BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.4 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
6.4.3 Analisa Regresi Berganda
Berdasarkan output tabel coefficient uji hipotesis ke-1 dan ke-2, maka persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut :
Tabel 6.13 Hasil Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.133 1.640
Lama pelatihan .105 .039 .198
Kurikulum .348 .084 .374
sarana dan prasarana .467 .073 .483
Sumber : Data Penelitian, 2015 (data diolah)
Dari tabel 6.17 dapat disusun sebuah persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 +b2X2 ++b3X3 + e
Y = -0.133 + 0.198X1+.374X2+0.483X3
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda seperti yang tersaji diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel kurikulum, durasi pelatihan dan sarana prasarana pelatihan memberikan pengaruh yang positif terhadap kualitas lulusan BBLKI Medan.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Kualitas peserta pelatihan di BBLKI Medan yang terdiri dari variabel kurikulum, lama (durasi) pelatihan dan sarana prasarana pelatihan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap mutu peserta pelatihan, maknanya bila ketiga faktor yang disebut diatas dapat dibenahi secara berkelanjutan dan konsisten maka kualitas peserta pelatihan akan meningkat dan daya serap pasar terhadap peserta pelatihan pada BBLKI Medan diharapkan akan bertambah pada masa yang akan datang.
2. Sarana dan prasarana pelatihan menjadi faktor paling berpengaruh terhadap kualitas peserta pelatihan BBLKI Medan karena disebabkan oleh luasnya cakupan fasilitas yang harus di penuhi mulai dari penyediaan gedung yang lengkap dan memadai, alat peraga, alat praktek dengan buku penuntun, koneksi internet, perpustakaan yang ter up date dengan perkembangan metode kerja dan tehnologi terbaru.
3. Variabel lain juga penting untuk terus diperbaharui dan ditingkatkan, karena ketiganya saling mempengaruhi, artinya bila ada variabel yang tidak diperbaiki maka peningkatan kualitas peserta pelatihan tidak akan maksimal.
7.2. Saran
Dari kesimpulan yang ada dan breakdown kuesioner maka secara spesifik disarankan kepada BBLKI Medan untuk melakukan pembenahan pada:
7.2.1 Untuk variabel kurikulum
A. Pernyataan kurikulum mampu memenuhi kebutuhan untuk memperoleh skill yang memadai, diperoleh kriteria kurang baik dan disarankan kurikulum agar dapat terus diperbaharui dengan sasaran utama penguasaan skill sesuai dengan bidang pelatihan masing-masing.
B. Pernyataan kurikulum mampu membuat proses pelatihan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh instruktur, memperoleh kriteria kurang baik dan disarankan agar lebih memaksimalkan input dari instruktur dalam penyusunan kurikulum.
C. Pernyataan kurikulum disusun dengan guidance yang baik, diperoleh kriteria kurang baik dan disarankan agar setiap bagian kurikulum dilengkapi dengan petunjuk detail.
7.2.2 Untuk variabel lama (durasi) pelatihan
A. Untuk pernyataan peserta pelatihan diberi waktu yang memadai untuk memperoleh teori, kriterianya kurang baik dan disarankan untuk menambah jam penyampaian teori sehinggga peserta pelatihan memiliki pondasi yang kuat tentang materi yang diajarkan.
B. Untuk pernyataan jam belajar yang tersedia mampu memuaskan rasa ingin tahu peserta pelatihan, kriterianya kurang baik dan disarankan untuk menambah sesi tanya jawab dan diskusi.
C. Untuk pernyataan waktu yang tersedia mampu mengimbangi kurikulum yang ada diperoleh kriteria kurang baik dan disarankan untuk menambah waktu pelatihan sehingga seluruh aspek kurikulum dapat diaplikasikan.
7.2.3 Untuk variabel sarana dan prasarana pelatihan
A. Untuk item pernyataan nomor 1 sampai dengan nomor 4 berkaitan dengan alat praktek, alat peraga, dan alat habis pakai, memperoleh kriteria kurang baik, sehingga disarankan untuk menambah peralatan yang dibutuhkan tersebut sehingga peserta pelatihan dapat memhami dan menguasai praktek yang diajarkan.
B. Untuk pernyataan alat-alat praktek yang tersedia sesuai dengan tuntutan kurikulum saat ini, diperoleh kriteria kurang baik, sehingga disarankan untuk menyeimbangkan supply peralatan praktek dengan tuntutan kurikulum terbaru.
C. Untuk pernyataan ruangan beserta alat-alat bantu pelatihan tersedia cukup untuk seluruh peserta pelatihan, diperoleh kriteria kurang baik dan disarankan untuk menyesuaikan jumlah peserta dengan daya tampung yang tersedia.
