• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVESTASI SEMENTARA

Dalam dokumen Dasar Akutansi(1) (Halaman 181-192)

Pengertian Temporary Investment

Temporary investment (investasi sementara/investasi jangka pendek) sering disebut juga marketable securities adalah berupa surat berharga/sekuritas/efek baik berupa sekuritas hutang atau surat berharga saham.

Kriteria Temporary Investment:.

1. Mempunyai pasar artinya surat berharga dapat dijual segera setiap saat perusahaan memerlukan uang tunai. 2. Dimiliki bukan untuk mengusai perusahaan lain

3. Dimiliki untuk memanfaatkan dana yang menganggur. Jenis marketable securities:

1. Equity Securities:

Surat yang menunjukkan pemilikan atas modal perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Surat tersebut dapat berupa saham biasa/common stock atau saham istimewa/preffered stock.

2. Debt Securities:

Surat yang menunjukan pengakuan hutang dari perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Biasanya berupa obligasi (bond) yang diterbitkan bisa oleh perusahaan atau oleh pemerintah..

Pencatatan Temporary Investment

Pencatatan transaksi yang berkaitan dengan surat-surat berharga meliputi pencatatan surat berharga :

- Pada saat perolehan - Pada saat penjualan

- Pada saat penerimaan dividen

Dalam mencatat perolehan surat berharga harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut:

 Harga/nilai nominal, merupakan nilai yang tercetak pada surat berharga

 Harga kurs/harga pasar, ditetapkan dalam persentase yang dikalikan dengan nominal surat berharga yang dibeli

 Harga perolehan/cost: harga kurs ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka perolehan surat berharga tersebut, seperti biaya komisi broker / biaya provisi dan materai

Demikian juga dalam penjualan surat berharga harus diperhatikan :

 Harga/nilai nominal, merupakan nilai yang tercetak pada surat berharga

 Harga kurs/harga pasar, ditetapkan dalam persentase yang dikalikan dengan nominal surat berharga yang dijual

 Harga jual, yaitu harga kurs dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka penjualan surat berharga tersebut, seperti biaya komisi broker / biaya provisi dan materai

Short - Term Investment In Stocks

lnvestasi sementara dicatat sebagai aktiva lancar sebesar harga perolehannya, ke dalam pos Marketable Securities. Jika ada dividen yang diterima dari kepemilikan saham tersebut, maka pencatatannya harus dipisahkan sebagai dividen revenue

Contoh soal :

Berikut ini adalah transaksi yang berkaitan dengan surat berharga jenis saham pada PT ABC :

mempunyai nilai nominal @ Rp 100.000,- dengan kurs 97% . Biaya provisi dan materai Rp 500.000,-1 Juli 20500.000,-10 PT XYZ membagikan dividen tunai sebesar Rp

1.000,- perlembar

1 Agustus ’06 PT ABC menjual saham PT XYZ sebanyak 400 lembar dengan kurs 102%, biaya provisi dan materai Rp

250.000,-Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan atas transaksi tersebut diatas

Jawab :

1 Juni 2010 Marketable Securties 97.500.000

Cash 97.500.000 Perhitungan : Harga Kurs : 1.000 x Rp 100.000,- x 97% = 97.000.000,- Biaya pembelian : 500.000,- + Harga Perolehan : Rp 97.500.000,- 1 Juli 2010 Cash 1.000.000 Dividen Income 1.000.000 1 Agustus ’06 Cash 40.550.000 Marketable Securities 39.000.000

Gain on sales of M/S 1.550.000 Perhitungan : Harga Kurs : 400 x Rp 100.000,- x 102 % = 40.800.000,- Biaya penjualan : 250.000, -Harga Penjualan : Rp 40.550.000,- Harga perolehan : 400/1.000 x Rp 97.500.000,-= 39.000.000,- Laba =

