Barang dagang yang tidak dijual pada akhir periode akuntansi disebut Merchandise Inventoryan. Merchandise Inventory ini dilaporkan pada neraca sebagai aktiva lancar.

Kegiatan utama perusahaan dagang 1. Mengeluarkan uang untuk membeli barang

2. Menerima dan menyimpan barang dagangan untuk dijual lagi 3. Mengeluarkan barang kepada konsumen

4. Terjadinya piutang usaha 5. Penagihan piutang usaha 6. Penerimaan uang tagihan

Masalah dalam transaksi Perusahaan Dagang 1. Retur (Return)

2. Potongan (Discount)

3. Beban angkut (Transportation cost) 4. Pajak (Tax)

Ikhtisar akun-akun dalam perusahaan dagang

Penjualan : Akun penjualan dikredit sebesar harga jual dari barang yang dijual.

Retur & Pengurang Penjualan : Didebit sebesar harga jual barang yang diretur oleh pembeli dan sebesar potongan yang diberikan kepada pembeli karena barang tidak dikembalikan

Potongan Penjualan : Didebit sebesar potongan tunai yang diberikan kepada pembeli.

Beban angkut penjualan : Didebit sebesar beban pengangkutan barang yang menjadi beban penjual.

Pembelian : Didebit sebesar harga pembelian dari seluruh barang yang dibeli.

Retur & Pengurang Pembelian : Dikredit sebesar harga beli barang yang diretur kepada penjual dan dikredit sebesar potongan yang diterima dari penjual karena barang tidak diretur.

Potongan Pembelian : dikredit sebesar pengurangan atas harga pembelian kotor.

Beban angkut pembelian : Didebit sebesar beban pengangkutan barang yang menjadi beban pembeli.

Merchandise Inventoryan : Akun yang menunjukkan harga pokok barang yang ada dalam persediaan dan tersedia untuk dijual kepada para konsumen.

Inventory System

Ada dua sistem akuntansi untuk barang dagang, yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.

1. Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada akun persediaan. Akibatnya, jumlah barang dagang yang tersedia untuk dijual dan jumlah yang telah dijual secara terus menerus (sistem perpetual) tercantum dalam catatan pesediaan.

2. Pada sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan persediaan tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau yang telah dijual sepanjang

periode tersebut. Akan tetapi, perhitungan fisik atas persediaan yang masih tersisa pada akhir periode akuntansi (yang disebut physical inventory atau stock opname) disiapkan pada akhir periode. Perhitungan persediaan secara fisik ini diguanakan untuk menentukan harga pokok (beban) dari barang dagang yang tersisa pada akhir periode dan harga pokok penjualan selama periode bersangkutan. PERPETUAL SYSTEM PERIODIC SYSTEM Menjual barang dagangan ke langganan Account Receivable Sales

Cost of good sold Merchandise Inventory Xxx Xxx Xxx Xxx Account Receivable Sales Xxx Xxx Menerima retur penjualan barang dagang dari langganan

Sales return and Allowance Account Receivable Merchandise Inventory Cost of good sold Xxx Xx x xxx xxx Sales return and Allowance Account Receivable Xxx Xxx Membayar beban angkut atas penjualan barang dagang Freight-out Cash Xxx Xxx Freight-out Cash Xxx Xxx Menerima pembayaran dari langganan dengan diskon Cash Sales Discount Account Receivable Xxx Xxx xxx Cash Sales Discount Account Receivable Xxx Xxx xxx PEMBELIAN Membeli barang dagangan dari Supplier Merchandise Inventory Account Payable Xxx xxx Purchases Account Payable Xxx Xxx Meretur barang

dagang yang di beli dari supplier Account Payable Merchandise Inventory Xxx xxx Payable Account Purchases return and Allowance Xxx Xxx Membayar beban angkut atas pembelian barang dagang Merchandise Inventory Cash Xxx Xxx Freight-in Cash Xxx Xxx Membayar hutang kepada supplier dengan diskon Account Payable Merchandise Inventory Cash Xxx xxx xxx Account Payable Purchases Discount Xxx xxx xxx

