• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 3.1 Siklus Kegiatan PTK

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1.Siklus I 1.Siklus I

Prosedur pelaksanaan penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penjelasan lebih jelasnya akan dipaparkan dalam bagan sebagai berikut.

Bagan 3.2 Siklus I a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

Setelah peneliti memperoleh hasil belajar dari informasi guru dan observasi awal dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, peneliti menyusun beberapa perencanaan antara lain: mempersiapkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam KBM, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu audiovisual, mempersiapkan video berita terbaru yang akan didengarkan oleh siswa, mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) untuk berdiskusi, memperbaiki lembar observasi beserta pedomannya, mempersiapkan call card untuk dipakai siswa saat berdiskusi dalam kelompok, mempersiapkan lembar angket siswa, dan lembar wawancara yang akan dilakukan oleh siswa di akhir pelaksanaan tindakan siklus I.

Rencana

Refleksi Tindakan

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus I 1) Pertemuan I (2x40 menit)

a) Pendahuluan

Pada langkah awal ini guru memasuki ruang kelas didampingi guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang pernah diberikan oleh siswa.Membagi siswa dalam berkelompok yang terdiri dari 6 kelompok masing-masing 4-5 orang berdasarkan nilai kondisi awal, dan jenis kelamin. Peneliti membagikan call card untuk mempermudah pengamatan keaktifan siswa dari aspek afektif. Peneliti mempersiapkan instrumen LKS, dan lembar observasi.

b) Kegiatan inti

Guru menjelaskan manfaat pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media audiovisual. Setelah itu, guru menjelaskan poin-poin tentang materi berita, cara menyimpulkan, dan cara mengemukakan kembali isi berita agar mudah dipahami oleh siswa setiap kelompok. Siswa menyimak video berita yang berjudul

Cessna Jatuh” yang diputarkan oleh peneliti melalui LCD Proyektor. Selama kegiatan menyimak berlangsung, siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan bekerja sama menuliskan

unsur-unsur pokok berita dan menuliskan simpulan berita yang telah didengar tadi ke dalam beberapa paragraf.

c) Penutup

Kegiatan pembelajaran selanjutnya akan dilanjutkan di pertemuan kedua siklus I. Guru mengucapkan salam kepada siswa.

2) Pertemuan II (2x40 menit) a) Kegiatan pendahuluan

Tahap pertama, guru mata pelajaran bahasa Indonesia mengucapkan salam, dan dilanjutkan dengan melakukan presensi. Guru mengingatkan pemahaman materi yang sudah diajarkan pada pertemuan pertama. Kemudian peneliti mempersiapkan lembar tes akhir dan lembar angket siswa. Peneliti beserta observer membagikan call card, untuk mempermudah pengamatan keaktifan aspek psikomotorik. b) Kegiatan inti

Siswa melanjutkan diskusi dalam kelompok yang telah ditentukan. Perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mengemukakan kembali isi berita untuk nilai kelompok. Untuk menguji pemahaman materi, siswa diberikan tes akhir untuk pelaksaan siklus I. Soal tes akhir siklus I yang diberikan, berbentuk esai dan bersifat individu. Sebelum siswa mengerjakan, guru menayangkan rekaman video berita

menggunakan media audio-visual, yang berjudul “Minibus Masuk Jurang”. Setelah siswa selesai mengerjakan tes yang diberikan, guru mempersilahkan siswa satu persatu untuk mengemukakan kembali isi berita di depan kelas sesuai presensi. Peneliti membagikan lembar angket kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan media audio-visual.

c) Penutup

Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah itu mengucapakan salam kepada siswa dan memberikan memotivasi agar siswa dapat belajar di rumah dengan tekun.

c. Pengamatan (Observing) 1) Keaktifan Aspek Afektif

Tahap observasi pertemuan pertama siklus I mengamati keaktifan siswa aspek afektif tiap siswa dalam kelompok menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Dalam tahap pengamatan, peneliti dibantu oleh rekan sejawat untuk mengamati keaktifan siswa aspek afektif di kelas. Lembar

observasi disertai pedoman yang bertujuan untuk memudahkan observer dalam memberikan skor keaktifan tiap siswa.

2) Keaktifan Aspek Psikomotorik

Pada tahap pengamatan (observasi) pada siklus I pertemuan II ini, peneliti dibantu rekan sejawat saat mengamati keaktifan siswa di kelas. Observer mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu aspek psikomotorik berdasarkan indikator yang telah direncanakan. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk mendapatkan data yang berupa keterangan kegiatan siswa selama pembelajaran menyimak berita. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti memberikan skor berdasarkan pedoman lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi berisikan tentang kekurangan dan kelebihan selama penelitian berdasarkan angket, wawancara siswa, dan berdiskusi dengan guru untuk merencanakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. Wawancara dilakukan dengan siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan rendah untuk memperoleh data tanggapan siswa selama pembelajaran di siklus I.

