• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Analisis Data Hasil Belajar a.Kondisi Awal a.Kondisi Awal

Hasil belajar kondisi awal siswa pada penelitian ini mengacu pada hasil tes pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012/ 2013 yang sudah dilaksanakan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia pada hari Sabtu, 11 September 2012 di semester 1 dengan menggunakan metode ceramah.

Hasil kondisi awal pada lampiran B.7 halaman 206 menunjukkan hasil tes kondisi awal kurang memuaskan, karena hanya terdapat

7 siswa (24,1 % dari jumlah keseluruhan siswa) yang tuntas KKM. Rata-rata hasil belajar mengemukakan kembali isi berita dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Mean =

Diketahui = 1651 dan N= 29 Perhitungan

Mean =

= 56,9

Berdasarkan perhitungan rumus nilai rata-rata hasil pembelajaran mengemukakan kembali isi berita pada tes kondisi awal sebesar 56,9. Kriteria prestasi hasil belajar siswa kondisi awal dapat diketahui sebagai berikut.

Tabel 4.9

Kriteria Prestasi Kondisi Awal

Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase

Sangat baik 85-100 - - Baik 75-84 7 24,1% Cukup 60-74 6 20,7% Kurang 40-59 14 48,3% Sangat kurang 0-39 2 6,9% Total 29 100 % 100   siswa Jumlah tuntas siswa jumlah Persentase

Diketahui jumlah siswa adalah 29. Jumlah siswa yang tuntas 7 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas 22 siswa. Berdasarkan data

tersebut, maka rumus untuk mencari persentase jumlah ketuntasan siswa adalah sebagai berikut.

Perhitungan: Persentase =

= 24,1 %

Jadi, persentase ketuntasan siswa pada kondisi awal sebesar 24,1%.

Diagram 4.1

Persentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan kondisi awal disebabkan karena siswa mengalami kesulitan ketika diminta menuliskan unsur berita 5W+1H saat mendengarkan teks berita yang dibacakan guru, siswa merasa kesulitan ketika diminta menuliskan kesimpulan dari isi berita yang telah disimak, siswa masih merasa malu saat mengemukakan kembali di depan kelas sehingga intonasi serta kelengkapan dari isi berita kurang tepat, dan kurangnya persiapan dan konsentrasi siswa dalam menyimak berita yang dibacakan oleh guru.

24.1%

75.9%

tuntas tidak tuntas

b. Siklus I 1) Tes Akhir

Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (4x40 menit). Setelah proses pembelajaran di siklus I pada pertemuan kedua, untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dilakukan tes yang bersifat individu. Tes dilaksanakan pada akhir pertemuan II siklus I. Berdasarkan nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada lampiran B.8 halaman 207 menunjukkan, bahwa = 1787,9 dan N= 29. Nilai rata-rata hasil belajar tes siklus I dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Mean = Diketahui = 1787,9 dan N= 29 Perhitungan: Mean = = 61,7

Berdasarkan perhitungan di atas, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I pembelajaran keterampilan menyimak KD mengemukakan kembali isi berita sebesar 61,7. Setelah memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa, nilai yang diperoleh tiap siswa pada tes akhir akan dimasukkan ke dalam kriteria prestasi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.10

Kriteria Prestasi Nilai Hasil Belajar Tes Akhir Siklus I Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase Sangat baik 85-100 0 0% Baik 75-84 12 41,4% Cukup 60-74 7 24,1% Kurang 40-59 8 27,6% Sangat kurang 0-39 2 6,9% Total 29 100%

Pada tabel 4.10 di atas menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas (tuntas) sebanyak 12 siswa, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 75 (tidak tuntas) sebanyak 17 siswa. Berdasarkan data tersebut, maka rumus mencari persentase jumlah ketuntasan siswa dapat dilakukan sebagai berikut.

Perhitungan: Persentase =

= 41,4%

Jadi, hasil perhitungan persentase jumlah ketuntasan siswa pada tes siklus I sebesar 41,4%. Lebih jelasnya akan dijelaskan dalam diagram sebagai berikut.

Diagram 4.2

Persentase Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus I 41.4%

58.6%

tuntas tidak tuntas

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar tes akhir siklus I, diketahui adanya peningkatan rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan siswa dibandingkan tes kondisi awal. Peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,7 dan persentase ketuntasan siswa juga mengalami ketuntasan sebesar 17,3%. Meskipun terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 61,7 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 41,4%, hal ini belum mencapai target awal dan masih ada beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 58,6% (17 siswa). Faktor-faktor penyebab 17 siswa masih memperoleh nilai < 75 (belum tuntas) antara lain:

a. Siswa belum fokus saat menyimak rekaman isi berita sehingga menyebabkan kesulitan untuk menjawab hal pokok isi berita. b. Siswa dalam menyimpulkan kembali isi berita masih terdapat

ejaan yang salah dalam penulisan.

c. Saat siswa mengemukakan kembali isi berita belum maksimal dikarenakan siswa masih merasa malu dan grogi saat maju ke depan kelas

2) Nilai Kelompok

Nilai kelompok (LKS) siswa diperoleh selama proses berdiskusi dalam kelompok selama proses pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual. Hasil

nilai kelompok (LKS) siklus I lampiran B.10 halaman 211 bisa dilihat dalam tabel dan grafik di bawah ini sebagai berikut.