Cash Perhitungan harga pokok

Untuk menghitung harga pokok atas barang yang dijual menurut metode periodik/fisik harus ditentukan :

a. Pembelian bersih b. Persediaan Awal c. Persediaan akhir

CONTOH : Perhitungan Harga Pokok penjualan

Merchandise Inventory, Jan, 1, 2010 xxx

Purchases Xxx

Less : Purchases Return and Allowance xxx

Purchases Discount xxx Xxx

Net Purchases Xxx

Plus Freight – in Xxx

Cost of goods purchased Xxx

Cost of goods available for sale Xxx

Less : Merchandise Inventory, Dec, 31,

2010 xxx

Cost of goods sold xxx

Persediaan akhir

Pada akhir periode akuntansi perusahaan yang menggunakan metode periodik harus ada perhitungan atas jumlah fisik persediaan yang belum terjual.

Potongan pembelian (Purchase Discount)

Syarat-syarat pembelian biasanya dicantumkan pada faktur (invoice) atau nota tagihan (bill) atau formulir tagihan yang dikirim penjual kepada pembeli. Syarat-syarat mengenai kapan pembayaran akan dilakukan sesuai kesepakatan pembeli dan penjual disebut syarat-syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran harus dilakukan pada saat penyerahan barang, maka syaratnya adalah kas atau tunai. Bila tidak, maka kepada pembeli diberikan tenggang waktu untuk pembayaran yang disebut periode kredit (credit period)

Untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum periode kredit berakhir, penjual bisa menawarkan diskon atau potongan harga. Sebagi contoh, penjual memberikan potongan 2 % bila pembayaran diterima dalam jangka waktu 10 hari sejak dibuat faktur. Istilah ini sering dinyatakan dengan 2/10, n/30 yang

berarti diskon 2 % bila dibayar jangka waktu 10 hari dengan periode kreditnya 30 hari.

Diskon (potongan) yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran yang lebih cepat dari tanggal faktur disebut potongan pembelian (purchase discounts). Diskon tersebut mengurangi harga pokok barang dagang yang dibeli. Kebanyakan perusahaan merancang sistem akuntansi mereka sehingga semua diskon yang tersedia diambil Bilamana pembeli akan mengambil keuntungan dari potongan pembelian, pembeli biasanya menggunakan sistem persediaan perpetual untuk mencatat pembelian persediaan dengan jumlah bersih (harga jual dikurangi potongan-potongan) Contoh :

Athey Co. membeli barang dagang dengan harga $ 1.500, tanggal faktur 12 Mei 2010 dengan syarat 2/10, n/30 maka jurnal pembayaran pada akhir periode potongan (jumlah bersih adalah sebagai berikut) dengan menggunakan perpetual system :

12 Mei Merchandise inventory 1.500

Account Payable 1.500

20 Mei Account Payable 1.500

Cash 1.470

Merchandise Inventory 30*

Cat : *( 2% x S 1.500)

Retur dan pengurangan / potongan pembelian ( Purchases returnsn and allowances)

Barang dagang dikembalikan (retur pembelian) atau diperlukan penyesuaian harga (pengurangan pembelian), pembeli (debitur) biasanya menghubungi penjual secara tertulis. Dengan mengirimkan surat atau memorandum debit (debit memorandum) atau nota debit kepada penjual. Memorandum debit memberikan informasi kepada penjual mengenai jumlah yang diusulkan oleh pembeli untuk didebit ke hutang usaha yang harus dibayar kepada penjual. Memorandum tersebut juga mengungkapkan sebab-sebab retur atau potongan tersebut.

Bila pembeli mengembalikan barang dagang atau diberi potongan sebelum membayar faktur, maka jumlah memorandum debit dikurangkan dari nilai faktur. Jumlah tersebut dikurangkan sebelum diskon pembelian diperhitungkan.