2. Siklus II

Prosedur pelaksanaan penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam bagan sebagai berikut.

Bagan 3.3 Siklus II a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

Perencanaan yang dilakukan dalam tahap siklus II ini merupakan penyempurnaan pada siklus I. Perencanaan tindakan berdasarkan hasil refleksi dilihat dari kekurangan yang ada pada saat siklus I dilakukan. Kelebihan yang ada di siklus I dipertahankan di siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II (acting) 1) Pertemuan I (2x40 menit)

a) Kegiatan pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa. Guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Untuk pengamatan keaktifan siswa akan dilihat dari aspek afektif . Guru akan menanyangkan rekaman video berita yang berjudul Gardu Listirk Meledak melalui LCD yang telah disediakan dan melakukan tanya jawab lisan berkaitan aspek berita, menyimpulkan isi berita, dan mengemukakan kembali isi berita secara lisan untuk memulai pembelajaran.

Rencana

Refleksi Tindakan

b) Kegiatan inti

Siswa masuk ke dalam kelompok semula yang sudah ditentukan. Peneliti membagikan call card kepada siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk menyimak video berita yang

berjudul “Amuk Masa” yang diputarkan peneliti melalui LCD

Proyektor. Selama kegiatan menyimak berlangsung, siswa diberikan waktu untuk berdiskusi dan bekerja sama menuliskan unsur-unsur pokok berita dan menuliskan simpulan berita yang telah didengar tadi ke dalam beberapa paragraf. Siswa bekerjasama dalam kelompok.

c) Kegiatan penutup

Guru berpesan kepada siswa agar semangat dalam berlatih dan belajar di rumah untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.

2) Pertemuan II (2x40 menit) a) Kegiatan pendahuluan

Guru mengucapkan salam kepada siswa dan mempresensi kehadiran siswa. Guru mempersiapkan call card yang akan dipergunakan siswa pada saat diskusi kelompok dan instrumen tes seperti lembar soal tes akhir siklus II dan instrument nontes seperti lembar observasi, lembar angket, dan lembar wawancara siswa.

b) Kegiatan inti

Guru memperdalam pemahaman siswa dengan bertanya jawab terlebih dahulu. Setelah kegiatan tanya jawab, siswa masuk ke dalam kelompok untuk melanjutkan pembelajaran pada pertemuan pertama. Selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Setelah kegiatan kelompok usai, guru memberikan tes akhir siklus II kepada siswa. Tes akhir yang diberikan bersifat individual. Guru membagikan lembar soal, kemudian memutarkan sebuah video yang berjudul “Derita korban banjir” yang diputarkan melalui media audio-visual (LCD). Lembar soal yang diberikan berisi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan berita yang diputarkan.

c) Kegiatan penutup

Peneliti membagikan lembar angket kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan media audiovisual. Guru mengakhiri pembelajaran keterampilan menyimak dan menyimpulkan pembelajaran.

c. Pengamatan (Observing) 1) Keaktifan Aspek Afektif

Tahap observasi pertemuan I siklus II mengamati keaktifan siswa aspek afektif tiap siswa dalam kelompok menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti memberikan skor berdasarkan pedoman lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

2) Keaktifan Aspek Psikomotorik

Tahap observasi pertemuan kedua siklus II mengamati keaktifan siswa aspek psikomotorik tiap siswa dalam kelompok menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Pelaksanaan observasi ini di siklus II ini bertujuan sama dengan tahap siklus I agar peneliti mendapatkan data yang berupa keterangan keaktifan siswa selama pembelajaran. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti memberikan skor berdasarkan pedoman lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi berisikan tentang kekurangan dan kelebihan selama penelitian berdasarkan angket, wawancara siswa, dan berdiskusi dengan guru maupun observer. Selain itu, peneliti menganalisis keaktifan dan hasil belajar untuk melihat apakah sudah ada peningkatan. Jika sudah terjadi peningkatan, maka penelitian dihentikan. Wawancara dilakukan setelah pelaksanaan tindakan

siklus II usai. Wawancara dilakukan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan rendah untuk memperoleh data tanggapan siswa selama pembelajaran di siklus II. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka guru dan peneliti akan merencanakan untuk siklus III. Namun jika indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian bisa dihentikan.