• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas : Membuat makalah tentang minyak atsiri dari salah satu tanaman penghasilnya

Dalam dokumen Bahan ajar kognosi-COMPILATION (Halaman 46-51)

II. RESIN

Resin tidak dapat didefinisikan secara jelas. Secara umum, resin mempunyai 3 (tiga) karakter yaitu:

1. Karakter fisik

Resin mempunyai bobot jenis yang lebih besar daripada air, berbentuk padatan keras dan setengah padat. Apabila terkena panas, resin menjadi lebih lembek atau meleleh, resin yang berupa padatan keras menjadi lembek, dan warnanya lebih terang.

2. Kelarutan dalam pelarut

Resin praktis tidak larut dalam air, sangat jarang larut dalam petroleum kecuali colophony dan damar. Larut atau sedikit larut dalam alkohol, eter, aseton, kloroform, karbon disulfida, larutan kloralhidrat dan minyak atsiri.

Resin merupakan campuran kompleks dari berbagai konstituen kimia seperti asam, ester dan glikosida. Hampir sebagian besar resin tidak mengandung unsur N (Nitrogen). Resin dapat mengalami perubahan dalam penyimpanan, misalnya perubahan warna menjadi lebih gelap dan perubahan kelarutan. Perubahan ini disebabkan adanya proses oksidasi karena resin sangat mudah teroksidasi.

Berdasarkan komposisi kimia yang utama, resin dibedakan menjadi:

1. Resin asam, konstituen utama adalah asam, misalnya:

Colophony, Burgundy Pitch, Sandarac, Guaiacum

2. Resin ester, konstituen utama adalah ester, misalnya Benzoin, Dragon’s Blood

3. Resin campuran, tidak ada konstituen kimia yang dominan, misalnya Mastich, Shellac

Resin secara alami diproduksi dalam saluran sekresi. Saluran sekresi tersebut sudah terdapat secara alami pada tumbuhan tetapi juga bisa terjadi karena adanya luka, misalnya pada benzoin. Resin tidak hanya terdapat dalam saluran atau kelenjar sekresi tertentu, kadang-kadang resin terdapat dalam seluruh sel dari jaringan tumbuhan misalnya pada kayu guaiacum.

RESIN

COLOPHONY

Merupakan resin sebagai hasil residu dari destilasi terpentin yang berasal dari oleoresin beberapa spesies Pinus (Familia Pinaceae) antara lain: Pinus palustris Miller, Pinus toeda Linn., Pinus echinata Miller, Pinus cubensis Grisebach dan Pinus cariboea Mor. Colophony larut dalam alkohol, eter, kloroform, asam asetat glasial, karbon disulfida, larutan kloralhidrat dan larut sempurna dalam petroleum. Colophony mengandung 84% abietic acid (C20H26O2) yang mempunyai isomer α, β dan γ. Selama penyimpanan colophony sangat

mudah teroksidasi oleh udara sehingga kelarutannya dalam petroleum berkurang dan bobot jenisnya bertambah besar. Dalam bidang pengobatan, colophony digunakan sebagai stimulan dan diuretik.

BORDEAUX TURPENTINE

Diisolasi dari spesies Pinus maritima Poiret (= Pinus pinaster Ait). Resin ini terdiri dari pimarinic, pimaric, α dan β pimarolic acid.

Diisolasi dari Larix europoea DC (Familia Pinaceae) yang terdapat di Perancis dan Utara Italia. Berwarna kekuningan, agak keruh, cair, berbau aromatis dan pahit. Komponen kimia utamanya adalah α dan β- larinolic acid.

SANDARAC

Resin ini diperoleh dari tanaman Tetraclinis articulata (Familia Cupressaceae) yang berupa pohon pendek (tinggi kira-kira 7 meter) yang tumbuh di bagian timur laut Afrika. Resin ini juga diperoleh melalui insisi (melukai pohonnya terlebih dahulu) kemudian getah yang telah mengeras dikumpulkan beberapa lama setelah pohon dilukai. Sandarac sangat mudah larut dalam etil alkohol, amil alkohol dan eter, larut sebagian dalam kloroform, karbon disulfida dan petroleum. Sandarac mengandung 85% pimaric acid an sebagian kecil minyak atsiri dan berwarna agak kekuningan. Sandarac biasanya digunakan untuk cat terutama untuk kayu-kayu dengan warna terang.

GUAIACUM RESIN

Guaiacum resin diperoleh dari batang pohon Guaiacum officinale Linn. dan Guaiacum sanctum Linn. (Familia Zygophyllaceae). Selain melakukan insisi pada batang pohon, resin ini juga dapat diperoleh melalui ekstraski serbuk kayunya dengan alkohol. Guaiacum resin mengandung 70% α dan β-guaiaconic acid, 11-25% guaiaretic acid, guaiaic acid, vanilin dan guaiac-saponin. Guaiacum resin dalam bidang farmasi digunakan sebagai stimulan lokal misalnya pada produk-produk lozenges, pada pengobatan gout kronis dan reumatik.