Contoh:

Pada tanggal 1 Juni Athey Co. membeli barang dagang senilai Rp 10.000 dari Amazon Co. dengan syarat 2/10 , n/30. Pada tanggal 5 juni, Athey Co. mengembalikan Rp 4.000 dari barang dagang tersebut, dan pada tanggal 11 Juni Athey Co. membayar faktur semula dikurangi dengan retur. Athey Co. mencatat transaksi ini sebagai berikut :

1 Juni Merchandise Inventory 10.000

Account Payable-Amazon Co. 10.000

5 Account Payable-Amazon Co. 4.000

Merchandise Inventory 4.000 11 Account Payable-Amazon Co. 6.000

Cash 5.880

Merchandise Inventory 120* * [ (Rp 10.000 – 4.000) x 2% ]

Akuntansi untuk penjualan

Pendapatan dari penjualan barang dagang biasanya dicatat dalam buku besar sebagai penjualan (sales). Adakalanya perusahaan menggunakan istilah yang lebih tepat yaitu penjualan barang dagang (sales of merchandise).

Penjualan tunai

Perusahaan bisa menjual barang dagang secara tunai. Sebagai contoh, bila penjualan tunai tanggal 5 April adalah Rp 75.000, maka hal itu bisa dicatat sebagai berikut (jika menggunakan periodic system) :

5 April Cash 75.000

Sales 75.000

Dalam sistem persediaan perpetual, selain menjurnal yang sama dengan periodik di atas, harga pokok penjualan dan pengurangan Merchandise Inventory dapat dicatat pada akhir hari tersebut. Sebagai contoh, anggaplah bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 5 April adalah Rp 60.000. Ayat jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan Merchandise Inventory adalah sebagai berikut :

5 April Cost of Good Sold 60.000 Merchandise Inventory 60.000

Penjualan secara kredit

Perusahaan mungkin melakukan penjualan secara kredit (sales on account).

Contoh:

Penjualan kredit sebesar Rp 80.000 dan harga pokok penjualan sebesar Rp 75.000 adalah sebagai berikut :

10 Nop Account Payable 80.000

Sales 80.000

Cost of Good Sold 75.000 Merchandise Inventory 75.000 Potongan / diskon penjualan

Seperti dibahas pada transaksi pembelian, penjual dapat menawarkan syarat-syarat kredit (pembayaran) kepada pembeli dengan syarat pembayaran yang meliputi potongan untuk pembayaran awal, misalkan 2/10, n/30. Potongan demikian diberikan oleh penjual yang disebut potongan penjualan (sales discount).

Contoh:

Athey Co. menjual barang dagangan secara kredit sebesar Rp 6.000 dengan ketentuan 2/10, n/30.

Jika kas diterima dalam periode potongan (10 hari) dari penjualan kredit.

5 Mei Cash 5.880

Sales Discount 120

Account Receivable 6.000

Retur dan pengurangan / potongan penjualan (sales return and allowances)

Barang dagang yang telah terjual mungkin dikembalikan kepada penjual (sales return). Disamping itu kepada pembeli diberikan pengurangan dari harga semula barang yang dijual itu karena barangnya cacat atau karena alasan lain (pengurangan penjualan / sales allowance). Bila retur penjualan atau pengurangan penjualan dari penjualan kredit, penjual biasanya mengirimkan kepada pembeli suatu nota kredit (credit memorandum)

Contoh:

Pembeli mengembalikan barang dagangan sebesar Rp 500 dengan harga pokok barang yang dikembalikan adalah Rp 400. :

7 Mei Sales Return & Allowance 500 Account Receivable 500 Merchandise Inventory 400

Cost of Good Sold 400 Pajak penjualan

Dalam penjualan tunai, penjual langsung memungut pajak penjualan. Bila penjualan dilakukan secara kredit, pajak penjualan dibebankan kepada pembeli dengan mendebet piutang usaha. Penjual mengkredit akun penjualan sebesar jumlah penjualannya saja dan mengkredit jumlah pajak

ke akun hutang pajak penjualan. Contoh:

Contoh:

Penjualan kredit Rp 6.000 dikenakan pajak sebesar 10%, akan dicatat sebagai berikut :

10 Juli Account Receivable 6.600

Sales 6.000

Tax Sales Payable 600 Potongan perdagangan / rabat (Trade discount)

Potongan perdagangan (Trade discount) diberikan oleh penjual jika pembeli melakukan pembelian dalam jumlah tertentu ( berkaitan dengan kuantitas pembelian).