7.3 Usul Penelitian Lanjutan
Peningkatan mutu lulusan BBLKI medan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kurikulum, durasi pelatihan dan sarana prasarana pelatihan, tapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat kompetensi pegawai, kesejahteraan pegawai dan dukungan pendanaan dari Pemerintah, untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk hal-hal tersebut diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, DK,2001 Kamus Praktis Bahasa Indonesia.Penerbit Fajar Mulya Surabaya.
As’ad, Moh. 1990 Sumber Daya Manusia Psikolog Industri,Edisi Revisi,Jakarta Liberty
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
BP-Universitas Diponogoro, Semarang.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariatedengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gibson, Janice T, (1998) Edukational Psychology;Mastering Principles and Applications. Boston;Allyn and Bacon.
Good, Carter N,New York:NCGraw-Hill,1973
Hamalik, Oemar. 2001, Model-Model Pembinaan Ketenagaan,Bandung;
YP.Pemindo.
Handoko, T.Hani. (1995) Manajemen Personalia dan SDM,BPFE,Yogyakarta (Gadjah Mada Press)
Hariandja, T.E Marihot, 2002;Manajemen Sumber Daya .Jakarta;Grasindo
Husein, Umar, 2000, Metodelogi Penelitian, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
J.Simanjuntak, Payaman 2005, Management dan Evaluasi Kinerja.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Manullang, M, 1995 Manajemen Sumber Personaling Jakarta;Ghalia Indonesia Moelkijat 1993 Evaluasi Pelatihan Dalam Rangkat Peningkatan Produktivitas
Perusahaan;Penerbit Mandar Maju,Bandung
Moh Nazir, 2011. Metode Penelitian. Cetakan 6. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Muhammad. Arni (1987), Komunikasi Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara
Matutina (2001), Manajemen Sumber daya Manusia, cetakan kedua, Jakarta:
Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Nawawi, Hadari (1997), Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Nawawi, Hadari 1997, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,Yokgyakarta;
Gadjah Mada University Press
P.Blanchard, Hersey K, and Jhonson ,D (2001) Management of Orgnatational Behavioor;leading Human Resources,8 th edition,New Jersey;Prentice Hall Richard, Steers, M, 1980,Efektivitas Organisasi,Erlangga,Jakarta.
Robert L, Mathis dan Jackson, Jhon H. 2002. Human Resouces Management, alih bahasa.Salemba Empat Jakarta.
Said, Hamid Hasan (1988), Evaluasi Kurikulum, Penerbit P2LPTK, Jakarta
Saleh,Marzuki M,(1992) Strategi dan Modal Pelatihan, Suatu Pengetahuan Dasar bagi Instruktur dan Pengelola Lembaga Pelatihan, Kursus dan Penataran IKIP Malang
Siagian ,Sondang P.1994, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta;Bumi Aksara
Siagian,Sondang P. 1998 Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta;Bumi Aksara
Simamora,H, 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia; Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,Yogyakarta
Simamora,H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta;STIE YPKN Singgih, Santoso, 2002, Statistik Parametrik, Cetakan Ketiga, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Soeprihanto, Jhon,1997, Manajemen Modal Kerja BPFE; Yogyakarta Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung
Sugiyono, DR.Prof. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sukaria, Sinulingga. 2011. Metode Penelitian. Sumatra Utara : USU Press.
Sumodiningrat G. 2001.Menuju Swasembada Pangan Revolusi Hijau.
Jakarta:RBI
Suryosubroto,2004,Manajemen Pendidikan di Sekolah,Jakarta: Rineka Cipta Syahril.(2005). Manajenem Sarana Dan Prasarana. Padang:UNP PRESS Tjiptono, Fandy. (1996). Strategi Bisnis dan Manajemen.Yogyakarta : Andi Wirther,William B (1989) Human Resources and Personnel Management,New
York; MI Graw-Hill
Lampiran 1
KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PESERTA PELATIHAN PADA BBLKI MEDAN
No. Kuesioner ………. ( diisi oleh peneliti )
Data Pribadi
1. Mohon membaca dengan cermat pernyataan/pertanyaan dibawah ini sebelum Bapak/Ibu menjawab
2. Jawablah setiap pertanyaan/pernyataan dengan memberi tanda checklist (
√ )pada kolom pada alternatif jawaban yang tersedia.
3. Apabila Bapak/Ibu merasa memberi jawaban yang kurang tepat, mohon memberi tanda ( = ) pada jawaban tersebut dan selanjutnya memberi tanda checklist ( √ ) pada jawaban yang dianggap benar.