BENZOIN

Berdasarkan daerah penghasilnya ada beberapa jenis benzoin yang memiliki arti penting dalam bidang farmasi antara lain benzoin Sumatera, Benzoin Siam, Benzoin Palembang. Benzoin Sumatera diperoleh dari pohon Styrax benzoin dan Styrax paralleloneurus (Famili Styraceae) yang ditanam dan tumbuh di Sumatera. Secara alami pohon ini tidak memiliki saluran atau sel sekresi tetapi benzoin diperoleh dengan melukai pohon tersebut. Benzoin Sumatera terdiri dari asam sinamat, asam benzoat dan bentuk alkoholnya yaitu benzoresinol. Dalam bidang pengobatan digunakan sebagai carminativum, dan ekspektoran serta untuk penggunaan eksternal sebagai antiseptik. Siam benzoin diperoleh dari pohon Styrax tonkinensis Craib, kegunaanya sama dengan benzoin Sumatera tetapi ternyata benzoin siam menunjukkan aktivitas preservatif terhadap lemak babi yang lebih baik dari benzoin Sumatera

Mastich merupakan resin yang diperoleh dari pohon Pistasia lentiscus Linn. (Famili Anacardiaceae) yang tumbuh disepanjang pegunungan Mediteranian. Pada saat segar (beberapa saat setelah diisolasi dari tanamannya), tidak berwarna tetapi pada penyimpanan berwarna agak kekuningan. Apabila dirasakan seperti serbuk berpasir tetapi lama kelamaan berubah menjadi seperti lapisan elastis. Mastich mengandung 38% α dan β-masticonic acid yang berupa serbuk amorf dan larut dalam alkohol, 30% α-masticoresene yang larut dalam alkohol dan 20% β-masticoresene yang tidak larut dalam alkohol. Resin ini juga mengandung sekitar 2% minyak atsiri. Mastich digunakan secara luas sebagai stimulan, dan dengan cetyl alcohol sering dipakai dalam penyalutan tablet enterik.

SHELLAC

Shellac diperoleh dari tubuh insekta Tacchardia lacca R. Blanchard, Familia Coccidae. Shellac digunakan dalam bidang farmasi sebagai penyalut tablet atau pil enterik setelah dilarutkan dalam cetyl alcohol.

GUM-RESIN

Seperti namanya, gum-resin terdiri dari resin dan gum. Selain konstituen tersebut, dalam jumlah kecil juga terdapat minyak atsiri, glikosida dan enzim. Oleh karena itu gum resin selalu mengandung unsur Nitrogen (unsur N). Dalam tanaman, gum resin dihasilkan dalam sel sekresi, saluran schizogenous dan schizolysigenous pada batang serta pada sel-sel epitel. Beberapa contoh gum-resin yang sering digunakan dalam bidang farmasi adalah: MYRRH

Merupakan gum resin yang diperoleh dari batang pohon Commiphora molmol dan spesies lain dari Famili Burseraceae yang tumbuh di bagian timur laut Afrika. Myrrh mengandung 25-35% campuran resin 2,5-6,5% minyak atsiri dan 57-61% gum. Dalam bidang pengobatan digunakan sebagai stimulan dan antiseptik pada mountwash.

OLEO-RESIN

Oleo resin selain mengandung resin juga mengandung konstituen lain yaitu minyak atsiri. Oleo-resin dihasilkan dalam saluran schizogenous dan schizolysigenous pada batang yang memang terjadi secara alami, misalnya pada Copaiba, tetapi bisa juga saluran tersebut terjadi secara patologi karena adanya luka, misalnya pada Balsam Peru. Oleo resin yang mengandung asam bonzoat dan asam sinamat biasanya dikenal dengan istilah ”balsam”. BALSAM COPAIBA

Copaiba merupakan oleo resin yang diperoleh dari batang Copaifera lansdorfii Desfontaines, Famili Leguminosae yang tumbuh di Brazil dan Amerika Selatan. Dalam

bidang farmasi digunakan sebagai desinfektan, ekspektoran, pengobatan bronchitis kronis dan inflamasi pada uretra.

BALSAM TOLU

Balsam tolu diperoleh dengan cara insisi batang pohon Myroxylon balsamum Linn., Famili leguminosae yang berasal dari negara Columbia. Balsam tolu mengandung resin dalam jumlah besar, sekitar 80%, benzil benzoat, benzil sinamat, asam sinamat dan vanilin. Balsam tolu mempunyai efek antiseptik karena adanya asam benzoat dan sinamat serta seringkali digunakan sebagai penambah rasa pada obat batuk.

BALSAM PERU

Balsam Peru diperoleh dari batang pohon Myroxylon pereiroe, Famili Leguminosae yang tumbuh di San Salvador (Amerika Tengah). Digunakan sebagai antiseptik, ekspektoan dan parasitisida misalnya pada scabies.

KARBOHIDRAT

Dalam dokumen Bahan ajar kognosi-COMPILATION (Halaman 46-51)