Contoh:

Pedagang grosir menawarkan diskon 20% jika pembeli membeli barang dagangan diatas 500 unit.

Beban transportasi (Transportation Cost)

Syarat perjanjian penjualan antara pembeli dengan penjual meliputi ketentuan yang menyangkut kapan kepemilikan (hak) atas barang dagang tersebut berpindah kepada pembeli. Hal ini menenetukan pihak mana, penjual atau pembeli, yang harus menanggung beban transportasi (onngkos angkut).

 Jika kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika penjual menyerahkan barang dagang kepada perusahaan pengiriman, maka pembeli yang akan membayar beban transportasi dan syarat ini disebut Franko gudang penjual (FOB* shipping point)

* FOB = Free On Board

 Jika kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika barang dagang diterima oleh pembeli, maka penjual yang akan

membayar beban transportasi dan syarat ini disebut Franko gudang pembeli (FOB Destination)

FOB Shipping Point FOB Destination Kepemilikan (hak) berpindah ke diserahkan kpd

diserahkan kpd

Pembeli ketika brg dgg perush pengiriman pembeli

Beban transportasi dibayar oleh…..

Pembeli Penjual

Beban angkut pembelian (Transportation in)

Bila persyaratan dalam jual beli ditentukan FOB Shipping point, maka beban angkut menjadi tanggungan pembeli, maka pembeli mencatatnya dalam akun Transportation in / Freight in

Beban angkut penjualan (Transportation out)

Bila persyaratan dalam jual beli ditentukan FOB destination, maka beban angkut menjadi tanggungan penjual, maka penjual mencatatnya dalam akun Transportation out / Freight out

Dapat saja beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli tetapi sementara dibayar dulu oleh penjual karena sesuatu hal, kemudian akan menagih beban angkut barang tersebut setelah barang sampai ketempat pembeli.

Akuntansi Beban Pengangkutan

Pembeli Penjual

Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang penjual tetapi penjual membayar dimuka beban

transportasi dan menambahkan ke faktur. Transportation In xxx Account Payable Xxx Account Receivable xxx Cash xxx

Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang pembeli

No Entry Transportation Out xxx

Cash xxx

Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang pembeli tetapi dibayar lebih dulu oleh pembeli

Account Payable xxx Cash xxx Transportation Out xxx Acc.Receivable xxx

Ilustrasi akuntansi untuk transaksi barang dagang

2 Mei. Menjual barang

dagangan secara kredit dengan syarat 2/10,n/30,FOB shipping point, $1,050 (harga pokok $ 630)

Acc. Receivable 1,050 Acc. Receivable 1,050 Sales

1,050 1,050 Sales

COGS 630 Merchandise Inventory 630

3 Mei. Membeli barang

dagangan secara kredit, dengan syarat 1/10,n/30, FOB shipping point S1,900

Purchase 1,900 Merchandise Inv 1,900 Acc. Payable 1,900

Acc. Payable 1,900

4 Mei. Membayar beban

transportasi sebesar $500 untuk barang yang dibeli

Freight in 500 Merchandise Inv 500

Cash 500 Cash 500

5 Mei. Mengirim memoradum

kredit atas barang yang dikembalikan sebesar $300 dengan harga pokok $250

Sales Return and Allowance

300 Sales Return andAllowance 300

Acc. Receivable 300 300 Acc.Receivable Merchandise Inventory 250 COGS 250

6 Mei. Mengembalikan barang

dagangan yang dibeli sebesar $425

Acc.Payable

425 Acc.Payable425

Purchase Return & All.

