• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALKALOID INDOL

Dalam dokumen Bahan ajar kognosi-COMPILATION (Halaman 86-89)

GLIKOSIDA DAN TANIN Tujuan Instruksional Umum :

ALKALOID INDOL

Beberapa alkaloid penting memiliki cincin indol dalam strukturnya. Obat-obat penting yang mengandung gugus indol adalah rauwolfia (reserpin), catharanthus atau vinca (vinblastin dan vincristin), nux vomica (strihnin dan brusin), physostigma (fisostigmin), dan ergot (ergotamin dan ergonovin).

Biosintesis alkaloid indol

Terdapat tiga kerangka monoterpenoid yang membentuk kompleks indol yaitu kerangka tipe Aspidosperma, Corynanthe dan Iboga. Penamaan tipe kerangka ini berdasarkan tanaman yang banyak mengandung alkaloid dengan inti monoterpen.

Bentuk reaktif dari seyawa terpen ini diduga melibatkan gugus aldehid dan hilangnya satu atom karbon untuk membentuk unit C-9. Pada alkaloid dari tanaman Catharanthus roseus, unit terpenoid dihasilkan dari glukosida dan secologanin. Secologanin bereaksi dengan triptamin membentuk striktosidin dan glikosida pecah selama metabolisme. Alkaloid dari tanaman Rauwolfia diturunkan dari tipe corynanthe. Alkaloid ergot diturunkan dari kombinasi triptofan dengan metabolisme asetat.

Alkaloid Rauwolfia

Rauwolfia adalah akar kering dari tanaman Rauvolfia sp. salah satunya yang banyak dikenal adalah Rauvolfia sepertina. Dari 25 spesies Rauwolfia yang diteliti ditemukan 50 macam alkaloid dan beberapa diantaranya memiliki struktur indol. Alkaloid yang ditemukan dalam Rauwolfia diantaranya reserpin, rescinamin, dan deserpidin yang merupakan alkaloid indol tersier dengan gugus karboksiklik pada cincin E.

Rauwolfia mengandung 0,15% reserpin sebagai alkaloid utama yang memiliki efek hipotensif kuat dan sedatif. Efek hipotensif dari reserpin diduga dengan cara penghambatan noradrenalin melalui inhibisi penyimpanan katekolamin pada ujung saraf adrenergik. Efek sedatif dan trankuilizer diduga berhubungan dengan penurunan jumlah amin dalam sistem saraf pusat.

Rescinamin memiliki sifat yang mirip dengan reserpin. Rescinamin juga dimanfaatkan sebagai antihipertensi. Penggunaan dalam dosis tinggi menyebabkan efek samping peningkatan depresi mental yang serius.

Deserpidin adalah alkaloid yang dihasilkan dari spesies Rauvolfia canescens. Pemanfaatannya sebagai antihipertensi dan trankuilizer sangat luas dan relatif bebas dari insiden efek samping sehingga digunakan bersama reserpin.

Alkaloid Catharanthus/Vinca

Catharanthus/Vinca adalah seluruh bagian tanaman yang dikeringkan dari tanaman Cantharanthus roseus dan Vinca rosea. Alkaloid Catharanthus/Vinca memiliki potensi sebagai antikanker sehingga dilakukan isolasi besar-besaran terhadap alkaloid ini.

Dibutuhkan 500 kg catharanthus untuk menghasilkan 1 g vinkristin. Untuk memenuhi kebutuhan ini maka tanaman ini dikumpulkan dari Madagaskar, Australia, Afrika Selatan, Amerika Selatan, Eropa, India dan Amerika Serikat bagian selatan

Karateristik dari efek yang ditimbulkan adalah menghambat pembelahan sel pada tahap metafase. Vinblastin dan vinkristin berikatan erat dengan tubulin dan mengganggu sistem mikrotubulus yang merupakan komponen spindel mitotik. Temuan terbaru menunjukkan bahwa alkaloid ini menghambat polimerisasi dari tubulin menjadi mikrotubulus.

Vinblastin sulfat adalah garam alkaloid yang diekstraksi dari catharanthus. Vinblastin sulfat tidak stabil sehingga dikemas dalam ampul yang disegel dan harus disimpan dalam lemari pendingin untuk memastikan kestabilannya. Alkaloid ini digunakan untuk pengobatan neoplasma secara luas diantaranya penyakit Hodgkin, limfoma limfositik, limfoma histiositik, mikosis fungoides, karsinoma testikular, sarkoma kaposi, koriokarsinoma dan kanker payudara yang tidak merespon pada terapi lain. Vinblastin efektif sebagai obat tunggal tetapi kadang diberikan dalam bentuk kombinasi dengan obat antineoplastik lainnya untuk meningkatkan potensi tanpa menambah toksisitas.

sulfat juga tidak stabil sehingga dikemas dalam ampul yang disegel dan harus disimpan dalam lemari pendingin untuk memastikan kestabilannya. Vinkristin digunakan pada penyakit Hodgkin, limfosarkoma, sarkoma sel retikulum, rhabdomyosarkoma, neuroblastoma dan tumor Wilms. Perhitungan dosis vinkristin harus tepat karena dosis berlebihan dapat menjadi fatal.