1.550.000,-Penyajian Dalam Neraca

Pada akhir periode akuntansi perlu dilakukan penilaian (valuation) atas marketable equity securities yang dimiliki perusahaan, di mana marketable equity securities tersebut harus ditampilkan di neraca sebesar harga cost atau fair market value-nya (nilai pasar yang wajar), menurut PSAK No.13 paragraf 38 penilaian investasi jangka pendek dalam aktiva lancar harus menggunakan metode LCM/COMWIL (Lower Cost or Market/Cost Or Market Which Is Lower). Harga pasar wajar tersebut bisa didapatkan dari pengumuman bursa saham yang dipublikasikan. Perbandingan antara cost dan market dilakukan secara aggregat (menurut kelompok investasi atau keseluruhan investasi) kemudian diambil angka yang lebih rendah untuk disajikan di neraca. Selisih antara cost dan market jika market lebih rendah akan merupakan unrealized loss, yakni kerugian yang belum direalisasi karena pada kenyataannya belum terjadi penjualan atas

investasi tersebut. Unrealized loss akan disajikan di neraca sebagai contra account dari toal stockholders’ equity dan bukan dimasukkan ke dalam income statement.

Contoh :

Misal dari soal tsb diatas diketahui pada tgl 31 Des 2010 harga pasar saham PT XYZ mengalami penurunan sebesar 10% dari nilai nominal.

Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat oleh PT ABC 31 Des 2010 Unrealized loss from decline

in value of M/S 6.000.000 Allowance for decline

in value of M/S 6.000.000 Perhitungan : Harga perolehan : 600 lbr x Rp 100.000 Rp 60.000.000,-Harga pasar : 600 lbr x Rp 100.000 x 90% Rp 54.000.000,-

Rugi sementara akibat penurunan nilai surat berharga Rp

6.000.000,-Penyajian di neraca menjadi sebagai berikut : Current Assets:

Marketable securities xxxx

Less: allowance for decline in value of M/S (xxxx) …… …… total xxx xxxx

Less: unrealized loss from decline in value of M/S (xxx)

xxx

Apabila harga pasar pada akhir periode berikutnya menjadi lebih tinggi dari harga perolehan, maka jurnal tersebut harus dibalik, agar nilai marketable securities di neraca kembali menjadi nilai cost.

Short-Term Investment In Bond

Pada dasamya pencatatan pembelian dan penjualan investasi jangka pendek dalam bentuk debt adalah sama dengan pencatatan untuk investasi dalam bentuk saham. Namun karena sekuritas dalam bentuk debt umumnya membayarkan sejumlah bunga pada interval periode tertentu

Apabila terdapat unsur bunga berjalan maka dalam perolehan debt securities tersebut harus diperhatikan hal-hal berikut:

 Interest rate : tingkat suku bunga yang tercantum dalam debt securities tersebut

 Interest period: dari tanggal bunga terakhir ke tanggal transaksi jual beli

 Bunga berjalan: interest period x interest rate x nilai nominal

Contoh soal :

Berikut ini adalah transaksi yang berkaitan dengan surat berharga jenis obligasi pada PT ABC :

1 Mei 2010 Membeli 100 lembar obligasi PT XYZ yang mempunyai nilai nominal @ Rp 100.000,- dengan kurs 98% . Biaya provisi dan materai Rp 200.000,-. Bunga obligasi 6% setahun dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September

1 Sept 2010 PT XYZ membayarkan bunga obligasi.

1 Des. 2010 PT ABC menjual obligasi PT XYZ sebanyak 40 lembar dengan kurs 95%, biaya provisi dan materai Rp

150.000,-Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan atas transaksi tersebut diatas

Jawab :

1 Juni 2010 Marketable Securties 10.000.000

Interest Receivable 100.000 Cash 10.100.000 Perhitungan : Harga Kurs : 100 x Rp 100.000,- x 98% = 9.800.000,- Biaya pembelian : 200.000,-+ Harga Perolehan : Rp 10.000.000,- Bunga berjalan : 100 x 100.000 x 2 x 6% x 1/12 = 100.000,- +