425 Merchandise Inventory425

8 Mei. Menerima pembayaran

atas barang yang dijual tanggal 2 Mei

Cash 735 Cash 735 Sales Discount 15* Sales Discount

15* Acc. Receivable

750 Acc.Receivable750

* (1,050-300) x 2%

10 Mei. Membayar barang

dagangan yang dibeli tanggal 3 Mei Acc.Payable 1,475 Acc.Payable 1,475 Purchase Discount 14.75 MerchandiseInventory14.75 Cash 1,460.25 1,460.25 Cash

Daftar akun untuk perusahaan dagang Rajanya Bengkel

Balance Sheet Income Statement

10 0 ASSET 400 REVENUE 11 0 Cash 410 Sales 11

1 Notes Receivable 411 Sales Return & Allowance 11

2 Account Receivable 412 Sales Discount 11

3 Interest Receivable 11

5 Merchandise Inventory 500 COST OF MERCHANDISE SOLD& 11

6 Store Supplies EXPENSE

11 7

Prepaid insurance 510 Cost of merchandise sold 12

0 Land 520 Sales salaries expense

12

3 Store equipment 521 Advertising expense 12

4 Acc. Dep. – StoreEquipment 522 Depreciation expense – StoreEquip. 12

5 Automobile 529 Miscellaneous selling expense 12

6 Acc. Dep. – Automobile 531 Rent expense 533 Insurance Expense 20

0 LIABILITIES 534 Store Supplies Expense

532 Depreciation expense – Automobile

21

0 Account payable 533 Insurance expense 21

1 Salaries payable 534 Store supplies expense 21

Balance Sheet Income Statement 21

5 Interest payable

600 Other revenue 30

0 OWNER’S EQUITY 610 Rent Revenue

31

0 Rajasa,capital 611 Interest Revenue 31

1 Rajasa, withdrawal 31

2 Income summary 700 Other expense

710 Interest expense

CONTOH JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR DAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

Jurnal Penyesuaian

Susut (berkurangnya) persediaan barang

Berkurangnya jumlah persediaan barang dagangan karena kehilangan atau karena pencurian di toko, pencurian oleh pegawai atau kesalahan dalam pencatatan atau perhitungan persediaan mengharuskan perhitungan persediaan secara fisik yang biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk melihat perbedaan jumlah persediaan dibandingkan dengan dengan catatan persediaan. Pada umumnya jumlah saldo akun persediaan menurut catatan lebih besar dari total jumlah persediaan yang dihitung secara fisik. Perbedaan ini sering disebut : Penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau berkurangnya persediaan (inventory shortage). Atas perbedaan ini diperlukan jurnal penyesuaian dengan mendebit perkiraan cost of merchandise sold dan kredit dengan merchandise inventory.

Sebagai ilustrasi, catatan persediaan barang dagangan Rajanya Bengkel pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp. 12.500.000,- sedangkan menurut perhitungan fisik tanggal 31 Desember 2010, persediaan yang sesungguhnya hanya Rp. 11.850.000,-. Jadi terdapat penyusutan persediaan barang pada akhir tahun tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp. 650.000,- (Rp. 12.500.000 – Rp. 11.850.000 ). perbedaan ini akan dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai berikut :

31 Desember Cost of merchandise sold Rp. 650.000

Merchandise inventory Rp.

650.000

Setelah jurnal ini dicatat dan dipost periode ing, catatan akuntansi akan sama dengan perhitungan fisik sesungguhnya pada akhir Worksheet

Perusahaan dagang yang menggunakan sistem persediaan perpetual juga bisa menggunakan sistem akuntansi dengan komputer. Dalam sistem komputer, jurnal penyesuaian dicatat dan laporan keuangan disusun tanpa menggunakan worksheet. Pada ilustrasi berikut worksheet dan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang masih menggunakan sistem akuntansi manual.

Worksheet untuk Rajanya Bengkel tertanggal 31 Desember 2010 merupakan akhir tahun pertama sebagai perusahaan dagang. Dalam worksheet berikut ini akan meliputi akun-akun tanpa saldo dan akan muncul pada buku besar .