4. Mohon menjawab kuesioner ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan pendapat/persepsi Bapak/Ibu.
5. Setelah angket dijawab dengan lengkap mohon diserahkan kembali kepada kami.
Alternatif/Pilihan jawaban yang tersedia disetiap pertanyaan/pernyataan dibawah ini adalah sebagai berikut :
SS : Apabila jawaban tersebut menurut Bapak/Ibu sangat setuju S : Apabila jawaban tersebut menurut Bapak/Ibu setuju N : Apabila jawaban tersebut menurut Bapak/Ibu ragu-ragu TS : Apabila jawaban tersebut menurut Bapak/Ibu tidak setuju STS : Apabila jawaban tersebut menurut Bapak/Ibu sangat tidak setuju
PERTANYAAN
No Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
X1 KURIKULUM
1 Kurikulum mampu memenuhi kebutuhan untuk memperoleh skill yang memadai
2 Kurikulum dibuat dengan berpatokan pada berbagai sumber yang relevan dengan pelatihan 3 Kurikulum memiki bagian yang saling terkait
antara satu bagian dengan bagian lainnya 4 Kurikulum mampu menumbuhkan
potensi-potensi yang ada pada peserta pelatihan 5 Kurikulum memiliki system yang mudah
diaplikasikan
6 Kurikulum memiliki design yang baik sehingga lebih mudah dipahami
7 Kurikulum disususun berdasarkan masukan-masukan dari instruktur
8 Kurikulum disusun berdasarkan kekurangan/pengalaman masa lalu
9 Kurikulum menganut prinsip pengorganisasian yang baik terhadap sumber daya yang dimiliki oleh BBLKI
10 Kurikulum mampu membuat proses pelatihan berjalan on track yang diingikan
11 Kurikulum disusun dengan mencantumkan ketentuan tentang bagaimana penggunaan kurikulum dengan baik
12 Kurikulum mampu meningkatkan etos kerja dan disiplin peserta pelatihan
13 Kurikulum mampu memberi nilai-nilai baru dan semangat perubahan pada peserta
X2 LAMA ( DURASI ) PELATIHAN SS S N TS STS 1 Lama pelatihan mengcover seluruh aspek
pelatihan
2 Peserta pelatihan diberi waktu yang memadai untuk memperoleh teori dan praktek
3 Peserta pelatihan memiliki waktu yang cukup untuk bertanya
4 Peserta pelatihan memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi
5 Peserta memiliki waktu yang cukup untuk mempraktekkan seluruh materi yang diajarkan 6 Jam belajar yang tersedia mampu memuaskan
rasa ingin tahu peserta pelatihan
7 Waktu yang tersedia mampu mengimbangi kurikulum yang tersedia
8 Jam pelatihan memberi kesempatan istirahat yang memadai sehingga peserta mampu menyerap semua materi yang diajarkan
X3 SARANA PRASARANA PELATIHAN SS S N TS STS
1 Setiap peserta pelatihan memperoleh alat praktek yang memadai
2 Pelatihan yang baik harus didukung ketersediaan alat yang cukup dalam setiap topik pembahasan
3 Alat yang tersedia mampu menjamin peserta untuk mempraktekkan keahlian yang
diperolehnya
4 Peserta memperoleh alat habis pakai yang mencukupi
5 Peserta memiliki alat bantu/pengaman yang memadai
6 Alat-alat praktek yang tersedia sesuai dengan tuntutan kurikulum saat ini
7 Ketersediaan listrik sebagai energy utama untuk praktek selalu tersedia
8 Ruangan dan alat bantu lain seperti meja, kabel, lampu dll tersedia cukup untuk seluruh peserta pelatihan
Y KUALITAS LULUSAN PELATIHAN SS S N TS STS 1 Peserta pelatihan mampu memenuhi tuntutan
keahlian pada industri menegah
2 Peserta pelatihan mampu memenuhi tuntutan keahlian pada industri kecil
3 Peserta pelatihan mampu memenuhi usahanya secara mandiri
4 Peserta pelatihan mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja local/nasional
5 Peserta pelatihan memperoleh pelatihan sesuai dengan perkembangan teknologi terkini 6 Peserta pelatihan memiliki nilai dan semangat
untuk melakukan perubahan
7 Peserta pelatihan memiliki kesadaran untuk terus meng up to date pengetahuannya 8 Peserta pelatihan dapat diterima oleh
masyarakat luas dengan norma dan pengetahuan yang dimilikinya