Kas yang dibayarkan 10.100.000,-1 Sept 2010.100.000,-10 Cash 300.000 Interest Receivable 100.000 Interest Income 200.000 Perhitungan : 100 x 100.000 x 6% x 6/12 = Rp 300.000 1 Des’ 2010 Cash 3.710.000 Loss on sales of M/S 350.000 Marketable Securities 4.000.000 Interest Income 60.000 Perhitungan : Harga Kurs : 40 x Rp 100.000,- x 95 % = 3.800.000,- Biaya penjualan : 150.000, -Harga Penjualan : Rp 3.650.000,- Harga perolehan : 40/100 x Rp 10.000.000,- = 4.000.000,- - Rugi = 350.000,-Bunga berjalan : 40 x 100.000 x 3 x 6% x 1/12 = Rp 60.000

Kas yang diterima : 3.650.000 + 60.000 = Rp

3.710.000,-Penyajian Dalam Neraca

Seperti halnya pada surat berharga saham maka pada akhir periode perIu dilakukan penilaian ( valuation ) atas marketable equity securities yang dimiliki perusahaan, marketable equity securities tsb. harus disajikan di neraca sebesar harga cost atau fair market value-nya. Harga pasar wajar tsb. bisa didapatkan dari pengumumman bursa saham yang dipublikasikan, dengan mengambil angka yang lebih rendah untuk disajikan di neraca.

SOAL LATIHAN SOAL I

Selama tahun 2010 PT Gemilang melakukan investasi sementara dalam saham dan obligasi. Informasi yang berhubungan dengan investasi sementara selama tahun 2010 adalah sebagai berikut : 1 Pebruari Dibeli 25 lbr obligasi PT Mandiri yang bernilai

nominal Rp 950.000,- / lbr, dengan kurs 98%, bunga obligasi 8% pertahun, dibayarkan setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember , komisi pembelian obligasi Rp 500.000,-.

5 Mei Dibeli 750 lbr saham PT Selaras dengan harga Rp 105.000,- / lbr, komisi perantara Rp 450.000,- Nilai nominal saham Rp 95.000,- / lbr.

1 Juni Diterima bunga tengah tahunan atas obligasi PT Mandiri .

1 Oktober Dijual 10 lbr obligasi PT Mandiri seharga Rp 850.000,- / lbr komisi penjualan obligasi Rp 450.000,-1 Des. Diterima deviden tunai dari PT Selaras sebesar Rp

2.250.000,-Diminta :

1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi – transaksi tersebut diatas.

2. Buatlah jurnal penyesuaian untuk bunga yang diakui sebagai pendapatan tahun 2010

SOAL II

Berikut ini merupakan transaksi yang berkaitan dengan surat berharga ( investasi jangka pendek ) di PT Mullan Jaya pada tahun 2010 :

Peb. 2 Dibeli 20 lbr saham PT. Cibinong yang mempunyai nilai nominal Rp 100.000,- dengan kurs 97% Biaya provisi dan materai Rp

250.000,-Maret 1 Dibeli 40 lbr obligasi PT. Cemerlang, nilai nominal Rp 110.000,- / lbr dengan kurs 108%. Biaya provisi dan materai Rp 250.000,- Bunga Obligasi 12% setahun dibayarkan setiap tgl 1 April dan 1 Oktober

April 1, Diterima pembayaran bunga obligasi dari PT. Cemerlang

Mei 2, Dibeli 60 lbr obligasi PT Cemerlang, nilai nominal Rp 110.000,- /lbr dengan kurs 94% . Biaya provisi dan

Materai Rp 250.000,- Bunga obligasi 12% setahun dibayarkan setiap tgl 1 April dan 1 Oktober

Juni 20, Dibeli 30 lbr saham PT. Cibinong yang mempunyai nilai nominal Rp 100.000,- dengan kurs 108% Biaya provisi dan materai Rp

250.000,-Juni 30, Dijual 50 lbr obligasi PT Cemerlang dengan kurs 104% Biaya provisi dan materai Rp

250.000,-Juli 10, Dijual 30 lbr saham PT Cibinong dengan kurs 110% Biaya provisi dan materai Rp

250.000,-Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan oleh PT Mullan Jaya untuk mencatat transaksi - transaksi tersebut.

BAB XV INVESTASI JANGKA PANJANG

Dalam dokumen Dasar Akutansi(1) (Halaman 181-192)