Rajanya Bengkel Worksheet

For the year ended December 31, 2010 in 000

Account Title TrialBalance Adjustment Adjusted AsStatementIncome BalanceSheet Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit Debit Credit Cash 7,90 0 7,900 7,900 Merchandise Inventory 12,50 0 650 11,850 11,850 Account Receivable 10,45 0 10,450 10,450 Notes Receivable 6,45 0 6,450 6,450 Interest Receivable 2,13 0 2,130 2,130 Store Supplies 4,95 0 1,500 3,450 3,450 Prepaid Insurance 1,50 0 500 1,000 1,000 Land 8,000 8,000 8,000 Store Equipment 8,55 0 8,550 8,550 Acc.Dep. Store Equipment 1,000 250 1,250 1,250 Automobile 7,50 0 7,500 7,500

Account payables 43,500 43,500 43,500 Notes Payable 2,150 2,150 2,150 Salaries payable 3,560 1,950 5,510 5,510 Unearned rent 1,565 1,565 1,565 Interest Payable 950 125 1,075 1,075 Akmal’s, capital 8,985 8,985 8,985 Akmal’s, withdrawal 1,00 0 1,000 1,000 Sales 52,750 52,750 52,750 Sales return &

allowances 1,23 0 1,230 1,230 Sales discount 63 0 630 630 Cost of merchandise sold 31,75 0 650 32,400 32,400 Sales salaries expense 4,25

0 1,250 5,500 5,500 Advertising expense 75

0 750 750 Store supplies exp. 23

5 1,500 1,735 1,735 Deprec. Exp.- store

equip.

50

0 250 750 750 Miscell. Selling exp. 80

0 800 800 Office salaries expense 2,45

0 700 3,150 3,150 Rent expense 1,25 0 1,250 1,250 Deprec. Exp -Automobile 25 0 200 450 450 Insurance expense 47 5 500 975 975 Miscell. Adm. Expense 40

0 400 400 Interest expense 13 5 125 260 260 Rent income 750 750 750 Interest income 325 325 325 116,035 116,035 5,175 5,175 118,560 118,560 50,280 53,825 68,280 64,735 Net Income 3,545 3,545 53,825 53,825 68,280 68,280 Data penyesuaian :

a. Penyusutan persediaan barang dagangan untuk periode tersebut Rp. 650.000,- (Rp. 12.500.000 – Rp.11.850.000 )

b. Beban bunga atas notes payable yang masih harus dibayar Rp 125.000,-

c. Perlengkapan kantor pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp.

3.450.000,-d. Asuransi yang jatuh tempo Rp. 500.000,-e. Gaji yang masih harus dibayar meliputi :

- gaji bagian penjualan Rp. 1.250.000,-; - gaji bagian kantor Rp. 700.000, f. Beban penyusutan peralatan toko Rp. 250.000,-g. Beban penyusutan peralatan kantor Rp.

200.000,-Adjustment Journal Entry Rajanya Bengkel pada akhir 2010 adalah :

Dat

e Description Ref Debit Credit

Dec 31

a) Cost of Merchandise Sold 510 650,000

Merchandise Inventory 115 650,000

b) Interest Expense 710 125,000

Interest Payable 215 125,000

c) Store Suplies Expense 534 1,500,000

Store Supplies 116 1,500,000

d) Insurance Expense 533 500,000

Prepaid Insurance 117 500,000

e) Sales Salaries Expense 520 1,250,000 Office Salaries Expense 530 700,000

Salaries Payable 211 1,950,000

f) Deprec.Equipment Exp.- Store 522 250,000

Acc. Dep. Store Equip. 124 250,000

g)

Deprec. Exp.- Office

Equipment 532 200,000

Acc. Dep. Office Equip. 126 200,000

Ada dua bentuk income statement yang umum digunakan yaitu : 1. Bentuk bertahap (multiple – step form)

2. Bantuk langsung (single – step form) BENTUK BERTAHAP

Income statement bentuk bertahap terdiri dari banyak bagian, sub-bagian dan sub total. Dibawah ini akan diuraikan lebih terperinci.

Revenue from Sales.

Semua total tagihan kepada pelanggan atas barang yang dijual, baik tunai maupun kredit dilaporkan pada bagian ini. Sales return & allowances dan sales discount dikurangkan dari total ini untuk mendapatkan jumlah net sales.