Tabel 4.11

Kriteria Nilai Kelompok (LKS) Siklus I

No. Kriteria Interval Nilai Jumlah

Kelompok 1 Sangat Baik (SB) 85 – 100 - 2 Baik (B) 75 – 84 1 3 Cukup (C) 60 – 74 2 4 Kurang (K) 40 – 59 3 5 Sangat Kurang (SK) 0 – 39 - Jumlah Kelompok 6 Mean = = 64,1 (Cukup) Grafik 4.1

Nilai Kelompok Siklus I Pertemuan II

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa hanya terdapat 1 kelompok yang memenuhi kriteria baik, 2 kelompok memenuhi kriteria cukup, dan 3 kelompok memenuhi kriteria kurang. Beberapa faktor yang menyebabkan masih

53.8 57.7 57.7 61.5 69.2 84.6 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 kelompok A kelompok B kelompok C kelompok D kelompok E kelompok F

banyaknya kelompok memperoleh nilai < 75 adalah sebagai berikut.

1) Siswa dalam berkelompok kurang berkonsentrasi dan fokus dalam menjawab LKS serta menyimak berita yang diberikan. Misalkan saja kurang tepat dalam menentukan jawaban atas pertanyaan unsur pokok berita.

2) Siswa saat menyimpulkan isi berita masih terdapat penggunaan ejaan yang kurang tepat (misalnya pemakaian huruf besar, tanda koma, dan tanda titik) dan kurang tepat dengan isi berita. 3) Perwakilan kelompok saat mengemukakan kembali isi berita

kurang percaya diri sehingga mengakibatkan ketidakruntutan isi berita dan penggunaan intonasi yang baik, serta belum menggunakan bahasa Indonesia yang dengan baik.

c. Siklus II 1) Tes Akhir

Setelah tindakan siklus II selesai dilaksanakan, untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dilakukan tes yang bersifat individu. Tes dilaksanakan pada akhir pertemuan II siklus II. Berdasarkan nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada lampiran B.9 halaman 209 menunjukkan bahwa = 2381,6 dan N= 29. Nilai rata-rata hasil belajar tes siklus II dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Diketahui = dan N= 29 Perhitungan

Mean =

= 82,1

Berdasarkan perhitungan rumus nilai rata-rata hasil pembelajaran mengemukakan kembali isi berita pada siklus II sebesar 82,1. Setelah memperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa, nilai yang diperoleh tiap siswa pada tes akhir akan dimasukkan ke dalam kriteria prestasi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.12

Kriteria Prestasi Nilai Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase Sangat baik 85-100 19 65,5% Baik 75-84 7 24,1% Cukup 60-74 - - Kurang 40-59 - - Sangat kurang 0-39 3 10,4% Total 29 100%

Pada tabel di atas menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas (tuntas) sebanyak 26 siswa, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 75 (tidak tuntas) sebanyak 3 siswa. Berdasarkan data tersebut, maka rumus mencari ketuntasan hasil belajar dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Persentase =

Jadi, persentase ketuntasan pada tes siklus II sebesar 89,7 %. Untuk lebih jelas, akan dipaparkan dalam diagram di bawah ini sebagai berikut.

Diagram 4.3

Persentase Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar tes akhir siklus II dan persentase jumlah ketuntasan di atas, dapat dijelaskan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan siswa dari tes siklus I. Peningkatan nilai rata-rata sebesar 15,7 dan persentase ketuntasan siswa juga mengalami ketuntasan yaitu 14 orang atau 48,3%. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II yaitu 26 orang atau 89,7% dengan nilai rata-rata 82,1. Hasil belajar siswa di atas sudah melebihi target untuk siklus II dari target awal yaitu 79,3% siswa tuntas dan rata-rata sebesar 76,5.

2) Nilai Kelompok

Nilai kelompok diperoleh dari LKS yang dikerjakan oleh siswa selama proses berdiskusi, menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dan saat perwakilan kelompok mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Adapun hasil nilai kelompok

89.7% 10.3%

tuntas tidak tuntas

pada saat pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audiovisual adalah sebagai berikut (Hasil nilai kelompok lampiran B.10 halaman 211).