Alkaloid Nux Vomica

Nux vomica adalah biji matang yang dikeringkan dari tanaman Strychnos nux-vomica. Nux vomica mengandung 1,5-5% alkaloid diantaranya strihnin dan brusin. Untuk memperoleh strihnin dan brusin, nux vomica diekstraksi menggunakan asam sulfat encer. Larutan yang diperoleh dipekatkan lalu alkaloid diendapkan dengan penambahan jeruk nipis, dipisahkan dan dimurnikan secara rekristalisasi.

Strihnin dimanfaatkan untuk penelitian neuroanatomi karena menyebabkan konvulsi tonik. Alkaloid ini sangat beracun dan menyebabkan eksitasi pada sistem saraf pusat dan memblok impuls inhibitor spinal pada postsinaps. Brusin tidak seberbahaya strihnin dan dimanfaatkan untuk denaturasi alkohol.

Alkaloid Fisostigma

Fisostigma adalah biji matang yang dikeringkan dari tanaman Physostigma venenosum.Tanaman ini mengandung 0,15% alkaloid fisostigma. Fisostigmin merupakan alkaloid utama yang berada dalam kotiledon sebanyak 0,04-0,3%.

Fisostigmin adalah inhibitor kolinesterase reversibel sehingga meningkatkan efek endogen asetilkolin. Pada mata, aktivitas kolinergiknya menyebabkan miosis, kontraksi otot siliari dan menurunkan tekanan intraokular karena meningkatkan aliran keluar dari cairan aqueous humor. Fisostigmin digunakan untuk pengobatan glaukoma.

Alkaloid Ergot

Ergot pada mulanya adalah sclerotium kering dari Claviceps purpurea yang tumbuh pada tanaman Secale cereale. Saat ini alkaloid ergot dapat diperoleh dari fermentasi kaldu menggunakan miselium dari Claviceps paspali.

Ergot mengandung sejumlah alkaloid diantaranya ergonovin, ergotamin dan ergotoksin (campuran ergokriptin, ergokristin dan ergokornin).

Ergonovin maleat atau ergometrin maleat berbentuk serbuk mikrokristalin, tidak berbau dan berwarma kuning pucat. Keunggulannya diantara alkaloid ergot adalah sifatnya yang larut air. Ergonovin bersifat oksitoksik dan menstimulasi otot uterus lebih cepat

dibanding ergot lainnya serta menyebabkan vasokonstriksi. Ergonovin dalam dosis rendah diberikan segera pasca melahirkan untuk meningkatkan frekuensi dan amplitudo kontaksi uterus yang juga meningkatkan tonus basal otot halus uterin sehingga terjadi pengurangan kehilangan darah. Efek ini dihasilkan dari aksi agonis parsial atau antagonis pada α- adrenergik, dopaminergik dan reseptor serotonin.

Ergotamin tartrat berbentuk serbuk kristalin berwarna putih dan larut sebagian dalam air. Ergotamin juga memiliki efek oksitoksik tetapi tidak digunakan untuk itu. Pemanfaatan ergotamin adalah sebagai analgesik terutama untuk migrain. Hal ini disebabkan karena ergotamin mereduksi aliran darah ekstrakranial dan menurunkan amplitudo denyutan arteri kranial yang diasosiasikan dengan migrain. Ergotamin juga menghambat pengambilan norefinefrin oleh resepto pada ujung saraf simpatik menyebabkan vasokonstriksi.

Ergotoksin merupakan campuran ergokristin, ergokriptin dan ergokonin yang mengalami hidrogenasi untuk menghilangkan ikatan rangkap pada inti asam lisergat menghasilkan komposisi yang sama antara dihidroergokristin, dihidroergokriptin dan dihidroergokornin. Ergotoksin dimanfaatkan pada gejala penuaan. Cara kerjanya melalui vasorelaksasi, meningkatkan aliran darah ke otak, menurunkan tekanan darah sistemik dan bradikardia.

Dalam dokumen Bahan ajar kognosi-COMPILATION (Halaman 86-89)