Cost of merchandise sold

Cost of merchandise sold selama periode tersebut sering disebut harga pokok barang yang dijual (cost of goods sold) atau cost of merchandise sold (cost of sales)

Gross profit

Kelebihan net sales dari cost of merchandise sold disebut gross profit (laba kotor). Kadang-kadang disebut laba kotor penjualan (gross profit on sales) atau marjin kotor (gross margin).

Operating expense

Kebanyakan perusahaan dagang mengklasifikasikan operating expense kedalam dua bagian yaitu selling expense dan administrative expense.

Beban yang terjadi secara langsung atas penjualan barang dagangan disebut beban penjualan (selling expense).

Beban yang terjadi pada operasi administrasi atau beban umum disebut beban administrasi (administrative expenses) atau beban umum (general expenses).

Operating income

Selisih antara gross profit dengan total operating expense disebut laba dari operasi (income from operations) atau laba operasi (operating income). Bila operating expense lebih besar dari gross profit, selisih ini disebut rugi dari operasi (loss from operations).

Revenue dari sumber lain diluar kegiatan utama operasi perusahaan disebut pendapatan lain-lain (other revenue/income) atau pendapatan non-operasi (non-operating income). Dalam perusahaan dagang yang termasuk kedalam ini adalah : interest income, rent income dan keuntungan dari penjualan aktiva tetap.

Beban yang tidak dihubungkan secara langsung dengan operasi perusahaan disebut beban lain-lain (other expense) atau beban non-operasi (non operating expense). Contohnya interest expense untuk aktivitas perusahaan dan kerugian atas penjualan aktiva tetap.

Net Income

Angka terakhir dalam income statement disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss). Laba atau rugi bersih pada owners’ equity merupakan penambahan atau pengurangan bersih yang berasal dari kegiatan mencari laba.

RAJANYA BENGKEL

Income Statement

For the year ended December 31, 2010

Revenue from sales :

Sales 52,750,000

Less : Sales Discount 630,000

Sales Retrun & Allowance 1,230,000

1,860,000

Net Sales 50,890,000

Cost of Merchandise Sold 32,400,000

Gross Profit 18,490,000

Operating Expense Selling Expenses :

Sales Salaries Expense 5,500,000 Store Supplies Expense 1,735,000 Advertising Expense 750,000

Dep. Expense - Store Equip. 750,000 Miscellaneous Selling Exp. 800,000

Total Selling Expense 9,535,000

Administrative Expense

Office Salaries Expense 3,150,000

Rent Expense 1,250,000

Dep. Expense - Auomobile 450,000

Insurance Expense 975,000

Miscellaneous Adm. Exp. 400,000

Total Administrative Expense 6,225,000

Total Operating Expense 15,760,000

Operating Income 2,730,000

Other Income

Interest Income 325,000

Rent Income 750,000

Total Other Income 1,075,000

Other Expense

Interest Expense 260,000

815,000

Net Income 3,545,000

BENTUK LANGSUNG

Dalam income statement bentuk langsung, dari total seluruh expense dikurangkan dari total revenue.

RAJANYA BENGKEL

Income Statement

For the year ended December 31, 2010 Revenue : Net Sales 50,890,000 Interest Income 325,000 Rent Income 750,000 Total Revenue 51,965,000

Cost of Sales & Expenses : Cost of Merchandise

Sold 32,400,000

Administrative

Expense 6,225,000

Interest Expense 260,000 Total Cost of Sales &

Expenses : 48,420,000

Net Income 3,545,000 Laporan modal pemilik

Laporan modal pemilik (Statement of Owners’ Equity) untuk Rajanya Bengkel (perusahaan dagang) sama dengan untuk perusahaan jasa.

RAJANYA BENGKEL

Owner's Equity Statement

For year ended December 31, 2010

Rajasa, Capital Jan 1, 2010 8,985,000 Net Income from current

year 3,545,000

Less with drawing

1,000,0 00

Increase in Capital 2,545,000 Rajasa, Capital Dec 3 1,

2010 11,530,000

Neraca

Neraca (Balance Sheet) yang menyajikan aktiva pada sebelah debit sedangkan kewajiban dan modal pemilik disebelah kredit,

Dalam dokumen Dasar Akutansi(1) (Halaman 73-99)