Tabel 4.13

Kriteria Nilai Kelompok (LKS) Siklus II

No. Kriteria Interval Nilai Jumlah Kelompok 1 Sangat Baik (SB) 85 – 100 4 2 Baik (B) 75 – 84 1 3 Cukup (C) 60 – 74 0 4 Kurang (K) 40 – 59 1 5 Sangat Kurang (SK) 0 – 39 0 Jumlah Kelompok

Rata-rata Nilai Kelompok = = 85,3 (Sangat Baik)

Grafik 4.2

Nilai Kelompok Siklus II Pertemuan II

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menjelaskan bahwa dengan adanya penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe

96.2 96.2 76.9 84.6 61.5 96.2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 kelompok A kelompok B kelompok C kelompok D kelompok E kelompok F

STAD dan media audio-visual, nilai kelompok yang diperoleh dari LKS saat dikerjakan oleh siswa selama proses berdiskusi kelompok yaitu kelompok A memperoleh 96,2, kelompok B memperoleh 96,2, kelompok C memperoleh 76,9, kelompok D memperoleh 84,6, kelompok E memperoleh 61,5, dan kelompok F memperoleh 96,2. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa siswa sudah paham terhadap materi mengemukakan kembali isi berita yang meliputi menentukan unsur-unsur 5W+1H, penulisan dengan ejaan yang benar saat menyimpulkan isi berita, dan mengemukakan kembali isi berita di depan kelas.

d. Penghargaan Kelompok

Berdasarkan hasil belajar siklus I dan siklus II, siswa memberikan kontribusi nilai kepada kelompoknya masing-masing (hasil penghargaan kelompok lampiran B.11 halaman 212). Berikut ini adalah penghargaan yang diterima tiap kelompok dari hasil kuis/ tes akhir yang diberikan tiap siklus.

Tabel 4.14

Penghargaan Kelompok

Nama Kelompok Penghargaan Rata-rata

Kelompok A SUPER TEAM 30

Kelompok B SUPER TEAM 27,5

Kelompok C SUPER TEAM 28

Kelompok D SUPER TEAM 25

Kelompok E SUPER TEAM 26

e. Uji Normalitas

Uji normalitas menjadi syarat pokok untuk menganalisis data parametrik seperti korelasi, uji perbandingan rata-rata, analisis varian dan sebagainya karena data tersebut harus berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas yang akan dipergunakan dalam skripsi ini menggunakan program SPSS versi 16.0 yang sering digunakan adalah uji lilefors dan uji kolmogorov smirnov.

Data yang berdistribusi normal jika sig lebih besar dari 0,05. Dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kondisi

Awal Siklus I Siklus II

N 29 29 29

Normal Parametersa Mean 56.93 61.652 82.124

Std. Deviation 18.794 19.8896 29.6345 Most Extreme Differences Absolute .287 .210 .316 Positive .168 .182 .273 Negative -.287 -.210 -.316 Kolmogorov-Smirnov Z 1.546 1.131 1.704

Asymp. Sig. (2-tailed) .017 .155 .006

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil di atas dapat dijelaskan, bahwa nilai sig kondisi awal sebesar 0,017, nilai sig siklus I sebesar 0,155, dan nilai sig siklus II sebesar 0,006. Jadi, dapat dijelaskan bahwa data yang diperoleh dari

kondisi awal nilai sig 0,017 ≤ 0,05 (tidak berdistribusi normal), siklus I nilai sig 0,155 ≥ 0,05 (berdistribusi normal), dan siklus II nilai sig 0,006 ≤ 0,05 (tidak berdistibusi normal).

f. Uji Hipotesis

1)Hasil Belajar Kondisi Awal dan Siklus I Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Kondisi awal 56.931 29 18.7939 3.4899 Siklus I 61.652 29 19.8896 3.6934

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Kondisi awal & Siklus I 29 .772 .000

Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r Pair 1 Kondisi awal – Siklus I -4.7207 13.1137 2.4351 -9.7089 .2675 -1.939 28 .063 Ketentuan:

Ho = Peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I tidak signifikan

H1 = Peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I signifikan

Ho ditolak jika t hitung > t tabel

Dari perhitungan uji t berdasarkan SPSS, dapat dijelaskan bahwa t hitung (1,939) < t tabel (28; 0,025) adalah 2,048 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, peningkatan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I tidak signifikan.

Catatan:

Meskipun uji hipotesis hasil belajar kondisi awal ke siklus I dengan SPSS versi 16.0 tidak signifikan, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

2) Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Siklus I 61.652 29 19.8896 3.6934 Siklus II 82.124 29 29.6345 5.5030 Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Siklus I & Siklus II 29 .655 .000

Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Pair 1 Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Siklus I – Siklus II -20.4724 22.4043 4.1604 -28.9945 -11.9503 -4.921 28 .000

Ketentuan:

Ho = Peningkatan nilai hasil belajar siklus I ke siklus II tidak signifikan

H1 = Peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II signifikan

Ho ditolak jika t hitung > t tabel

Dari perhitungan uji t berdasarkan SPSS, dapat dijelaskan bahwa t hitung (4,921) > t tabel (28; 0,025) adalah 2,048 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi, peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II signifikan.